40
penghargaan dan pengakuan agar dapat memastikan kefektifan TQM. Sistem penghargaan dan pengakuan yang tepat dapat menjamin praktek bisnis TQM
memberikan pengaruh positif yang lebih besar terhadap keberhasilan lembaga. Oleh karena itu, persusahaan harus mengimplementasikan kebijakan-kebijakan
dan program-program yang menghubungkan performance dengan pencapaian tujuan kualitas yang strategis pada perusahaan, kelompok dan individu. Wilkinson
et al.1997:799 menyatakan bahwa sejalan dengan perjalanan continuous improvement yang tak pernah berakhir dalam TQM, manajemen harus secara
kontinyu memeriksa dan memperbaiki sistem penghargaannya untuk memastikan bahwa sistem tersebut fokus pada kualitas, memotivasi pegawai untuk
memberikan yang terbaik, dan mendukung tujuan bisnis yang strategis, diikuti dengan memberikan sinyal yang tepat dan konsisten pada pegawai.
4. Pembuatan Keputusan
Partisipasi dan keterlibatan pegawai yang efektif dalam proses pembuatan keputusan dapat meningkatkan rasa memiliki dan dapat meningkatkan pencapaian
tujuan. Pembuatan keputusan merupakan proses mencari alternatif dan memilih alternatif untuk menyelesaikan permasalahan atau menemukan kesempatan.
Manajemen harus memberdayakan pegawai untuk membuat keputusan baik keputusan-keputusan yang terpogram maupun yang tidak di lingkungan kerja
mereka. Keputusan-keputusan yang terprogram adalah keputusan-keputusan yang rutin dan berulang-ulang yang berhubungan dengan norma-norma keputusan
standar. Keputusan-keputusan yang tidak terprogram adalah keputusan-keputusan yang jarang terjadi yang tidak dapat diselesaikan oleh norma-norma keputusan
41
standar. Kebanyakan keputusan dibuat dalam kondisi yang beresiko dan tidak menentu dan hasil keputusan tidak dapat diprediksi. Manajemen harus turut
berpartisipasi membantu pegawai dengan memberikan kewenangan kepada mereka untuk membuat keputusan-keputusan yang tidak terprogram dan
keputusan-keputusan yang tak pasti dengan ruang lingkup yang lebih luas dari bidang mereka. Manajemen juga harus 1 memberikan wewenang kepada
pegawai untuk terus terlibat secara aktif dalam membuat keputusan-keputusan yang terprogram dan keputusan-keputusan yang tidak terprogram, beresiko dan
keputusa-keputusan tertentu dengan ruang lingkup yang terbatas, dan 2 memberdayakan pegawai agar aktif terlibat dalam keputusan-keputusan yang
terprogram dan keputusan-keputusan khusus dengan ruang lingkup yang terbatas. Manajemen harus mendidik seluruh jajaran manajemennya dan pegawai dalam
proses pembuatan keputusan dengan menggunakan group decision-making, brainstorming, self-directed teams dan cross-functional teams untuk memastikan
keputusan yang dibuat rasional Stroh, 2002:97. Kontribusi dalam proses pembuatan keputusan dalam perusahaan telah
terbukti dapat memotivasi pegawai untuk mencapai tujuan. Delegasi wewenang dan tanggung jawab kepada pegawai untuk membuat keputusan memberikan
topmiddle management kesempatan untuk memposisikan perusahaan secara strategis. Selain itu dapat membantu mengembangkan perilaku pegawai secara
positif baik untuk kepentingan dirinya dan perusahaan. Setiap keputusan yang dibuat dengan baik dapat menghasilkan tindakan yang produktif dan pencapaian
tujuan yang lebih baik.
42
5. Partisipasi