Uji performans produksi delapam galur ayam niaga pedaging pada kondisi lingkungan berbeda
R INGKASAN
LUQMAN
Niaga
HAKIM.
Uji Performans Produksi Delapan
Galur
Pedaging Pada Kondisi Lingkungan Berbeaa
HARIMURTI MARTOJO,
bimbingan
JUJU WAHJU,
anggota)
Ayam
(pi
sebagai ketua, DAWAN
bawah
SUGANDI,
A ANSORI MATTJIK ~ ~ & M A S D U K IPARTADIRDSA sebagai
.
Serangkaian
penelitian telah dilakukan di Bogor,
bez-
tujuan untuk mengetahui urutan keunggulan performans p5oduksi
galur ayam niaga pedaging yang diuji, dan memilih
ayam yang mempunyai performans pzoduksi optimal dan
pada
galur
efesien
imbangan protein dan energi ransum yang tepat ;
untuk
selanjutnya dikembangkan ayam bibit neneknya atau bahkan galur murninya,
guna membentuk galur ayam baru yang lebih efi-
sien untuk kondisi lingkungan di Indonesia. Selain itu
ber-
tujuan untuk memperoleh patokan imbangan protein-entrgi
ran-
sum bagi peternakan ayam niaga pedaging d $ Indonesia.
Ayam
Hubbard,
niaga pedaging yang diuji,
Hybro,
Lohmann,
masing-masing sebanyak
(dalam percobaan I),
Ross 1,
yaitu :
Starbro, Tatum dan
Tegel,
4 0 0 ekor campuran jantan dan
betina
dan
masing-masing
campuran jantan dan betina
(percobaan 2).
energi ransum
: 20 persen
-
ngan 23 persen
-
protein
sama
2,
sebanyak
60
ekor
Imbangan protein-
2 800 kkal/kg dibandingkan
3 200 kkal/kg,
sedangkan dalam percobaan
berkadar
Arbor Acres,
de-
dicobakan dalam percobaan 1;
dicobakan
( 2 0 persenl,
tiga
dengan
macam ransum
tiga
tingkat
energi yang berbeda:
2 800,
Rancangan acak lengkap
digunakan
8 x 2 (untuk percobaan 11,
llsis
3 000, dan 3 200 kkal/kg ranmum.
dalam percobaan faktorial
8 x 3 (untuk percobaan 2).
keragaman peubah produksi
dilakukan
melalui
Kuadrat Terkecil dengan replikasi tidak seimbang.
metode
Rengujian
*
perbedaan nilai rataan antar perlakuan,
Ana-
dilakukan dengan uji
Beda Nyata Terkecil; dan pengelompokan nilai rataan kombinasi perlakuan dengan
gerombol.
metode jarak,
dilakukan melalui sidik
Pemberian kode kepada setiap galur ayam ya&g di-
uji, ailakukan secara acak.
Delapan
galur Gr-21,
galur ayam niaga pedaging yang diujl
mampu mengadaptasi ransum dengan imbangan pro-
tein 20 persen dan
energi 2 800 kkal/kg,
nilai pendapatan yang lebih menguntungkan
ngan
(kecuali
serta
memberikan
dibandingkan
de-
yang memperoleh ransum berkadar protein 23 persen
dan
energi 3 200 kkal/kg.
Galur Gr-3 d a n Cr-8,
menampilkan
ke-
unggulan produksinya pada kondisi ranaum berkadar protein 20
persen dengan imbangan energl 3 200 atau 3 000
kkal/kg;
se-
dangkan galur Gr-5 dan Gr-7 tetrp unggul bila energi ransumnya diturunkan lagi sampai 2 800 kkal/kg.
dan Gr-8,
Galur Or-5,
Or-7
dapat dipilih untuk dikembangkan lebih lanjut ayam
bibit neneknya atau bahkan galur murninya untuk
tujuan
ko-
mersial sedang; sebab penampilan produksi ktturunannya tetap
unggul pada kondisi ransum berkadar protein dan energi
dah.
Galur lainnya (selain galur GI-2) dapat
ren-
dikembangkan
lebih lanjut ayam bibit neneknya atau bahkan galur
murninya
untuk tujuan komersial sebenarnya; rebab keturunannyr mctkarlukan kondisi ransum berkadar protein dan energi yang tinggi
untuk dapat menampilkan performans produksi yang maksimal.
Pemflihan galur untuk dikembangkan lebih lanjut
peringkat keunggulannya,
berdasarkan
dapat ditinjau kembali melalui
pe-
ngujian performans produksi setiap lima tahun sekali.
Ransum dengan imbangan protein 20 persen dan
3 000 kkal/kg
bagi ayam niaga pedaging,
berikan keuntungan yang optimal.
energi 2 800
ternyata dapat
-
mem-
UJI P E R F O R W W B PRODUKSl
DELAPAU GALUR AYAn YIAOA PEDAGINQ
P A D A KONDISI LINOKUNGAN BERBEDA
Oleh
LUQt4AN HAKIM
Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperolqh gelar
Dok t or
pade
Fakultas Pasca Sarjana,
Institut PertanIan Bogor
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT PERTAnIAN BOGOR
UJI PIPRBORMANS PRODUKBI DELAPAN QALUR
AYAM WIAQA PEDAQINQ P A D A KONDISI
LINQKUUOAPI BERBEDA
N a m mahasiswa
:
Nomor pokok
Komisi Penarihat
1.
(Prof
\
I
1
rimurti Martojo)
'
Ketua
h
(Prof Dr Dawan Sugandi)
(Prof Dr ~ d j uWahju)
Anggota
Anggota
(Dr Ir A Ansori Mattjik)
Anggota
2.
Anggota.
Ketua Bidang Keahlian
Ilmu Ternak
Tanggal lulus:
1 2 September 1987
Penulis
Palembang.
dilahirkan
Orang
pada tanggal 13 Desember
tuanya adalah Hansyur Solichy
dan Solichaty Noery (almarhumah).
di
1950
(almarhum)
Pada tahun 1979 menikah
dengan Sri Winarti dan dikaruniai seorang putri bernama Nisa
Taur ika Hakim.
Pada tahun 1969 penulis lulus SMA Negeri Palembang, dan
memperoleh geLar Sarjana Peternakan dari Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor,
lis
pada tahun 1976. Tahun 1981 penu-
mengikuti program pendidikan S-2 dl Fakultas Pasca Sar-
jana Institut Pertanian Bogor, dan memperoleh gelar Magister
Sains tahun 1983.
Sejak tahun 1983 penulis mengikuti
pro-
pendidikan 5-3 d i Pakultar Parca Sarjana Institut Per-
gram
tanian Bogor.
Pada
beker~a
Malang,
tahun
pada
1977 sampai
perusahaan
dengan
peternakan
tahun
1980,
pembibitan
penulis
ayam
di
dan merangkap sebagai staf pengajar tidak tetap pada
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang.
Sejak tahun 1980 sampai sekarang,
ngajar
Halang
bekerja sebagai staf
pe-
tctap pada Fakultas Pcternakan Universitas Brawijaya
.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis
sangat
berterima kasih kepada Bapak
Hazimurti Martojo selaku Ketua Komisl Penasihat,
Dr Dawan Sugandi,
Bapak Prof Dr Juju Wahju,
Prof
Dr
Bapak Prof
Bapak Dr Ir
A
Ansori Mattjik dan Bapak Prof Dr Masduki Partadiredja selaku
anggota
Komisi Penasihat,
atas saran dan
bimbingan
dalam
penelitian serta penulisan Disertasi ini.
Kepada Pimpinan Institut Pertantan Bogor,
Pimpinan F a -
kultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor,
Pimpinan Uni-
versitas Brawijaya dan Pimpinan Fakultas Peternakan
sitas
Brawijaya Halang,
atas ktsempatan belajar dan segala
bfmbingan serta bantuannya,
Kepada
Jenderal
dayaan,
penulis ucapkan terima kasih.
Ketua Tim Manajemen Program Doktor,
Direktorat
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebu-
yang telah memberikan beasiswa untuk program pendi-
dikan S-3,
san
Univer-
penulis ucapkan terilaa kasih.
Beasiswa Supersemar,
Ketua Proyek
Kepada Ketua YayaPeningkatan/Pengem-
bangan Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya, dan Pengelola
Netherlands University Foundation for Inteznational Cooperation
-
FAPET
Fakultas Peternakan Universitas
UNIBRAW),
Brawl jaya
atas segala bantuan yang telah
(NUFFIC-
diberikan,
penulis ucapkan terima kasih.
Kepada
Ayam
Ketua Proyek Penelitian dan Pengembangan
Unggul Indonesia
nologi,
-
Bibit
Badan Pengkajian dan Penerapan Tek-
dan Kepala Bagian Ternak Unggas Fakultas Peternakan
Inrtitut
diberikan
Pertanian BOgOZ,
dalam
telah
atas semua fasilitas ysng
pelaksanaan
penelitian,
penulis
ucapkan
terima kasih.
Akhirnya
penulrs,
ucapan terima kasih disampaikan kepada
istri
Sri Winarti, dan putri penulis, Nisa Taurika Hakim,
yang relah dengan sabar dan penuh pengertian ikut memberikan
dorongan
moril,
sehingga memunqkinkan penulis belajar
bekerja dengan baik.
telah membantu,
Kepada keluarga dan semua pihak
penulis ucapkan terima kasih.
dan
yang
vi
DAFTAR IS1
Halaman
.....................
OMBAR
...................
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR
xv
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PENDAHULUAN
................
Identifikasi Masalah
.............
Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . .
Latar Belakang
..............
Lokasi dan Waktu Penelitian . . . . . . . . . .
TINJAUAN PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kegunaan Penelitian
Performans Produksi
.
2.
3.
4.
5.
1
..............
Bobot Badan dan Pertumbuhan
.....
....
Konversi Ransum d a n Efisiensi
Penggunaan Ransum
..........
Kualitas Karkas
...........
Ekonomi Produksi . . . . . . . . . . .
Galur Ayam Niaga Pcdaging . . . . . . . . . . .
1 . Ayam Niaga Pedaging
.........
2
3
.
.
Konsumsi Ransum d a n Air Ninum
Pembentukan Galur Ayam Niaga
Pedaging
Performans Produksi Beberapa Galur
Ayam Niaga Pedaging
.........
R a n r u m Ayam Niaga Pedaging
. . . . . . . . .
1 . Imbangan Protein dan Energi
Ransum . . . . . . . . . . . . . . . .
1
1
3
4
5
6
7
7
8
10
13
15
17
21.
21
26
30
43
44
2
.
P e n g a r u h B e r b a g a i Imbangan
P r o t e i n d a n E n e r g i Ransum
Terhadap Performans Produksi
.....
u J i P e r f o r m a n s P r o d u k s i Ayam N i a g a P e d a g i n g
.
1
2
.
..
..............
Performans Praduksi
d i Indonesia
U j i
U j i Performans Produksi
d i Beberapa N e g a r a
..........
BAHAN DAN METODE PINELITIAN
............
Percobaan Pertama . . . . . . . . . . . . . . .
............
1. B a h a n P e r c o b a a n
2 . Metode P e r c o b a a n . . . . . . . . . . .
P e r c o b a a n Kedua
.
2.
1
. . . . . . . . . . . . . . . .
Bahan P e r c o b a a n
...........
...........
WASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . .
Percobaan Pertama . . . . . . . . . . . . . . .
1. K o n d i s i I k l i m H i k r o d i L e p a n g
....
2 . Pengaruh Perlakuan Terhadap
.............
Bobot Badan
3. Pengaruh Perlakuan Terhadap
.............
Pertumbuhan
4.
Pengaruh Perlakuan Terhadap
K o n s u m s i Ransum
...........
5. Pengaruh Perlakuan Terhadap
K o n s u m s i A i r Minum . . . . . . . . . . .
6
7
.
Metode P e r c o b a a n
Pengaruh Perlakuan Terhadap
K o n v e r s i Ransum
...........
Pengaruh Perlakuan Terhadap
K a r k a s d a n Lemak A b d o m i n a l . . . . . .
8
.
viii
Pengaruh Perlakuan Terhadap
Angka K e m a t i a n
............
9 . Pengaruh Perlakuan Terhadap
N i l a i Pendapatan . . . . . . . . . . .
10
.
.
2.
3.
1
4
.
.
6.
7.
8.
9.
1 0.
5
117
119
.......
124
....
127
Pengaruh Perlakuan Terhadap
B o b o t Badan
.............
128
Pengaruh Perlakuan Terhadap
Pertumbuhan
132
Pengaruh
Konsumsi
136
Pengaruh Perlakuan ~ e r h a d a p
Gabungan P e u b a h P r o d u k s i
Kondisi
I k l i m Mikro di Lapang
.............
Perlakuan Terhadap
Ransum
...........
Pengaruh Perlakuan Terhadap
Konsumsi A i r Minum
..........
Pengaruh Perlakuan Terhadap
K o n v e r s i Ransum
...........
Pengaruh Perlakuan Tarhadap
K a r k a s d a n Lemak Abdominal . . . . . .
Pengaruh Perlakuan Terhadap
Angka K e m a t i a n . . . . . . . . . . . .
Pengaruh Perlakuan Terhadap
N i l a i Pendapatan . . . . . . . . . . .
Pengaruh Perlakuan Terhadap
Gabungan P e u b a h P r o d u k s i . . . . . . .
KESIMPULAM DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . .
..................
Kesimpulan
Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAQTAR PUSTAKA
...................
140
142
147
149
150
153
158
158
160
-162
Nomor
Halaman
.
..
9
..
11
J u m l a h Konsumsi A i r Minum d a n N i s b a h n y a T e r h a d a p J u m l a h Konsumsi Ransum Pada
Temperatur
L i n g k u n g a n 21°c b a n 3 2 O ~ , d a r i Ayam
N i a g a P e d a g i n g Campurrn J a n t a n d a n B e t i n a
13
1.
R a t a a n Bobot Badan Ayam N i a g a P e d a g i n g
2.
R a t a a n Konsumsi Ransum Ay8m N i a g a P e d a g i n g
3.
K o n v e r s i Ransum K u m u l a t i f
;
Ayam Niaga P e d a g i n g
Persentase
Karkas
Ayam N i a g a
B e r b a g a i Umur Pemotongan
.P e.d a.g i.n g. .Pada
..
Biaya P r o d u k s i
K a r k a s p e r kg
dan
Persentaee
Komgonen B i a y a , d a r i B e r b a g a i Bobot Badan
Hidup Ayam
...............
G a l u r Ayam Niaga P e d a g i n g @ iI n d o n e s i a
....
Panyebaran
Perusahaan Pembibitan d i Indoneria
d a n Jumlah Macam G a l u r y a n g D i k e l o l a Pada
Tahun 1 9 8 6
...............
R a t a a n P e r f o r m a n s P r o d u k s i Ayam N i a g a P e d a g i n g
Sibit
Induknya
dari
Sepuluh
dan
Ayam
Perusahaan
Pembibitan
Induk d i
Amtrika
1983 dan P e r k f r a a n
Serikat,
Tahun 1 9 7 3 ,
Tahun1993
...............
Kategori
Nilai
Heritabilitas
dan
Keragaman
S i f a t - s i f a t Ekonomis d a r i Ayam Niaga
Ped a g i n g d a n Ayam B i b a t I n d u k n y a
.....
Ringkasan
H a s i l Evaluasi d a r i
G a l u r Ayam N i a g a P e d a g i n g
.Lima
. . .S .i l a.n g.a n.
H a s i l Pangamatan Lemak Abdominal,
Bobot Badan
d e n K o r e l a s i n y a d a r i Empat a a l u r Ayam N i aga Pedaging J a n t a n
...........
Performans
Produkai. Beberapa
Silangan
Ayam N i a g a P e d a g i n g Umur 49 H a r i
. G.a l u r.
