Sistem Informasi Pengolahan Data Perpustakaan Desa Ciburial Kabupaten Bandung

(1)

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PERPUSTAKAAN DI DESA CIBURIAL

KERJA PRAKTEK Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

FIRMAN WIDIANSYAH 10109238

FAHRUDIN AZHAR 10109246

HIMAWAN SUTANTO MS 10109253

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

LAMPIRAN E


(3)

(4)

LAMPIRAN F


(5)

(6)

(7)

(8)

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tempat Penelitian ... 9

2.1.1 Sejarah Kantor Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan... 9

2.1.2 Visi dan Misi Desa Ciburial ... 10

2.1.2.1 Visi Desa Ciburial ... 10

2.1.2.2 Misi Desa Ciburial ... 10

2.1.3 Struktur Orgsnisasi ... 11


(9)

2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... 14

2.2.2 Karakteristik Sistem ... 15

2.2.3 Konsep Dasar Informasi ... 17

2.2.4 Kulalitas Sistem ... 17

2.2.5 Kualitas Informasi ... 19

2.2.6 Siklus Informasi ... 19

2.2.7 Definisi Sistem Informasi ... 20

2.2.8 Komponen Sistem Informasi ... 21

2.2.9 Definisi Perpustakaan ... 22

2.3 Definisi Basis Data ... 23

2.3.1 Pemodelan Data ... 24

2.3.2 Flowmap ... 26

2.3.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 27

2.3.4 Diagram Konteks ... 29

2.3.5 Kamus Data ... 30

2.4 Perangkat Lunak Pendukung ... 31

2.4.1 Delphi ... 31

2.4.2 Database Mysql ... 32

2.4.3 MySQL Workbench ... 33

2.4.4 ODBC ... 33

2.4.5 Wampserver ... 35

2.4.6 Client Server ... 35

2.5 Teori Kuesioner (Angket) ... 36

2.5.1 Skala Likert ... 38

BAB III PEMBAHASAN ... 43

3.1 Kegiatan Selama Kerja Praktek ... 43

3.1.1 Data Kerja Praktek ... 43

3.1.2 Hasil kerja Praktek ... 43

3.2 Analisis Sistem ... 44


(10)

3.3 Analisis Non Fungsional ... 50

3.3.1 Analisis Perangkat Keras ... 50

3.3.2 Analisis Perangkat Lunak ... 51

3.3.3 Analisis Pengguna (Brainware) ... 52

3.4 Analisis Fungsional ... 53

3.4.1 Perancangan Kode ... 53

3.4.2 ERD ... 55

3.4.3 Diagram Konteks ... 56

3.4.4 DFD (Data FlowDiagram) ... 57

3.4.4.1 DFD Level 1 ... 57

3.4.4.2 DFD Level 2 Proses 2.0 ... 58

3.4.4.3 DFD Level 2 Proses 3.0 ... 59

3.4.4.4 DFD Level 2 Proses 4.0 ... 60

3.4.4.5 DFD Level 2 Proses 5.0 ... 61

3.4.4.6 DFD Level 3 Proses 2.1 ... 62

3.4.4.7 DFD Level 3 Proses 2.2 ... 63

3.4.4.8 DFD Level 3 Proses 2.3 ... 64

3.4.4.9 DFD Level 3 Proses 3.1 ... 65

3.4.4.10 DFD Level 3 Proses 4.1 ... 66

3.4.4.11 DFD Level 4 Proses 2.2.1 ... 67

3.4.4.12 DFD Level 4 Proses 2.2.2 ... 68

3.4.4.13 DFD Level 4 Proses 2.2.3 ... 69

3.5 Spesipikasi Proses ... 69

3.5.1 Kamus Data ... 88

3.5.2 Perancangan Basis Data ... 92

3.5.3 Skema Relasi ... 92


(11)

3.5.5.1 Perancangan Struktur Menu Petugas ... 98

3.5.5.2 Perancangan Struktur Menu Anggota ... 99

3.5.6 Perancangan Antarmuka ... 100

3.5.6.1 Perancangan Antarmuka Halaman Login ... 100

3.5.6.2 Perancangan Antarmuka Halaman Menu Petugas ... 101

3.5.6.3 Perancangan Antarmuka Halaman Data Petugas ... 102

3.5.6.4 Perancangan Antarmuka Halaman Data Rak ... 103

3.5.6.5 Perancangan Antarmuka Halaman Data Kategori ... 104

3.5.6.6 Perancangan Antarmuka Halaman Data Buku ... 105

3.5.6.7 Perancangan Antarmuka Halaman Tambah Anggota ... 106

3.5.6.8 Perancangan Antarmuka Halaman Daftar Buku ... 107

3.5.6.9 Perancangan Antarmuka Halaman Daftar Anggota ... 108

3.5.6.10 Perancangan Antarmuka Halaman Transaksi Peminjaman ... 109

3.5.6.11 Perancangan Antarmuka Halaman Transaksi Pengembalian ... 110

3.5.6.12 Perancangan Antarmuka Halaman Laporan Anggota ... 111

3.5.6.13 Perancangan Antarmuka Halaman Laporan Peminjaman ... 112

3.5.6.14 Perancangan Antarmuka Halaman Lihat Laporan Peminjaman ... 113

3.5.6.15 Perancangan Antarmuka Laporan Pengembalian ... 114

3.5.6.16 Perancangan Antarmuka Halaman Lihat Laporan Pengembalian 115 3.5.6.17 Perancangan Antarmuka Halaman Konfirmasi Keluar ... 116

3.5.6.18 Perancangan Antarmuka Halaman Pencarian Data Buku ... 117

3.5.7 Jaringan Semantik Petugas ... 118

3.5.8 Jaringan Simantik Anggota... 120

3.5.9 Perancangan Prosedural ... 120

3.6 Implementasi Sistem ... 121

3.6.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 122

3.6.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 122

3.6.3 Implementasi Basis Data ... 122

3.6.4 Implementasi Antarmuka ... 126


(12)

3.6.4.6 Halaman Tambah Data Rak Sesudah Login Petugas ... 130

3.6.4.7 Halaman Tambah Data Anggota Sesudah Login Petugas ... 131

3.6.4.8 Halaman Daftar Buku Sesudah Login Petugas ... 132

3.6.4.9 Halaman Daftar Anggota Sesudah Login Petugas ... 133

3.6.4.10Halaman Transaksi Peminjaman Sesudah Login Petugas ... 134

3.6.4.11Halaman Transaksi Pengembalian Sesudah Login Petugas ... 135

3.6.4.12Halaman Laporan Anggota Sesudah Login Petugas ... 136

3.6.4.13 Halaman Cetak Laporan Anggota Sesudah Login Petugas... 136

3.6.4.14 Halaman Cetak Laporan Buku Sesudah Login Petugas ... 137

3.6.4.15 Halaman Laporan Peminjaman Berdasarkan Per-Tanggal/Periode Sesudah Login Petugas ... 138

3.6.4.16 Halaman Laporan Peminjaman Sesudah Login Petugas ... 138

3.6.4.17 Halaman Cetak Laporan Peminjaman Sesudah Login Petugas ... 139

3.6.4.18 Halaman Laporan Pengembalian Berdasarkan Per-Tanggal/Periode Sesudah Login Petugas ... 140

3.6.4.19 Halaman Laporan Pengembalian Sesudah Login Petugas ... 141

3.6.4.20 Halaman Cetak Laporan Pengembalian Sesudah Login Petugas .... 142

3.6.4.21 Halaman Pencarian Data Buku Untuk Anggota... 143

3.7.1 Pengujian ... 143

3.7.2 Pengujian Alpha (black box) ... 143

3.7.3 Skenario ... 144

3.7.4 Pengujian Login ... 144

3.7.5 Pengujian Penambahan Data Buku ... 145

3.7.6 Pengujian Penambahan Data Anggota ... 146

3.7.7 Pengujian Laporan Data Anggota ... 147

3.7.8 Pengujian Proses Peminjaman Baru ... 148


(13)

3.7.11 Pengujian Laporan Peminjaman ... 151

3.7.12 Pengujian Proses Pengembalian Baru ... 152

3.8 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 153

3.8.1 Pengujian Beta ... 153

3.8.2 Hasil Wawancara ... 154

3.8.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 154

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 155

4.1 Kesimpulan ... 155

4.2 Saran ... 155


(14)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan kerja praktek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Maksud dan tujuan dari penyusunan laporan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah kerja praktek di semester 7 dengan total 2 SKS. Dalam laporan kerja praktek ini judul yang diambil adalah “SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PERPUSTAKAAN DI DESA CIBURIAL KABUPATEN BANDUNG”

Penulis menyadari baha tanpa dukungan dan bimbingan dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan kerja praktek ini tidak akan berjalan dengan baik. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang telah membantu dan membimbing antara lain

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

2. Ke-dua orang tua yang selalu memberikan do’a dan dukungan.

3. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom. selaku dosen wali yang telah banyak membantu dan membimbing dalam proses penyusunan laporan.

