Uji Normalitas Uji Multicolinearity dan Singularity Uji Kesesuaian Model

dengan: VD = Jumlah item informasi yang dipenuhi Jumlah total item informasi yang mungkin dipenuhi Timeliness ketepatan waktu pelaporan keuangan Timeliness yaitu rentang waktu pengumuman laporan keuangan tahunan yang telah diaudit auditan kepada publik yaitu lamanya hari yang dibutuhkan untuk mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit ke publik, sejak tanggal tutup tahun buku perusahaan sampai tanggal penyerahan ke Bapepam. Variabel ini dilambangkan oleh TIME.

3. Variabel Independen a. Leverage

DER = Debt to equity ratio = Total hutang Total modal sendiri b. Ukuran Perusahaan Size Logaritma Natural Ln Total Aktiva

4. Variabel Kontrol a. Opini audit

Pemberian opini audit oleh auditor independent Opini audit diukur dengan skala ordinal, dimana:  Opini wajar tanpa pengecualian diberi nilai 4  Wajar tanpa pengecualian dengan paragraph penjelas diberi nilai 3  Wajar dengan pengecualian diberi nilai 2  Tidak wajar diberi nilai 1  Tidak memberikan pendapat diberi nilai 0. b. eputasi auditor KAP big 4 dianggap mempunyai reputasi yang baik nominalDummy 1 = KAP Big 4 0 = KAP non Big 4 b. Persistensi Laba Kormendi Lipe, 1987 Slope regresi atas X it = a + bX it-1 + E t X it = laba perusahaan i pada periode t X it-1 = laba perusahaan i pada periode t-1 b = persistensi laba c. Pertumbuhan Laba Growth Market to Book Ratio = Market Capitalization dibagi Book Value of Equity Collins dan Kothari, 1989

C. Metode Analisis Data

Pengolahan data menggunakan program AMOS Analysis of Moment Structures version 6. Dengan beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Structural Equation Modeling mensyaratkan dipenuhinya asumsi normalitas. Pengujian ini dilakukan pada saat operasi Amos berjalan. Terdapat dua cara pegujian normalitas yaitu univariate dan multivariate normality. Suatu distribusi data dapat dikatakan 13 normal apabila nilai C.R. skewnes maupun kurtosis lebih kecil dari nilai kritik tabel + 1,96 dengan tingkat signifikansi 0.05 p-value 5. Hair, edisi 5, hal 71, jika sebuah variabel adalah normal secara multivariat, maka akan normal juga secara univariat. Tetapi tidak berlaku sebaliknya.

2. Uji Multicolinearity dan Singularity

Untuk melihat apakah terdapat Multicolinearitas dan Singularity dalam sebuah kombinasi variabel, peneliti perlu mengamati determinant matrix covariance. Untuk mendeteksi adanya multicoliniarity hanya disebutkan determinan yang benar-benar kecil mengindikasikan adanya multikolinearitas, tanpa ada angka absolut.

3. Uji Kesesuaian Model

Sebelum menganalisa hipotesa yang diajukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian kesesuaian model goodness-of-fit model. Pengujian dilakukan dengan melihat beberapa kriteria pengukuran, yaitu : a Absolute fit measure yaitu mengukur model fit secara keseluruhan baik model struktural maupun model pengukuran secara bersamaan. Kriterianya sbb: χ 2 atau Chi-Square Statistic. Dalam uji ini yang diperlukan adalah nilai yang tidak signifikan. Semakin kecil maka semakin baik model tersebut. - probability. Dalam uji ini nilai terbaik adalah minimal 0,05 atau diatas 0.05 - goodness-of-fit- Index GFI, kriteria dari GFI adalah 0,90 atau mendekati 1 semakin baik. b Incremental fit measures yaitu ukuran untuk membandingkan model yang diajukan proposed model dengan model lain yang dispesifikasi oleh peneliti. Kriterianya : - Normed fit index NFI, tingkat penerimaannya adalah . 0,90 atau mendekati 1 semakin baik. - Comparative fit index CFI . Indeks ini tidak dipengaruhi oleh sampel sehingga sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model. Tingkat penerimaannya adalah 0,90 atau semakin mendekati 1 akan semakin baik. c Parsimonious fit measures, yaitu melakukan adjusment terhadap pengukuran fit untuk dapat diperbandingkan antar model dengan jumlah koefisien yang berbeda. Kriterianya dengan melihat nilai: Normed chi-square. The minimum sampel discrepancy function CMIN dibagi dengan degree of freedom akan menghasilkan 14 indeks Normed chi-square CMINDF. Indeks yang memiliki acceptabel fit batas bawah = 1 dan batas atas : 2, 3, atau 5. Sebelum pengujian hipotesa, terlebih dahulu dilakukan tahapan sebagai berikut :

1. Menghitung variabel Cumulative Abnormal Return CAR dengan rumus :

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNING RESPONSE COEFFICIENT (Studi Empiris pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 9 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

0 25 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

2 6 18

Pengaruh pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR), profitabilitas, dan leverage terhadap Earning Response Coefficient (ERC): studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2010 - 2013

0 16 134

Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR),Profitabilitas,dan Leverange Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2010 - 2013)

0 8 0

PENGARUH LUAS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT (ERC), DENGAN PENGARUH LUAS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT (ERC), DENGAN

0 4 28

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT (ERC) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 1 24

CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY (CSER) DISCLOSURE AND EARNING RESPONSE COEFFICIENT (ERC).

0 0 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 2 18

Faktor-faktor yang mempengaruhi earnings response Coefficient (erc) pada perusahaan manufaktur yang Terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 10