Patokan Performans Produkri Oalapan Galur Ayam
Niaga Pedaging Umur Tujuh Minggu, Campura n Jantan dan Retina
. . . . . . .
Kebutuhan Protein Bagi Ayam Ni'aga Pedaging Dalam Hubungannya Dangan Kandungan Energi
Ranrum
.................
Pengaruh Tingkat Energi,
Imbangan Energi d a n
Protein Ransum Terhadap Perf ormanr Produksi
Ayam
Niaga Pedaging Pada Periode
UmUr > 4 - 8 Minggu
...........
Pengaruh Galur Ayam Niaga Pedaging dan Kualit a s Ransum Awal yang Berbeda Terhadap Robot
Badan Umur Delapan Minggu dan Lemak
Abdominalnya
...............
Hasil *tSingapore Random
1976
. . . . . . . .Sample
. . . .Test"
. . . Tahun
...
Hasil "9 Th Singapore Random Sample Meat Testn
29 Nopember 1982 - 24 Januari 1 9 8 3
...
Hasil "Random Sample Broilar Test 1976" dl Republik
Afrika
Selatan (Carnpuran Jantan
dan Betina)
...............
Ringkasan Hasil dari "2 Random Sample Tarts
Broilers 198lU1 dl Netherland
(Campuran
,
Jantan dan Retina., Umur 42 Hari)
. ..
. . . . . . .
Komposisi Zat-zat Makanan dari Ransum Percobaa n Pertama Berdasarkan Perhitungan
...
Susunan Ransum Percobaan Kedua . . . : . . . .
Komposisi Zat-zat Makanan dari Ransum Percobaa n Kedua Berdasarkan Perhitungan
....
Susunan'Ransurn Percobaan Partama
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Bobot Badan Akibat Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil Anallsis ~ t a t i s t i k a n y a (Percobaan I )
.....
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Bobot Badan dari
Data Rataan Unit PerCQbaan Akibat
Pengaruh Perlakuan, d a n Ha6il Analisis Statistikanya (Percobaan I )
..........
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Pertambahan Bobot Badan Sampai Umur Tujuh Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil Analisis
Statistikanya (Percobaan I )
.......
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Pertambahan Bobot
Badan Sampai Umur Tujuh Minggu dari
Data
Rataan Unit Percobaan Akibat Pengazuh Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan I )
..........
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Derajat Pertumbuhan Hipotetis (Nilat k per Minggu) Sampai
Umur
Tujuh Minggu (Percobaan I )
..
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Rataan K o n s u w i
Ransum per Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan, d a n Hasil Analiris
Statistikanya
(Percobaan I )
..............
Nilai Tengah Kuadrat
Terkecil Total Konsumsi
Ransum Sampai Umur Tujuh Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
d a n Hasil Analisis
Statistikanya (Percobaan I )
.......
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Konsumsi
Ransum
dari
Data
Rataan Unit Percobaan Akibat
Pengaruh Perlakuan,
d a n Hasil Analisis
Statistikanya (Percobaan I )
........
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Rataan Konsumai
Air
Minum
per, Minggu
Akibat Pengaruh
Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan I )
............
Nilai Tengah Kuadrat
Terkecil Total Konsumsi
Air Minum Sampai Umur Tujuh Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
d a n Hasil Analisia
Statistikanya (Percobaan I )
.......
11.
Nilai Tengah Kuadrat
Terkecil Konsumsi
Air
Minum
dari
Data Rataan
Unit
Percobaan
Akibat
Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil
Analisis Statistikanya
(Percobaan I )
..
12.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Konversi Ransum
Sampai Umur Tujuh Minggu Akibat Pengarph
Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan I )
;
........
1 3
...
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Konversi Ransum
Sampai Umur Tujuh Minggu dazi Data Rataan
Unit Percobaan Akibat Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil Analisis Statistikanya
(Percobaan I )
.................
14.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Persentase Karkas Ayam Umur Tujuh Minggu Akibat Pengaruh Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan I )
..........
15.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Persentase Lemak
Abdominal Akibat Pengaruh Perlakuan,
dan
Hasil Analisis Statistikanya (Pezcoaan I )
16.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Rataan Angka Kematian
Selama Tujuh Mingqu Akibat Pengaruh Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan I )
..........
17.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil IOFCC Umur
Lima
dan Enam Minggu Akibqt Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil Analisis
Statistikanya
( P e r c ~ b a a nI )
..............
18.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil IOFCC Umur Tujuh
Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
den
Hasil Analisis
Statistikanya
(PercobaanI)..................
19.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil IOFCC Umur Tujuh
Minggu dari Data Rataan Unit
Percobaan
Akibat
Pengaruh Perlakuan,
d a n Hasil
Analisis Statistikanya (Percobaan I).
. .
20.
Ringkasan
Hasil Sidik Gerombol Dengan Rataan
Peubah Produksi yang Mempengaruhi (Percobaan I )
.................
xiii
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Bobot Badan Akibat Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil Anulis i s Statistikanya (Percobaan 11)
. . .
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Pertambahan Bobot Badan Sampai Umur Tujuh Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil Anelisis
Statistikanya (Percobaan 1 1 )
......
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Derajat Pertumbuhan
Hipotetis
(Nilai k
per
Minggu)
Sampai Umur Tujuh Minggu (Percobaan 1 1 )
.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Rataan Konsumsi
Ransum per Minggu Akibat Pengaruh Perlakuan,
dan
Hasil Analisis
Statistikanya
(Percobaan 1 1 )
.............
Nilai Tengah
Kuadrat Terkecil Total Konsumsi
Ransum
Sampai Umur Tujuh Minggu
Akibat
Pengaruh Perlakuan,
ban Hasil Analisis
Statistikanya (Percobaan 1 1 )
......
Nilai Tengah
Kuadrat Terkecil Rataan Konsurmri
Air
Minum
per
Minggu
Akibat
Pengaruh
Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan 1 1 )
...........
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Total Konsumsi
Air Minum Sampai Umur Tujuh Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
d a n Hasil Analisis
Statistikanya (Percobaan 1 1 )
......
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil KOnVerSi Ransum
Sampai
Umur Tujuh Minggu Akibat Pengaruh
Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan 1 1 )
...........
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Persentase Karkas dan Persentase Lemak Abdominal
Ayam
Umur
Tujuh Minggu Akibat Pengaruh Perlakuan,
dan
Hasil Analisis
Statistikanya
(Percobaan I I )
.............
Nilai Tengah Kuadrat
Terkecil Rataan Angka
Kematian
Selama Tujuh Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
Ban Hasil Analisis
Statistikanya (Percobaan 1 1 )
......
189
xiv
31.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil IOFCC Umur Lima,
Enam dan Tujuh Hinggu Akibat Pengaruh
Perlakuan, dan Hasfl Analisis Statistika-nya (Percobaan 1 1 )
.
199
Ringkasan
Hasil Siclik Gerombol Dengan Rataan
Peubah Produksi yang Wempengaruhi (Percobaan I 1
200
..........
32.
. . . . . . . . . . . . . .. .
DAFTAR CANBAR
Nomor
1.
2.
Walaman
Bagan S l s t e m
Perkawinan
A y a m N i a g a Pedaging
. u.n .t u k. .M.e n.g h.a s.i l .k a .n .
Histogram
Rataan Bobot Badan
Delapan
Galur
Ayam N i a g a P e d a g i n g Umur L i m a ,
Enam
dan T u j u h M i n g g u ( P e r c o b a a n I ) .
.....
3.
..............
Total
. . . . . . . T.u 3.u h.
106
I l u s t r a s i P e n g a r u h I n t e r a k s i A n t a r a G a l u r Ayam
D e n g a n K u a l i t a s R a n s u m Terhadap Persentas e K a r k a s Ayam Umur Tujuh M i n g g u
(Percobaan I )
116
................
6.
I l u s t r a s i P e n g a r u h I n t e r a k s i A n t a r a G a l u r Ayam
Ransum
Terhadap
I OFCC
Dengan
K u a 1i t a s
U m u r T u ~ u hM i n g g u
7.
(Percobaan I )
.....
Bedan
Delapan
Galur
Bobot
Histogram Rataan
Ayam N i a g a P e d a g i n g Umur L i m a ,
Enam
dan
T u j u h M i n g g u (Percobaan 1 1 )
.......
8.
123
130
I l u s t r a s i P e n g a r u h I n t e r a k s i A n t a r a G a l u r Ayam
Ransum
Terhadap
Total
Dengan
Kualitas
R a n s u m S a m p a i Umur T u j u h M i n g g u
Konsumsi
(PercobaanII)
.............
9.
101
I l u s t r a s i Pengaruh I n t e r a k s i A n t a r a G a l u r Ayam
Ransum
Terhadap
Dengan
Kualitas
Konsumsi
Air
Minum
Sampai
Umur
Minggu (Percobaan I )
5.
85
I l u s t r a s i P e n g a r u h l n t e r a k s i A n t a r a G a l u r Ayam
Dengan
Kualitas
Ranaum
Terhadap
Total
Minggu
K o n s u m s i R a n s u m Sampai Umur T u j u h
(Percobaan I )
4.
28
139
I l u s t r a s i P e n g a r u h I n t e r a k s i A n t a r a G a l u r Ayam
Terhadap
Ransum
Dengan
Kualitas
Ko'nsumsi
Air
Minum
Sampai
Umur
Hinggu (Percobaan 11)
Total
Tujuh
..........
143
10.
11.
Ilustrasi Pengaruh Interakri Antara Galur Ayam
Ransum Terhadap N i l a l
Dengan Kualitas
Konversi Ransum Sampai Umur Tujuh Minggu
(PercobaanII)
.. .. . .. . . . . . .
146
Ilustrasi Hasil Pengelompokan Ayam Pcrcobaan
ke
Dalam Peringkat Keunggulan. Dengan
Tolok
Ukur Empat Peubah Produksi (Pcrcobaan I1
155
. . . . .. . . . . . . . . . .
Penyediaan
ayam
pedaging
dalam
mencukupi
hewani b a g i m a s y a r a k a t I n d o n e r i a ,
protein
kebutuhan
sebrqian berasal
d a r i p e t e r n a k s k a l a k e c i l yang n m m i l i k i l a h a n r e m p i t
juimlah t r r r x r k r e l a t i f s e d i k l t ,
ri
perusahaan
Ayam n i a g a
(
menjalankan
.
l'f i n a l s t o c k v v )p e d a g i n g d a r i brrmacam-macam
g a l u r yang d i t e r n a k k a n ,
pembibitan
dan s s b a g i a n k a g l b e r a s a l da-
p e t e r n a k a n k o m e r s i a l yang t e l a h
ef i r i e n r i u r a h a n y a
dengan
unggas,
berasal dari
perurahaan-perusahaan
yang ayam b i b i t induk
("parent stock'v)
-
nya s e b a g i a n b e s a r masih h a r u s d i d a t r n g k a n d a r i l u a r n e g e r i .
Baru
b e b e r a p a p e r u s a h a a n p e m b i b i t a n r a j a yang t e l a h nmnter-
nakkan ayam b i b i t nenek
("grand p a r e n t s t o c k w ) d i
untuk m e n g h a s l l k a n ayam b i b i t i n d u k ,
Indonesia
yang pada a k h i r n y a s k a n
d i t e r n a k k a n u n t u k m e n g h a s i l k a n r y a m niaga.
Data
an,
bent*
menunjukkan bahwa impor ayam b i b i t
a n a k ayam s e h a r i ,
sing-maslng
kan
yang d i p e r o l e h d a r i D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e t e r n a k induk p e d a g i n g d a l a m
pada trhun 1985 dart t a h u n 1986, me-
s e b a n y a k 6 8 1 0 2 5 e k o r d a n 901 065 e k o r ;
impor ayam b i b i t nenek p e d r g i n g pada t a h u n
yang
redangSam,
hanya s e b a n y a k 56 931 c k o r d a n 98 676 e k o r . '
l ~ i r s k t o r a tBina P r o d u k s i P a t e r n a k a n .
Jenderal Peternakrn, J a k a r t a .
1986.
Direktorat
2
Untuk menghadapi
kabijakranaan pemerintrh
yang
teLrh
~ n g h e n t i k a nimpor a y a m b i b i t i.anluk p r d a g r n g r r j r k t a n g g a l 1
Juli 1 9 6 7 (Anonymous, 1 9 8 6 ~ 1 , s a m e i n i t e l a h b r r o p e r a r i r e m bilan
p e r u r a h a a n pambibitan unggas yang
b i b i t nenek,
ayam
d e n g a n s e m b i l a n mabam g a l u r y a n g b e r b r d a .
Ompat
s e j e n i s yang akan m n t e r n a k k a n e m p a t m a c a m g a l u r
perusahaan
yang
mentrrnaLkan
t e l a h mempetoleh i z l n u r a h a d a n s e g e r a
brrbeda,
operasi.
Bahkan s u d a h a d a p e r u B s h a a n p e n b i b i t a n u n g g a r y a n g
mrrintis
Dulai
ber-
p e t e r n a k a n ayam b i b i t d a s a r
(*lgraat
p a r e n t s t o c k " ) d a n ayam b i b i t g a l u r murni a t a u
tmonymour,
grand
"pure
linem
1 ~ 8 6 ~ ) .
Setiap
re-
g a l u r ayam y a n g d l b a s i l k a n m e l a l u i p r o g r a m
l e k s
t e r t e n t u oleh p e r u s a h a a n p e n b i b i t a n induk d l l u a r ne-
geri,
mampunyai
keunggulan
d8n
kelemahan
masing-amsing.
K o n d l s i l i n g k u n g a n y a n g b e ~ r b e d ad t n g a n n e g a r a a s a l n y a ,
kin
akan
sehinqga
berpangaruh
saat
produksinya;
i n i d a p a t menampilkan
pcrforwns
di
produksi
Menurut c a t a t a n y a n g a d a , d i I n d o n e s i a p e r n a h
yang o p t i m a l .
sebanyak
1 7 g a l u r ayam
S a b r a n i d u n Pramu,
urahaan
performans
t i d a k semua g a l u z a y a m n i a g a p e d a g i n g y a n g ada
Indonesia
beredar
trrhadap
mung-
niaga
gedaging
(Siregar,
1982), y a n g remuanya u n g g u l w e n u r u t
pembibitnya.
Namun d a r t 1 7 g a l u r
tersebut,
r r b r g i a n r a j a y a n g t c l a h lama d i k u n a l p a t e r n a k ,
perhanya
dan bebrrrpa
d i a n t a r a n y a bahkan t i d a k d i p r o d u k s i l a g i .
Sampai
padaging
saat i n i ,
untuk
remua
p a t o k a n p e m b e r i a n r a n r u m ayam
galur,
marih
cenderung
niaga
mengikuti
3
rekomendasi
National
Resrarch Council
Serlkat).
(Amsrika
S a l a h s a t u a k i b a t n y a , b i a y a r a a r u m m a n j r d i rnahal k a r e n a b e r kadar p r o t e i n dan e n e r g i t i d g g i ~ sedangkan harga j u a l
duksi
relatif
masih
labil.
Imbangan p r o t e i n
dan
proenergi
ransum yang direkomendasikan t r r s e b u t ( t r r u t a m a untuk p r r i o d e a k h i r ) , dimaksudkan u n t u k prmbentukan lemak t u b u h .
Lenbek
t u b u h ayam y a n g b e z l e b i h a n ,
rebab
k u r a n g d i s u k a i konsumen,
a k a n banyak t e r b u a n g r a a t g r n g o l a h a n .
H e n g i n g a t d i I n d o n e s i a t e l r h b a r e d a r betmacam-mucam g a l u r ayaac n i a g a p e d a g i n g y a n g -ring-snaring
g u l a n d a n kalernahan,
nesia,
.~lwmpunyai kaung-
maka u n t u k k o n d i s i p e t e r n a k a n d i Indo-
p e r l u d i l a k u k a n u 3 i p e r f o r m a n s p r o d u k r i n y a p a d a kon-
d i s i k u a l i t a s ransum yang b e r b r d a .
