Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Jumlah Telur Cacing Tiap Gram Tinja Dalam Hubungannya Dengan Kondisi Dan Bobot Tubuh Domba Lokal Di Subang

PEEBGWRUH KETlNGGl AN TEMPAT TERHADAP JUMLAH TELUR CAClNG

ERNEST ERVANT RAKASlWl KARUNIAWAN

FAKULTAS PETERMAKAN
IMSTITUT PERTAIVIAN BOGOR
1993

RINGKASAN
ERNEST ERVANT RAKASIWl KARUNIAWAN. 1993. Pengaruh Ketinggian
Tempat terhadap Jumlah Telur Cacing Tiap Gram Tinja dalam Hubungannya
dengan Kondisi d a n Bobot Tubuh Domba Lokal di Subang. Skripsi. Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama .: Drh. Rachmat Herman, MVSc.
Pembimbing Anggota : Dr. Sunarya Prawiradisastra, MVSc.
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh ketinggian tempat pemeliharaan
kondari permukaan laut (dpl) terhadap jumlah telur cacing tiap gram tinja (m),
disi dan bobot tubuh domba lokal pada umur dan jenis kelamin yang berbeda. Selain
itu juga mempelajari hubungan antara TM;T dengan kondisi dan bobot tubuhnya berdasarkan umur, jenis kelamin dan ketingggian tempat yang berbeda. Penelitian yang
dilakukan selama lima minggu (25 Agustus-30 September 1992) ini merupakan studi
kasus didua lokasi yang berbeda ketinggiannya dari permukaan laut di Kabupaten Subang. Lokasi pertama adalah Kecamatan Pamanukan, meliputi Desa Sukasari dan

Desa Sukareja, dengan ketinggian 7-8 m dpl, sedangkan lokasi kedua adalah Kecamatan Jalan Cagak, meliputi Desa Palasari dan Desa Ciater, dengan ketinggian 800r.000 m dpl.
Sebanyak 60 ekor jantan dan 60 ekor betina yang berasal dari dua kelompok 11mur, yaitu umur 6-12 bulan (UI) dan umur 12-24 bulan (U2), digunakan sebagai
contoh dan dikelompokkan beidasarkan umur, jenis kelamin dan ketinggian tempat
penieliharaannya. Pengambilan data kondisi dan bobot tubuh domba serta
(dihitung tanpa membedakan jenis-jenis cacingnya dari tinja yang diambil dengan eksplorasi rektal) dilakukan pada seluruh domba terpilih.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan
perlakuan disusun secara faktorial 2X2X2. Perlakuan pertama adalah ketinggian
tempat; perlakuan kedua adalah jenis kelamin domba; perlakuan ketiga adalah umur
domba. Analisis ragam dan Uji jarak berganda Duncan digunakan untuk niempelajari pengaruh perlakuan terhadap TTGT, kondisi dan bobot tubuh. Uji koefisien korelasi peringkat Spearman digunakan untuk mempelajari hubungan antara TTGT dengan kondisi dan bobot tubuh pada setiap kelompok domba.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa TTGT, kondisi dan bobot tubuh domba
lokal tidak dipengaruhi oleh ketinggian tempat pemeliharaan. Jenis kelamin tidak
berpengaruh pada TTGT dan kondisi tubuh, namun sangat nyata (P