4. Bapak Asep Permana, S.Pd. selaku sekretaris serta seluruh petugas di Kantor Desa Ciburial Kabupaten Bandung yang telah membimbing dan memberikan tempat untuk melakukan kerja praktek.

5. Sahabat serta kawan-kawan seperjuangan yang selalu memberikan motivasi.


(15)

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan KP ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya dari semua pihak guna perbaikan dan kesempurnaan penyusunan laporan kerja praktek ini.

Akhir kata semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan juga pembaca lainnya. Semoga Allah SWT selalu meridhoi dan membalas semua amal baik kita semua, Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, 16 Januari 2013


(16)

[2] Raymond McLeod, (2008), Sistem Informasi Manajemen (Edisi 10), Penerbit Salemba Empat

[03] Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., (2005), Analisis & Desain Sistem, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

[4] Drs. Ibrahim Bafadal, (2005), Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Penerbit Bumi Aksara

[5] Sutarno, (2007), Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto

[6] Edhy Sutanta, (2011), Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Penerbit Andi

[07] Andri Kristanto, (2007), Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.

Penerbit Gava Media. Klaten

[08] Roger S. Pressman, Ph.D, (2005), Software engineering : a practitioner's approach (sixth edition)

[09] Uma Sekaran, (1992), Research Methods for Business: A Skill Building


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kantor Desa Cibruial merupakan sebuah lembaga pemerintahan tingkat desa yang mengurusi segala bentuk pelayanan terhadap masyarakat baik itu pelayanan pembuatan KTP, Akta Kelahiran, Surat Izin Keramaian, Surat Keterangan Pindah, Surat Keterangan Catatan Kepolisian dan layanan lainnya yang berkaitan dengan pelayanan kependudukan dan di Kantor Desa Ciburial tersebut memiliki sebuah perpustakaan.

Kantor Desa Ciburial sendiri beralamat di Jalan Ciburial Nomor 98 Kecamatan Cimenyan Desa Ciburial Kabupaten Bandung, bertugas melayani semua kebutuhan masyarakat salah satunya di bidang perpustakaan. Akan tetapi petugas Desa Ciburial yang khususnya menangani masalah perpustakaan merasa kesulitan terutama dalam hal rekapitulasi data buku dan anggota, dikarenakan perpustakaan Ciburial masih menggunakan cara manual dalam proses peminjaman dan pengembalian buku masih dikerjakan dengan cara mencatatnya dalam sebuah buku besar, sehingga pemrosesan data menjadi tidak efisien, yang mengakibatkan sulit dalam pengolahan data, kesulitan dalam pencarian data buku. Oleh karena itu petugas Desa Ciburial yang khususnya menangani masalah perpustakaan ini menginginkan adanya sebuah sistem informasi yang dapat mengatasi masalah tersebut dengan mudah.

Melihat permasalahan tersebut maka solusi yang diberikan yaitu membangun suatu sistem informasi yang dapat membantu dalam hal pengolahan data perpustakaan yang kemudian disimpan kedalam database, yang diberi nama Sistem Informasi Perpustakaan Desa Ciburial Kabupaten Bandung.


(18)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan tersebut dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pencarian data buku yang kurang efisien.

2. Proses peminjaman dan pengembalian buku masih dilakukan secara ditulis kedalam bentuk buku besar, sehingga membutuhkan waktu pada setiap prosesnya.

3. Pembuatan laporan - laporan yang kurang efisien

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Perpustakaan di kantor Desa Ciburial Kabupaten Bandung.

. 1.3.2 Tujuan

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Mengefisiensikan dalam pencarian buku.

2. Mengefisiensikan dalam proses peminjaman dan pengembalian buku . 3. Mengefisiensikan dalam pembuatan laporan data buku, data anggota,


(19)

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang digunakan, diantaranya sebagai berikut:

1. Data yang diolah : a. Data buku. b. Data Anggota. c. Peminjaman buku. d. Pengembalian buku 2. Proses yang terjadi :

a. Tambah data buku.

b. Tambah data peminjam buku. c. Hapus data buku.

d. Hapus data peminjam buku. e. Edit data buku.

f. Edit data peminjam buku. g. Laporan peminjaman buku. h. Laporan data buku.

3. Output yang akan dihasilkan adalah data peminjaman buku dan data

buku

4. Pengguna yang terlibat dalam sistem : Petugas perpustakaan dan masyarakat Desa Ciburial yang meminjam buku.

5. Sistem ini dibangun dengan menggunakan Borland Delphi7 dengan berbasis client server

6. Database yang digunakan dalam pembangunan sistem informasi ini


(20)

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk merancang dan membangun aplikasi Perpustakaan Desa Ciburial adalah sebagai berikut :

1. Tahapan Pengumpulan Data

a. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung kepada petugas perpustakaan dan kepada petugas Desa yang lain untuk mendapatkan informasi yang di butuhkan.

b. Observasi

Melihat secara langsung bagaimana proses kerja petugas perpustakaan dalam mengelola perpustakaan dan meneliti kekurangan dari sistem yang sudah ada.

c. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper

dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

2. Tahapan Pengembangan Aplikasi

Dalam pengembangan program aplikasi kami menggunakan metode

waterfall. Metode waterfall adalah metode yang digunakan dalam pendekatan

yang sistematis dan sequencial melalui tahapan-tahapan yang ada untuk membangun sebuah aplikasi.

Metode waterfall menekankan pada sebuah keterurutan dalam proses pengembangan sebuah aplikasi. Dalam metode waterfall, satu fase harus selesai terlebih dahulu sebelum fase berikutnya dimulai. Suatu fase dapat dinyatakan selesai apabila output dari fase tersebut sesuai dengan kebutuhan yang didefinisikan pada fase sebelumnya. Metode ini merupakan metode yang tepat dalam membangun sebuah aplikasi yang tidak terlalu besar dan sumber daya manusia yang terlibat dalam jumlah yang terbatas, berikut gambar dari metode


(21)

Gambar 1.1 Diagram metode waterfall

Sumber : S. Pressman Roger, Ph.D. [1]

Berikut penjelasan dari fase-fase yang terdapat dalam metode waterfall :

a. Requirements Definition

Mengumpulkan kebutuhan lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh software yang akan dibangun. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware dan database. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.

b. System and Software Design

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software

engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya

fungsi yang dibutuhkan, user interface, dan sebagainya. Dari dua aktifitas

Requirements Definition

System and Software Design

Implementation and Unit Testing

Integration and System Testing Operation and


(22)

tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada user.

Proses software design untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan di atas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprintsoftware sebelum coding

dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti dua aktifitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

c. Implementation and Unit Testing

Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

d. Operation and Maintenance

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan, demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan agar software bebas dari

error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah

didefinisikan sebelumnya.