Untuk i t u ,
uji
d i l a k u k a n s e r r n g k r i r n p e n s l i t i a n yang m n g -
p e r f o r m a n s p r o d u k s i d e l a p a n g a l u z ayam n i a g a
pada b e r b a g a i
irnbangan p r o t e i n p a n e n r r g i ransum.
Dangan b a r e d a r n y a barmacad-macar
g i n g d i Indonesia,
g a l u r ayam n i a g a peda-
y a n g aemuanya b e r m u t u t i n g g i m e n u r u t p e r -
usahaan pembibitnya,
dalam
.pedaging,
akan timbul k a s u l i t a n bagi prternak d i
mamilih g a l u r yang bsnmr-brnar
unggul untuk d i t r r n a k -
k a n secara e f i s i e n d a n r e s u a i d e n g a n k e b u t u h r n n y a .
B a g i prmerintah,
p e r f ormans
rulit
untuk
produksi
k a r r n a belum a d a n y a s a r a n a
bagi s a m w g a l u r ayam n i a g a
r a a n g e v a l u a s i recara o b y e k t i f
pengujian
pedaging,
keunggulan
satu
g a l u r terhadrp lainnya,
rria.
pada k o n d i s i p e t e r n a k a n d i
B e n g u j i a n y a n g p e t n a h d i l a k u k a n d i Lembaga H n e l i t i a n
P e t e r n a k a n Bogor t a h u n 1978, t r r b a t a s s i f a t n y a ,
menguji
dur
Indone-
e m p a t g a l u r ayam n i a g a p e d a g i n g .
k a r e n a hanya
Selain i t u
pelaksanaan samplingnya t i d a k raangikuti
prgse-
proardur
yang
l a z i m d i l a k u k a n d a l a m "Random Sample T e s t u d i i u a r n a g e r i .
Untuk pemecahan m a s a l a h t e r s a b u t ,
5ajagi melalui p e n e l i t i a n i n i ,
1.
bebercpa ha1 akan d i -
adalah:
Apakah a d a p e r b e d a a n p e r f o r m a n s p r o d u k s i b e b a r a p a g a l u r
ayam yang d i u j i p a d a k u a l i t a r ransum- y a n g saw.
2.
Bagaimrana p e r f o r m a n s p r o d u k s i g a l u r ayam y a n g sama
y a n g t i d a k sama,
3.
dun
pada k u a l i t a s r a n s u m y a n g b e r b e d a .
Sampai b e r a p a j a u h e f e k i n t e r a k s i a n t a r a g a l u r ayasn d e ngan k u a l i t a r ransum y a n g b e r b r d a ,
berpengaruh t a r h a d a p
performans produksinya.
4.
Berapa
imbangan
-
p r o t e i n Ban e m r g i r a n s u m y a n g
b a g i g a l u r a y a m n i a g a p r d b g i n g yang d t u j i ,
agar
tepat
dapat
menampilkan p r o d u k s i o p t i m l .
P e n e l i t i a n i n i b e r t u j u a n u n t u k m e n g e t a h u i u r u t a n keung-
g u l a n p e r f o r m s n s p r o d u k s i g a l u z syam n i a g a p e d a g i n g y a n g d i uJi
dan
produksi
mcmilih beberapa g a l u r yanq
optimal
mempunyai
pada imbangan p r o t e i n d a n
yang t e p a t d a n e f i s i e n .
performans
energi
ransum
5
Selain itu,
b e r t u j u a n u n t u k mamperolah i n f o n n a s i y a n g d a p a t
d i j a d i k a n l a n d a r a n b a g i r e k o m e n d a s i p a t o k a n zanrum a y a m n i a ga p e d a g i n g y a n g menguntungkan d i I n d o n a s i r .
itiw
H a s i l p a n e l i t i a n .yang d i p e r o l e h d i h a r a p k a n d a p a t anerbe-
r i k a n kequnaan,
1.
antara lain:
Sabagai bahan pertimbangan pemerintah- d l d a l a n
padomn
untuk
m e m i l i h g a l u r ayam n i a g a
menyusun
pedaging
yang
a k a n b i t e z n e k a n m a a y a r a k a t ~ p e t e r n a ksecaza k o m e r r i a l .
2.
Memberikan i n f o r m a s i y a n g b e r m a n f a a t t e n t a n g p a t o k a n i m bangan
protein
d e n e n e z g i r a n s u m ayam
niaga
pedaging
y a n g menguntungkan.
3.
Dalam
sional,
r a n g k a p e r s i a p a n "Random Sample T e s t w secrra
h a s i l i n i mezuprkrn i n f o r m a s i yang s a n q a t
Na-
brr-
hargs.
4.
S e b a g r i bahan pertimbangan
d i dalam memilih g a l u r
yang w a p u n y a i p e r f o r k n a p r o d u k r i o p t i m a l
dan
ayam
efisien
pada imbangan p r o t e i n d a n e n e z g i r a n s u m ymng tepat;
dan
s e l a n j u t n y a dikembangkan a y r m b i b i t neneknya a t a u bahkan
g r l u r muzninya,
u n t u k membentok g a l u r a y a m b a r u y a n g Ir-
b i h a f i r i e n bagi kondisi lingkungan d i Indonesir.
5
Sebagai d a s a r pertimbangan pemarintah d i d a l a r
kebijak-
a n impor ayam b i b l t ncnek d e n g a n rorlakukan r r l e k s i ,
a k h i r n y a mtmbatasi
ging.
jumlah macam g a l u r
Dengan d e m i k i a n ,
dan
ayam n i a g u peda-
y a n g a d a hanya g a l u r yang maprang
s e s u a i untuk kondisi p a t s r n r k a n d i Indonesia.
6
tu -P
Penelitian dcngan w t o d e percobaan di lapang, dilakukan
di
daerah Bogor,
niaga
pedaging
sedang,
mengingat sebagian besar patornlkan
berada
karena
dl
darrah
dataran
tinggi
ayam
sampai
temperatur linqkungan dan iklir yang sesuai
untuk penampilan- produksinya.
Petcobaan
Bogor,
dalam
prrtanur,
Rancamaya-Ciawi
Proyek Penelitian dan Pengembangan Bibit Ayam
Unggul Indonesia,
Percobaan
dilakukan dl desa
Badan Pengkajian dan Penerapen ~ e k n o l o g i .
berlangsung pada bulan
Maret 1985 sampai
dengan
bulan Mei 1985.
Percobaan kedua,
dilakukan di Laboratorium Unggas, Fa-
kultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, BOgOr. Prrcobaan
berlangsung pada bulan 3anuari 1986 sampai dengan bulan
ret 1986.
Ma-
Sifat-sifat yang ditampilkrn teznak, birik secara kualitatif,maupun kuantitatif, dikbnal selsagai f e n o t i p e a t a u prrformans
dari ternak tersebut,
mati atau dapat diukur ini,
ngaruh
Sifrt-sifat yang dapat dia-
nvrupaken kombinasi antaaa
genetik dan lingkungan.
Bila ada
genotipe ternak dan lingkungannya,
ditampilkan
tik,
interaksi
pe-
antara
rmka nilai fenotlpe yang
ntarupakan hasil pabungan antara psngaruh
lingkungan dan interakri dari Laduanya.
gene-
Tlmbulnya per-
bedaan tenotipe diantara individu-individu trrnak drlam suatu populasi,
ruh
disebabkan adanyl rbgam genotipe,
Iinqkunqan dan peragam anhara genotlpe
(Johansson den Rendel,
1968;
ragam penga-
dam
lingkungan
Falconer, 1981; dan Pirchner,
1981).
Sifat
kualitataf merupakan sifet yang diskzit dan
darhana, nisalnya warna,
S l f r t ini dl-
bentuk d a n keadaan.
kendalikan oleh satu atau beberapa pasang gen-saga;
kan
sifat
kuantitatif,
dikandalikan oleh
pasangan g e n yang beraksi secara aditif.
penting
pada
ternak
yang
trrgolong
sedang-
sejumlah
kuantitatif,
T e r n ~ ~ s u kdalam sifat ini antaza lain produksi
kuantitatif
bobot
tidak
badan
dan
besar
Banyak sifat-sifat
perbedaan yang tidak tajam antrra yang baik dmn yang
pertumbuhan,
se-
produksi
dapat dipirahkan m n j a d i
telur,
susu.
kelompok
dengan
jelek.
laju
Sifat
yang
8
tsrpisah
umum
dan mudah dibabakan.
Dalam ha1 Ini,
metode
digunakan untuk mencirikan populasi adalah
dan
statistika. Statistik yang rering digunakan
bi~metrika
untuk
ngetahui variaai biologis, diantaranya nilai rataan,
penyebaran atau
patagam.
sangan
yang
ukuran
ragam d a n ukurrn hubungan dari sebaran atau
Wamun, sifat yang dikendal&kan oaeb
sejumlah
gan tersebut, akan ditraapilkan secare penuh
Nasution,
1974; Warwick dan Legates, 1979; Falconer,
dan
1981).
North (1984) mengemukakan bahwa dalam pengalolaan
niaga pedaging,
pa-
apabila
lingkungan ternak turut nmnunjangnya (Syarkani
keadaan
me-
ayam
performans produksi yang harus diamati
ada-
lah bobot badan retiap minggu, pertambehan bobot badan mingguan, konsumai ransum setiap minggu dan total selama
lolaan,
serta konversi ranrum retiap minggu dan
pange-
kumulatif-
nya. Konsumsi air, persentasa krrkar dan biaya pzoduksi
tuk menghasilkan satu kg bobot badan,
juga marupakan peubah-
peubah~produkri yang perlu dicrtat. Performans pro$uksi
diamati
un-
ini dapat dicatat manurut kelompok
jantan,
yang
betina
atau campuran jantan dan betina.
1.
m o t
Pert-
Disarankan olah Charles drn Spackman (19851,
bahwa pe-
nimbangin bobot badan untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan
ayam
dengan
niaga
pedaging,
hendaknya dilakukkan setiap
mengambil contoh acak dari
kelompok
ayam.
minggu,
Dengan
memproyeksikan data bobot badan mingguan pada kurva
pertum-
buhan atandax, dapat segera nwngevaluasi tatalaksana p r m l i haraan
srcara berkala.
Kecepatan pertumbuhan dapat
diukur
melalui pertambahan bobot badan pada aaat tertrntu, terhadap
bobot badan pada minggu s%belunnya.
Pada ayem niaga pedaging,
pertumbuhan yang ccpat terja-
di pada umur empat minggu sampai clengan tujuh minggu.
lah
umur tujuh minggu,
psrtumbuhannya akan larnbat
Setekembali
(Bundy, Diggins dan Christensen, 1975).
Pertumbuhan yang cepat ini dapat dilihat dari bobot badan umur empat minggu,
yang meningkat enam kali lipat
bobot badan uaur satu minggu, d a n pade umur enam minggu,
bot
badannya meningkat sspuluh kali lipat.
Dari Tabel
dari
bo1,
dapat dikatahui peningkatan ini.
Tabel 1.
Ratarn Bobot Badan Ayam Niaga Pedaging
(North, 1984)
Bobot badan (kg) pada akhir minggp
------------------------------------------Jantan.
Betina
Campuran
Jantan dan Betina
10
Ayam
jantan
mempunyai pertumbuhan y r n g r e l a t i f
d a r i . pada a y a m b e t i n e . -
crpat
-
(1.77 kg
1.86 kg),
Bobot b a d a n s a a t
dipasarkan
a k a n d i c a p a i o l e h ayam j a n t a n ,
cepat.
hari
lebih
S e l a i n p r r a n a n g e n o t i p e yang
ayam,
k u a l i t a s d a n k u a n t i t a s ranrum yang dikonsumai,
b e r p e n g e r u h t e r h a d a p gertumbuiian y a n g semgurna
lebih
delapan
dimiliki
rangat
(Jull,
1979
dan North,l984).
2.
2
Rataan
zanrum
yang d i k o r r u m s i o l e h r e t i a p e k o r
d i h i t u n g d a l a m p e r l o d e waktu t e r t e n t u ,
yang d a p a t d i k e t a h u i
d a r i c a t a t a n petnberian ransum s e t i a p h a r i n y a .
g e n c a t a t a n konsumai a i r minum,
d a n sgackman,
t e m p e r a t u r kandang,
memenuhi
tubuh,
(Charles
sebagian besar
i n i b t r a s a l d a r i karbohidrat,
( S c o t t , Nesheim d a n Young,
berat
Saringan
m e n y e l e n g g a r a k a n k e a k t i f a n f i s i k Ban
mempertahankan t e m p e r a t u r t u b u h y a n g n o r m a l .
tlpe
digunakan
k e b u t u h a n r a e r g i b a g i pertunrbuhan
produksi t e l u r ,
Ayam
keaehatan
1985).
Ransum y a n g d i k o n s u m a i ayam,
untuk
Pengalaatan d a n
juga d i l a k u k a n s e t i a p h a r i
ayam d a n a n g k a k e m a t i a n ,
Sumber
1982).
mengkonrumsi
ransum
relatif
berumur
tu3uh
lebih
1979). North (1984)
wngernukakan bahwa jumlah ranaum y a n g dikonrrumsl aywm
setiap
energi
lemak d a n p r o t e i n d a l a n r a n s u m
banyak d a r i p a d a ayam t i p e r i n g a n ( J u l l ,
pedaging,
ayam,
nlaga
minggu t e r u a l n t n i n g k a t s a m p a i d e n g a n ayam
minggu.
Peningkatan
ini
s e j a l a n dengan
p e n i n g k a t a n b o b o t badan s e l a m a p e r i o d a pertumbuhan.
umur t u j u h minggu,
mulai
p e n i n g k a t a n jumlah r r n s u m y a n g d i k q n s u m s i
b e r k u r a n g d a n hahkan r r Z I t i f t r t r p .
Keragaman
t o t a l mengkonrumsi ransum bagi &yam n i a g a p r d a g i n g ,
besar
disebabkan
o l e h keragaman g e n e t i k n y a ,
n i l a i h e r i t a b i l i t a s s e k i t a r 70 p e r s e n .
yang
dikonsumsi
Tabel 2.
a y a m niaga prdrging,
sebagian
yakni
dengrn
R a t a a n .jumlah ransum
dspat
dilihat
pada
T o t a l konsumai ransum ( k g )
s a m p a i d e n g a n a k h i r minggp
...........................................
B e tina
Jantan
Tingkat
campuran
Jantan dan Brtinr
e n e r g i d l d a l a m ransum j u g a w n e n t u k b n banyak-
nya ransum yang d i k o n s u a r s i .
ber i k l i m
mifat
R a t a a n K o n s u m i Ransum Ayam Niaga P e d a g i n g
(North, 1 9 8 4 )
Umur
( m i nggu 3
ransum,
eatelah
Xakin t i n g g i kandungan
makin e e d i k i t ransum y a n g 4 i k o n s u m s i .
sedang,
energi
Vntuk d a e r a h
d i p e r k i r a k a n bahwa ransum yang mangandung
e n e r g i m e t a b o l i s 2 800 k k a l / k g ,
pedaging sebanyak 2 . 0 8
-
2.75
a k a n d i k o n s u n r i ayam
kg$ salama
niaga
p e r i o d e partumbuhan
12
(umur 2
-
6 rninggu);
sedangkan ransum yang menpandung energi
3 300 kkal/kg,
metabolis
hanya dikonsumsi sebanyak 1.77
Ransum tersebut diasumsikan mengandung
-
2.33
kg.
asam
arning den zat-zat nakanan lainnya yang cukup dan seim-
bang (Scott & g L . ,
Air
1982).
mempunyai
peranan yang panting bagi ternek
Selain berperan dalam pencernaan,
zat-zat
tubuh
makanan;
protein,
ayam.
penyerapan dan metabolisms
air juga berfungsi untuk memelihara
bagian dalam terhadap cuaca lingkungan
yang
suhu
panas.
ayam niaga pedaging akan meng-
Pada lingkungan udara panas,
konsumsl air lebih banyak dihandingkan pada lingkungan udara
dingin.
Secara urnum,
nyaknya
air
yang
pada temperatur lingkungan 21°c,
dikonsumsi adalah Uua
jumlah ransum yang dikonsuauri.
kungan
3 2 O ~ , nisbah
sampai e m p a t kali.
kali
lipat
be-
dari
Tetapi pada temperatur ling-
teraebut akan meningkat menjadi
tlga
Hal ini diaebabkan konsumsi air yang me-
ningkat menjadi dua kali lebih banyitlr dibandingkan pada temperatur 21°c,
rang
menjadi 90 ptrsennya
Anggorodi,
pedaqing
temperatur
Tabcl
sedangkan jualah ransum yang dikonsumsi berku-
3.
1985).
Jumlah
( ~ o r t h , 1984;
NRC,
air yang dikonsum6i
1984;
ayam
dan
niaga
dan nisbahnya terhadap jurnlah konsumai ransum Dada
lingkungan yang berbeda,
dapat
dilihat
pada
Tabel
3.
J u m l a h Konsumri A i r H i n u n d a n Niebahnya
T e r h a d a p J u m l r h Konsumai
Ranrum
PIda
T e m p e r a t u t L i n q k u k n g a n 21°c & a n 3 2 * ~ ,
d a r i Ayam N i a g a P e d a g i n g Campuran
Jant a n dan Betina (North, 1984)
Konsumsi a i r u n t u k
(liter/hari)
pada tempera t u r
Umur
( m i nqgu )
1000 e k o r
---------------------21°c
32Oc
Salah s a t u ukuran untuk
an
Nisbah k o n s u w i a i r
t e r h a d a p konsumsi ransum
gada ternpetatur
-----------------------21°c
32Oc
W n g e t a h u i e f i s i e n s i pengguna-
ransurn o l e h ayam n i a q a p e d a g i n g a d a l a h k o n v e r s i
ransum.
K o n v e r s i ransum merupakan n i s b a h jumlah ransum yang d i konsumsi
t e r h a a a p pertambahan bobot badan yang
pada p e r i o d e waktu t e r t e n t u .
dlhasilkan,
S e l a i n f a k t o r g e n e t i k yang da-
p a t m e n e n t u k a n b e s a r rmksimum t u b u h y a n g d a p a t d i c a p a i ,
t o r t a t a l a k s a n a pemeliharaan,
t a s ransum,
tor-faktor
temperatur lingkungan,
k e p a d a t a n kandang d a n p e n y a k i t ,
yang
kuali-
umrupakan f a k -
m e n e n t u k a n besar k e c i l n y a k o n v e z s i
(Lohmann T i e r z u c h t GmbH.,
fak-
ransua
1986).
K o n v e r s i r a n s u m d a p a t d l u k u r s e t i a p minggu a t a u k u m u l a tifnya.
D a l a m penggunaan p r a k t g s d i l a p a n g ,
p e t e z n a k biasa
14
menghitung
k o n v e r s i ransum k u m u l a t i f .
Tabel 4
k o n v e r s i x a n s u r a k y m u l a t l f d a r i ayam
nilei
Tabel 4.
menyrjikan
nlagr
pedaping.
K o n v e r s i Ranaum K u m u l a t i f Ayim N i r g a
Pedaging (North, 1 9 8 4 )
Konvermi r a n s u m k u m u l r t i f
...........................................
Umur
( m i nggu )
Jantan
Henurut North
Campuran
Jantan dan Betina
Betina
(19841,
n i l a i k o n v c r s i r a n s u n juga digu-
n a k a n u n t u k w n g u k u r e f i s i e n s i penqgunaan ranaum.
i n i a d a dud u k u r a n ,
yang d i k e n a l d e n g a n
D a l a m ha1
"Point Spreadm dan
"Per tormance Index1*.
" P o i n t S p r e a d n d i h i t u n g b e r d a s a r k a n rumus s e b a g a i b e r i k u t :
PS = " P o i n t SlreadH
BB = Bobot Badan ( p o u n d )
RR = Konvers* Ransum.
"Point
S p r e a d " m e m p u n y a i emgat k r i t e r i a ,
baik,
cukup d a n j e l e k .
termasuk
kriteria
masing-maring
Sabagai contoh,
sangat baik.
y a i t u sangat baik,
" P o i n t S p r e a d w 210,
N i l a i 195,
termasuk k r i t e r i a b a i k ,
185 d a n
cukup dan j e l e k .
175,
'Parfor.unce
Indexw
dihitung
berdaaarkan
rumur
mebrgri
PI = "Perf oraunce Indrxw
BB = Bobot Badrn (pound)
KR = Konverri Ransum
Ukuran
yrng
efisiensi
lainnya rdalah aEfflciency
mezupakan nilai efisiensi ayam niaga
memperhitungkan
daya
hldup,
Numbern,
gadaging
pertuabuhan
dan
dengan
konversl
ransumnya (Slagharen BV, 1983).
Rumus dari efisiensi in1 adalahc
EN = . "&f f ic&sncy Numbes *
DH = Daya Hidup (persen)
P = Pertambrhan bobot badin
per hari (kg)
KR = Konverrl Ranmum
Untuk
kondisi peternakan dl Indonesia,
efisi-nsi tersabut tidak lazim Qigunakan.
pmr
kettga
rkor
ukutan
Hal lhi disebub-
kan selain tldak saderhana dan rulit interpretaslnya, penimbangan
bobot
badan
ayam dalrim ukurran
pound
tidak
lazlr
dilakukan.
Penjualan
ayam
niaga padrging prda
umr
dipasarkan,
melain dalam keadaan hidup, umumnya dijual dalam bantuk yang
16
t e l a h dirhmbelih dan dibrrsihkan,
yang i k e n a l s e b a g a i
krr-
kas.
P e n g e r t t a n kark-
a d a l a h ryam y a n g t e l a h d i p o t o n g u n t u k
d i k e l u a r k a n d a r a h n y a , d i c a b u t i b u l u n y a d a n d i h i l a n g k a n kepala,
cakrr serta jeroannya.
tan fakbr-faktor
sebagai berikut:
p c l e m a k a n d i bawah k u l i t ,
lus,
KuaXitas k a r k a s d i n i l a i b r r d a s a r konformasi,
t i n g k a t kebrrsihan d a r i bulu
d e r a j a t kemeraaran d a n p e r o b r k a n k u l i t ,
tulang patah.
tas k a r k a s A,
hidup,
dipotong,
Dengan g e n i l a i a n i n i d i p e r o l e h t i n g k a t k u a l i -
B den
C.
Nisbah
bobot k a r k a s
terhadap bobot
1979).
( 3 9 8 4 3 nengemukakan bahwa makin b e r a t ayam
p e r s e n t a s e karkaanya memakin t i n g g i .
y a n g saaa,
hidup
Pada bobot
P e r s e n t a s e k a r k a s ayam n i a g a p e d a g i n g
j a n t a n d a n h e t i n a pada t i n g k a t umur y a n g b e r b e d a ,
disajikan
Umumnya p e r s e n t a s e dada ayam b e t i n a j u g a
b i h brsar daripada
betisnyr,
yang jantaq;
z e l a t i f l e b i h kecil.
antara lain
d i s e b a b k a n a d a n y a p e r b e d a a n u m u ~d a n j e n i s k a l a m i n .
(1983) m e l a p o r k a n bahwa
pada j a r i n g a n k u l i t mtnurun.
m e n i n g k a t n y a umur.
Grey
d b n g a n mmningkatnya umur ayam,
kadar p r o t e i n parta semua j a r i n g a m e t o t
dengan
le-
t e t a p i p e r s a n t a r r paha d a n
M a n y a v a r i a s l d a r k kompoSisf k a r k a s ayam,
.
yang
p e r s e n t a s e I t a r k a s ayam b a t i n a l e b i h b g s a r
daripada y a n g j a n t a n .
pada T a b r l 5.
ha-
serta bebas d a r i
disebut srbagai persentasr krrkas (Jull,
North
perdagingan,
5-r
meningkat;
K a d a r lemak m e n i n g k a t
Sebaliknya,
namun
sejalan
k a d a r a i r d a l a m ja-
r i n q a n o t o t d a n k u l i t menurun d r n g a n m e n i n g k a t n y a umur ayam.
Tabel 5 .
Ulnur
dipotong
(minggu)
P e r s e n t a r e Karkam A y r m Wiaga Pmdrgtng Pmda
B e r b a g a i Umur Pernotongan ( N o r t h , a9841
Bobot b a d a n h i d u p ( k g )
Karkas ( 8 )
----------------
---------------------Jantan
Betiaa
Jantan
Betina
L e b i h l a n j u t dikemukakan o l e h J u j u ( 1 9 8 5 ) bahvr
msa pertumbuhan,
s a n g a t s e d i k i t e n e r g i yang d i u b a h menjadi
-
lemak.
A y a a n i a g a p e d a g i n g muda a a m p a i umur enam minggu,
nya mrngandung k i r a - k i r a
5-
selama
Btsarnya
biaya
ha-
e m p a t p e r s e n lemak t u b u h .
p r o d u k s i p e r kg a y a m
niaga
pedaging,
y a n g d i p e n g a r u h i o l e h e f i s i e n s l usaha y a n g d i l a k u k a n ,
rangat
berpengazuh t e t h a d a p keuntungrn yang d i p e r o l e h .
Winter
dan
Funk ( 1 9 6 0 ) mmngemukakan
beberapa
y a n g merrpangMuhi Bceuntungan d a l r m p e t e r n a k a n
la3n:
birya
dan
prndapatan
r a n s u m d e n r p e n g e l o l a a n ranrum,
pemsaran,
kotor,
ayam,
efisianri
faktor
antara
penggunaan
e f i s i a n s i t e n r g a k-fa,
h a r g a a n a k ayam r e h a r i ,
biaya
t i n g k a t k e n u t i a n dan br-
r a r n y a r k a l a usaha.
N o r t h ( 1 9 8 4 ) m e m p e r k i r a k a n b h s a r n y a komponen b i a y a
t u k awlaproduksi s a t u kg b o b o t -dun
un-
h i d u p ayam n i a g a p e d a g i n g
nmlalui
riatern kontrak,
harga
anak
64.5
petren;
dengan p e r i n c i a n
sebapai
ayam s e h a r i seberar 16.5 p e r r e n ;
biaya
vaksin
berikufz
biaya
d a n , pelayanan
ransum
person;
3.7
pambayaran k o n t r a k p e m e l i h a r a a n kepada p e t e r n a k 1 4 . 0 p e r s e n ;
dan biaya l a i n - l a i n s e b e s r r 1.3 perren.
kondlsi
Untuk
phternakan
di
h a s i l beberapa p e n e l i t i a n d i lapang,
nen-komponen
y r k n i u n t u k anak
b i a y a ransum 60 p e r r e n ;
v a k s i n d a n p e l e n g k a g ransum 5 p e r s e n ;
obatan,
5 person;
10
persen (Siregar
D a r i distribuai tersebut,
b i a y a ransum,
Sebaliknya,
tidak
kenaga
p5.,
1982).
komponen yang t e r b e s a r adalah
kemudian h a r g a enaK ayam s e h a r i .
tenaqa k e r j a z e l a t i f k e c i l ,
keluarga,
upah
obat-
d a n b i a y a l a i n termasuk p e n y u s u t a n kandang
dan o e r a l a t a n n y a s e b e s a r
untuk
berdararkan
d i a t z i b u r i d a r i kompo-
b i a y a t e r s e b u t rgwk b e r b e d a ,
ayam a e h a r i a e b e s a r 20 p e r s o n ;
kerja
Indonesia,
jarang
komponen
bahkan pada k o n d i s i
upah t r n a g a k e r j a
h a r g a a n a k ayam s e h a r i
kni
Upah
peternakan
diabaikan.
rewaktu-waktu
d a p a t m e n i n g k a t b i l a jomlahnya d i p a r a r a n b e r k u r a n g .
re-
Keadaan d i t i n g k a t p e t e r n r k yang b e z h a r i l d i p a n t a u
-
kltar
bulan Uaret
harga
a n a k ayam s e h a r i m e n i n p k r t m e n j a d i 38
ransum
55 p e r s e n ;
p e r s e n (Anonymous,
Bila
A p r i l 1986,
manujukkan bahwa
komponen
persen;
biaya obat-obatan dan l a i n - l a i n
biaya
hanya
7
1986C).
produk d i p a s a r k a n d a l a m b e n t u k k a r k a s ,
komponen b i a y a tambahan u n t u k nmmproseanya.
maka
ada
19
H a s i l
I
a n a l i s i s b i a y a produksi untuk menghasilkan
satu
' k g k a r k a s 61 A m e r i k a s e r i k a t , menunjukkan bahwr b i a y * r a n r u m
rnasih m r u p a k a n komponen b i a y a y a n g terbesar, d e n g a n p e r s e n s e k i t a r 55 p e r s e n .
trse
merupakan
komponen b i a y a t a r b a s a r k e d u a ,
persen.
Disusul
a n a k ayam s e h a r i ,
nya,
Biaya p r o s e s menghahilkan
berturut-tuxpt
karkas
y a i t u rekitar
komponen b i a y a u n t u k h a r g a
biaya kontrak p e m l i h a r a a n dan biaya l a i n -
m a r i n g - r a r i n g sebesar 1 2 persen,
9 persen dan 6 persen.
J u g a d i g e r o l t h k e t e r a n g a n bahwa makin berat b o b a t b a d a n
d u p ayam,
nymous,
biaya p r o d u k r i p e r k g k a r k a s s e m a k i n rendabh
1983).
18
hi(Ano-
Perincian a n a l i s i s biaya produksi k a r k a s i n i ,
d i s a j i k a n p a d a T a b e l 6.
Secara s e d e r h a n a ,
peroleh
peternak d a z i h a s i l penjualan
mengurangkan
denqan
u n t u k m e n g h i t u n g pandapatan yang di-
yang
dikonrumsi,
lual
ayam h i d u p .
keuntungan b e r a i h ,
ayam
hidup,
adalah
biaya
ransum
terhadap
harga
h a r g a a n a k ayam s e h a r i ,
obat-obatan dan vitamin,
N i l a i
p a n d a p a t a n i n i belum
k a r e n a upah t e n a g r k e r j a ,
wncerminkan
biaya penyusut-
e n k a n d a n g d a n p a r a l a t e n n y a b e l u a d i p w h i t u n q k a n bAnonymous,
1983).
A n a l i s i s ekonomi s e d e r h r n a i n i b i r s a d i g u n a k a n d a l a a
peternmkan
ayam n i a g a p e d a g i n g ,
den d i k e n a l dengan i s t i l a h
"IOFCCn a t a u wIncome Over Feed a n d C h i c k C o a t w .
Karena b i a y a r a n s u m merupakan b i a y a t e r b e s a r d a l a m
meliharaan
aering
ayam
n i a g a pedaging,
maka konponen
biaya
j u g a d i g u n a k a n u n t u k prmbanding t e r h a d a p h a r g a
pe-
ini
jual
ayam h i d u p .
Ratio"
Perbandingan i n i d l k e n a l
(North,
d e n g r n n B z o i l e r J Feed
1 9 8 4 ) , yang dlrumuskan s e b a g a i b r r i k u t :
* t B = ~ & l e r / F e eR
datio"
Harga p e r kg b o b o t b a d a n h i d u p
I
Harga p e r k g ransum
Tabel 6.
B i a y a P r o d u k r l K a r k a s p e r kg d a n P e r s e n t a dart B e r b a g a i Babot Bad a n Hidup Ayam (Anonymous, 1 9 8 3 )
se Komponen B i a y a ,
Bobot
badan
hidup
(kg)
Karkas
(
LUQMAN
Niaga
HAKIM.
Uji Performans Produksi Delapan
Galur
Pedaging Pada Kondisi Lingkungan Berbeaa
HARIMURTI MARTOJO,
bimbingan
JUJU WAHJU,
anggota)
Ayam
(pi
sebagai ketua, DAWAN
bawah
SUGANDI,
A ANSORI MATTJIK ~ ~ & M A S D U K IPARTADIRDSA sebagai
.
Serangkaian
penelitian telah dilakukan di Bogor,
bez-
tujuan untuk mengetahui urutan keunggulan performans p5oduksi
galur ayam niaga pedaging yang diuji, dan memilih
ayam yang mempunyai performans pzoduksi optimal dan
pada
galur
efesien
imbangan protein dan energi ransum yang tepat ;
untuk
selanjutnya dikembangkan ayam bibit neneknya atau bahkan galur murninya,
guna membentuk galur ayam baru yang lebih efi-
sien untuk kondisi lingkungan di Indonesia. Selain itu
ber-
tujuan untuk memperoleh patokan imbangan protein-entrgi
ran-
sum bagi peternakan ayam niaga pedaging d $ Indonesia.
Ayam
Hubbard,
niaga pedaging yang diuji,
Hybro,
Lohmann,
masing-masing sebanyak
(dalam percobaan I),
Ross 1,
yaitu :
Starbro, Tatum dan
Tegel,
4 0 0 ekor campuran jantan dan
betina
dan
masing-masing
campuran jantan dan betina
(percobaan 2).
energi ransum
: 20 persen
-
ngan 23 persen
-
protein
sama
2,
sebanyak
60
ekor
Imbangan protein-
2 800 kkal/kg dibandingkan
3 200 kkal/kg,
sedangkan dalam percobaan
berkadar
Arbor Acres,
de-
dicobakan dalam percobaan 1;
dicobakan
( 2 0 persenl,
tiga
dengan
macam ransum
tiga
tingkat
energi yang berbeda:
2 800,
Rancangan acak lengkap
digunakan
8 x 2 (untuk percobaan 11,
llsis
3 000, dan 3 200 kkal/kg ranmum.
dalam percobaan faktorial
8 x 3 (untuk percobaan 2).
keragaman peubah produksi
dilakukan
melalui
Kuadrat Terkecil dengan replikasi tidak seimbang.
metode
Rengujian
*
perbedaan nilai rataan antar perlakuan,
Ana-
dilakukan dengan uji
Beda Nyata Terkecil; dan pengelompokan nilai rataan kombinasi perlakuan dengan
gerombol.
metode jarak,
dilakukan melalui sidik
Pemberian kode kepada setiap galur ayam ya&g di-
uji, ailakukan secara acak.
Delapan
galur Gr-21,
galur ayam niaga pedaging yang diujl
mampu mengadaptasi ransum dengan imbangan pro-
tein 20 persen dan
energi 2 800 kkal/kg,
nilai pendapatan yang lebih menguntungkan
ngan
(kecuali
serta
memberikan
dibandingkan
de-
yang memperoleh ransum berkadar protein 23 persen
dan
energi 3 200 kkal/kg.
Galur Gr-3 d a n Cr-8,
menampilkan
ke-
unggulan produksinya pada kondisi ranaum berkadar protein 20
persen dengan imbangan energl 3 200 atau 3 000
kkal/kg;
se-
dangkan galur Gr-5 dan Gr-7 tetrp unggul bila energi ransumnya diturunkan lagi sampai 2 800 kkal/kg.
dan Gr-8,
Galur Or-5,
Or-7
dapat dipilih untuk dikembangkan lebih lanjut ayam
bibit neneknya atau bahkan galur murninya untuk
tujuan
ko-
mersial sedang; sebab penampilan produksi ktturunannya tetap
unggul pada kondisi ransum berkadar protein dan energi
dah.
Galur lainnya (selain galur GI-2) dapat
ren-
dikembangkan
lebih lanjut ayam bibit neneknya atau bahkan galur
murninya
untuk tujuan komersial sebenarnya; rebab keturunannyr mctkarlukan kondisi ransum berkadar protein dan energi yang tinggi
untuk dapat menampilkan performans produksi yang maksimal.
Pemflihan galur untuk dikembangkan lebih lanjut
peringkat keunggulannya,
berdasarkan
dapat ditinjau kembali melalui
pe-
ngujian performans produksi setiap lima tahun sekali.
Ransum dengan imbangan protein 20 persen dan
3 000 kkal/kg
bagi ayam niaga pedaging,
berikan keuntungan yang optimal.
energi 2 800
ternyata dapat
-
mem-
UJI P E R F O R W W B PRODUKSl
DELAPAU GALUR AYAn YIAOA PEDAGINQ
P A D A KONDISI LINOKUNGAN BERBEDA
Oleh
LUQt4AN HAKIM
Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperolqh gelar
Dok t or
pade
Fakultas Pasca Sarjana,
Institut PertanIan Bogor
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT PERTAnIAN BOGOR
UJI PIPRBORMANS PRODUKBI DELAPAN QALUR
AYAM WIAQA PEDAQINQ P A D A KONDISI
LINQKUUOAPI BERBEDA
N a m mahasiswa
:
Nomor pokok
Komisi Penarihat
1.
(Prof
\
I
1
rimurti Martojo)
'
Ketua
h
(Prof Dr Dawan Sugandi)
(Prof Dr ~ d j uWahju)
Anggota
Anggota
(Dr Ir A Ansori Mattjik)
Anggota
2.
Anggota.
Ketua Bidang Keahlian
Ilmu Ternak
Tanggal lulus:
1 2 September 1987
Penulis
Palembang.
dilahirkan
Orang
pada tanggal 13 Desember
tuanya adalah Hansyur Solichy
dan Solichaty Noery (almarhumah).
di
1950
(almarhum)
Pada tahun 1979 menikah
dengan Sri Winarti dan dikaruniai seorang putri bernama Nisa
Taur ika Hakim.
Pada tahun 1969 penulis lulus SMA Negeri Palembang, dan
memperoleh geLar Sarjana Peternakan dari Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor,
lis
pada tahun 1976. Tahun 1981 penu-
mengikuti program pendidikan S-2 dl Fakultas Pasca Sar-
jana Institut Pertanian Bogor, dan memperoleh gelar Magister
Sains tahun 1983.
Sejak tahun 1983 penulis mengikuti
pro-
pendidikan 5-3 d i Pakultar Parca Sarjana Institut Per-
gram
tanian Bogor.
Pada
beker~a
Malang,
tahun
pada
1977 sampai
perusahaan
dengan
peternakan
tahun
1980,
pembibitan
penulis
ayam
di
dan merangkap sebagai staf pengajar tidak tetap pada
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang.
Sejak tahun 1980 sampai sekarang,
ngajar
Halang
bekerja sebagai staf
pe-
tctap pada Fakultas Pcternakan Universitas Brawijaya
.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis
sangat
berterima kasih kepada Bapak
Hazimurti Martojo selaku Ketua Komisl Penasihat,
Dr Dawan Sugandi,
Bapak Prof Dr Juju Wahju,
Prof
Dr
Bapak Prof
Bapak Dr Ir
A
Ansori Mattjik dan Bapak Prof Dr Masduki Partadiredja selaku
anggota
Komisi Penasihat,
atas saran dan
bimbingan
dalam
penelitian serta penulisan Disertasi ini.
Kepada Pimpinan Institut Pertantan Bogor,
Pimpinan F a -
kultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor,
Pimpinan Uni-
versitas Brawijaya dan Pimpinan Fakultas Peternakan
sitas
Brawijaya Halang,
atas ktsempatan belajar dan segala
bfmbingan serta bantuannya,
Kepada
Jenderal
dayaan,
penulis ucapkan terima kasih.
Ketua Tim Manajemen Program Doktor,
Direktorat
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebu-
yang telah memberikan beasiswa untuk program pendi-
dikan S-3,
san
Univer-
penulis ucapkan terilaa kasih.
Beasiswa Supersemar,
Ketua Proyek
Kepada Ketua YayaPeningkatan/Pengem-
bangan Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya, dan Pengelola
Netherlands University Foundation for Inteznational Cooperation
-
FAPET
Fakultas Peternakan Universitas
UNIBRAW),
Brawl jaya
atas segala bantuan yang telah
(NUFFIC-
diberikan,
penulis ucapkan terima kasih.
Kepada
Ayam
Ketua Proyek Penelitian dan Pengembangan
Unggul Indonesia
nologi,
-
Bibit
Badan Pengkajian dan Penerapan Tek-
dan Kepala Bagian Ternak Unggas Fakultas Peternakan
Inrtitut
diberikan
Pertanian BOgOZ,
dalam
telah
atas semua fasilitas ysng
pelaksanaan
penelitian,
penulis
ucapkan
terima kasih.
Akhirnya
penulrs,
ucapan terima kasih disampaikan kepada
istri
Sri Winarti, dan putri penulis, Nisa Taurika Hakim,
yang relah dengan sabar dan penuh pengertian ikut memberikan
dorongan
moril,
sehingga memunqkinkan penulis belajar
bekerja dengan baik.
telah membantu,
Kepada keluarga dan semua pihak
penulis ucapkan terima kasih.
dan
yang
vi
DAFTAR IS1
Halaman
.....................
OMBAR
...................
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR
xv
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PENDAHULUAN
................
Identifikasi Masalah
.............
Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . .
Latar Belakang
..............
Lokasi dan Waktu Penelitian . . . . . . . . . .
TINJAUAN PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kegunaan Penelitian
Performans Produksi
.
2.
3.
4.
5.
1
..............
Bobot Badan dan Pertumbuhan
.....
....
Konversi Ransum d a n Efisiensi
Penggunaan Ransum
..........
Kualitas Karkas
...........
Ekonomi Produksi . . . . . . . . . . .
Galur Ayam Niaga Pcdaging . . . . . . . . . . .
1 . Ayam Niaga Pedaging
.........
2
3
.
.
Konsumsi Ransum d a n Air Ninum
Pembentukan Galur Ayam Niaga
Pedaging
Performans Produksi Beberapa Galur
Ayam Niaga Pedaging
.........
R a n r u m Ayam Niaga Pedaging
. . . . . . . . .
1 . Imbangan Protein dan Energi
Ransum . . . . . . . . . . . . . . . .
1
1
3
4
5
6
7
7
8
10
13
15
17
21.
21
26
30
43
44
2
.
P e n g a r u h B e r b a g a i Imbangan
P r o t e i n d a n E n e r g i Ransum
Terhadap Performans Produksi
.....
u J i P e r f o r m a n s P r o d u k s i Ayam N i a g a P e d a g i n g
.
1
2
.
..
..............
Performans Praduksi
d i Indonesia
U j i
U j i Performans Produksi
d i Beberapa N e g a r a
..........
BAHAN DAN METODE PINELITIAN
............
Percobaan Pertama . . . . . . . . . . . . . . .
............
1. B a h a n P e r c o b a a n
2 . Metode P e r c o b a a n . . . . . . . . . . .
P e r c o b a a n Kedua
.
2.
1
. . . . . . . . . . . . . . . .
Bahan P e r c o b a a n
...........
...........
WASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . .
Percobaan Pertama . . . . . . . . . . . . . . .
1. K o n d i s i I k l i m H i k r o d i L e p a n g
....
2 . Pengaruh Perlakuan Terhadap
.............
Bobot Badan
3. Pengaruh Perlakuan Terhadap
.............
Pertumbuhan
4.
Pengaruh Perlakuan Terhadap
K o n s u m s i Ransum
...........
5. Pengaruh Perlakuan Terhadap
K o n s u m s i A i r Minum . . . . . . . . . . .
6
7
.
Metode P e r c o b a a n
Pengaruh Perlakuan Terhadap
K o n v e r s i Ransum
...........
Pengaruh Perlakuan Terhadap
K a r k a s d a n Lemak A b d o m i n a l . . . . . .
8
.
viii
Pengaruh Perlakuan Terhadap
Angka K e m a t i a n
............
9 . Pengaruh Perlakuan Terhadap
N i l a i Pendapatan . . . . . . . . . . .
10
.
.
2.
3.
1
4
.
.
6.
7.
8.
9.
1 0.
5
117
119
.......
124
....
127
Pengaruh Perlakuan Terhadap
B o b o t Badan
.............
128
Pengaruh Perlakuan Terhadap
Pertumbuhan
132
Pengaruh
Konsumsi
136
Pengaruh Perlakuan ~ e r h a d a p
Gabungan P e u b a h P r o d u k s i
Kondisi
I k l i m Mikro di Lapang
.............
Perlakuan Terhadap
Ransum
...........
Pengaruh Perlakuan Terhadap
Konsumsi A i r Minum
..........
Pengaruh Perlakuan Terhadap
K o n v e r s i Ransum
...........
Pengaruh Perlakuan Tarhadap
K a r k a s d a n Lemak Abdominal . . . . . .
Pengaruh Perlakuan Terhadap
Angka K e m a t i a n . . . . . . . . . . . .
Pengaruh Perlakuan Terhadap
N i l a i Pendapatan . . . . . . . . . . .
Pengaruh Perlakuan Terhadap
Gabungan P e u b a h P r o d u k s i . . . . . . .
KESIMPULAM DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . .
..................
Kesimpulan
Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAQTAR PUSTAKA
...................
140
142
147
149
150
153
158
158
160
-162
Nomor
Halaman
.
..
9
..
11
J u m l a h Konsumsi A i r Minum d a n N i s b a h n y a T e r h a d a p J u m l a h Konsumsi Ransum Pada
Temperatur
L i n g k u n g a n 21°c b a n 3 2 O ~ , d a r i Ayam
N i a g a P e d a g i n g Campurrn J a n t a n d a n B e t i n a
13
1.
R a t a a n Bobot Badan Ayam N i a g a P e d a g i n g
2.
R a t a a n Konsumsi Ransum Ay8m N i a g a P e d a g i n g
3.
K o n v e r s i Ransum K u m u l a t i f
;
Ayam Niaga P e d a g i n g
Persentase
Karkas
Ayam N i a g a
B e r b a g a i Umur Pemotongan
.P e.d a.g i.n g. .Pada
..
Biaya P r o d u k s i
K a r k a s p e r kg
dan
Persentaee
Komgonen B i a y a , d a r i B e r b a g a i Bobot Badan
Hidup Ayam
...............
G a l u r Ayam Niaga P e d a g i n g @ iI n d o n e s i a
....
Panyebaran
Perusahaan Pembibitan d i Indoneria
d a n Jumlah Macam G a l u r y a n g D i k e l o l a Pada
Tahun 1 9 8 6
...............
R a t a a n P e r f o r m a n s P r o d u k s i Ayam N i a g a P e d a g i n g
Sibit
Induknya
dari
Sepuluh
dan
Ayam
Perusahaan
Pembibitan
Induk d i
Amtrika
1983 dan P e r k f r a a n
Serikat,
Tahun 1 9 7 3 ,
Tahun1993
...............
Kategori
Nilai
Heritabilitas
dan
Keragaman
S i f a t - s i f a t Ekonomis d a r i Ayam Niaga
Ped a g i n g d a n Ayam B i b a t I n d u k n y a
.....
Ringkasan
H a s i l Evaluasi d a r i
G a l u r Ayam N i a g a P e d a g i n g
.Lima
. . .S .i l a.n g.a n.
H a s i l Pangamatan Lemak Abdominal,
Bobot Badan
d e n K o r e l a s i n y a d a r i Empat a a l u r Ayam N i aga Pedaging J a n t a n
...........
Performans
Produkai. Beberapa
Silangan
Ayam N i a g a P e d a g i n g Umur 49 H a r i
. G.a l u r.
Patokan Performans Produkri Oalapan Galur Ayam
Niaga Pedaging Umur Tujuh Minggu, Campura n Jantan dan Retina
. . . . . . .
