Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Kota Pematangsiantar Tahun 2012- 2014

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 1984. Teknik & Metoda Peramalan Penerapannya dalam Ekonomi & Dunia Usaha. Jilid 1. Jakarta Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Makridakis, dkk. 1999. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

BPS Kota Pematangsiantar. 2002. PDRB Kota Pematangsiantar 2002-2006. Kota Pematangsiantar.

BPS Kota Pematangsiantar. 2006. PDRB Kota Pematangsiantar 2006-2011. Kota Pematangsiantar.

BPS Kota Pematangsiantar. 2012. Statistik Daerah Kota Pematangsiantar 2012. Kota Pematangsiantar.


(2)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik)

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh Direktur pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand Landbow Nijeverheiden Handed) dan Berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.

Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia.

Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor de Statistik (CKS) atau kantor statistik dan di pindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme Statistik Perdagangan yang semula dilakukan oleh kantor Invoer Vitvoer en Accijnsen (IUA) yang sekarang disebut kantor Bea dan Cukai.


(3)

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1944, pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan Statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini Central Kantor Voor de Statistik (CKS) diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan Statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Umum Republik Indonesia) dipindahkan ke Yogyakarta sebagai sekuens dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintah Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali Central Kantor Voor de Statistik (CKS).

Berdasarkan surat edaran kementrian kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C, KAPURRI (Kantor Penyelidik Perangkaan Umum Republik Indonesia) dan Central Voor de Statistik (CKS) dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab menteri Kemakmuran.

Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor p/44, Lembaga Kantor Pusat Statistik (KPS) berada dibawah dan bertanggungjawab


(4)

menteri Perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor:18.099/M, KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.

Dengan keputusan Presiden RI Nomor 131 tahun 1957, kementrian Perekonomian dipecah menjadi kementrian Perdagangan dan kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI Nomor 172, terhitung tanggal 1 Juni 1957 Kantor Pusat Statistik (KPS) diubah menjadi Biro Pusat Statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah perdanana mentri.

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang

Dalam rangka perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan pada organisasi Badan Pusat Statistik.

Dalam masa orde baru ini Badan Pusat Statistik telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1968 tentang organisasi Badan Pusat Statistik.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1980 tentang organisasi Badan Pusat Statistik.


(5)

3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 1992 tentang organisasi Badan Pusat Statistik dan Keputusan Presidan Nomor 6 tahun 1992 tentang kedudukan, fungsi, susunan dan tata Kerja Biro Pusat Statistik.

4. Undang-undang Nomor 16 tahun 1917 tentang Statistik

5. Keputusan Presiden RI Nomor 86 tahun1998 tentang Badan Pusat Statistik 6. Keputusan Pemerintah Nomor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Statistik

Tahun 1968, ditetapkan peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah.Tahun 1980 peraturan pemerintah nomor 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah Nomor 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS.

Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 tahun1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik, sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

3.2 Visi dan Misi BPS (Badan Pusat Statistik)

3.2.1 Visi

Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung


(6)

Sumber Daya Manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.

3.2.2 Misi

Dalam menunjuk pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu, handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik serta pengembanan ilmu pengetahuan statistik.

3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara

Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai struktur organisasi, karena perusahaan juga merupakan organisasi. Dimana organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang terorganisir, yang dilaksanakan oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta bagaimana hubungannya yang satu dengan yang lain.

Dengan adanya struktur organisasi perusahaan yang baik, maka dapat diketahui pembagian tugas antara para pegawai dalam rangka pencapaian tujuan.


(7)

Adapun struktur organisasi yang dipakai oleh Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara adalah berbentuk Lini dan staff

1. Bagian Tata Usaha/Kepegawaian 2. Bidang Statistik Produksi

3. Bidang Statistik Distribusi 4. Bidang Statistik Kependudukan

5. Bidang Pengolahan, Penyajian dan Pelayanan Statistik 6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik


(8)

(9)

BAB 4

PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengolahan Pemulusan Eksponensial Ganda

Pada bagian ini penulis menentukan nilai parameter yang akan digunakan, dimana

nilai parameter ( α ) besarnya antara 0<α<1 dengan cara trial dan error.

Adapun langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk menentukan bentuk persamaan peramalan dengan menggunakan Metode Linier Satu Parameter dari Brown adalah:

1. Menentukan harga parameter eksponential smoothing yang besarnya dari

0<α<1

2. Menghitung harga pemulusan eksponensial tunggal dengan menggunakan persamaan:

+ (1 –α ) (2.1)

3. Menghitung harga pemulusan eksponensial ganda dengan menggunakan persamaan:


(10)

4. Menghitung konstanta dengan menggunakan persamaan: = 2 + ( - ) = 2 - (2.3)

= ( - ) (2.4)

5. Menghitung trend persamaan dengan menggunakan persamaan:

= ( m ) (2.5)

Tabel 4.1 Nilai PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Berdasarkan Harga Berlaku dan Harga Konstan

No. Tahun Atas Dasar Harga

Berlaku

Atas Dasar Harga Konstan

1. 2002 256.198,52 215.932,02

2. 2003 276.775,79 254.441,79

3. 2004 283.805,61 251.644,65

4. 2005 300.382,64 270.605,17

5. 2006 301.948,15 283.836,03

6. 2007 320.383,80 300.125,38

7. 2008 345.527,49 314.459,69

8. 2009 363.455,47 328.735,55

9. 2010 384.814,88 343.378,16

10. 2011 405.756,22 358.975,98


(11)

Hubungan harga berlaku dan harga konstan dapat dilihat pada grafik ini:

Gambar 4.1: Plot PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Berdasarkan Harga Berlaku dan Harga Konstan

4.2 Metode Pemulusan Eksponensial Ganda

4.2.1 Penaksiran Model Peramalan

Dalam pengolahan dan penganalisaan data, penulis mengaplikasikan data pada Tabel 4.1 dengan metode peramalan ( forecasting ) berdasarkan Metode Pemulusan Eksponensial Satu Parameter dari Brown.

Untuk memenuhi perhitungan pemulusan eksponensial tunggal, ganda dan ramalan yang akan dating, maka terlebih dahulu kita menentukan parameter nilai

α yang biasanya secara trial and error ( coba dan salah ).

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 450,000

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

N il a i (d a la m j u ta ) Tahun

Data Aktual

Atas Harga Berlaku


(12)

Suatu nilai α dipilih yang besarnya 0<α<1, dihitung Mean Square Error

(MSE) yang merupakan suatu ukuran ketepatan perhitungan dengan mengkuadratkan masing – masing kesalahan ke dalam suatu susunan data dan

kemudian dicoba nilai α yang lain.

Untuk menghitung nilai MSE pertama dicari error terlebih dahulu yang merupakan hasil ramalan kemudian tiap error dikuadratkan dan dibagi banyaknya

error. Secara matematis MSE tahap pertama perhitungan ini adalah nilai PDRB


(13)

Tabel 4.2 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku ( α = 0,1 )

Tahun e

2002 256.198,52 256.198,52 256.198,52

2003 276.775,79 258.256,25 256.404,29 260.108,20 205,77

2004 283.805,61 260.811,18 256.844,98 264.777,38 440,69 260.313,97 23.491,64 551.856.961,96 2005 300.382,64 264.768,33 257.637,32 271.899,34 792,33 265.218,07 35.164,57 1.236.546.709,00 2006 301.948,15 268.486,31 258.722,22 278.250,41 1.084,90 272.691,68 29.256,47 855.941.260,38 2007 320.383,80 273.676,06 260.217,60 287.134,52 1.495,38 279.335,31 41.048,49 1.684.978.887,17 2008 345.527,49 280.861,20 262.281,96 299.440,45 2.064,36 288.629,90 56.897,59 3.237.335.293,63 2009 363.455,47 289.120,63 264.965,83 313.275,43 2.683,87 301.504,81 61.950,66 3.837.884.820,16 2010 384.814,88 298.690,05 268.338,25 329.041,86 3.372,42 315.959,30 68.855,58 4.741.091.070,78 2011 405.756,22 309.396,67 272.444,09 346.349,25 4.105,84 332.414,28 73.341,94 5.379.039.884,57


(14)

Tabel 4.3 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku ( α = 0,2 )