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk didalamnya adalah pengembangan. Karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software

tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

e. Integration and System Testing

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer. Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).


(23)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistem penulisan laporan ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan secara umum sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini didalamnnya berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, desain penelitian, metode pendekatan sistem, pengembangan sistem dan sistematika penulisan. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk meneruskan laporan ke tahap bab selanjutnya.

BAB II TUJUAN PUSTAKA

Bab II berisi penjelasan tentang profil, sejarah, visi dan misi Kantor Desa Ciburial, struktur organisasi, jumlah staff dan bidang pekerjaannya. Landasan teori, membahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang terkait dan mendukung sebagai referensi atau acuan dalam penulisan

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah perancangan dan pembangunan perangkat lunak Sistem Informasi Perpustakaan Desa Ciburial yang dijelaskan melalui Flowmap, DFD, ERD, antarmuka perangkat lunak sampai dengan tahap pengujian. Tahap pengujian dilakukan dengan tujuan apakah semua fungsionalitas dalam perangkat lunak nya itu berjalan atau tidak.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan keseluruhan dari pembangunan aplikasi ini dan saran tentang aplikasi untuk masa


(24)

yang akan datang. Hal ini dilakukan apakah perangkat yang dibagun itu sudah berjalan sebagaimana mestinya, apakah sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk membantu menyelasikan masalah yang ada.


(25)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tempat Penelitian

2.1.1. Sejarah Kantor Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 Tanggal 27 Juli 1987 bahwa dalam rangka tertib administrasi pemerintahan dan dalam upaya untuk menampung gerak langkah pembangunan yang terus meningkat di wilayah tersebut, dipandang perlu untuk merubah batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dengan memasukkan sebagian wilayah dari Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung dan sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, perubahan batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung dalam lingkungan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat harus ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah, Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung adalah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1954, dan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950.

Batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung diubah dan diperluas dengan memasukkan sebagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung, Desa Ciburial masuk ke dalam Kecamatan Cimenyan yang dahulu bernama Kecamatan Cicadas dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa yang berisi Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia maka secara resmi kantor Desa Ciburial Kecamatan


(26)

Cimenyan diakui sebagai pemerintahan desa yang berfungsi sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

2.2.1 Visi dan Misi Desa Ciburial 2.2.1.1. Visi Desa Ciburial

Terwujudnya masyarakat Desa Ciburial yang sejahtera dan dinamis dalam nuansa religius dan berwawasan lingkungan sebagai desa pendidikan dan wisata. Adapun makna dari Visi tersebut adalah:

1. Terwujudnya masyarakat Desa Ciburial yang sejahtera dan dinamis, mengandung arti kondisi Desa Ciburial yang masyarakatnya memiliki keberdayaan secara sosial dan ekonomi sehingga mampu melangsungkan kehidupan individu maupun kemasyarakatan secara layak serta senantiasa penuh tenaga dan semangat untuk cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan untuk terus menuju perubahan ke arah yang lebih baik. 2. Dalam nuansa religius dan berwawasan lingkungan, mengandung arti bahwa segala aktivitas kehidupan di Desa Ciburial senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai budaya, norma, dan agama dan kepedulian terhadap lingkungan. 3. Sebagai desa pendidikan dan wisata, Desa Ciburial berdasarkan potensi

kewilayahan merupakan desa tempat diselenggarakannya berbagai kegiatan pendidikan dan kegiatan pariwisata yang berkualitas.

2.2.1.2. Misi Desa Ciburial

Untuk terwujudnya visi tersebut ada empat upaya atau misi yang akan mendukukung pencapaiannya yaitu :

1. Mewujudkan pemerintah Desa yang bersih, amanah, dan transparan serta berorientasi pelayanan kepada masyarakat.

2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbasis iman dan takwa.


(27)

4. Mewujudkan lingkungan masyarakat yang bersih, aman, tertib dan teratur. Secara umum penyelenggaraan visi dan misi Desa Ciburial tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah desa ciburial tahun 2007-2013.

2.2.2 Struktur Orgsnisasi

Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pola hubungan antara komponen-komponen atau bagian dari suatu organisasi. Struktur organisasi adalah kerangka yang mewujudkan suatu pola tetap dari hubungan antara kedudukan dan peranan dari suatu lingkungan. Berikut struktur organisasi pemerintah daerah Desa Ciburial:

Kasi Pemerintahan

Staf Kasi

Kepala Desa

Unsur Sekretariat

Unsur Pelaksana Teknis

Kasi Pembangunan Kasi Ekonomi

Kasi Kesra Kasi Trantibum

Staf Kasi Staf Kasi

Staf Kasi Staf Kasi

Unsur Wilayah

Kepala Dusun 2 Kepala Dusun 3

Kepala Dusun 1

Sekretaris Desa

Kaur Keuangan Kaur Umum

BPD

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Desa Ciburial

Berikut adalah tugas dan wewenangdari pemerintah daerah Desa Ciburial: 1. Kepala Desa

Bertindak sebagai pimpinan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, yaitu membina kehidupan masyarakat desa, membina perekonomian desa, memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa, mendamaikan


(28)

perselisihan masyarakat di desa dan mengajukan rancangan peraturan desa dan menetapkannya sebagai peraturan desa bersama dengan BPD.

2. Kaur Keuangan

Kepala urusan keuangan tugas dan sebagian wewenangnya adalah melakukan pengelolaan administrasi keuangan desa yang meliputi penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggungjawaban keuangan desa, dan laporan realisasi keuangan serta membantu pemungutan dan penyetoran PBB kepada kas negara, memungut dan meyetorkan pajak lainnya, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

3. Kaur Umum

Kepala urusan umum tugas dan sebagaian wewenangnya adalah pengumpulan administrasi kepegawaian, penyelenggaraan rapat-rapat, tata usaha desa, surat menyurat, kearsipan, penyajian data dan kepustakaan serta dokumentasi dan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

4. Kasi Pemerintahan

Kepala seksi pemerintahan sebagian tugas dan wewenangnya adalah melaksanakan administrasi pemerintahan desa, melaksanakan administrasi penduduk di desa, mengadakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan administrasi pertahanan, melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), melaksanakan kegiatan monografi/profil desa, melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi desa dan keputusan kepala desa dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa

5. Kasi Trantibum

Kepala seksi ketertiban umum sebagian tugas dan wewenangnya adalah menjaga ketenteraman, keamanan dan ketertiban masyarakat secara umum, mengkoordinasikan dan melaksanakan upaya-upaya dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan, melaksanakan kegiatan kemasyarakatan


(29)

termasuk kegiatan ketentraman dan ketertiban serta perlindungan masyarakat (LINMAS), menginvertarisasi kegiatan dan personil keamanan lingkungan, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

6. Kasi Kesra

Kepala seksi kesejahteraan rakyat sebagian tugas dan wewenangnya adalah mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi, dan pelaporan data dibidang kesejahteraan masyarakat, sosial, serta mengadakan pembinaan keagamaan, kesehatan, keluarga berencana, pendidikan masyarakat, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

7. Kasi Ekonomi

Kepala seksi ekonomi sebagian tugasnya adalah mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi, dan pelaporan data di bidang perekonomian desa, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

8. Kasi Pembangunan

Kepala seksi pembangunan sebagian tugasnya adalah koordinator pelaksanaan tugas dalam unit kerja dalam bidang pembangunan, antar unit kerja dengan lembaga kemasyarakatan yang terkait baik secara formal ataupun informal guna memperoleh kesatuan pendapat, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

9. Staf Kasi Pemerintahan

Staf seksi pemerintahan tugasnya adalah membantu kepala seksi pemerintahan dalam menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa. 10.Staf Kasi Trantibum

Staf seksi ketertiban umum tugasnya adalah membantu kepala seksi trantib dalam menyelenggarakan administrasi keamanan dan ketertiban desa.