Kebutuhan Protein Bagi Ayam Ni'aga Pedaging Dalam Hubungannya Dangan Kandungan Energi
Ranrum
.................
Pengaruh Tingkat Energi,
Imbangan Energi d a n
Protein Ransum Terhadap Perf ormanr Produksi
Ayam
Niaga Pedaging Pada Periode
UmUr > 4 - 8 Minggu
...........
Pengaruh Galur Ayam Niaga Pedaging dan Kualit a s Ransum Awal yang Berbeda Terhadap Robot
Badan Umur Delapan Minggu dan Lemak
Abdominalnya
...............
Hasil *tSingapore Random
1976
. . . . . . . .Sample
. . . .Test"
. . . Tahun
...
Hasil "9 Th Singapore Random Sample Meat Testn
29 Nopember 1982 - 24 Januari 1 9 8 3
...
Hasil "Random Sample Broilar Test 1976" dl Republik
Afrika
Selatan (Carnpuran Jantan
dan Betina)
...............
Ringkasan Hasil dari "2 Random Sample Tarts
Broilers 198lU1 dl Netherland
(Campuran
,
Jantan dan Retina., Umur 42 Hari)
. ..
. . . . . . .
Komposisi Zat-zat Makanan dari Ransum Percobaa n Pertama Berdasarkan Perhitungan
...
Susunan Ransum Percobaan Kedua . . . : . . . .
Komposisi Zat-zat Makanan dari Ransum Percobaa n Kedua Berdasarkan Perhitungan
....
Susunan'Ransurn Percobaan Partama
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Bobot Badan Akibat Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil Anallsis ~ t a t i s t i k a n y a (Percobaan I )
.....
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Bobot Badan dari
Data Rataan Unit PerCQbaan Akibat
Pengaruh Perlakuan, d a n Ha6il Analisis Statistikanya (Percobaan I )
..........
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Pertambahan Bobot Badan Sampai Umur Tujuh Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil Analisis
Statistikanya (Percobaan I )
.......
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Pertambahan Bobot
Badan Sampai Umur Tujuh Minggu dari
Data
Rataan Unit Percobaan Akibat Pengazuh Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan I )
..........
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Derajat Pertumbuhan Hipotetis (Nilat k per Minggu) Sampai
Umur
Tujuh Minggu (Percobaan I )
..
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Rataan K o n s u w i
Ransum per Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan, d a n Hasil Analiris
Statistikanya
(Percobaan I )
..............
Nilai Tengah Kuadrat
Terkecil Total Konsumsi
Ransum Sampai Umur Tujuh Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
d a n Hasil Analisis
Statistikanya (Percobaan I )
.......
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Konsumsi
Ransum
dari
Data
Rataan Unit Percobaan Akibat
Pengaruh Perlakuan,
d a n Hasil Analisis
Statistikanya (Percobaan I )
........
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Rataan Konsumai
Air
Minum
per, Minggu
Akibat Pengaruh
Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan I )
............
Nilai Tengah Kuadrat
Terkecil Total Konsumsi
Air Minum Sampai Umur Tujuh Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
d a n Hasil Analisia
Statistikanya (Percobaan I )
.......
11.
Nilai Tengah Kuadrat
Terkecil Konsumsi
Air
Minum
dari
Data Rataan
Unit
Percobaan
Akibat
Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil
Analisis Statistikanya
(Percobaan I )
..
12.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Konversi Ransum
Sampai Umur Tujuh Minggu Akibat Pengarph
Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan I )
;
........
1 3
...
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Konversi Ransum
Sampai Umur Tujuh Minggu dazi Data Rataan
Unit Percobaan Akibat Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil Analisis Statistikanya
(Percobaan I )
.................
14.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Persentase Karkas Ayam Umur Tujuh Minggu Akibat Pengaruh Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan I )
..........
15.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Persentase Lemak
Abdominal Akibat Pengaruh Perlakuan,
dan
Hasil Analisis Statistikanya (Pezcoaan I )
16.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Rataan Angka Kematian
Selama Tujuh Mingqu Akibat Pengaruh Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan I )
..........
17.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil IOFCC Umur
Lima
dan Enam Minggu Akibqt Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil Analisis
Statistikanya
( P e r c ~ b a a nI )
..............
18.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil IOFCC Umur Tujuh
Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
den
Hasil Analisis
Statistikanya
(PercobaanI)..................
19.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil IOFCC Umur Tujuh
Minggu dari Data Rataan Unit
Percobaan
Akibat
Pengaruh Perlakuan,
d a n Hasil
Analisis Statistikanya (Percobaan I).
. .
20.
Ringkasan
Hasil Sidik Gerombol Dengan Rataan
Peubah Produksi yang Mempengaruhi (Percobaan I )
.................
xiii
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Bobot Badan Akibat Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil Anulis i s Statistikanya (Percobaan 11)
. . .
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Pertambahan Bobot Badan Sampai Umur Tujuh Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
dan Hasil Anelisis
Statistikanya (Percobaan 1 1 )
......
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Derajat Pertumbuhan
Hipotetis
(Nilai k
per
Minggu)
Sampai Umur Tujuh Minggu (Percobaan 1 1 )
.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Rataan Konsumsi
Ransum per Minggu Akibat Pengaruh Perlakuan,
dan
Hasil Analisis
Statistikanya
(Percobaan 1 1 )
.............
Nilai Tengah
Kuadrat Terkecil Total Konsumsi
Ransum
Sampai Umur Tujuh Minggu
Akibat
Pengaruh Perlakuan,
ban Hasil Analisis
Statistikanya (Percobaan 1 1 )
......
Nilai Tengah
Kuadrat Terkecil Rataan Konsurmri
Air
Minum
per
Minggu
Akibat
Pengaruh
Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan 1 1 )
...........
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Total Konsumsi
Air Minum Sampai Umur Tujuh Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
d a n Hasil Analisis
Statistikanya (Percobaan 1 1 )
......
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil KOnVerSi Ransum
Sampai
Umur Tujuh Minggu Akibat Pengaruh
Perlakuan, dan Hasil Analisis Statistikanya (Percobaan 1 1 )
...........
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil Persentase Karkas dan Persentase Lemak Abdominal
Ayam
Umur
Tujuh Minggu Akibat Pengaruh Perlakuan,
dan
Hasil Analisis
Statistikanya
(Percobaan I I )
.............
Nilai Tengah Kuadrat
Terkecil Rataan Angka
Kematian
Selama Tujuh Minggu Akibat
Pengaruh Perlakuan,
Ban Hasil Analisis
Statistikanya (Percobaan 1 1 )
......
189
xiv
31.
Nilai Tengah Kuadrat Terkecil IOFCC Umur Lima,
Enam dan Tujuh Hinggu Akibat Pengaruh
Perlakuan, dan Hasfl Analisis Statistika-nya (Percobaan 1 1 )
.
199
Ringkasan
Hasil Siclik Gerombol Dengan Rataan
Peubah Produksi yang Wempengaruhi (Percobaan I 1
200
..........
32.
. . . . . . . . . . . . . .. .
DAFTAR CANBAR
Nomor
1.
2.
Walaman
Bagan S l s t e m
Perkawinan
A y a m N i a g a Pedaging
. u.n .t u k. .M.e n.g h.a s.i l .k a .n .
Histogram
Rataan Bobot Badan
Delapan
Galur
Ayam N i a g a P e d a g i n g Umur L i m a ,
Enam
dan T u j u h M i n g g u ( P e r c o b a a n I ) .
.....
3.
..............
Total
. . . . . . . T.u 3.u h.
106
I l u s t r a s i P e n g a r u h I n t e r a k s i A n t a r a G a l u r Ayam
D e n g a n K u a l i t a s R a n s u m Terhadap Persentas e K a r k a s Ayam Umur Tujuh M i n g g u
(Percobaan I )
116
................
6.
I l u s t r a s i P e n g a r u h I n t e r a k s i A n t a r a G a l u r Ayam
Ransum
Terhadap
I OFCC
Dengan
K u a 1i t a s
U m u r T u ~ u hM i n g g u
7.
(Percobaan I )
.....
Bedan
Delapan
Galur
Bobot
Histogram Rataan
Ayam N i a g a P e d a g i n g Umur L i m a ,
Enam
dan
T u j u h M i n g g u (Percobaan 1 1 )
.......
8.
123
130
I l u s t r a s i P e n g a r u h I n t e r a k s i A n t a r a G a l u r Ayam
Ransum
Terhadap
Total
Dengan
Kualitas
R a n s u m S a m p a i Umur T u j u h M i n g g u
Konsumsi
(PercobaanII)
.............
9.
101
I l u s t r a s i Pengaruh I n t e r a k s i A n t a r a G a l u r Ayam
Ransum
Terhadap
Dengan
Kualitas
Konsumsi
Air
Minum
Sampai
Umur
Minggu (Percobaan I )
5.
85
I l u s t r a s i P e n g a r u h l n t e r a k s i A n t a r a G a l u r Ayam
Dengan
Kualitas
Ranaum
Terhadap
Total
Minggu
K o n s u m s i R a n s u m Sampai Umur T u j u h
(Percobaan I )
4.
28
139
I l u s t r a s i P e n g a r u h I n t e r a k s i A n t a r a G a l u r Ayam
Terhadap
Ransum
Dengan
Kualitas
Ko'nsumsi
Air
Minum
Sampai
Umur
Hinggu (Percobaan 11)
Total
Tujuh
..........
143
10.
11.
Ilustrasi Pengaruh Interakri Antara Galur Ayam
Ransum Terhadap N i l a l
Dengan Kualitas
Konversi Ransum Sampai Umur Tujuh Minggu
(PercobaanII)
.. .. . .. . . . . . .
146
Ilustrasi Hasil Pengelompokan Ayam Pcrcobaan
ke
Dalam Peringkat Keunggulan. Dengan
Tolok
Ukur Empat Peubah Produksi (Pcrcobaan I1
155
. . . . .. . . . . . . . . . .
Penyediaan
ayam
pedaging
dalam
mencukupi
hewani b a g i m a s y a r a k a t I n d o n e r i a ,
protein
kebutuhan
sebrqian berasal
d a r i p e t e r n a k s k a l a k e c i l yang n m m i l i k i l a h a n r e m p i t
juimlah t r r r x r k r e l a t i f s e d i k l t ,
ri
perusahaan
Ayam n i a g a
(
menjalankan
.
l'f i n a l s t o c k v v )p e d a g i n g d a r i brrmacam-macam
g a l u r yang d i t e r n a k k a n ,
pembibitan
dan s s b a g i a n k a g l b e r a s a l da-
p e t e r n a k a n k o m e r s i a l yang t e l a h
ef i r i e n r i u r a h a n y a
dengan
unggas,
berasal dari
perurahaan-perusahaan
yang ayam b i b i t induk
("parent stock'v)
-
nya s e b a g i a n b e s a r masih h a r u s d i d a t r n g k a n d a r i l u a r n e g e r i .
Baru
b e b e r a p a p e r u s a h a a n p e m b i b i t a n r a j a yang t e l a h nmnter-
nakkan ayam b i b i t nenek
("grand p a r e n t s t o c k w ) d i
untuk m e n g h a s l l k a n ayam b i b i t i n d u k ,
Indonesia
yang pada a k h i r n y a s k a n
d i t e r n a k k a n u n t u k m e n g h a s i l k a n r y a m niaga.
Data
an,
bent*
menunjukkan bahwa impor ayam b i b i t
a n a k ayam s e h a r i ,
sing-maslng
kan
yang d i p e r o l e h d a r i D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e t e r n a k induk p e d a g i n g d a l a m
pada trhun 1985 dart t a h u n 1986, me-
s e b a n y a k 6 8 1 0 2 5 e k o r d a n 901 065 e k o r ;
impor ayam b i b i t nenek p e d r g i n g pada t a h u n
yang
redangSam,
hanya s e b a n y a k 56 931 c k o r d a n 98 676 e k o r . '
l ~ i r s k t o r a tBina P r o d u k s i P a t e r n a k a n .
Jenderal Peternakrn, J a k a r t a .
1986.
Direktorat
2
Untuk menghadapi
kabijakranaan pemerintrh
yang
teLrh
~ n g h e n t i k a nimpor a y a m b i b i t i.anluk p r d a g r n g r r j r k t a n g g a l 1
Juli 1 9 6 7 (Anonymous, 1 9 8 6 ~ 1 , s a m e i n i t e l a h b r r o p e r a r i r e m bilan
p e r u r a h a a n pambibitan unggas yang
b i b i t nenek,
ayam
d e n g a n s e m b i l a n mabam g a l u r y a n g b e r b r d a .
Ompat
s e j e n i s yang akan m n t e r n a k k a n e m p a t m a c a m g a l u r
perusahaan
yang
mentrrnaLkan
t e l a h mempetoleh i z l n u r a h a d a n s e g e r a
brrbeda,
operasi.
Bahkan s u d a h a d a p e r u B s h a a n p e n b i b i t a n u n g g a r y a n g
mrrintis
Dulai
ber-
p e t e r n a k a n ayam b i b i t d a s a r
(*lgraat
p a r e n t s t o c k " ) d a n ayam b i b i t g a l u r murni a t a u
tmonymour,
grand
"pure
linem
1 ~ 8 6 ~ ) .
Setiap
re-
g a l u r ayam y a n g d l b a s i l k a n m e l a l u i p r o g r a m
l e k s
t e r t e n t u oleh p e r u s a h a a n p e n b i b i t a n induk d l l u a r ne-
geri,
mampunyai
keunggulan
d8n
kelemahan
masing-amsing.
K o n d l s i l i n g k u n g a n y a n g b e ~ r b e d ad t n g a n n e g a r a a s a l n y a ,
kin
akan
sehinqga
berpangaruh
saat
produksinya;
i n i d a p a t menampilkan
pcrforwns
di
produksi
Menurut c a t a t a n y a n g a d a , d i I n d o n e s i a p e r n a h
yang o p t i m a l .
sebanyak
1 7 g a l u r ayam
S a b r a n i d u n Pramu,
urahaan
performans
t i d a k semua g a l u z a y a m n i a g a p e d a g i n g y a n g ada
Indonesia
beredar
trrhadap
mung-
niaga
gedaging
(Siregar,
1982), y a n g remuanya u n g g u l w e n u r u t
pembibitnya.
Namun d a r t 1 7 g a l u r
tersebut,
r r b r g i a n r a j a y a n g t c l a h lama d i k u n a l p a t e r n a k ,
perhanya
dan bebrrrpa
d i a n t a r a n y a bahkan t i d a k d i p r o d u k s i l a g i .
Sampai
padaging
saat i n i ,
untuk
remua
p a t o k a n p e m b e r i a n r a n r u m ayam
galur,
marih
cenderung
niaga
mengikuti
3
rekomendasi
National
Resrarch Council
Serlkat).
(Amsrika
S a l a h s a t u a k i b a t n y a , b i a y a r a a r u m m a n j r d i rnahal k a r e n a b e r kadar p r o t e i n dan e n e r g i t i d g g i ~ sedangkan harga j u a l
duksi
relatif
masih
labil.
Imbangan p r o t e i n
dan
proenergi
ransum yang direkomendasikan t r r s e b u t ( t r r u t a m a untuk p r r i o d e a k h i r ) , dimaksudkan u n t u k prmbentukan lemak t u b u h .
Lenbek
t u b u h ayam y a n g b e z l e b i h a n ,
rebab
k u r a n g d i s u k a i konsumen,
a k a n banyak t e r b u a n g r a a t g r n g o l a h a n .
H e n g i n g a t d i I n d o n e s i a t e l r h b a r e d a r betmacam-mucam g a l u r ayaac n i a g a p e d a g i n g y a n g -ring-snaring
g u l a n d a n kalernahan,
nesia,
.~lwmpunyai kaung-
maka u n t u k k o n d i s i p e t e r n a k a n d i Indo-
p e r l u d i l a k u k a n u 3 i p e r f o r m a n s p r o d u k r i n y a p a d a kon-
d i s i k u a l i t a s ransum yang b e r b r d a .
