3.6.8.1 Kecermatan
Kecermatan atau akurasi adalah ukuran yang menunjukkan deraajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan
dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. Uji perolehan kembali atau recovery dilakukan dengan metode penambahan
larutan baku standard addition method. Dalam metode ini, kadar kalsium dan fosfor dalam sampel ditentukan terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan penentuan
kadar kalsium dan fosfor dalam sampel setelah penambahan larutan standar dengan konsentrasi tertentu Harmita, 2004.
Daging buah naga merah Hylocereus costaricensis yang telah dihaluskan ditimbang seksama sebanyak 30 gram, lalu ditambahkan 2,3 ml larutan baku
kalsium konsentrasi 1000 µgml dan 10,0 ml larutan KH
2
PO
4
konsentrasi 100 µgml. Perlakuan tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan. Kemudian
dilanjutkan dengan prosedur destruksi kering seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Pengukuran uji perolehan kembali dilakukan sama dengan prosedur
penetapan kadar dalam sampel. Menurut Harmita 2004, persen perolehan kembali uji recovery dapat
dihitung dengan rumus di bawah ini Harmita, 2004: recovery =
100 A
C C
C ×
−
A F
Keterangan: C
F
= Kadar setelah penambahan larutan baku C
A
= Kadar sebelum penambahan larutan baku CA = Kadar larutan baku yang ditambahkan
3.6.8.2 Keseksamaan
Universitas Sumatera Utara
Keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan
derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang
memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan Harmita, 2004.
Menurut Harmita 2004, simpangan baku relatif dapat dihitung dengan rumus di bawah ini:
RSD =
100 ×
X SD
Keterangan :
−
X = Kadar rata-rata sampel
SD = Standar Deviasi
RSD = Relative Standard Deviation
3.6.8.3 Penentuan Batas Deteksi Limit of Detection dan Batas Kuantitasi