11.Staf Kasi Kesra

Staf seksi kesejahteraan rakyat tugasnya adalah membantu kepala seksi kesra dalam menyelenggarakan administrasi kesejahteraan sosial masyarakat desa. 12.Staf Kasi Ekonomi


(30)

Staf seksi ekonomi tugasnya adalah mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi, dan pelaporan data di bidang perekonomian desa.

13.Staf Kasi Pembangunan

Staf seksi pembangunan tugasnya adalah membantu kepala seksi pembangunan dalam menyelenggarakan administrasi pelaksanaan kegiatan pembangunan di Desa Ciburial.

14.Kepala Dusun I

Tugasnya adalah sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas kepala desa, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa. 15.Kepala Dusun II

Tugasnya adalah sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas kepala desa, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa. 16.Kepala Dusun III

Tugasnya adalah sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas kepala desa, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

2.2 Landasan Teori

Pada bagian ini teori yang akan diuraikan berkaitan dengan pemecahan masalah yang dianggap relevan dengan pokok bahasan.

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum, persyaratan umum tersebut adalah bahwa sistem harus mempunyai unsur lingkungan, interaksi unsur dengan suatu tujuan yang akan dicapai.

Menurut Raymond McLeod [2] yang dimaksud dengan sistem adalah sekelompok elemen - elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Jogiyanto [3] yang dimaksud dengan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.


(31)

Dan definisi lainnya yang dimaksud dengan sistem adalah kumpulan dari elemen - elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sistem mempunyai elemen – elemen penyusunan diantaranya adalah : a. Tujuan

Tujuan dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan yang akan dihasilkan sistem, karena suatu system akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran dan tujuan.

b. Batasan

Dalam mencapai tujuan dari sistem dibutuhkan batasan – batasan suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Kontrol

Merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukkan data, jenis pemasukkan dan lain – lain.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process) dan sasaran (objective) atau tujuan (goal).

a. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau sub sistem.


(32)

b. Batasan Sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas sustu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (environments)

Lingkungan Luar Sistem (environments) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem (interface)

Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem yang lainnya. Keluaran (output) dari sub sistem menjadi masukan (input) untuk susistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenanace input adalah energi yang dimasukan supaya sistem

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Pengolahan Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.


(33)

g. Keluaran Sistem (output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2.3 Konsep Dasar Informasi

Informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh dan berakhir.

Menurut Jogiyanto [3] yang dimaksud dengan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.

2.2.4 Kualitas Sistem

Menurut Jogiyanto [3] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem abstrak (abstrack system ) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik adalah merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan manusia (human mode sistem) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia


(34)

adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human

machine system atau ada yang menyebut man – machinesystem. Sistem informasi

merupakan contoh man – machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program - program yang dijalankan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup adalah merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem yang lainnya.

2.2.5 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi yang harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Menurut Jogiyanto [3]

1. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.


(35)

2. Tepat pada waktunya,berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi. 3. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap - tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.6 Siklus Informasi

Siklus informasi untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.

Gambar 2.2 Transformasi data menjadi informasi Sumber : Edhy Sutanta [6]

2.2.7 Definisi Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto [3] yang dimaksud Sistem Informasi adalah suatu sistem yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen,antara lain : Input Proses Output


(36)

a. Hardware : CPU, disk, terminal, printer.

b. Software : sistem operasi, Sistem Basis Data, program pengontrol

komunikasi, program aplikasi.

c. Personal : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan,

mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem.

d. Data : data yang tersimpan dalam jangka waktu tertentu.

Suatu sistem informasi dapat digerakkan oleh elemen – elemen berikut :

1. Perangkat keras ( hardware ) yaitu komputer yang berperan sebagai media masukan, proses dan keluaran.

2. Perangkat lunak ( software ) yaitu alat yang digunakan untuk menjalankan perangkat keras yang dapat berupa sistem operasi atau program aplikasi. 3. Data yaitu fakta – fakta dari suatu kejadian yang dapat diolah untuk

menghasilkan suatu informasi.

4. Prosedur yaitu urutan kerja secara sistematis agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan secara teratur sesuai dengan rencana.

5. Pengguna computer ( user ) adalah manusia yang merupakan bagian terpenting yang dapat menangani semua elemen penggerak dari sistem informasi.

2.2.8 Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto [3] komponen – komponen sistem informasi terdiri dari : a. Blok Masukan, input mewakili data yang masuk kedalam sistem

informasi.

b. Blok Model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(37)

c. Blok Keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi, teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok Basis Data, basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasiya.

f. Blok Kendali, beberapa pengendalian perlu direncanakan dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


(38)

Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi Sumber : Jogiyanto [3]

2.2.9 Definisi Perpustakaan

Perpustakaan adalah suatu unit kerja atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku-buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya. Drs. Ibrahim Bafadal [4].

Perpustakaan yaitu mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung/ bangunan yang berisi buku-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Sutarno [5]. Jika dilihat dari kedua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perpustakaan adalah suatu ruangan yang di dalamnya terdapat berbagai macam bahan pustaka yang telah diolah terlebih dahulu yang selanjutnya dapat dipergunakan dan dimanfaatkan oleh setiap pemakianya.


(39)

Di dalam bukunya yang berjudul Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Drs. Ibrahim Bafadal [4] membagi perpustakaan menjadi lima jenis, yaitu :

1. Perpustakaan Umum, 2. Perpustakaan Sekolah,

3. Perpustakaan Perguruan Tinggi, 4. Perpustakaan Khusus,

5. Perpustakaan Nasional.

2.3 Definisi Basis Data

Basis Data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan, hubungan tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu entitas terdiri dari field-field

yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Untuk menyebut isi dari

field maka digunakan atribut atau merupakan judul dari satu kelompok entitas

tertentu, misalnya entitas nama barang menunjukkan entitas nama barang dari barang. Entitas dalah suatu objek yang nyata dan akan direkam.

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Perancangan model konseptual perlu dilakukan disamping perancangan model fisik. Unsur-unsur konsep pembangun database adalah:

a. Field atau Atribut

Field atau atribut adalah identitas yang mewakili satu jenis data. Misalnya

Field nama pelanggan, alamat dan nomor telepon pada tabel data toko buku.

b. Record

Record adalah kumpulan elemen yang saling terkait yang menginformasikan

tentang suatu entity secara lengkap. Suatu record mewakili satu data atau Informasi tentang seseorang. Contoh: nomor pelanggan, nama pelanggan,


(40)

alamat, kota, tanggal pinjam, tanggal kembali.

c. File

File adalah kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang

elemen yang sama, atribut yang sama namun berbeda data valuenya. Misalnya file kepegawaian berisi data tentang semua kepegawaian yang ada. d. Tabel

Tabel adalah sebuah file yang menampung data-data dalam kelompok tertentu.

2.3.1 Pemodelan Data

Pemodelan sistem memainkan peranan yang penting dalam pengembangan sistem. Pemodelan data kadang-kadang disebut pemodelan database karena model data kadang-kadang diimplementasikan sebagai sebuah database. Pemodelan data dapat di gambarkan dengan ERD (Entity Relationship Diagram). Entity Relationship

Diagram (ERD) merupakan suatu diagram yang digunakan untuk menghubungkan

antar elemen (Relational Condition), dimana pada tahap selanjutnya dapat diimplementasikan kedalam bentuk tabel relasi. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam simbol yang digunakan, yaitu:

a. Entity adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkaran

pemakaian dan sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

b. Atribut adalah Elemen dari sebuah entity yang berfungsi mendeskripsikan karakter entity.

c. Hubungan Sebagaimana halnya entity maka dalam hubungan pun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antara entity dengan isi dari hubungan itu sendiri.