Tahun e

2002 256.198,52 256.198,52 256.198,52

2003 276.775,79 260.313,97 257.021,61 263.606,34 823,09

2004 283.805,61 265.012,30 258.619,75 271.404,85 1.598,14 264.429,43 19.376,18 375.436.428,90 2005 300.382,64 272.086,37 261.313,07 282.859,67 2.693,32 273.002,99 27.379,65 749.645.146,51 2006 301.948,15 278.058,73 264.662,20 291.455,25 3.349,13 285.552,99 16.395,16 268.801.302,90 2007 320.383,80 286.523,74 269.034,51 304.012,97 4.372,31 294.804,38 25.579,42 654.306.858,50 2008 345.527,49 298.324,49 274.892,51 321.756,47 5.858,00 308.385,28 37.142,21 1.379.543.992,60 2009 363.455,47 311.350,69 282.184,14 340.517,23 7.291,64 327.614,47 35.841,00 1.284.577.316,28 2010 384.814,88 326.043,52 290.956,02 361.131,03 8.771,88 347.808,87 37.006,01 1.369.445.102,90 2011 405.756,22 341.986,06 301.162,03 382.810,10 10.206,01 369.902,91 35.853,31 1.285.460.035,11


(15)

Tabel 4.4 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku ( α = 0,3 )

Tahun e

2002 256.198,52 256.198,52 256.198,52

2003 276.775,79 262.371,70 258.050,47 266.692,93 1.851,95

2004 283.805,61 268.801,87 261.275,89 276.327,85 3.225,42 268.544,88 15.260,73 232.889.819,09 2005 300.382,64 278.276,10 266.375,96 290.176,25 5.100,06 279.553,27 20.829,37 433.862.525,45 2006 301.948,15 285.377,72 272.076,49 298.678,95 5.700,53 295.276,31 6.671,84 44.513.408,15 2007 320.383,80 295.879,54 279.217,40 312.541,68 7.140,92 304.379,48 16.004,32 256.138.320,60 2008 345.527,49 310.773,93 288.684,36 332.863,49 9.466,96 319.682,60 25.844,89 667.958.370,56 2009 363.455,47 326.578,39 300.052,57 353.104,21 11.368,21 342.330,45 21.125,02 446.266.432,13 2010 384.814,88 344.049,34 313.251,60 374.847,07 13.199,03 364.472,42 20.342,46 413.815.692,97 2011 405.756,22 362.561,40 328.044,54 397.078,26 14.792,94 388.046,10 17.710,12 313.648.177,74


(16)

Tabel 4.5 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku ( α = 0,4 )

Tahun e

2002 256.198,52 256.198,52 256.198,52

2003 276.775,79 264.429,43 259.490,88 269.367,97 3.292,36

2004 283.805,61 272.179,90 264.566,49 279.793,31 5.075,61 272.660,34 11.145,27 124.217.132,54 2005 300.382,64 283.461,00 272.124,29 294.797,70 7.557,80 284.868,92 15.513,72 240.675.557,88 2006 301.948,15 290.855,86 279.616,92 302.094,80 7.492,63 302.355,50 -407,35 165.936,24 2007 320.383,80 302.667,03 288.836,97 316.497,10 9.220,05 309.587,42 10.796,38 116.561.755,46 2008 345.527,49 319.811,22 301.226,67 338.395,77 12.389,70 325.717,15 19.810,34 392.449.544,42 2009 363.455,47 337.268,92 315.643,57 358.894,27 14.416,90 350.785,47 12.670,00 160.528.937,80 2010 384.814,88 356.287,30 331.901,06 380.673,54 16.257,49 373.311,17 11.503,71 132.335.335,27 2011 405.756,22 376.074,87 349.570,58 402.579,15 17.669,52 396.931,04 8.825,18 77.883.820,04


(17)

Tabel 4.6 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku ( α = 0,5)

Tahun e

2002 256.198,52 256.198,52 256.198,52 2003 276.775,79 266.487,16 261.342,84 271.631,47 5.144,32

2004 283.805,61 275.146,38 268.244,61 282.048,16 6.901,77 276.775,79 7.029,82 49.418.369,23 2005 300.382,64 287.764,51 278.004,56 297.524,46 9.759,95 288.949,93 11.432,71 130.706.915,11 2006 301.948,15 294.856,33 286.430,45 303.282,22 8.425,89 307.284,41 -5336 28.475.697,47 2007 320.383,80 307.620,07 297.025,26 318.214,88 10.594,81 311.708,10 8.675,70 75.267.759,65 2008 345.527,49 326.573,78 311.799,52 341.348,04 14.774,26 328.809,69 16.717,81 279.485.004,02 2009 363.455,47 345.014,62 328.407,07 361.622,18 16.607,55 356.122,30 7.333,17 53.775.384,54 2010 384.814,88 364.914,75 346.660,91 383.168,59 18.253,84 378.229,73 6.585,15 43.364.186,12 2011 405.756,22 385.335,49 365.998,20 404.672,77 19.337,29 401.422,43 4.333,79 18.781.704,28


(18)

Tabel 4.7 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku ( α = 0,6)

Tahun e

2002 256.198,52 256.198,52 256.198,52

2003 276.775,79 268.544,88 263.606,34 273.483,43 7.407,82

2004 283.805,61 277.701,32 272.063,33 283.339,31 8.456,99 280.891,24 2914,37 8.493.529,18 2005 300.382,64 291.310,11 283.611,40 299.008,83 11.548,07 291.796,30 8586,34 73.725.227,73 2006 301.948,15 297.692,93 292.060,32 303.325,55 8.448,92 310.556,90 -8608,75 74.110.522,84 2007 320.383,80 311.307,45 303.608,60 319.006,31 11.548,28 311.774,47 8609,33 74.120.531,37 2008 345.527,49 331.839,48 320.547,13 343.131,83 16.938,53 330.554,59 14972,90 224.187.795,16 2009 363.455,47 350.809,07 338.704,29 362.913,85 18.157,17 360.070,35 3385,12 11.459.031,44 2010 384.814,88 371.212,56 358.209,25 384.215,86 19.504,96 381.071,02 3743,86 14.016.494,96 2011 405.756,22 391.938,75 378.446,95 405.430,56 20.237,70 403.720,82 2035,40 4.142.852,01


(19)

Tabel 4.8 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku ( α = 0,7)

Tahun e

2002 256.198,52 256.198,52 256.198,52

2003 276.775,79 270.602,61 266.281,38 274.923,84 10.082,86

2004 283.805,61 279.844,71 275.775,71 283.913,71 9.494,33 285.006,70 -1201,09 1.442.612,38 2005 300.382,64 294.221,26 288.687,60 299.754,93 12.911,88 293.408,04 6974,60 48.645.085,61 2006 301.948,15 299.630,08 296.347,34 302.912,83 7.659,74 312.666,81 -10718,66 114.889.679,48 2007 320.383,80 314.157,68 308.814,58 319.500,79 12.467,24 310.572,57 9811,23 96.260.224,99 2008 345.527,49 336.116,55 327.925,96 344.307,14 19.111,38 331.968,03 13559,46 183.858.878,25 2009 363.455,47 355.253,79 347.055,44 363.452,14 19.129,48 363.418,52 36,95 1.365,57 2010 384.814,88 375.946,55 367.279,22 384.613,89 20.223,78 382.581,63 2233,25 4.987.410,19 2011 405.756,22 396.813,32 387.953,09 405.673,55 20.673,87 404.837,67 918,55 843.742,91


(20)

Tabel 4.9 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku ( α = 0,8)

Tahun e

2002 256.198,52 256.198,52 256.198,52

2003 276.775,79 272.660,34 269.367,97 275.952,70 13.169,45

2004 283.805,61 281.576,56 279.134,84 284.018,27 9.766,87 289.122,15 -5316,54 28.265.618,84 2005 300.382,64 296.621,42 293.124,11 300.118,74 13.989,27 293.785,14 6597,50 43.527.037,92 2006 301.948,15 300.882,80 299.331,06 302.434,54 6.206,96 314.108,01 -12159,86 147.862.131,02 2007 320.383,80 316.483,60 313.053,09 319.914,11 13.722,03 308.641,50 11742,30 137.881.537,90 2008 345.527,49 339.718,71 334.385,59 345.051,84 21.332,49 333.636,14 11891,35 141.404.278,04 2009 363.455,47 358.708,12 353.843,61 363.572,62 19.458,02 366.384,33 -2928,86 8.578.224,69 2010 384.814,88 379.593,53 374.443,54 384.743,51 20.599,93 383.030,65 1784,23 3.183.482,47 2011 405.756,22 400.523,68 395.307,65 405.739,71 20.864,11 405.343,44 412,78 170.384,91


(21)

Tabel 4.10 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku ( α = 0,9)

Tahun e

2002 256.198,52 256.198,52 256.198,52

2003 276.775,79 274.718,06 272.866,11 276.570,02 16.667,59

2004 283.805,61 282.896,86 281.893,78 283.899,93 9.027,67 293.237,61 -9432,00 88.962.548,54 2005 300.382,64 298.634,06 296.960,03 300.308,09 15.066,25 292.927,60 7455,04 55.577.593,07 2006 301.948,15 301.616,74 301.151,07 302.082,41 4.191,04 315.374,34 -13426,19 180.262.642,90 2007 320.383,80 318.507,09 316.771,49 320.242,70 15.620,42 306.273,45 14110,35 199.102.009,15 2008 345.527,49 342.825,45 340.220,05 345.430,85 23.448,56 335.863,12 9664,37 93.400.089,08 2009 363.455,47 361.392,47 359.275,23 363.509,71 19.055,17 368.879,41 -5423,94 29.419.115,16 2010 384.814,88 382.472,64 380.152,90 384.792,38 20.877,67 382.564,88 2250,00 5.062.493,08 2011 405.756,22 403.427,86 401.100,37 405.755,36 20.947,47 405.670,05 86,17 7.425,11


