14
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2011 dan Tanggal 31 Desember 2010 Dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham
Penyisihan kerugian minimum atas aset produktif adalah sebagai berikut :
Klasifikasi
Lancar 1
Dalam perhatian khusus 5
Kurang lancar 15
Diragukan 50
Macet 100
Klasifikasi
Lancar Kurang lancar
15 Diragukan
50 Macet
100 Penyisihan kerugian untuk rekening antar kantor dikelompokkan dalam 2 dua kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:
Klasifikasi
Lancar Macet
100 Tidak ada perubahan kebijakan untuk penyisihan kerugian atas aset non-produktif setelah tanggal 1 Januari 2010.
k. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Semua penempatan dan giro pada bank-bank lain dievaluasi penurunan nilainya secara individual. Dalam menentukan penyisihan kerugian dan peringkat kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 72PBI2005 tanggal 20 Januari
2005, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 82PBI2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 96PBI2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 112PBI2009 tanggal 29 Januari 2009.
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, obligasi rekapitalisasi pemerintah, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen and kontinjensi dengan risiko kredit.
Persentase Minimum Penyisihan Kerugian
di luar Sertifikat Bank Indonesia SBI, Surat Perbendaharaan Negara SPN, penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, Obligasi Pemerintah Republik Indonesia lainnya dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.
Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang. Penyisihan khusus dibentuk ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam membayar dan menurut pertimbangan manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur berada
di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar. Penyisihan kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban pada neraca dalam akun “Estimasi kerugian komitmen dan
kontinjensi”. Aset non-produktif adalah aset bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian, dan antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti
terbengkalai, rekening antar kantor. Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai dikelompokkan dalam 4 empat kategori dengan besarnya minimum persentase
sebagai berikut:
Persentase Minimum Penyisihan Kerugian
Persentase Minimum Penyisihan Kerugian
Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa
peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan
dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan
wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Evaluasi penurunan nilai juga didasarkan pada experienced credit judgment dari manajemen Bank.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan secara individual.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk
menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.
15
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2011 dan Tanggal 31 Desember 2010 Dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham
1 1 atas kredit dengan kualitas lancar, kecuali untuk bagian kredit yang dijamin dengan agunan tunai sesuai ketentuan Bank Indonesia; 2 5 atas kredit dengan kualitas dalam perhatian khusus;
3 15 atas kredit dengan kualitas kurang lancar; 4 50 atas kredit dengan kualitas diragukan;
5 100 atas kredit dengan kualitas macet.
l. Penyertaan Saham