(41)

a. Satu Ke Satu (One to One) Bentuk relasi antara satu entitas dengan sejumlah satu ke entitas dengan jumlah yang sama.

b. Satu Ke Banyak (One to Many) Bentuk relasi dari entitas dengan jumlah satu ke entitas lain yang berjumlah lebih dari satu (Entitas dengan banyak alternatif tujuan).

c. Banyak Ke Banyak (Many to Many) Bentuk relasi yang mendeskripsikan permasalahan yang komplek yaitu hubungan antara entitas yang berjumlah lebih dari satu dengan entitas yang sama.

Tabel 2.1 Entity Relational Diagram (ERD)

No Simbol Nama Keterangan

1

Entitas Menggambarkan keberadaan sebuah entitas (entitas kuat)

2

Atribut

Menggambarkan atribut yang dimiliki oleh suatu entitas atau

relasi 3

Relasi Menggambarkan

keterhubungan antar relasi

4

Garis Relasi

Menggambarkan hubungan entitas dan relasi atau entitas

dengan atribut


(42)

2.3.2 Flowmap

Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan. Flow Map disebut juga diagram aliran dokumen atau diagram prosedur kerja merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan termasuk tembusan-tembusannya. Flow map menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi.

Simbol-simbol pada flowmap diantaranya terdapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.2 Flowmap

Simbol Nama Simbol Fungsi

Dokumen Manual Menunjukan dokumen sebagai masukan dan keluaran dalam proses manual

Proses Manual Menunjukan proses yang dilakukan tanpa bantuan computer

Kondisi

Menunjukan ada suatu kondisi yang harus diperiksa untuk melihat hasil

keluaran

Arsip Menggambarkan kumpulan dokumen sejenis yang disimpan


(43)

Data Menunjukan data untuk membentuk dokumen komputerisasi

Proses Terkomputerisasi

Menggambarkan prose yang dilakukan dengna bantuan computer

File/Database Menggambarkan penyimpanan jika

menggunakan proses terkomputerisasi

Hal yang harus diperhatikan dala flowmap:

1. Memodelkan aliran dokumen pada sistem yang sedang berjalan. 2. Bentuk dokumen bisa manual atau berupa file computer.

3. Satu alur aliran dokumen terdiri dari input proses output. 4. Tidak boleh ada dokumen yang hilang dalam runtunan prosesnya. Kegunaan dari FlowMap ini adalah:

1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan. 2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

3. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan bagian-bagian dalam aktivitas tersebut.

2.3.3 Data Flow Diagram(DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang digunakan untuk

menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan Jogiyanto [3]


(44)

Tabel 2.3Data Flow Diagram (DFD)

SIMBOL NAMA SIMBOL FUNGSI

Entitas Luar Menggambarkan entitas eksternal yang berhubungan dengan sistem

Sistem (konteks) / Proses (DFD)

Menggambarkan proses yang ada dalam suatu sistem

Aliran Data/Informasi

Menggambarkan aliran data antar proses, data store dan entitas luar

Data Store Menggambarkan tempat penyimpanan data

di dalam sistem

Elemen dasar dari data flow diagram adalah : 1. Entitas Luar (External Entity)

Sesuatu yang berada diluar sistem, tetapi ia memberikan data kedalam systematau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi.External

Entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk

satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity. 2. Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

3. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi


(45)

mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering juga disebut bubble. 4. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke simpanan data (database).

5. Kamus Data

Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

2.3.4 Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari suatu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dari sistem. Suatu konteks diagram selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem. Konteks diagram ini menggambarkan hubungan input atau

output antara sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar).

Menurut Andri Kristanto [7] diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

2.3.5 Kamus Data

Menurut Roger. S. Pressman [8] kamus data adalah sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang


(46)

teliti, sehingga pemakai dan analisis sistem akan memiliki pemahaman yang umum mengenai input, output, dan komponen penyimpan dan bahkan kalkulasi inter-mediate. Elemen-elemen dalam kamus data:

a. Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DFD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data.

b. Alias, atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.

c. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat di kamus data agar mudah mencari arus data di DFD. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item-item data apa saja.

2.4 Perangkat Lunak Pendukung

Pada bagian ini dijelaskan mengenai beberapa perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung dalam pembangunan sistem informasi yang dibuat.

2.4.1. Delphi

Delphi adalah paket bahasa pemrograman yang bekerja dalam sistem operasi Windows. Delphi merupakan bahasa pemrograman yang mempunyai cakupan kemampuan yang luas dan sangat canggih. Berbagai aplikasi dapat anda buat dengan delphi, termasuk aplikasi teks, grafik, angka, database dan aplikasi web. Secara umum, kemampuan delphi adalah menyediakan komponen-komponen dan bahasa


(47)

pemrograman yang handal, sehingga memungkinkan anda untuk membuat program aplikasi sesuai dengan keinginan, dengan tampilan dan kemampuan yang canggih.

Gambar 2.4 Form Delph

Untuk mempermudah pemrogram dalam membuat program aplikasi, delphi menyediakan fasilitas pemrograman yang sangat lengkap. Fasilitas pemrograman tersebut dibagi dalam dua kelompok, yaitu objek dan bahasa pemrograman. Secara ringkas, objek adalah suatu komponen yang mempunyai bentuk fisik dan biasanya dapat dilihat (visual). Objek biasanya dipakai untuk melakukan tugas tertentu dan mempunyai batasan-batasan tertentu. Sedangkan bahasa pemrograman secara singkat dapat disebut sebagai sekumpulan teks yang mempunyai arti tertentu dan disusun dengan aturan tertentu serta untuk menjalankan tugas tertentu. Delphi menggunkan struktur bahasa pemrograman object pascal yang sudah sangat dikenal dikalangan pemrogram professional.

Gabungan dari objek dan bahasa pemrograman ini sering disebut sebagai bahasa pemrograman berbasis objek atau Object Oriented Programming (OOP). Khusus untuk pemrograman database, delphi menyediakan objek yang sangat kuat, canggih dan lengkap, sehingga memudahkan pemrogram dalam merancang, membuat dan menyelesaikan aplikasi database yang diinginkan.


(48)

2.4.2. DatabaseMysql

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau

yang dikenal dengan DBMS (database management system), database ini

multithread, multiuser. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat

lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual di bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus yang bersifat khusus.

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured

Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database terutama

untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

2.4.3. MySQL Workbench

MySQL Workbench adalah perangkat aplikasi berbentuk visual yang

dipergunakan untuk mengelola basis data. Perangkat aplikasi ini biasa digunakan oleh seorang arsitek basis data, pengembang basis data, serta administator basis data.

MySQL Workbench menyediakan model data, pengembangan SQL, dan peralatan

administrasi yang komperhensif untuk konfigurasi server basis data, administrasi pengguna, dan masih banyak lagi. MySQL Workbench tersedia pada platform


(49)

Gambar 2.5 MySQL Workbench

2.4.4. ODBC

ODBC adalah sebuah konektor yang fungsinya menghubungkan atau koneksi

database menggunakan API (Application Programming Interface) OODBC disemua

platform Microsoft Windows dan Unix. Konsekuensinya, database dapat diakses

dengan mudah dilingkungan pemrograman tertentu, seperti Microsoft Access, Excel, ataupun

Pemrograman lain yang mendukung ODBC seperti Visual Basic dan Delphi. Ada 2 fitur utama ODBC untuk MySQL, yaitu :

1. Sesuai dengan standar (standards compliant): versi ODBC connector sesuai dengan standar ODBC 2.50 level 0 di mana beberapa di antaranya sesuai dengan level1 dan 2. Versi stabilnya juga memenuhi persyaratan ODBC 3.51 level 1 dan level 2.