(22)

Kemudian dihitung nilai MSE untuk setiap α ( mulai dari 0,1 sampai dengan 0,9 ) dengan rumus sebagai berikut:

Di mana untuk α = 0,1 nilai MSE diperoleh:

= 21.524.674.887,65 dan ( n = 8 )

Sehingga :

MSE = = 2.690.584.360,96

Salah satu nilai MSE tersebut dibandingkan untuk menentukan nilai α

yang memberikan MSE yang terkecil / minimum. Perbandingan ukuran ketetapan metode peramalan peningkatan nilai PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kota Pematangsiantar dengan MSE sebagai berikut:


(23)

Tabel 4.11 Perbandingan Ukuran Ketetapan Metode Peramalan Atas Dasar Harga Berlaku

α MSE

0,1 2.690.584.360,96 0,2 920.902.022,96 0,3 351.136.593,34 0,4 155.602.252,46 0,5 84.909.377,55 0,6 60.531.998,09 0,7 56.366.124,92 0,8 63.859.086,97 0,9 81.474.239,51

Dari table di atas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE yang


(24)

Tabel 4.12 Ukuran Ketetapan Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α = 0,7)

Tahun e PE

2002 256.198,52 256.198,52 256.198,52

2003 276.775,79 270.602,61 266.281,38 274.923,84 10.082,86

2004 283.805,61 279.844,71 275.775,71 283.913,71 9.494,33 -1201,09 1.442.612,38 1.201,09 -0,42 0,42 285.006,70 2005 300.382,64 294.221,26 288.687,60 299.754,93 12.911,88 6974,60 48.645.085,61 6.974,60 2,32 2,32 293.408,04 2006 301.948,15 299.630,08 296.347,34 302.912,83 7.659,74 -10718,66 114.889.679,48 10.718,66 -3,55 3,55 312.666,81 2007 320.383.8 314.157,68 308.814,58 319.500,79 12.467,24 9811,23 96.260.224,99 9.811,23 3,06 3,06 310.572,57 2008 345.527,49 336.116,55 327.925,96 344.307,14 19.111,38 13559,46 183.858.878,25 13.559,46 3,92 3,92 331.968,03 2009 363.455,47 355.253,79 347.055,44 363.452,14 19.129,48 36,95 1.365,57 36,95 0,01 0,01 363.418,52 2010 384.814,88 375.946,55 367.279,22 384.613,89 20.223,78 2233,25 4.987.410,19 2.233,25 0,58 0,58 382.581,63 2011 405.756,22 396.813,32 387.953,09 405.673,55 20.673,87 918,55 843.742,91 918,55 0,23 0,23 404.837,67


(25)

Peramalan PDRB untuk Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku setiap tahun meningkat. Gamabaran mengenai hubungan antara perkembangan data aktual dengan peramalan dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 4.2 Plot Pemulusan Eksponensial Satu Parameter dari Brown dengan α = 0,7

Ukuran ketepatan metode peramalan atas dasar harga berlaku dengan

menggunakan α = 0,7 adalah:

1. Nilai Tengah Galat ( Mean Error )

2.701,79 -50,000.00 100,000.00 150,000.00 200,000.00 250,000.00 300,000.00 350,000.00 400,000.00 450,000.00

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

N il a i (d a la m j u ta ) Tahun

Data Aktual dan Peramalan PDRB Sektor

Pengangkutan dan Komunikasi

Data Aktual

Pemulusan Tunggal

Pemulusan Ganda


(26)

2. Nilai Tengah Galat Kuadrat ( Mean Square Error )

56.366.124,92

3. Nilai Tengah Galat Absolut ( Mean Absolute Error )

=

= 8430.55

4. Nilai Tengah Galat Persentase Absolut ( Mean Absolute Percentage Error )

5.681,72

5. Nilai Tengah Galat Persentase ( Mean Percentage Error )

=

= 0,77


(27)

6. Jumlah Kuadrat Galat ( Sum Square Error )

= 450.928.999,39

7. Deviasi Standar Galat (Standart Deviation of Error )

=

=

=8.026,11

Dengan metode perhitungan seperti di atas maka secara matematis MSE dapat dicari perhitungan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan adalah sebagai berikut:


(28)

Tabel 4.13 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan ( α = 0,1 )

Tahun e

2002 215.932,02 215.932,02 215.932,02

2003 254.441,79 219.783,00 216.317,12 223.248,88 385,10

2004 251.644,65 222.969,16 216.982,32 228.956,00 665,20 223.633,97 28.010,68 784.597.969,98 2005 270.605,17 227.732,76 218.057,37 237.408,16 1.075,04 229.621,21 40.983,96 1.679.685.231,38 2006 283.836,03 233.343,09 219.585,94 247.100,24 1.528,57 238.483,20 45.352,83 2.056.878.828,00 2007 300.125,38 240.021,32 221.629,48 258.413,16 2.043,54 248.628,81 51.496,57 2.651.896.384,46 2008 314.459,69 247.465,16 224.213,04 270.717,27 2.583,57 260.456,70 54.002,99 2.916.323.040,06 2009 328.735,55 255.592,20 227.350,96 283.833,43 3.137,92 273.300,84 55.434,71 3.073.007.605,47 2010 343.378,16 264.370,79 231.052,94 297.688,64 3.701,98 286.971,35 56.406,81 3.181.728.656,03 2011 358.975,98 273.831,31 235.330,78 312.331,84 4.277,84 301.390,62 57.585,36 3.316.073.232,00


(29)

Tabel 4.14 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan ( α = 0,2 )

Tahun e

2002 215.932,02 215.932,02 215.932,02

2003 254.441,79 223.633,97 217.472,41 229.795,54 1.540,39

2004 251.644,65 229.236,11 219.825,15 238.647,07 2.352,74 231.335,93 20.308,72 412.444.189,27 2005 270.605,17 237.509,92 223.362,10 251.657,74 3.536,95 240.999,81 29.605,36 876.477.482,84 2006 283.836,03 246.775,14 228.044,71 265.505,57 4.682,61 255.194,69 28.641,34 820.326.228,68 2007 300.125,38 257.445,19 233.924,81 280.965,57 5.880,10 270.188,18 29.937,20 896.235.852,83 2008 314.459,69 268.848,09 240.909,46 296.786,72 6.984,66 286.845,67 27.614,02 762.534.177,97 2009 328.735,55 280.825,58 248.892,69 312.758,48 7.983,22 303.771,37 24.964,18 623.210.144,04 2010 343.378,16 293.336,10 257.781,37 328.890,83 8.888,68 320.741,70 22.636,46 512.409.314,43 2011 358.975,98 306.464,07 267.517,91 345.410,24 9.736,54 337.779,51 21.196,47 449.290.439,59


(30)

Tabel 4.15 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan ( α = 0,3 )

Tahun e

2002 215.932,02 215.932,02 215.932,02

2003 254.441,79 227.484,95 219.397,90 235.572,00 3.465,88

2004 251.644,65 234.732,86 223.998,39 245.467,33 4.600,49 239.037,88 12.606,77 158.930.599,41 2005 270.605,17 245.494,55 230.447,24 260.541,87 6.448,85 250.067,82 20.537,35 421.782.658,77 2006 283.836,03 256.997,00 238.412,17 275.581,83 7.964,93 266.990,72 16.845,31 283.764.493,93 2007 300.125,38 269.935,51 247.869,17 292.001,85 9.457,00 283.546,76 16.578,62 274.850.792,47 2008 314.459,69 283.292,77 258.496,25 308.089,28 10.627,08 301.458,86 13.000,83 169.021.636,03 2009 328.735,55 296.925,60 270.025,05 323.826,15 11.528,81 318.716,36 10.019,19 100.384.147,07 2010 343.378,16 310.861,37 282.275,95 339.446,79 12.250,89 335.354,95 8.023,21 64.371.846,99 2011 358.975,98 325.295,75 295.181,89 355.409,61 12.905,94 351.697,68 7.278,30 52.973.605,85


(31)

Tabel 4.16 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan ( α = 0,4 )

Tahun e

2002 215.932,02 215.932,02 215.932,02

2003 254.441,79 231.335,93 222.093,58 240.578,27 6.161,56

2004 251.644,65 239.459,42 229.039,92 249.878,92 6.946,33 246.739,84 4.904,81 24.057.200,37 2005 270.605,17 251.917,72 238.191,04 265.644,40 9.151,12 256.825,25 13.779,92 189.886.184,18 2006 283.836,03 264.685,04 248.788,64 280.581,45 10.597,60 274.795,52 9.040,51 81.730.829,74 2007 300.125,38 278.861,18 260.817,65 296.904,70 12.029,02 291.179,05 8.946,33 80.036.847,67 2008 314.459,69 293.100,58 273.730,83 312.470,34 12.913,17 308.933,72 5.525,97 30.536.389,21 2009 328.735,55 307.354,57 287.180,32 327.528,82 13.449,50 325.383,51 3.352,04 11.236.168,91 2010 343.378,16 321.764,01 301.013,80 342.514,22 13.833,47 340.978,31 2.399,85 5.759.264,47 2011 358.975,98 336.648,80 315.267,80 358.029,79 14.254,00 356.347,69 2.628,29 6.907.918,23


(32)

Tabel 4.17 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan ( α = 0,5 )

Tahun e

2002 215.932,02 215.932,02 215.932,02

2003 254.441,79 235.186,91 225.559,46 244.814,35 9.627,44

2004 251.644,65 243.415,78 234.487,62 252.343,94 8.928,16 254.441,79 -2.797,14 7.823.992,18 2005 270.605,17 257.010,47 245.749,05 268.271,90 11.261,43 261.272,09 9.333,08 87.106.335,62 2006 283.836,03 270.423,25 258.086,15 282.760,35 12.337,10 279.533,33 4.302,70 18.513.248,80 2007 300.125,38 285.274,32 271.680,23 298.868,40 13.594,08 295.097,46 5.027,92 25.280.010,95 2008 314.459,69 299.867,00 285.773,62 313.960,39 14.093,39 312.462,48 1.997,21 3.988.837,80 2009 328.735,55 314.301,28 300.037,45 328.565,11 14.263,83 328.053,77 681,78 464.819,49 2010 343.378,16 328.839,72 314.438,58 343.240,85 14.401,14 342.828,94 549,22 301.647,93 2011 358.975,98 343.907,85 329.173,22 358.642,48 14.734,63 357.641,99 1.333,99 1.779.531,09


(33)

Tabel 4.18 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan ( α = 0,6 )

Tahun e

2002 215.932,02 215.932,02 215.932,02

2003 254.441,79 239.037,88 229.795,54 248.280,23 13.863,52

2004 251.644,65 246.601,94 239.879,38 253.324,51 10.083,84 262.143,74 -10.499,09 110.230.974,82 2005 270.605,17 261.003,88 252.554,08 269.453,68 12.674,70 263.408,35 7.196,82 51.794.241,14 2006 283.836,03 274.703,17 265.843,53 283.562,81 13.289,45 282.128,38 1.707,65 2.916.076,45 2007 300.125,38 289.956,50 280.311,31 299.601,68 14.467,78 296.852,26 3.273,12 10.713.317,15 2008 314.459,69 304.658,41 294.919,57 314.397,25 14.608,26 314.069,46 390,23 152.280,97 2009 328.735,55 319.104,69 309.430,65 328.778,74 14.511,07 329.005,51 -269,96 72.880,40 2010 343.378,16 333.668,77 323.973,52 343.364,03 14.542,88 343.289,82 88,34 7.804,30 2011 358.975,98 348.853,10 338.901,27 358.804,93 14.927,74 357.906,90 1.069,08 1.142.927,20


(34)

Tabel 4.19 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan ( α = 0,7 )

Tahun e

2002 215.932,02 215.932,02 215.932,02

2003 254.441,79 242.888,86 234.801,81 250.975,91 18.869,79

2004 251.644,65 249.017,91 244.753,08 253.282,74 9.951,27 269.845,70 -18.201,05 331.278.148,30 2005 270.605,17 264.128,99 258.316,22 269.941,77 13.563,14 263.234,02 7.371,15 54.333.880,33 2006 283.836,03 277.923,92 272.041,61 283.806,23 13.725,39 283.504,90 331,13 109.644,07 2007 300.125,38 293.464,94 287.037,94 299.891,94 14.996,33 297.531,62 2.593,76 6.727.599,26 2008 314.459,69 308.161,27 301.824,27 314.498,26 14.786,33 314.888,27 -428,58 183.684,53 2009 328.735,55 322.563,26 316.341,57 328.784,96 14.517,30 329.284,59 -549,04 301.443,98 2010 343.378,16 337.133,69 330.896,05 343.371,33 14.554,49 343.302,26 75,90 5.760,67 2011 358.975,98 352.423,29 345.965,12 358.881,47 15.069,07 357.925,82 1.050,16 1.102.842,30


(35)

Tabel 4.20 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan ( α = 0,8 )

Tahun e

2002 215.932,02 215.932,02 215.932,02

2003 254.441,79 246.739,84 240.578,27 252.901,40 24.646,25

2004 251.644,65 250.663,69 248.646,60 252.680,77 8.068,33 277.547,65 -25.903,00 670.965.512,61 2005 270.605,17 266.616,87 263.022,82 270.210,93 14.376,22 260.749,10 9.856,07 97.142.084,31 2006 283.836,03 280.392,20 276.918,32 283.866,07 13.895,50 284.587,14 -751,11 564.170,08 2007 300.125,38 296.178,74 292.326,66 300.030,83 15.408,34 297.761,58 2.363,80 5.587.561,03 2008 314.459,69 310.803,50 307.108,13 314.498,87 14.781,47 315.439,16 -979,47 959.370,50 2009 328.735,55 325.149,14 321.540,94 328.757,34 14.432,81 329.280,34 -544,79 296.798,25 2010 343.378,16 339.732,36 336.094,07 343.370,64 14.553,13 343.190,15 188,01 35.348,59 2011 358.975,98 355.127,26 351.320,62 358.933,89 15.226,55 357.923,77 1.052,21 1.107.138,65


(36)

Tabel 4.21 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan ( α = 0,9 )

Tahun e

2002 215.932,02 215.932,02 215.932,02

2003 254.441,79 250.590,81 247.124,93 254.056,69 31.192,91

2004 251.644,65 251.539,27 251.097,83 251.980,70 3.972,90 285.249,61 -33.604,96 1.129.293.067,76 2005 270.605,17 268.698,58 266.938,50 270.458,65 15.840,67 255.953,60 14.651,57 214.668.535,70 2006 283.836,03 282.322,28 280.783,91 283.860,66 13.845,40 286.299,33 -2.463,30 6.067.828,27 2007 300.125,38 298.345,07 296.588,95 300.101,19 15.805,05 297.706,06 2.419,32 5.853.085,29 2008 314.459,69 312.848,23 311.222,30 314.474,16 14.633,35 315.906,23 -1.446,54 2.092.489,63 2009 328.735,55 327.146,82 325.554,37 328.739,27 14.332,07 329.107,50 -371,95 138.348,26 2010 343.378,16 341.755,03 340.134,96 343.375,09 14.580,59 343.071,33 306,83 94.141,61 2011 358.975,98 357.253,88 355.541,99 358.965,78 15.407,03 357.955,69 1.020,29 1.041.000,93


(37)

Kemudian dihitung nilai MSE untuk setiap α ( mulai dari 0,1 sampai dengan 0,9 ) dengan rumus sebagai berikut:

Di mana untuk α = 0.1 dengan = 19.660.190.947,38 dan n = 8 diperoleh nilai MSE yaitu :

MSE = = 2.457.523.868,42

Salah satu nilai MSE tersebut dibandingkan untuk menentukan nilai α yang memberikan MSE yang terkecil / minimum. Perbandingan ukuran ketetapan metode peramalan peningkatan nilai PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kota Pematangsiantar dengan MSE sebagai berikut:

Tabel 4.22 Perbandingan Ukuran Ketetapan Metode Peramalan Atas Dasar Harga Konstan

α MSE

0,1 2.457.523.868,42

0,2 669.115.978,71

0,3 190.759.972,56

0,4 53.768.850,35

0,5 18.157.302,98

0,6 22.128.812,80

0,7 49.255.375,43

0,8 97.082.248,00

0,9 169.906.062,18

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE yang paling


(38)

Tabel 4.23 Ukuran Ketetapan Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α = 0.5)