Untuk i t u ,
uji
d i l a k u k a n s e r r n g k r i r n p e n s l i t i a n yang m n g -
p e r f o r m a n s p r o d u k s i d e l a p a n g a l u z ayam n i a g a
pada b e r b a g a i
irnbangan p r o t e i n p a n e n r r g i ransum.
Dangan b a r e d a r n y a barmacad-macar
g i n g d i Indonesia,
g a l u r ayam n i a g a peda-
y a n g aemuanya b e r m u t u t i n g g i m e n u r u t p e r -
usahaan pembibitnya,
dalam
.pedaging,
akan timbul k a s u l i t a n bagi prternak d i
mamilih g a l u r yang bsnmr-brnar
unggul untuk d i t r r n a k -
k a n secara e f i s i e n d a n r e s u a i d e n g a n k e b u t u h r n n y a .
B a g i prmerintah,
p e r f ormans
rulit
untuk
produksi
k a r r n a belum a d a n y a s a r a n a
bagi s a m w g a l u r ayam n i a g a
r a a n g e v a l u a s i recara o b y e k t i f
pengujian
pedaging,
keunggulan
satu
g a l u r terhadrp lainnya,
rria.
pada k o n d i s i p e t e r n a k a n d i
B e n g u j i a n y a n g p e t n a h d i l a k u k a n d i Lembaga H n e l i t i a n
P e t e r n a k a n Bogor t a h u n 1978, t r r b a t a s s i f a t n y a ,
menguji
dur
Indone-
e m p a t g a l u r ayam n i a g a p e d a g i n g .
k a r e n a hanya
Selain i t u
pelaksanaan samplingnya t i d a k raangikuti
prgse-
proardur
yang
l a z i m d i l a k u k a n d a l a m "Random Sample T e s t u d i i u a r n a g e r i .
Untuk pemecahan m a s a l a h t e r s a b u t ,
5ajagi melalui p e n e l i t i a n i n i ,
1.
bebercpa ha1 akan d i -
adalah:
Apakah a d a p e r b e d a a n p e r f o r m a n s p r o d u k s i b e b a r a p a g a l u r
ayam yang d i u j i p a d a k u a l i t a r ransum- y a n g saw.
2.
Bagaimrana p e r f o r m a n s p r o d u k s i g a l u r ayam y a n g sama
y a n g t i d a k sama,
3.
dun
pada k u a l i t a s r a n s u m y a n g b e r b e d a .
Sampai b e r a p a j a u h e f e k i n t e r a k s i a n t a r a g a l u r ayasn d e ngan k u a l i t a r ransum y a n g b e r b r d a ,
berpengaruh t a r h a d a p
performans produksinya.
4.
Berapa
imbangan
-
p r o t e i n Ban e m r g i r a n s u m y a n g
b a g i g a l u r a y a m n i a g a p r d b g i n g yang d t u j i ,
agar
tepat
dapat
menampilkan p r o d u k s i o p t i m l .
P e n e l i t i a n i n i b e r t u j u a n u n t u k m e n g e t a h u i u r u t a n keung-
g u l a n p e r f o r m s n s p r o d u k s i g a l u z syam n i a g a p e d a g i n g y a n g d i uJi
dan
produksi
mcmilih beberapa g a l u r yanq
optimal
mempunyai
pada imbangan p r o t e i n d a n
yang t e p a t d a n e f i s i e n .
performans
energi
ransum
5
Selain itu,
b e r t u j u a n u n t u k mamperolah i n f o n n a s i y a n g d a p a t
d i j a d i k a n l a n d a r a n b a g i r e k o m e n d a s i p a t o k a n zanrum a y a m n i a ga p e d a g i n g y a n g menguntungkan d i I n d o n a s i r .
itiw
H a s i l p a n e l i t i a n .yang d i p e r o l e h d i h a r a p k a n d a p a t anerbe-
r i k a n kequnaan,
1.
antara lain:
Sabagai bahan pertimbangan pemerintah- d l d a l a n
padomn
untuk
m e m i l i h g a l u r ayam n i a g a
menyusun
pedaging
yang
a k a n b i t e z n e k a n m a a y a r a k a t ~ p e t e r n a ksecaza k o m e r r i a l .
2.
Memberikan i n f o r m a s i y a n g b e r m a n f a a t t e n t a n g p a t o k a n i m bangan
protein
d e n e n e z g i r a n s u m ayam
niaga
pedaging
y a n g menguntungkan.
3.
Dalam
sional,
r a n g k a p e r s i a p a n "Random Sample T e s t w secrra
h a s i l i n i mezuprkrn i n f o r m a s i yang s a n q a t
Na-
brr-
hargs.
4.
S e b a g r i bahan pertimbangan
d i dalam memilih g a l u r
yang w a p u n y a i p e r f o r k n a p r o d u k r i o p t i m a l
dan
ayam
efisien
pada imbangan p r o t e i n d a n e n e z g i r a n s u m ymng tepat;
dan
s e l a n j u t n y a dikembangkan a y r m b i b i t neneknya a t a u bahkan
g r l u r muzninya,
u n t u k membentok g a l u r a y a m b a r u y a n g Ir-
b i h a f i r i e n bagi kondisi lingkungan d i Indonesir.
5
Sebagai d a s a r pertimbangan pemarintah d i d a l a r
kebijak-
a n impor ayam b i b l t ncnek d e n g a n rorlakukan r r l e k s i ,
a k h i r n y a mtmbatasi
ging.
jumlah macam g a l u r
Dengan d e m i k i a n ,
dan
ayam n i a g u peda-
y a n g a d a hanya g a l u r yang maprang
s e s u a i untuk kondisi p a t s r n r k a n d i Indonesia.
6
tu -P
Penelitian dcngan w t o d e percobaan di lapang, dilakukan
di
daerah Bogor,
niaga
pedaging
sedang,
mengingat sebagian besar patornlkan
berada
karena
dl
darrah
dataran
tinggi
ayam
sampai
temperatur linqkungan dan iklir yang sesuai
untuk penampilan- produksinya.
Petcobaan
Bogor,
dalam
prrtanur,
Rancamaya-Ciawi
Proyek Penelitian dan Pengembangan Bibit Ayam
Unggul Indonesia,
Percobaan
dilakukan dl desa
Badan Pengkajian dan Penerapen ~ e k n o l o g i .
berlangsung pada bulan
Maret 1985 sampai
dengan
bulan Mei 1985.
Percobaan kedua,
dilakukan di Laboratorium Unggas, Fa-
kultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, BOgOr. Prrcobaan
berlangsung pada bulan 3anuari 1986 sampai dengan bulan
ret 1986.
Ma-
Sifat-sifat yang ditampilkrn teznak, birik secara kualitatif,maupun kuantitatif, dikbnal selsagai f e n o t i p e a t a u prrformans
dari ternak tersebut,
mati atau dapat diukur ini,
ngaruh
Sifrt-sifat yang dapat dia-
nvrupaken kombinasi antaaa
genetik dan lingkungan.
Bila ada
genotipe ternak dan lingkungannya,
ditampilkan
tik,
interaksi
pe-
antara
rmka nilai fenotlpe yang
ntarupakan hasil pabungan antara psngaruh
lingkungan dan interakri dari Laduanya.
gene-
Tlmbulnya per-
bedaan tenotipe diantara individu-individu trrnak drlam suatu populasi,
ruh
disebabkan adanyl rbgam genotipe,
Iinqkunqan dan peragam anhara genotlpe
(Johansson den Rendel,
1968;
ragam penga-
dam
lingkungan
Falconer, 1981; dan Pirchner,
1981).
Sifat
kualitataf merupakan sifet yang diskzit dan
darhana, nisalnya warna,
S l f r t ini dl-
bentuk d a n keadaan.
kendalikan oleh satu atau beberapa pasang gen-saga;
kan
sifat
kuantitatif,
dikandalikan oleh
pasangan g e n yang beraksi secara aditif.
penting
pada
ternak
yang
trrgolong
sedang-
sejumlah
kuantitatif,
T e r n ~ ~ s u kdalam sifat ini antaza lain produksi
kuantitatif
bobot
tidak
badan
dan
besar
Banyak sifat-sifat
perbedaan yang tidak tajam antrra yang baik dmn yang
pertumbuhan,
se-
produksi
dapat dipirahkan m n j a d i
telur,
susu.
kelompok
dengan
jelek.
laju
Sifat
yang
8
tsrpisah
umum
dan mudah dibabakan.
Dalam ha1 Ini,
metode
digunakan untuk mencirikan populasi adalah
dan
statistika. Statistik yang rering digunakan
bi~metrika
untuk
ngetahui variaai biologis, diantaranya nilai rataan,
penyebaran atau
patagam.
sangan
yang
ukuran
ragam d a n ukurrn hubungan dari sebaran atau
Wamun, sifat yang dikendal&kan oaeb
sejumlah
gan tersebut, akan ditraapilkan secare penuh
Nasution,
1974; Warwick dan Legates, 1979; Falconer,
dan
1981).
North (1984) mengemukakan bahwa dalam pengalolaan
niaga pedaging,
pa-
apabila
lingkungan ternak turut nmnunjangnya (Syarkani
keadaan
me-
ayam
performans produksi yang harus diamati
ada-
lah bobot badan retiap minggu, pertambehan bobot badan mingguan, konsumai ransum setiap minggu dan total selama
lolaan,
serta konversi ranrum retiap minggu dan
pange-
kumulatif-
nya. Konsumsi air, persentasa krrkar dan biaya pzoduksi
tuk menghasilkan satu kg bobot badan,
juga marupakan peubah-
peubah~produkri yang perlu dicrtat. Performans pro$uksi
diamati
un-
ini dapat dicatat manurut kelompok
jantan,
yang
betina
atau campuran jantan dan betina.
1.
m o t
Pert-
Disarankan olah Charles drn Spackman (19851,
bahwa pe-
nimbangin bobot badan untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan
ayam
dengan
niaga
pedaging,
hendaknya dilakukkan setiap
mengambil contoh acak dari
kelompok
ayam.
minggu,
Dengan
memproyeksikan data bobot badan mingguan pada kurva
pertum-
buhan atandax, dapat segera nwngevaluasi tatalaksana p r m l i haraan
srcara berkala.
Kecepatan pertumbuhan dapat
diukur
melalui pertambahan bobot badan pada aaat tertrntu, terhadap
bobot badan pada minggu s%belunnya.
Pada ayem niaga pedaging,
pertumbuhan yang ccpat terja-
di pada umur empat minggu sampai clengan tujuh minggu.
lah
umur tujuh minggu,
psrtumbuhannya akan larnbat
Setekembali
(Bundy, Diggins dan Christensen, 1975).
Pertumbuhan yang cepat ini dapat dilihat dari bobot badan umur empat minggu,
yang meningkat enam kali lipat
bobot badan uaur satu minggu, d a n pade umur enam minggu,
bot
badannya meningkat sspuluh kali lipat.
Dari Tabel
dari
bo1,
dapat dikatahui peningkatan ini.
Tabel 1.
Ratarn Bobot Badan Ayam Niaga Pedaging
(North, 1984)
Bobot badan (kg) pada akhir minggp
------------------------------------------Jantan.
Betina
Campuran
Jantan dan Betina
10
Ayam
jantan
mempunyai pertumbuhan y r n g r e l a t i f
d a r i . pada a y a m b e t i n e . -
crpat
-
(1.77 kg
1.86 kg),
Bobot b a d a n s a a t
dipasarkan
a k a n d i c a p a i o l e h ayam j a n t a n ,
cepat.
hari
lebih
S e l a i n p r r a n a n g e n o t i p e yang
ayam,
k u a l i t a s d a n k u a n t i t a s ranrum yang dikonsumai,
b e r p e n g e r u h t e r h a d a p gertumbuiian y a n g semgurna
lebih
delapan
dimiliki
rangat
(Jull,
1979
dan North,l984).
2.
2
Rataan
zanrum
yang d i k o r r u m s i o l e h r e t i a p e k o r
d i h i t u n g d a l a m p e r l o d e waktu t e r t e n t u ,
yang d a p a t d i k e t a h u i
d a r i c a t a t a n petnberian ransum s e t i a p h a r i n y a .
g e n c a t a t a n konsumai a i r minum,
d a n sgackman,
t e m p e r a t u r kandang,
memenuhi
tubuh,
(Charles
sebagian besar
i n i b t r a s a l d a r i karbohidrat,
( S c o t t , Nesheim d a n Young,
berat
Saringan
m e n y e l e n g g a r a k a n k e a k t i f a n f i s i k Ban
mempertahankan t e m p e r a t u r t u b u h y a n g n o r m a l .
tlpe
digunakan
k e b u t u h a n r a e r g i b a g i pertunrbuhan
produksi t e l u r ,
Ayam
keaehatan
1985).
Ransum y a n g d i k o n s u m a i ayam,
untuk
Pengalaatan d a n
juga d i l a k u k a n s e t i a p h a r i
ayam d a n a n g k a k e m a t i a n ,
Sumber
1982).
mengkonrumsi
ransum
relatif
berumur
tu3uh
lebih
1979). North (1984)
wngernukakan bahwa jumlah ranaum y a n g dikonrrumsl aywm
setiap
energi
lemak d a n p r o t e i n d a l a n r a n s u m
banyak d a r i p a d a ayam t i p e r i n g a n ( J u l l ,
pedaging,
ayam,
nlaga
minggu t e r u a l n t n i n g k a t s a m p a i d e n g a n ayam
minggu.
Peningkatan
ini
s e j a l a n dengan
p e n i n g k a t a n b o b o t badan s e l a m a p e r i o d a pertumbuhan.
umur t u j u h minggu,
mulai
p e n i n g k a t a n jumlah r r n s u m y a n g d i k q n s u m s i
b e r k u r a n g d a n hahkan r r Z I t i f t r t r p .
Keragaman
t o t a l mengkonrumsi ransum bagi &yam n i a g a p r d a g i n g ,
besar
disebabkan
o l e h keragaman g e n e t i k n y a ,
n i l a i h e r i t a b i l i t a s s e k i t a r 70 p e r s e n .
yang
dikonsumsi
Tabel 2.
a y a m niaga prdrging,
sebagian
yakni
dengrn
R a t a a n .jumlah ransum
dspat
dilihat
pada
T o t a l konsumai ransum ( k g )
s a m p a i d e n g a n a k h i r minggp
...........................................
B e tina
Jantan
Tingkat
campuran
Jantan dan Brtinr
e n e r g i d l d a l a m ransum j u g a w n e n t u k b n banyak-
nya ransum yang d i k o n s u a r s i .
ber i k l i m
mifat
R a t a a n K o n s u m i Ransum Ayam Niaga P e d a g i n g
(North, 1 9 8 4 )
Umur
( m i nggu 3
ransum,
eatelah
Xakin t i n g g i kandungan
makin e e d i k i t ransum y a n g 4 i k o n s u m s i .
sedang,
energi
Vntuk d a e r a h
d i p e r k i r a k a n bahwa ransum yang mangandung
e n e r g i m e t a b o l i s 2 800 k k a l / k g ,
pedaging sebanyak 2 . 0 8
-
2.75
a k a n d i k o n s u n r i ayam
kg$ salama
niaga
p e r i o d e partumbuhan
12
(umur 2
-
6 rninggu);
sedangkan ransum yang menpandung energi
3 300 kkal/kg,
metabolis
hanya dikonsumsi sebanyak 1.77
Ransum tersebut diasumsikan mengandung
-
2.33
kg.
asam
arning den zat-zat nakanan lainnya yang cukup dan seim-
bang (Scott & g L . ,
Air
1982).
mempunyai
peranan yang panting bagi ternek
Selain berperan dalam pencernaan,
zat-zat
tubuh
makanan;
protein,
ayam.
penyerapan dan metabolisms
air juga berfungsi untuk memelihara
bagian dalam terhadap cuaca lingkungan
yang
suhu
panas.
ayam niaga pedaging akan meng-
Pada lingkungan udara panas,
konsumsl air lebih banyak dihandingkan pada lingkungan udara
dingin.
