39
3. Penghargaan dan Pengakuan
Menurut Townsend Gebhardt 2002:80, To win, one needs to keep score, but the way one keeps score defines the game. Dengan kata lain, jika kita
ingin menyuruh orang lain melakukan apa yang kita inginkan, kita harus mengukur dan memberikan penghargaan kepada apa yang telah dilakukan oleh
orang tersebut agar apa yang dilakukan olehnnya sesuai dengan keinginan kita. Praktek penghargaan dan pengakuan dapat membantu perusahaan menentukan
apa yang harus dilakukan untuk mendukung strategi mereka dan memahami bagaimana merancang sistem penghargaan mereka. Oakland Oakland
2001:778 mendefinisikan pengakuan sebagai sebuah penghargaan dalam bentuk apresiasi yang dilihat atau dirasa sebagai sebuah pujian oleh penerimanya.
Menurut Eng Yusof 2003:66 penghargaan merupakan sebuah pemberian atau hadiah atas nilai yang telah diberikan oleh penerimanya. Keseimbangan antara
motivasi finansial dan non finansial akan bervariasi di tiap perusahaan dan juga antara kelompok-kelompok dalam perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus
dapat mengembangkan proses-proses manajemen penghargaan yang dapat memenuhi kebutuhannya dan memberikan pengakuan atas peran pegawai mereka,
bukan memaksakan perusahaan menjadi a renumeration straitjacket yang membatasi kemampuan perusahaan untuk beroperasi secara efektif Eng Yusof
2003:66. Penelitian yang dilakukan oleh Allen and Kilmanns 2001:56 mendukung
pentingnya membangun sistem penghargaan untuk mendukung TQM dan memberikan arahan kepada manajemen tentang bagaimana menggunakan sistem
40
penghargaan dan pengakuan agar dapat memastikan kefektifan TQM. Sistem penghargaan dan pengakuan yang tepat dapat menjamin praktek bisnis TQM
memberikan pengaruh positif yang lebih besar terhadap keberhasilan lembaga. Oleh karena itu, persusahaan harus mengimplementasikan kebijakan-kebijakan
dan program-program yang menghubungkan performance dengan pencapaian tujuan kualitas yang strategis pada perusahaan, kelompok dan individu. Wilkinson
et al.1997:799 menyatakan bahwa sejalan dengan perjalanan continuous improvement yang tak pernah berakhir dalam TQM, manajemen harus secara
kontinyu memeriksa dan memperbaiki sistem penghargaannya untuk memastikan bahwa sistem tersebut fokus pada kualitas, memotivasi pegawai untuk
memberikan yang terbaik, dan mendukung tujuan bisnis yang strategis, diikuti dengan memberikan sinyal yang tepat dan konsisten pada pegawai.
4. Pembuatan Keputusan