Tahun e PE

2002 215.932,02 215.932,02 215.932,02

2003 254.441,79 235.186,91 225.559,46 244.814,35 9.627,44

2004 251.644,65 243.415,78 234.487,62 252.343,94 8.928,16 -2.797,14 7.823.992,18 2.797,14 -1,11 -1,11 254.441,79 2005 270.605,17 257.010,47 245.749,05 268.271,90 11.261,43 9.333,08 87.106.335,62 9.333,08 3,45 3,45 261.272,09 2006 283.836,03 270.423,25 258.086,15 282.760,35 12.337,10 4.302,70 18.513.248,80 4.302,70 1,52 1,52 279.533,33 2007 300.125,38 285.274,32 271.680,23 298.868,40 13.594,08 5.027,92 25.280.010,95 5.027,92 1,68 1,68 295.097,46 2008 314.459,69 299.867,00 285.773,62 313.960,39 14.093,39 1.997,21 3.988.837,80 1.997,21 0,64 0,64 312.462,48 2009 328.735,55 314.301,28 300.037,45 328.565,11 14.263,83 681,78 464.819,49 681,78 0,21 0,21 328.053,77 2010 343.378,16 328.839,72 314.438,58 343.240,85 14.401,14 549,22 301.647,93 549,22 0,16 0,16 342.828,94 2011 358.975,98 343.907,85 329.173,22 358.642,48 14.734,63 1.333,99 1.779.531,09 1.333,99 0,37 0,37 357.641,99


(39)

Peramalan PDRB untuk sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan setiap tahun meningkat. Gambaran mengenai hubungan antara perkembangan data aktual dengan peramalan dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Gambar 4.3 Plot Pemulusan Eksponensial Satu Parameter dari Brown dengan α = 0.5

Ukuran ketepatan metode peramalan atas dasar harga berlaku dengan

menggunakan α = 0.5 adalah:

1. Nilai Tengah Galat ( Mean Error ) -50,000.00 100,000.00 150,000.00 200,000.00 250,000.00 300,000.00 350,000.00 400,000.00

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

N il a i (d a la m j u ta ) Tahun

Data Aktual dan Peramalan PDRB Sektor

Pengangkutan dan Komunikasi

Data Aktual

Pemulusan Tunggal

Pemulusan Ganda


(40)

2. Nilai Tengah Galat Kuadrat ( Mean Square Error )

18.157.302,98

3. Nilai Tengah Galat Absolut ( Mean Absolute Error )

=

= 3.252,88

4. Nilai Tengah Galat Persentase Absolut ( Mean Absolute Percentage Error )

5. Nilai Tengah Galat Persentase ( Mean Percentage Error )


(41)

6. Jumlah Kuadrat Galat ( Sum Square Error )

= 145.258.423,87

7.

Deviasi Standar Galat (Standart Deviation of Error )

=

=

= 4.555,35

4.2.2 Penentuan Bentuk Persamaan dan Nilai Peramalan

Setelah harga parameter pemulusan eksponensial yang besarnya 0 < α < 1 dengan cara trial and error, didapat perhitungan peramalan pemulusan eksponensial linear

satu parameter dari Brown dengan α = 0,5 untuk nilai PDRB atas dasar harga berlaku dan α = 0,3 untuk nilai PDRB atas dasar harga konstan.

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab 2 (Landasan Teori) persamaan yang dipakai dalam perhitungan dapat dibuat peramalan untuk satu tahun berikutnya dengan bentuk persamaan :


(42)

Perhitungan pada tabel 4.12 di atas didasarkan pada α = 0,7 dan ramalan untuk satu periode ke depan berdasarkan bentuk persamaan PDRB sektor pengangkutan dan komunikasi atas dasar harga berlaku :

= 405.673,55 + 20.673,87 (m)

Setelah diperoleh model peramalan PDRB sektor pengankutan dan komunikasi atas dasar harga berlaku, maka dapat dihitung peramalan untuk 2012, 2013, 2014 seperti di bawah ini :

1. Nilai Peramalan tahun 2012

= 405.673,55 + 20.673,87 (m) = 405.673,55 + 20.673,87 (1)

= 426.347,42 2. Nilai Peramalan tahun 2013

=405.673,55 + 20.673,87 (m) = 405.673,55 + 20.673,87 (2) = 852.694,84

3. Nilai Peramalan tahun 2014

= 405.673,55 + 20.673,87 (m) = 405.673,55 + 20.673,87 (3) = 1.279.042,26

Dengan metode perhitungan seperti di atas maka secara matematis


(43)

suatu periode ke depan berdasarkan bentuk persamaan PDRB sektor pengangkutan dan komunikasi atas dasar harga konstan :

= 358.642,48 + 14.734,63 (m)

Setelah diperoleh model peramalan PDRB sektor pengangkutan dan komunikasi atas dasar harga konstan, maka dapat dihitung peramalan untuk 2012, 2013, 2014 seperti di bawah ini :

1. Nilai Peramalan tahun 2012

= 358.642,48 + 14.734,63 (m) = 358.642,48 + 14.734,63 (1) = 373.377,12

2. Nilai Peramalan tahun 2013

= 358.642,48 + 14.734,63 (m) = 358.642,48 + 14.734,63 (2) = 746.754,23

3. Nilai Peramalan tahun 2014

= 358.642,48 + 14.734,63 (m) = 358.642,48 + 14.734,63 (3) = 1.120.131,35


(44)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi Sistem

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programing/coding. Pada tahapan ini seluruh hasil desain sistem yang ada dituangkan ke dalam bahasa program tertentu untuk menghasilkan seluruh sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertentu.

Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu Microsoft Excel dalam menyelesaikan masalah untuk memperoleh hasil perhitungan. Dengan adanya perangkat lunak tersebut kita sangat terbantu dalam menyelesaikan masalah-masalah yang tidak dapat dikerjakan secara manual karena mempunyai kelebihan seperti, kecepatan, ketepatan, dan keandalan dalam memproses data sehingga masalah dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat.

5.2 Pengaktifan Microsoft Excel

Tahap awal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan software ini, pastikan Microsoft Excel berada pada jaringan Microsoft Windows.


(45)

1. Pada task bar pilihlah menu windows dan klik Start, lalu pilih All Program, lalu akan muncul aplikasi yang telah diinstal.

2. Klik Microsoft Office maka akan muncul beberapa software microsft office lainnya, lalu klik Microsoft Excel dan selanjutnya dapat digunakan untuk mengolah data.

Gambar 5.1 : Cara Pengaktifan Microsoft Excel

5.3 Jendela Lembar Kerja

Setelah Microsoft Excel diaktifkan, akan tampil lembar kerja (worksheet) yang siap untuk digunakan. Lembar kerja adalah kumpulan baris dan kolom, dimana


(46)

kolom berurutan dari atas ke bawah dan baris berurutan dari kiri ke kanan. Microsoft Excel memiliki 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

Kolom diberi nama dengan huruf mulai dari A, B, C, …. , Z sedangkan

pada baris ditandai dengan angka mulai dari 1, 2, 3, … , 65.536. Pada setiap kelompok dan baris terdapat sel-sel yang diidentifikasi dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kelompok dan angka. Pada lembar kerja tersebut terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri. Adapun tampilan lembar kerja dari Microsoft Excel adalah sebagai berikut:


(47)

5.4 Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja Microsoft Excel sama hal nya dengan pemasukan atau pengetikan data ke dalamnya. Dalam mengisi data ke dalam lembar kerja, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Letakkan pointer pada sel yang akan diisi datanya 2. Ketik data yang akan diisi pada sel

3. Tekan enter atau klik tombol kiti mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya.

5.5 Implementasi Sistem Peramalan PDRB

Terdapat banyak fungsi-fungsi statistik yang disediakan oleh Microsoft Excel, diantaranya adalah fungsi avarange, median, mean, mode, count dan sebagainya yang memudahkan kita untuk memakainya.

Fungsi-fungsi statistik ditunjukkan untuk memudahkan pengertian formula yang lazim diperlukan dalam melakukan perhitungan aritmetrik dan operasi standar lain yang sering diulangi. Dalam hal ini penulis menyediakan penjelasan tentang kegunaan Microsofft Excel dalam Pemulusan Eksponensial Satu Parameter dari Brown.


(48)

5.6 Fungsi Pemulusan Eksponensial

Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan pemulusan eksponensial dari data-data actual yang tersedia untuk diolah sehingga dapat dicari ramalan untuk periode selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Pada lembar kerja Microsoft Excel masukkan data-data PDRB yang ada. 2. Kemudian hitunglah pemulusan eksponensial dengan cara pilih menu

Data, lalu klik Data Analysis.

3. Setelah itu, akan tampil Analysis Tools, pilihlah Exponential Smoothing, lalu klik OK. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut:


(49)

4. Masukkan Input Range pada menu Input dengan memasukkan range pada data aktual atau data awal yang telah dimasukkan di Microsoft Excel dan

Damping Factor dengan cara (α-1).

Gambar 5.4 : Input Range

5. Kemudian masukkan Output Range pada menu Output Option dengan menentukan hasil output ditetapkan, lalu klik OK maka hasil output akan muncul pada sel yang telah ditentukan.

