PERAN PERPOLISIAN INTERNASIONAL POLRI

melanggar batas-batas negara. Dia menambahkan bahwa belakangan ini kolaborasi dan kerja sama telah meningkat semakin ambisius dalam beberapa hal terkait bentuk-bentuk perpolisian yang semakin mendunia. 29

IV. PERAN PERPOLISIAN INTERNASIONAL POLRI

Koridor peran kepolisian dimana pun selalu dalam ranah penegakan hukum. Demikian pula dalam konteks ASEAN Community 2015. Komunitas ASEAN meniscayakan adanya integrasi bidang politik, keamanan, budaya dan ekonomi dari ke- 10 negara ASEAN. Namun demikian, masing-masing negara tetap memiliki kedaulatan dan supremasi hukum domestik terhadap orang-orang yang berada di wilayahnya, termasuk untuk orang-orang asing dari sesama negara ASEAN. Dengan adanya keunikan hukum di tiap negara, maka peran polisi nasional menjadi tetap relevan, ditengah adanya penyatuan negara-negara ASEAN. Terkait masalah energi, saat ini Indonesia sedang mengalami krisis energi. Demikian pula dengan negara-negara di ASEAN dan kawasan Asia-Pasifik. Produksi minyak di Asia-Pasifik tidak termasuk Timur Tengah relatif lebih rendah daripada volume konsumsinya. Namun masih banyak potensi sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam, batubara dan uranium yang belum tereksploitasi secara maksimal.Hal ini dapat berpotensi terjadinya pelanggaran hukum berupa penyelundupan komoditas energi. Karakter geografi Indonesia sebaga negara kepulauan, memberi “celah” akan terjadinya “kebocoran” suplai energi secara ilegal. Garis pantai Indonesia sepanjang 100.000 km, membuat banyak kemudahan bagi terjadinya tindak penyelundupan. Terlebih lagi jika sumber komoditas berada di lepas pantai offshore. Komoditas energi yang didapat dari lepas pantai dapat dipindahmuat tranship di laut lepas juga. Sementara luas perairan Indonesia lebih dari 3 juta km persegi. Perlu adanya international policing terkait kedaulatan energi, seperti atas kegiatan: 29 Bowling and Sheptycki, ibid , hal 3 - offshore transhipment ilegal dari transportasi komoditas energi minyak, gas, batubara, dan uranium; - pengangkutan komoditas energi yang tidak tercatat resmi; - pengangkutan komoditas energi yang belum diproses sesuai regulasi yang berlaku. Sementara dari aspek maritim, Indonesia telah diakui sebagai negara kepulauan pada tahun 1985 saat diratifikasinya UNCLOS 1982. Teritori laut Indonesia meliputi 12 mil dari garis pantai terluar, perairan dalam di antara pulau-pulau besar, serta 200 mil dari garis pantai untuk ZEE.Wilayah perairan yang sangat luas ini sangat rentan atas ancaman berupa : illegal fishing, illegal migrant, pelanggaran wilayah di daerah sengketa perbatasan, penyelundupan barang, offshore transhipment illegal, dan lain-lain.Perlu peran international policing untuk dapat memantau seluruh wilayah perairan Indonesia secara persistentyang konsepnya dikenal dengan nama maritime domain awareness dan sarana quick response unit untuk dapat melakukan penyergapan secara cepat atas pelanggaran di laut. Namun dengan luasnya wilayah perairan, serta beragamnya ancaman non tradisional, peran international policing tidak dapat diemban Polri semata. Perlu penataan yang melibatkan sejumlah instansi terkait di bidang keamanan maritim. Dalam ASEAN Community 2015, ada 3 tiga bidang komunitas, yaitu: politik dan keamanan; ekonomi; dan budaya.Konsep komunitas ini menuntut adanya kesatuan dan kebersamaan dengan konsekuensi penghilangan sekat barrier bagi interaksi ketiga bidang komunitas tersebut di dalam kerangka ASEAN. Namun, setiap negara tetap memiliki norma dan aturan yang tersendiri yang harus dihormati negara-negara ASEAN lainnya.Disinilah peran international policing, sebagai pengawas dan penegak hukum di wilayah Indonesia, di tengah- tengah regionalisasi atau keterbukaan di ASEAN.Perlu adanya kejelasan aturan dan pembagian tugas pengawasan dan penegakan hukum atas regionalisasi ASEAN.Jika diperlukan, Polisi ASEAN dalam wujud Aseanapoldapat digunak untuk meningkatkan keselarasan international policing di seluruh wilayah ASEAN. Dengan adanya ASEAN Community 2015, ada sebagian peran international policing yang harus diemban Polri. Peran ini menuntut dikuasainya aturan bersama dalam kerangka ASEAN Community 2015. Dengan peningkatan kapabilitas, kapasitas, dan kompetensi personilnya, Polri yang merupakan aset bangsa yang dapat mengemban peran international policing, seperti : pengawasan dan penindakan pelanggaran hukum di perairan dalam inner seas dan lautan dangkal littoral water; pengawasan dan penindakan pelanggaran hukum di daratan sebagai peran yang sudah diemban, dengan penambahan wawasan tentang keterbukaan masyarakat ASEAN; pelatihan instansi kepolisian di negara lain di ASEAN untuk dapat memiliki kemampuan standar yang dituntut ASEAN; dan koordinasi dengan kepolisian lain di ASEAN untuk menegakkan hukum di wilayah ASEAN secara terpadu.

V. PENUTUP