(50)

2. Multiplatform, connector / ODBC untuk MySQL tersedia untuk Microsoft Windwos, dan juga berbagai sistem Unix (termasuk Linux, Sun Solaris, HP-UX, IBM AIX, dan Mac OS X).

jadi fungsi utama Open Databse Conenectivity (ODBC) adalah menyediakan API standar untuk penggunaan software database management system (DBMS). Implikasinya apa ? kegiatan manajemen database menjadi lebih mudah karena proses manajemen database menjadi lebih mudah karena proses manajemen database

menjadi tidak tergantung kepada bahasa pemrograman, sistem database, dan sistem operasi.

Gambar 2.6 MySQL connector ODBC

2.4.5. Wampserver

WampServer adalah singkatan dari Windows, Apache, MySQL dan PHP. Wampserver adalah aplikasi yang menggabungkan antara Apache, MySQL, dan PHP. Kegunaan WampServer ini untuk membuat jaringan local sendiri dalam artian kita dapat membuat website secara offline untuk masa percobaan di komputer sendiri. Jadi fungsi dari WampServer itu sendiri merupakan server sistem kita untuk cara memakainya. Mengapa harus menjadi server ? karena dalam hal ini komputer yang


(51)

akan kita pakai harus memberikan pelayanan untuk pengaksesan sistem, untuk itu komputer kita harus menjadi server.

Gambar 2.7 Wampserver

2.4.6. Client Server

Client-server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya

aplikasi yang menggunakan (GUI) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server. Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :

a. Servis (layanan)

Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda dan pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya dengan server sebagai provider

dan client sebagai konsumen.

b. Sharing resources (sumber daya)

Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi

akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.


(52)

Many-to-one relationship antara client dan server. Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif permintaan dari client.

d. Transparansi lokasi

Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan. Lokasi server harus mudah diakses dari client.

e. Mix-and-Match

Perbedaan server client platforms

f. Pesan berbasiskan komunikasi

Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.

g. Pemisahan antarmuka dan implementasi

Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang

diterbitkan tidak berubah. 2.5 Teori Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui POS atau internet.

Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu yang tidak terlalu lama, maka tidak perlu dikirm melalui POS. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan


(53)

responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data obyektif dan cepat.

Uma Sekaran (1992) [09] mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu : prinsip penulisan, pengukuran, dan penampilan fisik.

1. Prinsip Penulisan Angket

Prinsip ini menyangkut beberapa factor yaitu : isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan terbuka terutup-negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan dan urutan pertanyaan. 2. Prinsip Pengukuran

Angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen penelitian, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Oleh karena itu instrument angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur. 3. Penampilan Fisik Angket

Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpulan data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket. Angket yang dibuat di kertas buram, akan mendapat respon kurang menarik bagi responden, bila dibandingkan dengan kertas yang bagus dan berwarna. Tetapi angket yeng dicetak di kertas yang bagus berwarna akan menjadi mahal dalam pembiayaan.

2.5.1 Skala Likert

Skala Linkert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian


(54)

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item - item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain :

1. Sangat setuju 1. Setuju

2. Setuju 2. Sering

3. Ragu-ragu 3. Kadang-kadang

4. Tidak Setuju 4. Hampir tidak pernah

5. Sangat tidak setuju 5. Tidak pernah

1. Sangat Positif 1. Baik sekali

2. Positif 2.Cukup

3. Netral 3. Kurang baik

4. Negatif 4. Tidak baik

5. Sangat negatif 5. Sangat tidak baik

Untuk keperluan analis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya :

1 Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5

2 Setuju/sering/positif diberi skor 4

3 Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3 4 Tidak setuju/hampir tidak pernah/negative diberi skor 2 5 Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat positif diberi skor 1


(55)

Instrumen dalam penelitian yang menggunakan metoda skala Likert dapat dibuat pertanyaan atau pernyataan-nya dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda

a. Contoh bentuk checklist

Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai engan pendapat anda, dengan cara memberi tanda () pada kolom yang tersedia

No. Pertanyaan Jawaban

SS ST RG TS STS

1.

2.

Apakah anda setuju, sistem informasi yang dibuat ini mampu memudahkan dan mengatasi masalah yang ada sebelumnya

………

Keterangan :

SS = Sangat setuju

ST = Setuju

RG = Ragu-ragu

TS = Tidak seutuju

STS = Sangat tidak setuju Bila :

SS diberi skor = 5 ST diberi skor = 4 RG diberi skor = 3 TS diberi skor = 2 STS diberi skor = 1


(56)

Kemudian dengan teknik pengumpulan data angket, maka instrumen tersebut diberikan kepada 100 orang pegawai yang diambil secara acak. Dari 100 orang pegawai setelah dilakukan analisi misalnya

25 orang pegawai menjawab SS

40 orang pegawai menjawab ST

5 orang pegawai menjawab RG

20 orang pegawai menjawab TS

10 orang pegawai menjawab STS

Berdasarkan data tersebut 65 orang atau 65% pegawai menjawab setuju dan sangat setuju. Jadi kesimpulannya mayoritas pegawai setuju dengan adanya sistem informasi.

Data tersebut juga dapat dianalisis berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden. Berdasarkan skor yang telah ditetapkan maka

Jumlah skor untuk 25 pegawai menjawab SS = 25 x 5 = 125

Jumlah skor untuk 40 pegawai menjawab SS = 40 x 4 = 160

Jumlah skor untuk 5 pegawai menjawab SS = 5 x 3 = 15

Jumlah skor untuk 20 pegawai menjawab SS = 20 x 2 = 50

Jumlah skor untuk 10 pegawai menjawab SS = 10 x 1 = 10

Jumlah = 350

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5 x 100 = 500 (SS) skor tertinggi jumlah skor rendah 1 x 100 = 100 (STS).


(57)

Jadi berdasarkan data itu maka tingkat persetujuan terhadap sistem informasi yang dibuat = (350 : 500) x 100% = 70%

Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :

STS TS RG ST SS

100 200 300 350 400 500

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden maka data 350 terletak pada daerah setuju.

Bila berdasarkan pada kelompok responden, maka dapat diketahui bahwa :

1. 52 prosen menyatakan sangat setuju (25/100 = 25%) 2. 40 prosen menyatakan setuju (40/100 = 40%) 3. 5 prosen menyatakan ragu-ragu (5/100 = 5%) 4. 20 prosen menyatakan tidak setuju (20/100 = 20%)

5. 10 prosen menyatakan sangat tidak setuju (10/100 = 10%)

b. Contoh bentuk pilihan ganda

Berilah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan member tanda lingkaran pada nomor jawaban yang tersedia.

1. Apakah anda setuju, sistem informasi yang dibuat mampu memudahkan dan mangatasi masalah yang ada sebelumnya ?

a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Ragu-ragu d. Setuju e. Sangat setuju


(58)

Akan tetapi dengan bentuk pilihan ganda itu, maka jawaban dapat diletakkan pada tempat yang berbeda-beda. Semisal untuk jawaban diatas “sangat setuju”

diletakkan di paling akhir untuk selanjutnya jawaban “sangat tidak setuju diletakkan

di paling awal.

Dalam penyusunan instrumen untuk variabel tertentu, sebaiknya butir-butir pertanyaan dibuat dalam bentuk kalimat positif, netral, ataupun negative sehingga responden dapat menjawab dengan serius dan konsisten.


(59)

PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek

Jadwal lokasi pelaksanaan kerja praktek ini dilaksanakan di Desa Ciburial Nomor 98 Kecamatan Cimenyan Desa Ciburial Kabupaten Bandung. Waktu dan penempatan kerja praktek adalah sebagai berikut :

Tempat : Bagian Perpustakaan Waktu : 9 Juli – 9 Agustus 2012 Jam : 09.00 – 15.00

3.1.1. Data Kerja Praktek

Data kerja praktek sangat dibutuhkan untuk menunjang pembangunan aplikasi, data yang diperoleh diambil melalui metode penelitan secara kualitatif dan diskusi terhadap petugas guna mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh Desa Ciburial, adapun data lain yang diperoleh setelah dilakukan penelitian diantaranya:

a. Data buku. b. Data anggota.

c. Data - data aturan proses peminjaman dan pengembalian.

d. Data profil Desa Ciburial yang berupa sejarah Desa Ciburial, struktur job dan

description.