6. Untuk mencari pemulusan yang kedua digunakan formula yang sama, hanya saja data yang kita masukkan adalah hasil pemulusan yang pertama


(50)

Gambar 5.5 : Hasil Eksponensial Smoothing

7. Untuk menentukan , , , dan kesalahan (e) digunakan rumus perkalian, pembagian, jumlah dan selisih dalam Microsoft Excel secara manual atau data angka sebagai formula untuk menyelesaikan perhitungan.

8. Penentuan nilai dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus : =2*C5-D5 sehingga menghasilkan angka 260.108,20 dan untuk tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.

9. Penentuan nilai dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus yang tertera pada sel F5 adalah : =(0.1/0.9)*(C5-D5) sehingga menghasilkan angka 205,77 dan untuk tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.


(51)

10.Penentuan nilai dicari pada tahun ketiga pada sel G6 dicari dengan rumus: =E6+F6 sehingga menghasilkan angka 265.218,07 dan untuk tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.

5.7 Pembuatan Grafik

Adapunlangkah-langkah pembuatan grafik pada Microsoft Excel adalah sebagai berikut :

1. Sorot sel atau range cell data yang akan dibuat grafiknya

2. Pilih menu Insert, lalu pilih chart maka akan muncul tampilan option dari insert chart


(52)

3. Pilih tipe grafik yang diinginkan, lalu klik OK pada kotak dialog

4. Pada Charts layouts, pilih salah satu dari model kemudain ketik judul pada chart title dan axis title

5. Letakkan hasil grafik pada lembar kerja yang kosong.


(53)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang dilakukan pada bab sebelumnya maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Dari data yang ada, maka diperoleh hasil peramalan dari PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kota Pematangsiantar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Peramalan berdasarkan harga berlaku pada tahun 2014 mengalami peningkatan (dalam juta) sebesar Rp. 426.347,42 sedangakan berdasarkan harga konstan pada periode yang sama mengalami peningkatan sebesar Rp. 373.377,12 .

2. Berdasarkan hasil analisis Metode Pemulusan Eksponensial Satu Parameter dari Brown maka diperoleh analisis dengan nilai MSE terkecil untuk harga berlaku adalah α = 0,7 dan MSE terkecil untuk harga konstan adalah α = 0,5. Bentuk persamaan peramalan dari nilai PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kota Pematangsiantar untuk 3 tahun kedepan ialah :


(54)

a. Berdasarkan harga berlaku : = 405.673,55 + 20.673,87 (m) b. Berdasarkan harga konstan: = 358.642,48 + 14.734,63 (m)

3. Berdasarkan hasil peramalan maka diperoleh PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi untuk periode tiga tahun kedepan ialah :

Tahun Berdasarkan harga berlaku Berdasarkan Harga konstan

2012 426.347,42 373.377,12

2013 852.694,84 746.754,23

2014 1.279.042,26 1.120.131,35

6.2 Saran

Dalam meramalkan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kota Pematangsiantar dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown maka penulis menyarankan untuk menggunakan program Microsoft Excel dalam melakukan perhitungan. Dengan adanya angka peramalan tersebut maka diharapkan dapat memberikan gambaran dalam pengambilan keputusan terhadap Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) khusunya Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kota Pematangsiantar di masa yang akan datang.


(55)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting)

Setiap kebijakan ekonomitidak akan terlepas dari usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk mencapai tujuannya pada masa yang akan datang, dimana kebijakan tersebut dilaksanakan. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Menurut Sofjan Assauri (1993), peramalan merupak an seni dan ilmudalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akandatang. Dengan digunakannya peralatan metode-metode peramalan maka akanmemberikan hasil peramalan yang lebih dapat dipercaya ketetapannya. Oleh karena masingmasing metode peramalan berbeda -beda maka penggunaannya harus hati -hati terutama dalam pemilihan metode untuk penggunaan dalam kasus tertentu.

Dalam kegiatan sehari-hari sering terdapat senjang waktu (time lag) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu


(56)

sendiri sehingga denganada nya waktu tenggang ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Jika waktu tenggang ini nol atau sangat kecil, maka perencanaan tidak diperlukan. Akan tetapi jika waktu tenggang ini panjang dan hasil peristiwa bergantung pada faktor-faktor yang dapat diketahui maka hasil dari peramalan dan perencanaan dapat memegang peranan penting dalam mengambil suatu keputusan akhir.

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan

Kemajuann ilmu pengetahuan telah meningkatkan pengertian mengenai berbagai aspek lingkungan dan akibatnya banyak peristiwa yang dapat diramalkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti peramalan Produk Domestik Regional Bruto suatu daerah periode tertentu yang akan datang,dan masih banyak lagi.

Oleh karena peran peramalan yang sangat vital sehingga hasil peramalan sangat dibutuhkan baik di instansi swasta maupun pemerintah. Ketepatan hasil ramalan merupakan hal yang penting karena akan digunakan dalam mengambil keputusan untuk kedepannya. Sehingga pemilihan metode dan penentuan faktor dan variabel sangat penting dalam mendapatkan hasil peramalan yang baik.

2.3 Jenis Peramalan

Berdasarkan sifatnya, peramalan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu : 1. Peramalan Kualitatif


(57)

Peramalan kualitatif ialah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu.

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.

2.4 Metode Pemulusan(Smoothing)

Metode Pemulusan atau smoothing adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan atau pemulusan terhadap data lampau, yaitu mengambil rata-rata. Dan nilai dari beberapa tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan dating. Secara umum metode Pemulusan (smoothing) dapat di klasifikasikan, yaitu :

1. Metode rata-rata ( Average)

Metode rata-rata bertujuan memanfaatkan data pada masa lalu untuk mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang. Metode rata-rata dibagi atas empat bagian,yaitu :

a. Nilai Tengah (mean)

b. Rata-rata bergerak tunggal (single moving average) c. Rata-rata bergerak tunggal (double moving average) d. Kombinasi rata-rata bergerak lainnya.


(58)

2. Metode pemulusan eksponensial

Metode pemulusaneksponensial terdiri atas: a. Pemulusaneksponensial tunggal

1. Satu parameter 2. Pendekatan adiktif

b. Pemulusan eksponensial ganda

1. Metode linier satu parameter dari Brown 2. Metode dua parameter dari Holt

c. Pemulusan eksponensial tripel

1. Metode kuadratik satu parameter dari Brown

2. Metode tiga parameterkecenderungan dan musiman dari Winter d. Pemulusan eksponensial menurut klasifikasi Pegels

3. Metode pemulusan lainnya

a. Metode kontrol adaptif dari Chow

b. Metode adaptif satu parameter dari Brown c. Pemulusan tiga parameter Box – Jenkins

d. Metode pemulusan Harmonis dari Harrison

e. Sistem pemerataan dari Tiga Trigg ( Tracking Signal )

2.5 Metode Peramalan yang Digunakan

Untuk meramalkan pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi dengan Pemulusan Eksponensial Ganda yaitu


(59)

Metode Linier Satu Parameter dari Brown.Dasar pemikiran dari metode pemulusan eksponensial ganda adalah sama dengan rata – rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data sebenarnya

Persamaaan yang dipakai dalam pelaksanaan pemulusan eksponensial linier satu parameter dari Brown adalah sebagai berikut:

+ (1 –α ) (2.1)

= α + (1 + α ) (2.2)

= 2 + ( - ) = 2 - (2.3)

= ( - ) (2.4)

= ( m ) (2.5)

Keterangan :

= Nilai pemulusan eksponensial tunggal = Nilai pemulusan eksponensial ganda

= konstanta pemulusan = konstanta pemulusan

= hasil peramalan untuk periode m kedepan yang diramalkan


(60)

2.6 Ketepatan Ramalan

Ketepatan ramalan adalah suatu hal yang mendasar dalam peramalan, yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan. Ketetapan dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam pemodelan deret berkala ( time

series ) dari masa lalu dapat diramalkan situasi yang akan terjadi pada masa yang

akan dating, untuk menguji kebenaran ramalan ini digunakan ketepatan ramalan. Beberapa kriteria yang digunakan untuk menguji ketepatan ramalan antara lain:

1. Nilai Tengah Galat ( Mean Error )

2. Nilai Tengah Galat Kuadrat ( Mean Square Error )

3. Nilai Tengah Galat Absolut ( Mean Absolute Error )

4. Niali Tengah Galat Persentase Absolut ( Mean Absolute Percentage

Error )


(61)

5. Nilai Tengah Galat Persentase ( Mean Percentage Error )

6. Jumlah Kuadrat Galat ( Sum Square Error )

7. Deviasi Standar Galat (Standart Deviation of Error )

Keterangan:

= ( kesalahan pada periode ke – t ) = data actual pada periode ke – t

= nilai ramalan pada periode ke – t n = banyak periode waktu

Metode peramalan yang dipilih adalah metode peramalan yang member nilai MSE yang terkecil.

