TRANSFORMATOR DISTRIBUSI REGULASI TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

28 I L = arus line to line I P = arus phasa Gambar 2.17 Transformator 3 phasa hubungan Δ-Δ.

II.5 TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

Transformator distribusi merupakan alat yang memegang peran penting dalam sistem distribusi.Transformator distribusi mengubah tegangan menengah menjadi tegangan rendah. Transformator distribusi yang umum digunakan adalah transformator step-down 20KV400V. Tegangan fasa ke fasa sistem jaringan tegangan rendah adalah 380V. Karena terjadi drop tegangan, maka pada rak tegangan rendah dibuat di atas 380V agar tegangan pada ujung penerima tidak lebih kecil dari 380V. Pada kumparan primer akan mengalir arus jika kumparan primer dihubungkan ke sumber tegangan bolak-balik, sehingga pada inti tansformator yang terbuat dari bahan ferromagnet akan terbentuk sejumlah garis-garis gaya magnet fluks = Ф.Karena arus yang mengalir merupakan arus bolak-balik, maka fluks yang terbentuk pada inti akan mempunyai arah dan jumlah yang berubah- ubah. Jika arus yang mengalir berbentuk sinusoidal, maka fluks yang terjadi akan Universitas Sumatera Utara 29 berbentuk sinusoidal pula. Karena fluks tersebut mengalir melalui inti yang mana pada inti tersebut terdapat belitan primer dan sekunder, maka pada belitan primer dan sekunder tersebut akan timbul ggl gaya gerak listrik induksi, tetapi arah ggl induksi primer berlawanan dengan arah ggl induksi sekunder. Sedangkan frekuensi masing-masing tegangan sama dengan frekuensi sumbernya.

II.6 SPESIFIKASI UMUM TEGANGAN PRIMER TRANSFORMATOR

DISTRIBUSI Tegangan primer sesuai dengan tegangan nominal sistem pada jaringan tegangan menengah JTM yang berlaku di lingkungan ketenagalistrikan yaitu 6 KV dan 20 KV. Dengan demikian ada dua macam transformator distribusi yang dibedakan oleh tegangan primernya, yaitu : a. Transformator distribusi bertegangan primer 6 KV b. Transformator distribusi bertegangan primer 20 KV Catatan: Pada sistem distribusi tiga phasa, 4 kawat, maka pada transformator phasa tunggal yang dipasang tentunya mempunyai tegangan pengenal, misalnya untuk 20 KV yaitu : √ = 12 kV.

II. 7 SPESIFIKASI TEGANGAN SEKUNDER TRANSFORMATOR

DISTRIBUSI Tegangan sekunder ditetapkan tanpa disesuaikan dengan tegangan nominal sistem jaringan tegangan rendah JTR yang berlaku dilingkungan PLN 127 V 220 V untuk sitem phasa tunggal dan 127220 V dan 220380 V untuk sistem tiga phasa, yaitu 133231 V dan 231 400 V pada keadaan tanpa beban. Dengan demikian ada empat macam transformator distribusi yang dibedakan oleh tegangan sekundernya, yaitu : a. Transformator distribusi bertegangan sekunder 133231 V b. Transformator distribusi bertegangan sekunder 231400 V c. Transformator distribusi bertegangan sekumder 133231 V dan 231400 V yang dapat digunakan secara serentak Catatan : Universitas Sumatera Utara 30 Bilamana dipakai tidak serentak maka dengan bertegangan sekunder 231400 V daya transformator tetap 100 daya pengenal, sedang tegangan sekunder 133231 V dayanya hanya 75 daya pengenal d. Transformator distribusi bertegangan sekunder 133231 V yang digunakan terpisah.

II. 8 SPESIFIKASI

UMUM PENYADAPAN TAPING TRANSFORMATOR DISTRIBUSI Ada tiga macam penyadapan tanpa beban STB, yaitu : a. Sadapan tanpa beban tiga langkah : 21 ; 20 ; 19 kV b. Sadapan tanpa beban lima langkah : 22 ; 21 ; 20 ; 19 ; 18 kV c. Sadapan tanpa beban lima langkah : 21 ; 20,5 ; 20 ; 19,5 ; 19 kV Penyadapan dilakukan dengan pengubah sadapan komutator pada keadan tanpa beban pada sisi primer Catatan : Nilai-nilai tegangan sadapan, khususnya penyadapan utama principle tapping, adalah nilai-nilai yang bersesuaian dengan besaran-besaran pengenal.

II. 9 SPESIFIKASI

UMUM RUGI-RUGI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI Berbagai nilai dari rugi-rugi transformator distribusi menurut SPLN 50 tahun 1997 dapat dilihat pada table 3.1 berikut ini : KVA Rating Rugi Besi Watt Rugi Tembaga Watt 25 115 700 50 190 1100 100 320 1750 160 400 2000 200 550 2850 315 770 3900 400 930 4600 Universitas Sumatera Utara 31 680 1300 6500 Table 3.1 Spesifikasi Umum Rugi_rugi Transformator Distribusi

II.10 REGULASI TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

Regulasi tegangan transformator didefenisikan sebagai perubahan pada tegangan terminal sekunder transformator yang dinyatakan dalam persentase atau dalam per unit terhadap tegangan nominal sekunder pada saat berbeban dengan factor daya yang dapat berkurang hingga nol. Jika V 2 adalah tegangan terminal sekunder untuk setiap beban E 2 adalah tegangan terminal sekunder pada saat tanpa beban. Dan dengan beban tertentu dan factor daya tertentu, maka regulasi tegangan transformator dapat dirumuskan sebagai berikut : V R = ………………………2.40 Tegangan nominal sekunder transformator adalah sama dengan tegangan terminal transformator pada saat berbeban yaitu V 2 jadi persamaan di atas dapat dituliskan sebagai berikut : V R = dalam per unit…………………….2.41 V R = x 100.............................................2.42 Dimana : Vs NL = Tegangan terminal sekunder pada saat tanpa beban Volt Vs FL = Tegangan terminal sekunder untuk setiap beban Volt V R = Regulasi tegangan transformator Universitas Sumatera Utara 32

II.11 EFISIENSI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI