3.2. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian 1 Konsentrasi Kepemilikan Saham
Kepemilikan saham terkonsentasi KS adalah suatu kondisi di mana sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individukelompok, sehingga individu atau kelompok
tersebut memiliki jumlah saham relatif dominan dibandingkan dengan pemegang saham lainnya. Konsentrasi kepemilikan saham pada penelitian ini diproksi dengan jumlah
kepemilikan terbesar oleh individu.
2 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan LOG PNJ adalah besar kecilnya perusahaan. Pada penelitian ini ukuran perusahaan menggunakan nilai log total penjualan perusahaan pada akhir tahun.
Penggunaan nilai log penjualan dimaksudkan untuk menghindari problem data natural yang tidak berdistribusi normal Chen, 2005
3Komposisi Dewan Komisaris
Komposisi Dewan Komisaris BOD adalah susunan keanggotaan yang terdiri dari komisaris dari luar perusahaan komisaris independen dan komisaris dari dalam
perusahaan. Variabel ini dihitung dengan membagi jumlah komisaris independen terhadap jumlah total anggota komisaris.
4 Spesialisasi Industri KAP
Spesialisasi industri KAP AUDIT menggambarkan keahlian dan pengalaman audit KAP pada bidang industri tertentu, yang diproksi dengan konsentrasi jasa audit KAP
pada bidang industri tertentu. S pesialisasi industri KAP pada penelitian ini
adalah KAP
i
yang memiliki volume klien minimal 15 dari jumlah klien pada kelompok industri tertentu Craswell, 1995; Mayangsari, 2003;
11
dan Chen, 2005b. Pengukuran variabel ini yaitu beri nilai 1 jika perusahaan diaudit oleh KAP spesialis, dan 0 jika lainnya variabel dummy. Berdasarkan definisi Craswell
1995 industri manufaktur di BEJ BEI terklasifikasi dalam tiga kelompok yaitu industri: 1 dasar dan kimia; 2 aneka industri; dan 3 barang konsumai. Kemudian
pada masing-masing kelompok tersebut, suatu KAP akan ditetapkan sebagai KAP spesialis jika KAP tersebut memiliki klien minimal 15 dari jumlah klien perusahaan
pada masing-masing kelompok industri manufaktur.
5 Manajemen Laba
Manajemen laba ML adalah suatu kondisi di mana manajemen melakukan intervensi dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi fihak eksternal sehingga
dapat meratakan, menaikan, dan menurunkan pelaporan laba. Manajemen dapat menggunakan kelonggaran penggunaan metoda akuntansi, membuat kebijakan-kebijakan
discreationary yang dapat mempercepat atau menunda biaya-biaya dan pendapatan, agar laba perusahaan lebih kecil atau lebih besar sesuai dengan yang diharapkan.
Dechow dkk 1995 menyatakan bahwa model modified Jones memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mendeteksi manajemen laba dibandingkan model Healy, De
Angelo, Jones, dan model Dechow and Sloan. Penelitian ini menggunakan model modified Jones untuk menentukan earnings management, dengan menggunakan
pendekatan cross section yang dikembangkan oleh Peasnell dkk 2000. Pendekatan ini digunakan untuk menentukan nilai abnormal accruals, dengan memfokuskan pada
komponen working capital accruals . Abnormal akrual dihitung sebagai berikut : AA i = WC i – [ ŵ0 + ŵ1 Δ REV i - Δ REC i ]
keterangan : AA
= akrual abnormal atau Akrual diskresi
12
ŵ0 , ŵ1 = estimasi regresi dari ŵ0, ŵ1 pada persamaan estimasi akrual modal kerja
Δ REC i = Perubahan piutang dalam satu tahun
Δ REV i = Perubahan penjualan dalam satu tahun
Estmasi parameter wo dan w1 diperoleh dari persamaan sebagai berikut : WC i = ŵ0 + ŵ1 Δ REV i + vi
keterangan : WC i
= akrual modal kerja perusahaan , sebagai proksi dari total akrual Δ REV i
= Perubahan penjualan ŵ0 + ŵ1
= Koefisien regresi vi
= Error residual regression. Akrual modal kerja WCi didefinisikan sebagai perubahan non-cash current asset
dikurangi perubahan current liabilities. Dengan demikian : WCi = ∆ AL - ∆ Kas - ∆ HL
keterangan : WCi = Modal kerja perusahaan , sebagai proksi total akrual pada periode t
∆ AL = Perubahan aktiva lancar pada periode t ∆ HL = Perubahan hutang lancar pada periode t
∆ Kas = Perubahan kas dan ekuivalen kas pada periode t
Dikarena ukuran perusahaan di BEI bervariatif, maka nilai akrual diskresi AA dirasiokan terhadap nilai penjualan, model modifikasi Friedlan. Utami 2005
berdasarkan hasil penelitiannya, pengukuran manajemen laba di BEI disarankan menggunakan model modifikasi Friedlan, karena model ini memberikan explanatory
power terbaik. Pengukuran variabel manajemen laba pada penelitian ini adalah : Manajemen laba = Rasio abnormal karual AAi dengan penjualan
Mengingat penelitian ini tidak meneliti tipe manajemen laba positif atau negatif , maka nilai abnormal akrual yang digunakan adalah nilai absolute akrual diskresioner.
13
3.3. Metode Pengumpulan Data