2.7 Produk Domestik Regional Bruto

Produk domestik regional bruto ( PDRB ) merupakan hasil pendapatan yang timbul karena adanya kegiatan produksi yang mencakup keseluruhan produk suatu wilayah dari setiap sektor ataupun subsektor. Adapun sektor – sektor


(62)

1. Sektor Pertanian

a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan

c. Peternakan dan Hasil – Hasilnya d. Kehutanan

e. Perikanan

2. Sektor Pertambangan dan Penggalian a. Minyak dan Gas

b. Pertambangan tanpa Gas c. Penggalian

3. Sektor Industri Pengolahan a. Industri Besar dan Sedang b. Pengilangan Minyak

c. Industri Kecil dan Rumah Tangga 4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih 5. Sektor Bangunan

6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran a. Perdagangan Besar dan Kecil

b. Hotel c. Restoran


(63)

7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi a. Pengangkutan

1. Angkutan Rel

2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan 5. Angkutan Udara

6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi

8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan a. Bank

b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan

d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. Sektor Jasa – Jasa

a. Pemerintahan b. Swasta

1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan dan Rekreasi

3. Perorangan dan Rumah Tangga

Namun, penulis hanya membatasi peramalan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) atas nama Sektor Pengangkutan dan Komunikasi saja.


(64)

2.8 Perhitungan Pendapatan PDRB

2.8.1 Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh NTB atau nilai barang san jasa akhir yang sihasilkan unit – unit produksi di dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, yang dinilai dengan harga tahun bersangkutan.

NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari hasil pengurangan output dengan biaya antara masing-masing dinilai atas dasar harga berlaku yang menggambarkan perubahan volume produksi yang dihasilkan dan tingkat perubahan harga masing – masing kegiatan subsektor dan sektor.

2.8.2 Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan

Penghitungan atas dasar harga konstan pengertiannya sama dengan atas dasar harga berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar tertentu. NTB atas dasar harga konstan menggambarkan perubahan volume/kuantum produksi saja. Pengaruh perubahan harga telah dihilangkan dengan cara menilai dengan harga suatu tahun dasar tertentu.

Penghitungan atas dasar konstan berguna untuk melihat pertumbuhan ekonomi secara kesuluruhan atau sektoral. Juga untuk melihat perubahan struktur perekonomian suatu daerah dari tahun ke tahun.


(65)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara geografis Pematangsiantar adalah salah satu kota yang memiliki laju perekonomian yang tinggi karenai terdapat kekayaan sumber daya alam yang besar didalamnya, dan dilihat dari letaknya Pematangsiantar menghubungkan jalan darat ke kabupaten lainnya seperti Toba Samosir,Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan. Hal ini sangat mendukung perkembangan pembangunan ekonomi di Kota Pematangsiantar.

Pembangunan ekonomi di suatu daerah pada hakekatnya merupakan serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan, memeratakan pembagian pendapatan masyarakat dan meningkatkan hubungan ekonomi regional daerah. Dalam usaha pembangunan ekonomi diperlukan perencanaan yang baik dan didukung oleh sarana dan prasarana yang dapat menggambarkan keadaan perekonomian suatu wilayah sehingga mencapai daya guna yang tinggi.


(66)

pendapatan atau balas jasa kepada faktor-faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan produksi di wilayah tersebut. Pada dasarnya PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada periode tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sektor pendorong aktifitas sektor ekonomi lain dengan memberikan pelayanan angkutan untuk kelancaran distribusi barang dan jasa hingga ke tangan konsumen termasuk juga angkutan untuk penumpang. Sehingga sektor ini memiliki pengaruh yang besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi kota Pematangsiantar, sehingga penulis ingin mengadakan penelitian terhadap sektor tersebut untuk meramalkan data Produk Domestik Regional Bruto yang akan datang dengan metode Pemulusan (Smoothing) Eksponesial Ganda Satu Parameter dari Brown sebagai bahan penulisan tugas akhir dengan judul “PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2012-2014”.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk memperjelas dan memudahkan penelitian ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang dituju maka penulis hanya meramalkan Produk Domestik Regional Bruto yang akan datang ( Tahun 2012 sampai dengan 2014 ) dengan menggunakan data Produk Domestik Regional Bruto dari Tahun 2002 sampai


(67)

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam tugas akhir ini dapat lebih terarah maka dilakukan pembatasan masalah yaitu :

1. Hanya Data Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pengangkutan dan Komunikasi saja yang diramalkan.

2. Data yang dibutuhkan yaitu Data Produk Domestik Regional Bruto periode 2001 sampai dengan 2011 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.

3. Peramalan dilakukan secara kuantitatif.

1.4 Manfaat dan Tujuan Penelitian

1.4.1 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat laju pertumbuhan ekonomi di sektor

Pengangkutan dan Komunikasi Kota Pematangsiantar di tahun yang akan datang.

2. Sebagai bahan Referensi tentang peramalan Produk Domestik Regional Bruto dengan Metode Pemulasan ( smoothing ).


(68)

1.4.2 Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan meramalkan Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pengangkutan dan Komunikasidi Kota Pematangsiantar dengan metode Pemulusan (smoothing)dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai perkembangan sektor tersebut.

1.5 Tinjauan Pustaka

Metode Smoothing ( pemulusan ) merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada periode yang akan datang.

Teori pendukung yang digunakan untuk menyusun tulisan ini dikutip dari buku Metode dan Aplikasi Peramalan Edisi ke II oleh Spyros Makridaks dan buku Teknik dan Metode PeramalanSofjan Assauari tahun 1084, bentuk umum yang digunakan dalam penyusunan suatu ramalandi dalam Eksponensial Smoothing Tunggal yaitu :

Sedangkan di dalam Eksponensial Smoothing Linier atau yang dikenal

dengan nama Metode“Brown’s One Parameter Linier Eksponensial Smoothing”,


(69)

Sedangkan :

Keterangan :

= nilai periode t

= pemulusan pertama periode t = pemulusan pertama periode t - 1 = pemulusan keduan periode t = pemulusan kedua periode t - 1

= konstanta pemulusan = konstanta pemulusan

= hasil pengamatan untuk periode m kedepan yang diramalkan

m = jumlah periode kedepan yang diramalkan

1.6 Metodelogi Penelitian

Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir, maka penulis membutuhkan data - data yang diperoleh melalui serangkaian tinjauan penelitian, riset maupun pengambilan data. Adapun tahapan yang dilaksanakan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :


(70)

1. Metode penelitian kepustakaan ( study literature )

Dalam hal ini pengumpulan data dan keterangan – keterangan dapat dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku – buku ataupun literature pelajaran yang didapat diperkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode pengumpulan data

Pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah metode pengumpulan data sekunder yang diperoleh dan diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik.

3. Metode pengolahan data

Data penelitian ini diolah dengan menggunakan Pemulusan Eksponensial Ganda. Persamaan ini terkenal dengan nama Metode Linier Satu Parameter dari Brown.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ataupun pengumpulan data diadakan di Badan Pusat Statistik ( BPS ) Provinsi Sumatera Utara di Jalan Asrama No. 179 Medan. Pengambilan data dilakukan sebanyak 3 ( tiga ) kali yaitu terhitung dari tanggal 19 Maret, 3April dan 8 April 2013 dengan mencatat secara langsung data Produk DomestikRegional Bruto (PDRB ) kota Pematangsiantar.


(71)

1.8 Sistematika Penulisan

Penulisan ini disusun secara sistematis didalamnya dikemukakan beberapa hal, dimana setiap Bab seperti yang tercantum dibawah :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini menjelaskan uraian teoritis tentang segala sesuatu yang berhubungan dengamasalah Tugas Akhir.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

Menjelaskan tentang sejaraj berdirinya Badan Pusat Statistik ( BPS ), motto, visi dan struktur organisasinya.

BAB 4 : ANALISA DATA

Bab ini berisi tentang penganalisaan dan pengolahan data yang diperoleh untuk meramalkan Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pengangkutan dan Komunikasi kota Pematangsiantar, pengujian dilakukan dengan metode yang telah ditentukan.


(72)

BAB 5 :IMPLEMENTASI SISTEM

Menjelaskan tentang program atau software yang dipakai sebagai analisi terhadap data yang diperoleh.

BAB 6 : PENUTUP

Dalam bab ini memberikan beberapa kesimpulan dan saran sebagai akhir penulisan.


(73)

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

(PDRB) SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2012- 2014

TUGAS AKHIR

NOVITA ANTANIA MANIK

102407084

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(74)

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

(PDRB) SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2012- 2014

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat meperoleh gelar Ahli Madya

NOVITA ANTANIA MANIK 102407084

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013


(75)

Judul : PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) KOTA

PEMATANGSIANTAR TAHUN 2012 - 2014

Katagori : TUGAS AKHIR

Nama : NOVITA ANTANIA MANIK

Nomor Induk Mahasiswa : 102407084 Program Studi : D3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juli 2013

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

Pembimbing

Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Ujian Sinulingga, M.Si NIP. 19620901 198803 1 002 NIP.19560303 198403 1 004


(76)

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2012 - 2014

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan,Juni 2013

NOVITA ANTANIA MANIK 102407084


(77)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia – Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Peramalan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kota Pematangsiantar Tahun 2012 - 2014.