3.1.2. Hasil Kerja Praktek

Hasil kerja praktek yang diperoleh selama praktek ini diantaranya mencakup analisis masalah, analisis kebutuhan non fungsionalitas, analisis kebutuhan fungsionalitas dan perancangan aplikasi.


(60)

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen komputer yang bertujuan untuk mengidentifikasikan serta mengevakuasi masalah-masalah yang muncul, hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan teknologi yang diantaranya membahas mengenai sistem yang terdapat dalam sistem perpustakaan di Desa Ciburial yang ada, baik dari segi kelebihan dan kekurangannya.

3.2.1 Analisis Masalah

Masalah yang terjadi adalah ketika pengolahan data perpustakaan yaitu dimana proses transaksi peminjaman dan pengembalian buku yang kurang baik serta sulitnya proses penyusunan laporan akibat data yang tidak terkumpul seluruhnya. Dengan tidak adanya sebuah sistem informasi untuk mengelola data di bagian perpustakaan, data-data tidak terorganisir sehingga bila terjadi hal-hal yang diluar keinginan terhadap data-data tersebut, bagian perpustakaan akan sulit untuk melakukan tindakan untuk menanganinya.

3.2.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Setelah diadakan pengamatan dan observasi terhadap sistem yang sedang berjalan, maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat 3 prosedur utama yang terdapat pada Desa Ciburial yaitu prosedur pendaftaran anggota perpustakaan yang sedang berjalan saat ini yaitu :


(61)

3.2.3. Prosedur Pendaftaran Anggota Perpustakaan

1. Terlebih dahulu petugas memberikan formulir pendaftaran yang kosong kepada calon anggota yang akan mendaftar sebagai anggota perpustakaan untuk diisi, dan formulir yang telah diisi dikembalikan lagi kepada petugas. Jika pengisian formulir belum lengkap maka petugas mengembalikan formulir pendaftaran kepada calon anggota untuk melengkapinya, dan setelah lengkap dikembalikan lagi kepada petugas. 2. Petugas membuatkan kartu anggota.

3. Kartu anggota yang telah jadi diberikan kepada anggota dan petugas mencatat data anggota baru kedalam buku besar lalu diarsipkan.


(62)

Flowmap Pendaftaran Anggota Perpustakaan

Calon Anggota Petugas

Formulir Pendaftaran kosong Calon anggota mengisi formulir pendaftaran Formulir pendaaftaran kosong

Formulir yang sudah di isi

Formulir yang sudah di isi Cek kelengkapan formulir Formulir pendaftaran belum

lengkap di isi

Formulir pendaftaran belum

lengkap di isi

Formulir pendaftaran lengkap di isi tidak Ya Pembuatan kartu anggota Kartu anggota perpustakaan Kartu anggota perpustakaan Mencatat data dan membuat laporan anggota baru kedalam buku besar dan diarsipkan

Laporan data anggota

A

1

Gambar 3.1 Flow Map Pendaftaran Anggota Perpustakaan Keterangan : A1 = Arsip Data Anggota


(63)

3.2.4. Prosedur Peminjaman Buku Perpustakaan

Prosedur peminjaman buku perpustakaan yang sedang berjalan saat ini yaitu: 1. Anggota memberikan kartu anggota dan memberikan buku yang akan

dipinjam kepada petugas.

2. Petugas mencatat data peminjaman buku kedalam buku besar yang kemudian di arsipkan sebagai data peminjaman buku perpustakaan

3. Petugas memberikan kartu anggota serta buku yang akan dipinjam kepada anggota.

4. Petugas membuat data laporan peminjaman.

Flowmap Peminjaman Buku Perpustakaan Anggota petugas

Kartu anggota

Kartu anggota Buku yang akan

dipinjam

Mencatat data anggota dan data buku ke dalam buku

besar dan di arsipkan

Kartu anggota Buku yang akan

dipinjam Kartu anggota

Buku yang akan dipinjam

Membuat laporan peminjam

Laporan data peminjam

A

2

Gambar 3.2 Flow Map Peminjaman Buku Perpustakaan Keterangan : A2 = Arsip Data Peminjam


(64)

3.2.5 Prosedur Pengembalian Buku Perpustakaan

Prosedur pengembalian buku perpustakaan yang sedang berjalan saat ini yaitu:

1. Anggota memberikan kartu anggota dan buku yang akan dikembalikan kepada petugas.

2. Petugas memeriksa kartu anggota dengan data peminjaman yang telah dicatat, serta memeriksa kondisi buku yang akan dikembalikan.

3. Jika kondisi buku rusak atau tidak layak dikenakan sanksi atau denda sesuai dengan kerusakan dan buku diarsipkan kembali. Dan data peminjaman yang telah dicatat dalam buku besar ditanda tangan oleh petugas dan petugas mencatat data pengembalian dalam buku besar untuk diarsipkan.

4. Jika kondisi layak maka buku diarsipkan kembali. Dan data peminjaman yang telah dicatat dalam buku besar ditanda tangan oleh petugas dan petugas mencatat data pengembalian dalam buku besar untuk diarsipkan. 5. Bila telah selesai maka kartu anggota dikembalikan kepada anggota, buku


(65)

Flompap Pengembalian Buku Perpustakaan

Anggota Petugas

Kartu anggota Buku yang akan

dikembalikan

Kartu anggota Buku yang akan

dikembalikan

Memeriksa kartu anggota, tgl_tempo serta kondisi buku yang dikembalikan dengan data peminjam Buku di arsipkan kembali Data peminjamanyang telah dicatat ditanda tangan oleh petugas

Kartu anggota dikembalikan Kartu anggota dikembalikan Kartu anggota dikembalikan Mencatat data pengembalian ke dalam buku besar dan diarsipkan Laporan data pengembalian A 3 A 2 A5 Jika sesuai Petugas memberikan denda sesuai dengan tgl tempo

Tidak

ya

Gambar 3.3 Flow Map Pengembalian Buku Perpustakaan Keterangan : A3 = Arsip Data buku

A2 = Arsip Data Peminjam


(66)

3.3 Analisi Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang halhal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.

3.3.1 Analisis Perangkat Keras (Hardware)

Dalam membangun perpustakaan ini diperlukan alat pendukung perangkat keras (hardware). Analisis perangkat keras dibutuhkan dari pihak desa yang akan menerapkan sistem informasi perpustakaan serta dari pihak programmer yang membangun sistem informasi perpustakaan. Analisis perangkat keras sistem informasi perpustakaan desa ciburial dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1 Analisis Perangkat Keras

Keterangan Spesifikasi

Perangkat keras yang di Desa

a. Processor dengan kecepatan 1,8

Ghz

b. RAM 1 GB

c. Hard Disk 80 GB terpasang

d. VGA 256 MB

e. Monitor dengan resolusi 1280 x 768

f. Lan Card 10/100 Mbps

Perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi

a. Processor dengan kecepatan

2,20 Ghz b. RAM 3 GB

c. VGA intel int. GMA 4500M

d. Hard Disk 320 GB terpasang

e. Monitor dengan resolusi 1366 x 768


(67)

Setelah dilakukan analisis perangkat keras maka disimpulkan bahwa perangkat keras yang ada di desa Ciburial sudah cukup memenuhi standar untuk penerapan sistem informasi perpustakaan.

3.3.2 Analisis Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak merupakan faktor-faktor yang harus dipenuhi untuk merancang sebuah perangkat lunak sehingga perangkat lunak tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan perangkat lunak tersebut dibuat. Beberapa perangkat lunak pendukung dari pihak desa maupun programmer dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Analisis Perangkat Lunak

Keterangan Spesifikasi

Perangkat lunak yang di Desa 1. Windows XP sebagai sistem operasi.