Secara urnum,
nyaknya
air
yang
pada temperatur lingkungan 21°c,
dikonsumsi adalah Uua
jumlah ransum yang dikonsuauri.
kungan
3 2 O ~ , nisbah
sampai e m p a t kali.
kali
lipat
be-
dari
Tetapi pada temperatur ling-
teraebut akan meningkat menjadi
tlga
Hal ini diaebabkan konsumsi air yang me-
ningkat menjadi dua kali lebih banyitlr dibandingkan pada temperatur 21°c,
rang
menjadi 90 ptrsennya
Anggorodi,
pedaqing
temperatur
Tabcl
sedangkan jualah ransum yang dikonsumsi berku-
3.
1985).
Jumlah
( ~ o r t h , 1984;
NRC,
air yang dikonsum6i
1984;
ayam
dan
niaga
dan nisbahnya terhadap jurnlah konsumai ransum Dada
lingkungan yang berbeda,
dapat
dilihat
pada
Tabel
3.
J u m l a h Konsumri A i r H i n u n d a n Niebahnya
T e r h a d a p J u m l r h Konsumai
Ranrum
PIda
T e m p e r a t u t L i n q k u k n g a n 21°c & a n 3 2 * ~ ,
d a r i Ayam N i a g a P e d a g i n g Campuran
Jant a n dan Betina (North, 1984)
Konsumsi a i r u n t u k
(liter/hari)
pada tempera t u r
Umur
( m i nqgu )
1000 e k o r
---------------------21°c
32Oc
Salah s a t u ukuran untuk
an
Nisbah k o n s u w i a i r
t e r h a d a p konsumsi ransum
gada ternpetatur
-----------------------21°c
32Oc
W n g e t a h u i e f i s i e n s i pengguna-
ransurn o l e h ayam n i a q a p e d a g i n g a d a l a h k o n v e r s i
ransum.
K o n v e r s i ransum merupakan n i s b a h jumlah ransum yang d i konsumsi
t e r h a a a p pertambahan bobot badan yang
pada p e r i o d e waktu t e r t e n t u .
dlhasilkan,
S e l a i n f a k t o r g e n e t i k yang da-
p a t m e n e n t u k a n b e s a r rmksimum t u b u h y a n g d a p a t d i c a p a i ,
t o r t a t a l a k s a n a pemeliharaan,
t a s ransum,
tor-faktor
temperatur lingkungan,
k e p a d a t a n kandang d a n p e n y a k i t ,
yang
kuali-
umrupakan f a k -
m e n e n t u k a n besar k e c i l n y a k o n v e z s i
(Lohmann T i e r z u c h t GmbH.,
fak-
ransua
1986).
K o n v e r s i r a n s u m d a p a t d l u k u r s e t i a p minggu a t a u k u m u l a tifnya.
D a l a m penggunaan p r a k t g s d i l a p a n g ,
p e t e z n a k biasa
14
menghitung
k o n v e r s i ransum k u m u l a t i f .
Tabel 4
k o n v e r s i x a n s u r a k y m u l a t l f d a r i ayam
nilei
Tabel 4.
menyrjikan
nlagr
pedaping.
K o n v e r s i Ranaum K u m u l a t i f Ayim N i r g a
Pedaging (North, 1 9 8 4 )
Konvermi r a n s u m k u m u l r t i f
...........................................
Umur
( m i nggu )
Jantan
Henurut North
Campuran
Jantan dan Betina
Betina
(19841,
n i l a i k o n v c r s i r a n s u n juga digu-
n a k a n u n t u k w n g u k u r e f i s i e n s i penqgunaan ranaum.
i n i a d a dud u k u r a n ,
yang d i k e n a l d e n g a n
D a l a m ha1
"Point Spreadm dan
"Per tormance Index1*.
" P o i n t S p r e a d n d i h i t u n g b e r d a s a r k a n rumus s e b a g a i b e r i k u t :
PS = " P o i n t SlreadH
BB = Bobot Badan ( p o u n d )
RR = Konvers* Ransum.
"Point
S p r e a d " m e m p u n y a i emgat k r i t e r i a ,
baik,
cukup d a n j e l e k .
termasuk
kriteria
masing-maring
Sabagai contoh,
sangat baik.
y a i t u sangat baik,
" P o i n t S p r e a d w 210,
N i l a i 195,
termasuk k r i t e r i a b a i k ,
185 d a n
cukup dan j e l e k .
175,
'Parfor.unce
Indexw
dihitung
berdaaarkan
rumur
mebrgri
PI = "Perf oraunce Indrxw
BB = Bobot Badrn (pound)
KR = Konverri Ransum
Ukuran
yrng
efisiensi
lainnya rdalah aEfflciency
mezupakan nilai efisiensi ayam niaga
memperhitungkan
daya
hldup,
Numbern,
gadaging
pertuabuhan
dan
dengan
konversl
ransumnya (Slagharen BV, 1983).
Rumus dari efisiensi in1 adalahc
EN = . "&f f ic&sncy Numbes *
DH = Daya Hidup (persen)
P = Pertambrhan bobot badin
per hari (kg)
KR = Konverrl Ranmum
Untuk
kondisi peternakan dl Indonesia,
efisi-nsi tersabut tidak lazim Qigunakan.
pmr
kettga
rkor
ukutan
Hal lhi disebub-
kan selain tldak saderhana dan rulit interpretaslnya, penimbangan
bobot
badan
ayam dalrim ukurran
pound
tidak
lazlr
dilakukan.
Penjualan
ayam
niaga padrging prda
umr
dipasarkan,
melain dalam keadaan hidup, umumnya dijual dalam bantuk yang
16
t e l a h dirhmbelih dan dibrrsihkan,
yang i k e n a l s e b a g a i
krr-
kas.
P e n g e r t t a n kark-
a d a l a h ryam y a n g t e l a h d i p o t o n g u n t u k
d i k e l u a r k a n d a r a h n y a , d i c a b u t i b u l u n y a d a n d i h i l a n g k a n kepala,
cakrr serta jeroannya.
tan fakbr-faktor
sebagai berikut:
p c l e m a k a n d i bawah k u l i t ,
lus,
KuaXitas k a r k a s d i n i l a i b r r d a s a r konformasi,
t i n g k a t kebrrsihan d a r i bulu
d e r a j a t kemeraaran d a n p e r o b r k a n k u l i t ,
tulang patah.
tas k a r k a s A,
hidup,
dipotong,
Dengan g e n i l a i a n i n i d i p e r o l e h t i n g k a t k u a l i -
B den
C.
Nisbah
bobot k a r k a s
terhadap bobot
1979).
( 3 9 8 4 3 nengemukakan bahwa makin b e r a t ayam
p e r s e n t a s e karkaanya memakin t i n g g i .
y a n g saaa,
hidup
Pada bobot
P e r s e n t a s e k a r k a s ayam n i a g a p e d a g i n g
j a n t a n d a n h e t i n a pada t i n g k a t umur y a n g b e r b e d a ,
disajikan
Umumnya p e r s e n t a s e dada ayam b e t i n a j u g a
b i h brsar daripada
betisnyr,
yang jantaq;
z e l a t i f l e b i h kecil.
antara lain
d i s e b a b k a n a d a n y a p e r b e d a a n u m u ~d a n j e n i s k a l a m i n .
(1983) m e l a p o r k a n bahwa
pada j a r i n g a n k u l i t mtnurun.
m e n i n g k a t n y a umur.
Grey
d b n g a n mmningkatnya umur ayam,
kadar p r o t e i n parta semua j a r i n g a m e t o t
dengan
le-
t e t a p i p e r s a n t a r r paha d a n
M a n y a v a r i a s l d a r k kompoSisf k a r k a s ayam,
.
yang
p e r s e n t a s e I t a r k a s ayam b a t i n a l e b i h b g s a r
daripada y a n g j a n t a n .
pada T a b r l 5.
ha-
serta bebas d a r i
disebut srbagai persentasr krrkas (Jull,
North
perdagingan,
5-r
meningkat;
K a d a r lemak m e n i n g k a t
Sebaliknya,
namun
sejalan
k a d a r a i r d a l a m ja-
r i n q a n o t o t d a n k u l i t menurun d r n g a n m e n i n g k a t n y a umur ayam.
Tabel 5 .
Ulnur
dipotong
(minggu)
P e r s e n t a r e Karkam A y r m Wiaga Pmdrgtng Pmda
B e r b a g a i Umur Pernotongan ( N o r t h , a9841
Bobot b a d a n h i d u p ( k g )
Karkas ( 8 )
----------------
---------------------Jantan
Betiaa
Jantan
Betina
L e b i h l a n j u t dikemukakan o l e h J u j u ( 1 9 8 5 ) bahvr
msa pertumbuhan,
s a n g a t s e d i k i t e n e r g i yang d i u b a h menjadi
-
lemak.
A y a a n i a g a p e d a g i n g muda a a m p a i umur enam minggu,
nya mrngandung k i r a - k i r a
5-
selama
Btsarnya
biaya
ha-
e m p a t p e r s e n lemak t u b u h .
p r o d u k s i p e r kg a y a m
niaga
pedaging,
y a n g d i p e n g a r u h i o l e h e f i s i e n s l usaha y a n g d i l a k u k a n ,
rangat
berpengazuh t e t h a d a p keuntungrn yang d i p e r o l e h .
Winter
dan
Funk ( 1 9 6 0 ) mmngemukakan
beberapa
y a n g merrpangMuhi Bceuntungan d a l r m p e t e r n a k a n
la3n:
birya
dan
prndapatan
r a n s u m d e n r p e n g e l o l a a n ranrum,
pemsaran,
kotor,
ayam,
efisianri
faktor
antara
penggunaan
e f i s i a n s i t e n r g a k-fa,
h a r g a a n a k ayam r e h a r i ,
biaya
t i n g k a t k e n u t i a n dan br-
r a r n y a r k a l a usaha.
N o r t h ( 1 9 8 4 ) m e m p e r k i r a k a n b h s a r n y a komponen b i a y a
t u k awlaproduksi s a t u kg b o b o t -dun
un-
h i d u p ayam n i a g a p e d a g i n g
nmlalui
riatern kontrak,
harga
anak
64.5
petren;
dengan p e r i n c i a n
sebapai
ayam s e h a r i seberar 16.5 p e r r e n ;
biaya
vaksin
berikufz
biaya
d a n , pelayanan
ransum
person;
3.7
pambayaran k o n t r a k p e m e l i h a r a a n kepada p e t e r n a k 1 4 . 0 p e r s e n ;
dan biaya l a i n - l a i n s e b e s r r 1.3 perren.
kondlsi
Untuk
phternakan
di
h a s i l beberapa p e n e l i t i a n d i lapang,
nen-komponen
y r k n i u n t u k anak
b i a y a ransum 60 p e r r e n ;
v a k s i n d a n p e l e n g k a g ransum 5 p e r s e n ;
obatan,
5 person;
10
persen (Siregar
D a r i distribuai tersebut,
b i a y a ransum,
Sebaliknya,
tidak
kenaga
p5.,
1982).
komponen yang t e r b e s a r adalah
kemudian h a r g a enaK ayam s e h a r i .
tenaqa k e r j a z e l a t i f k e c i l ,
keluarga,
upah
obat-
d a n b i a y a l a i n termasuk p e n y u s u t a n kandang
dan o e r a l a t a n n y a s e b e s a r
untuk
berdararkan
d i a t z i b u r i d a r i kompo-
b i a y a t e r s e b u t rgwk b e r b e d a ,
ayam a e h a r i a e b e s a r 20 p e r s o n ;
kerja
Indonesia,
jarang
komponen
bahkan pada k o n d i s i
upah t r n a g a k e r j a
h a r g a a n a k ayam s e h a r i
kni
Upah
peternakan
diabaikan.
rewaktu-waktu
d a p a t m e n i n g k a t b i l a jomlahnya d i p a r a r a n b e r k u r a n g .
re-
Keadaan d i t i n g k a t p e t e r n r k yang b e z h a r i l d i p a n t a u
-
kltar
bulan Uaret
harga
a n a k ayam s e h a r i m e n i n p k r t m e n j a d i 38
ransum
55 p e r s e n ;
p e r s e n (Anonymous,
Bila
A p r i l 1986,
manujukkan bahwa
komponen
persen;
biaya obat-obatan dan l a i n - l a i n
biaya
hanya
7
1986C).
produk d i p a s a r k a n d a l a m b e n t u k k a r k a s ,
komponen b i a y a tambahan u n t u k nmmproseanya.
maka
ada
19
H a s i l
I
a n a l i s i s b i a y a produksi untuk menghasilkan
satu
' k g k a r k a s 61 A m e r i k a s e r i k a t , menunjukkan bahwr b i a y * r a n r u m
rnasih m r u p a k a n komponen b i a y a y a n g terbesar, d e n g a n p e r s e n s e k i t a r 55 p e r s e n .
trse
merupakan
komponen b i a y a t a r b a s a r k e d u a ,
persen.
Disusul
a n a k ayam s e h a r i ,
nya,
Biaya p r o s e s menghahilkan
berturut-tuxpt
karkas
y a i t u rekitar
komponen b i a y a u n t u k h a r g a
biaya kontrak p e m l i h a r a a n dan biaya l a i n -
m a r i n g - r a r i n g sebesar 1 2 persen,
9 persen dan 6 persen.
J u g a d i g e r o l t h k e t e r a n g a n bahwa makin berat b o b a t b a d a n
d u p ayam,
nymous,
biaya p r o d u k r i p e r k g k a r k a s s e m a k i n rendabh
1983).
18
hi(Ano-
Perincian a n a l i s i s biaya produksi k a r k a s i n i ,
d i s a j i k a n p a d a T a b e l 6.
Secara s e d e r h a n a ,
peroleh
peternak d a z i h a s i l penjualan
mengurangkan
denqan
u n t u k m e n g h i t u n g pandapatan yang di-
yang
dikonrumsi,
lual
ayam h i d u p .
keuntungan b e r a i h ,
ayam
hidup,
adalah
biaya
ransum
terhadap
harga
h a r g a a n a k ayam s e h a r i ,
obat-obatan dan vitamin,
N i l a i
p a n d a p a t a n i n i belum
k a r e n a upah t e n a g r k e r j a ,
wncerminkan
biaya penyusut-
e n k a n d a n g d a n p a r a l a t e n n y a b e l u a d i p w h i t u n q k a n bAnonymous,
1983).
A n a l i s i s ekonomi s e d e r h r n a i n i b i r s a d i g u n a k a n d a l a a
peternmkan
ayam n i a g a p e d a g i n g ,
den d i k e n a l dengan i s t i l a h
"IOFCCn a t a u wIncome Over Feed a n d C h i c k C o a t w .
Karena b i a y a r a n s u m merupakan b i a y a t e r b e s a r d a l a m
meliharaan
aering
ayam
n i a g a pedaging,
maka konponen
biaya
j u g a d i g u n a k a n u n t u k prmbanding t e r h a d a p h a r g a
pe-
ini
jual
ayam h i d u p .
Ratio"
Perbandingan i n i d l k e n a l
(North,
d e n g r n n B z o i l e r J Feed
1 9 8 4 ) , yang dlrumuskan s e b a g a i b r r i k u t :
* t B = ~ & l e r / F e eR
datio"
Harga p e r kg b o b o t b a d a n h i d u p
I
Harga p e r k g ransum
Tabel 6.
B i a y a P r o d u k r l K a r k a s p e r kg d a n P e r s e n t a dart B e r b a g a i Babot Bad a n Hidup Ayam (Anonymous, 1 9 8 3 )
se Komponen B i a y a ,
Bobot
badan
hidup
(kg)
Karkas
(