Terimakasih Penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Ujian Sinulingga,M.Siselaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan Tugas Akhir ini. Terima kasih kepada Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo,M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si. PhD dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan – rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda tercinta Hotlen Manik, Ibunda tercinta Linda Silalahi, Adik dan semua ahli keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.


(78)

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar ix

Bab 1 PENDAHULUAN 1 1.1Latar Belakang 1 1.2Rumusan Masalah 2 1.3Batasan Masalah 3

1.4Manfaat dan Tujuan Penelitian 3

1.4.1 Manfaat Penelitian 3

1.4.2 Tujuan Penelitian 4 1.5Tinjauan Pustaka 4

1.6Metodelogi Penelitian 6 1.7Lokasi dan Waktu Penelitian 7 1.8Sistematika Penulisan 7 Bab 2 LANDASAN TEORI 9 2.1 Pengertian Peramalan(Forecasting) 9 2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan 10

2.3 Jenis-jenis Peramalan 10 2.4 Metode Pemulusan (Smoothing) 11

2.5 Metode Peramalan yang Digunakan 12 2.6 Ketepatan Ramalan 14 2.7 Produk Domestik Regional Bruto 15 2.8 Perhitungan Pendapatan PDRB 18

2.8.1 Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku 18 2.8.2 Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan 18 Bab 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 19 3.1 Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) 19 3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 19 3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 20 3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia 20

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 21 3.2 Visi dan Misi BPS (Badan Pusat Statistik) 22 3.2.1 Visi 22

3.2.2 Misi 22 3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 23


(79)

4.2.1 Penaksiran Model Peramalan 27 4.2.2 Penentuan Bentuk Persamaan dan Nilai Peramalan 57

Bab 5 IMPLEMENTASI SISTEM 60

5.1 Tahap Implementasi Sistem 60

5.2Pengaktifan Microsoft Excel 60

5.3Jendela Lembar Kerja 61

5.4 Pengisian Data 63

5.5 Implementasi Sistem Peramalan 63

5.6 Fungsi Pemulusan Eksponensial 64

5.7 Pembuatan Grafik 67

Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN 69

6.1 Kesimpulan 69

6.2 Saran 70


(80)

Halaman Tabel 4.1 Nilai PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 26

Berdasarkan Harga Berlaku dan Harga Konstan

Tabel 4.2 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 29 Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,1)

Tabel4.3 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 30 Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,2)

Tabel 4.4 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 31 Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,3)

Tabel 4.5 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 32 Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,4)

Tabel 4.6 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 33 Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,5)

Tabel 4.7 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 34 Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,6)

Tabel 4.8 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 35 Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,7)

Tabel 4.9 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 36 Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,8)

Tabel 4.10 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 37 Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,9)

Tabel 4.11 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan 39 Atas Dasar Harga Belaku

Tabel 4.12 Ukuran Ketetapan Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan 40 dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,7)

Tabel 4.13 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 44 Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,1)

Tabel4.14 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 45 Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,2)

Tabel 4.15 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 46 Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,3)

Tabel 4.16 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 47 Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,4)

Tabel 4.17 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 48 Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,5)

Tabel 4.18 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 49 Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,6)

Tabel 4.19 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 50 Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,7)

Tabel 4.20 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 51 Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,8)


(81)

Atas Dasar Harga Konstan

Tabel 4.23 Ukuran Ketetapan Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan 54 dan Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,5)


(82)

Halaman Gambar 4.1 Plot PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 27

Berdasarkan Harga Berlaku dan Harga Konstan

Gambar 4.2 Plot Pemulusan Eksponensial Satu Parameter Atas 41 Dasar Harga Berlaku dariBrown dengan α=0,7

Gambar 4.3 Plot Pemulusan Eksponensial Satu Parameter Atas 53 Dasar Harga Konstan Brown dengan α=0,5

Gambar 5.1 Cara Pengaktifan Microsoft Excel 61

Gambar 5.2 Lembar Kerja Microsoft Excel 62

Gambar 5.3 Menu Data Analysis 64

Gambar 5.4 Input Range 65

Gambar 5.5 Hasil Eksponensial Smoothing 66

Gambar 5.6 Menu Insert 67


(1)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia – Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Peramalan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kota Pematangsiantar Tahun 2012 - 2014.

Terimakasih Penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Ujian Sinulingga,M.Siselaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan Tugas Akhir ini. Terima kasih kepada Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo,M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si. PhD dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan – rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda tercinta Hotlen Manik, Ibunda tercinta Linda Silalahi, Adik dan semua ahli keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar ix

Bab 1 PENDAHULUAN 1 1.1Latar Belakang 1 1.2Rumusan Masalah 2 1.3Batasan Masalah 3

1.4Manfaat dan Tujuan Penelitian 3

1.4.1 Manfaat Penelitian 3

1.4.2 Tujuan Penelitian 4 1.5Tinjauan Pustaka 4

1.6Metodelogi Penelitian 6 1.7Lokasi dan Waktu Penelitian 7 1.8Sistematika Penulisan 7 Bab 2 LANDASAN TEORI 9 2.1 Pengertian Peramalan(Forecasting) 9 2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan 10

2.3 Jenis-jenis Peramalan 10 2.4 Metode Pemulusan (Smoothing) 11

2.5 Metode Peramalan yang Digunakan 12 2.6 Ketepatan Ramalan 14 2.7 Produk Domestik Regional Bruto 15 2.8 Perhitungan Pendapatan PDRB 18

2.8.1 Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku 18 2.8.2 Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan 18 Bab 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 19 3.1 Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) 19 3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 19 3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 20 3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia 20

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 21 3.2 Visi dan Misi BPS (Badan Pusat Statistik) 22 3.2.1 Visi 22

3.2.2 Misi 22 3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 23


(3)

Bab 4 PENGOLAHAN DATA 25 4.1 Pengolahan Pemulusan Eksponensial Ganda 25 4.2 Metode Pemulusan Eksponensial Ganda 27

4.2.1 Penaksiran Model Peramalan 27

4.2.2 Penentuan Bentuk Persamaan dan Nilai Peramalan 57

Bab 5 IMPLEMENTASI SISTEM 60

5.1 Tahap Implementasi Sistem 60

5.2Pengaktifan Microsoft Excel 60

5.3Jendela Lembar Kerja 61

5.4 Pengisian Data 63

5.5 Implementasi Sistem Peramalan 63

5.6 Fungsi Pemulusan Eksponensial 64

5.7 Pembuatan Grafik 67

Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN 69

6.1 Kesimpulan 69

6.2 Saran 70


(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Nilai PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 26 Berdasarkan Harga Berlaku dan Harga Konstan

Tabel 4.2 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 29

Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,1)

Tabel4.3 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 30

Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,2)

Tabel 4.4 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 31

Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,3)

Tabel 4.5 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 32

Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,4)

Tabel 4.6 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 33 Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,5)

Tabel 4.7 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 34

Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,6)

Tabel 4.8 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 35

Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,7)

Tabel 4.9 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 36

Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,8)

Tabel 4.10 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 37

Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,9)

Tabel 4.11 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan 39 Atas Dasar Harga Belaku

Tabel 4.12 Ukuran Ketetapan Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan 40

dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku (α=0,7)

Tabel 4.13 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 44

Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,1)

Tabel4.14 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 45

Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,2)

Tabel 4.15 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 46

Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,3)

Tabel 4.16 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 47 Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,4)

Tabel 4.17 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 48

Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,5)

Tabel 4.18 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 49

Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,6)

Tabel 4.19 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 50

Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,7)

Tabel 4.20 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 51


(5)

Tabel 4.21 Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan dan 52 Komunikasi Atas Dasar Harga Konstan (α=0,9)

Tabel 4.22 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan 53 Atas Dasar Harga Konstan

Tabel 4.23 Ukuran Ketetapan Peramalan PDRB Sektor Pengangkutan 54


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Plot PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 27 Berdasarkan Harga Berlaku dan Harga Konstan

Gambar 4.2 Plot Pemulusan Eksponensial Satu Parameter Atas 41 Dasar Harga Berlaku dariBrown dengan α=0,7

Gambar 4.3 Plot Pemulusan Eksponensial Satu Parameter Atas 53

Dasar Harga Konstan Brown dengan α=0,5

Gambar 5.1 Cara Pengaktifan Microsoft Excel 61

Gambar 5.2 Lembar Kerja Microsoft Excel 62

Gambar 5.3 Menu Data Analysis 64

Gambar 5.4 Input Range 65

Gambar 5.5 Hasil Eksponensial Smoothing 66

Gambar 5.6 Menu Insert 67