2. Microsoft Office Excel sebagai pengolahan data. Perangkat lunak yang digunakan

untuk membangun aplikasi

1. Windows 7 sebagai sistem operasi.

2. XAMPP sebagai Server. 3. Delphi 7 sebagai editor program.

4. MySql Server 3.51 sebagai

DBMS.

Setelah dilakukan analisis perangkat lunak maka disimpulkan bahwa perangkat lunak yang ada di desa Ciburial belum cukup memenuhi standar untuk penerapan sistem informasi perpustakaan. Perangkat lunak tambahan yang dibutuhkan yaitu xampp


(68)

3.3.3 Analisis Pengguna (Brainware)

Dalam sistem yang sedang berjalan, melibatkan dua entitas yaitu petugas dan anggota dengan karakteristiknya yaitu :

Tabel 3.3 Analisis Pengguna Pengguna Tanggung

Jawab

Hak Ases Tingkat Keterampilan

Pengalaman Jenis

Ketrampilan Petugas Bertanggung

jawab untuk mengolah dan membuat laporan data anggota, data buku, dan data proses peminjaman dan pengembalian buku. Tambah, ubah, dan delete data anggota, data buku, dan data proses peminjaman dan pengembalian buku. 1. Dapat menggunakan sistem yang terkomputerisasi 2. Memiliki ketertarikan pada perangkat lunak 3. Mengetahui semua data yang berhubungan dengan perpustakaan

Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan

Anggota Melihat data buku dan meminjam buku Melakukan pencarian buku Mengerti dan bias menjalankan komputer - -


(69)

3.4 Analisis Fungsional

Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai dalam pembuatan rancangan sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama. Sehingga nantinya diharapkan sistem yang baru lebih baik dalam mengatasi permasalahan yang ada pada perpustakaan Desa Ciburial.

3.4.1 Perancangan Kode

Pada proses perancangan kode Sistem Informasi Perpustakaan di Desa Ciburial dilakukan secara generate random oleh sistem, terdapat beberapa jenis pengkodean antara lain :

a. Pengkodean kode buku

Pada pengkodean buku tertera sebagai berikut : Format kode buku : PDC001

Menunjukan jenis buku

Perpustakaan Desa Ciburial.

b. Pengkodean kode anggota

Pada pengkodean anggota tertera sebagai berikut : Format kode anggota : A001

No urut anggota


(1)

Kasus dan Hasil Uji (data normal) No_kembali: diisi dengan generate No_pinjam akan muncul dan tercantum pada textbox no_pinjam Tombol berfungsi sesuai dengan yang diharapkan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (data salah) No_anggota

tidak ada atau salah Menampilkan validasi dengan pesan yaitu “no_ anggota belum meminjam silahkan isi dengan benar”. Muncul validasi dengan pesan yaitu “no_anggota salah, silahkan isi dengan benar” Diterima

3.7.8 Pengujian Laporan Peminjaman

Tabel 3.59 Tabel Pengujian Laporan Peminjaman Kasus dan Hasil Uji (data normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik tombol laporan Muncul halaman laporan peminjaman Tombol laporan berfungsi dan halaman laporan peminjaman Diterima


(2)

152

Kasus dan Hasil Uji (data normal) berhasil muncul sesuai dengan yang

diharapkan Kasus dan Hasil Uji (data salah) Jenis laporan

belum klik tombol jenis laporan

Menampilkan validasi dengan pesan yaitu “pilih jenis laporan pengembalian”

Menampilkan validasi dengan pesan yaitu “pilih jenis laporan pengembalian”

Diterima

3.7.9 Pengujian Proses Laporan Pengembalian

Tabel 3.60 Tabel Pengujian Proses Laporan Pengembalian Kasus dan Hasil Uji (data normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik tombol laporan Muncul halaman laporan pengembalian Tombol laporan berfungsi dan halaman laporan pengembalian berhasil muncul sesuai dengan yang

diharapkan

Diterima

Kasus dan Hasil Uji (data salah) Jenis laporan belum klik tombol jenis laporan Menampilkan validasi dengan pesan yaitu “pilih jenis laporan

Menampilkan validasi dengan pesan yaitu “pilih jenis laporan


(3)

Kasus dan Hasil Uji (data normal) pengembalian” pengembalian”

3.8 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sample uji yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa secara fungsional sistem sudah dapat menghasilkan output yang diharapkan.

3.8.1 Pengujian Beta

Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dimana diuji secara langsung ke lapangan yaitu instansi yang bersangkutan mengenai kepuasan user dengan kandungan poin yaitu pemenuhan kebutuhan dari tujuan awal pembangunan sistem informasi kepegawaian dan tampilan antarmuka dari sistem informasi kepegawaian tersebut.

Pengujian beta merupakan pengujian langsung kepada pengguna untuk mencoba aplikasi yang baru dan mengisi kuisioner mengenai kepuasan pengguna. Dari kuisioner tersebut akan dilakukan perhitungan untuk dapat mengambil kesimpulan terhadap penilain dari aplikasi yang baru dibuat.

Berdasarkan data hasil kuisioner, dapat dicari persentase masing-masing jawaban dengan menggunakan rumus : Y = P/Q*100% .

Keterangan :

P = Banyaknya jawaban responden tiap soal

Q = jumlah responden


(4)

154

Pengujian dilakukan dengan cara memberika pertanyaan dalam bentuk kuisioner satu orang petugas.

3.8.2 Hasil Wawancara

Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau autoritas atau seorang ahli yang berwenang dalam suatu masalah.

Berikut ini hasil wawancara dengan petugas perpustakaan Desa Ciburial :

1. “Menurut anda, apakah aplikasi sistem informasi perpustakaan ini sangat membantu dalam pencarian buku?”

Jawab : Sangat membantu

2. “Menurut anda, apakah aplikasi sistem informasi perpustakaan ini proses peminjaman dan pengembalian buku lebih efisien?”

Jawab : ya, sangat efisien

3. “Menurut anda, apakah aplikasi sistem informasi perpustakaan ini pembuatan laporan lebih efisien?”

Jawab : ya, lebih efisien dibandingkan dengan cara ditulis dalam buku besar

3.8.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan yaitu pengujian perhitungan pilihan kategori jawaban dari wawancara yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi perpustakaan ini cukup untuk memudahkan petugas dalam mengolah data di perpustakaan.


(5)

sistem informasi yang telah dituangkan ke dalam bab-bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat membantu kemajuan sistem informasi dalam mengolah data anggota, pencarian buku, peminjaman dan pengembalian buku di Perpustakaan Desa Ciburial.

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada perancangan sistem informasi dalam mengolah data anggota, pencarian buku, peminjaman dan pengembalian buku di Desa Ciburial . Maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan adanya aplikasi sistem informasi perpustakaan Desa Ciburial ini, petugas akan lebih efisien dalam pencarian data buku.

2. Dalam proses peminjaman dan pengembalian lebih efisien.

3. Dengan adanya aplikasi sistem informasi perpustakaan Desa Ciburial ini, penyajian laporan data buku, data anggota, data peminjam dan data pengembalian akan menjadi lebih efesien.

4.2 Saran

Agar sistem informasi perpustakaan Desa Ciburial lebih optimal dan dapat berjalan sesuai dengan harapan, maka penulis memberikan beberapa saran untuk dijadikan bahan pertimbangan untuk Desa Ciburial khususnya pada bidang layanan umum, yaitu :

1. Untuk mendapatkan hasil dan kepuasan dalam penggunaan sistem baru ini, maka perlu adanya dukungan berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang lebih baik.


(6)

156

2. Dibutuhkan pelatihan sumber daya manusia pada bidang IT khususnya pada bidang pelayanan umum agar dapat menggunakan sistem aplikasi yang telah diusulkan.