Tujuan Hukum Ruang Lingkup Kerangka Logis

PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASS KNERJA Bab Pendahuluan |

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup materi Pedoman Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja meliputi: . Konsep Penganggaran Berbasis Kinerja Berisikan landasan berpikir dan konsep‐konsep yang mempunyai kaitan erat dalam rangka penerapan penganggaran berbasis kinerja. . Tata Cara Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja Berisikan materi mengenai mekanisme penerapan penganggaran berbasis kinerja. . Mekanisme Transformasi di Masa Transisi Berisikan mekanisme penerapan PBK agar dapat dilaksanakan melalui pemetaan arsitektur programkegiatan beserta alokasi anggarannya. Dasar pijakannya adalah programkegiatan hasil restrukturisasi yang dapat mengakomodir visi‐misi presiden terpilih sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN ‐ .

1.5 Sistematika

Pedoman Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja disusun dengan rikut: sistematika sebagai be Bab : Pendahuluan lakang . Latar Be . Tujuan . Dasar ukum . Ruang lingkup PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASS KNERJA Bab Pendahuluan | . Sistematika Bab : an Berbasis Kinerja Konsep Penganggar . Kerangka Logis an PBK . Prinsip dan Tuju . Komponen PBK . Kaitan Klasifikasi Ekonomi dalam PBK Bab : Tata Cara Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja . Pendahuluan . Persiapan . Pengalokasian Anggaran i . Pengukuran dan Evaluas . Peluang dan Tantangan Bab V : Mekanisme Transformasi di Masa Transisi . Transformasi Program n . Transformasi Format Exsisting dalam Format Baru RKA‐ KL kegiata PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASS KNERJA Bab Konsep Penganggaran Berbasis Kinerja | ‐ ‐

BAB II KONSEP PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA

2.1 Kerangka Logis

Kerangka logis yang dikembangkan dalam rangka penerapan PBK di ndonesia diuraikan dalam sub topik serta beberapa diagram di bawah ini. Kerangka logis tersebut menggambarkan keterkaitan kinerja pada berbagai tingkatan yang dihubungkan dengan alokasipagu anggaran, serta dilaksanakan oleh unit kerja pemerintahan. ‰ I N D I AT O R KELU AR AN STRUKTUR ORGANISASI KEBIJAKAN PERENCANAAN AKUNTABILITAS KINERJA STRUKTUR ALOKASI DANA ƒ KEG PRI ORI TAS ƒ KEG POKOK DASAR ƒ PRI ORI TAS ƒ FOKUS PRI ORTS SA T U A N K ERJA O P ERA SI O N AL RP JM , RKP REN ST R A REN JA K L P RO GR AM KEGI AT AN O P ERASI O N AL SK SA SA RA N K L P AGU BELA N JA RESO U RCE EN V ELO P E PAGU BELANJA PUSAT BELANJA D AERAH ƒ PAGU BEL K L ƒ PAGU APP • PAGU I NDI KATI F • PAGU SMNTARA • RKA- KL • PERPRES SATUAN ANGGARAN ‰ SAPSK ‰ DI PA O P ERA SI O N ALI SASI KEGI A T A N ESELO N I I U N I T O RGAN I SASI ESELO N I V I SI M I SI K L KEM EN T ERI A N N EG LM BG SASARAN NASI ONAL SASARAN STRATEGI S KI N ERJA P RESI D EN ‰ I ND I KATOR KELUARAN ‰ KELUARAN Ou t p u t ‰ I NDI KATOR KI NERJA UTAMA PROGRAM OUTCOMES VI SI MI SI FUNGSI 2 PEMERI NTAHAN P RESI D EN ARSITEKTUR ORGANISASI, PROGRAM, KINERJA DAN ALOKASI PAGU ARSIT EKTUR ORGANISASI, PROGRAM, KINERJA DAN ALOKASI PAGU

2.1.1 Arsitektur Organisasi, Program, Kinerja, dan Alokasi Pagu

Jenjang organisasi, kebijakan perencanaan, Akuntabilitas kinerja, dan alokasi dana jika disandingkan dalam satu diagram maka, menghasilkan suatu gambaran susunan atau arsitektur yang mempunyai hubunganketerkaitan satu sama lainnya, sebagaimana Diagram . . berikut ini. Diagram 2.1. Arsitektur Organisasi, Program, Kinerja, dan Alokasi Pagu PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASS KNERJA ubungan dan keterkaitan masing‐masing jenjangtingkatan dimaksud dapat dilihatdicermati secara bersamaan dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan sebagai berikut: Bab Konsep Penganggara katan • Unit Organisasi Eselon menerjemahkan visi‐misi KL sesuai tugas‐fungsinya dalam program; n Berbasis Kinerja | ‐ ‐ 1. Ting n p katan ti gkatan aling atas • Presiden dalam menjalankan fungsi‐fungsi pemerintahan sangat diwarnai dengan visi‐misinya sesuai platform yang ditetapkan; • Terjemahan visi‐misi Presiden dituangkan kedalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN dan secara tahunan berupa Rencana Kerja Pemerintah RKP , termasuk prioritas pembangunan nasional; • Tujuan RKP yang ingin dicapai adalah sasaran nasional, seperti berkurangnya kemiskinan atau peningkatan akses pendidikan pada tingkat dasar. Dan hal ini tercapai apabila g dengan dana yang memadai melalui pagu belanja. didukun 2. Tingkatan • Menteripimpinan Kementerian Negara Lembaga KL menerjemahkan visi‐misi Presiden dalam visi‐misi KL yang dipimpinnya; • Terjemahan visi‐misi KL dituangkan kedalam dokumen Rencana Strategis Renstra KL dan secara tahunan dalam Rencana Kerja KL yang berisikan dukungan terhadap pencapaian prioritas dan fokus prioritas pembangunan nasional; • Sasaran Renstra merupakan sasaran yang ingin diwujudkan untuk masa lima tahun yang akan datang . Dan hal ini tercapai apabila didukung dengan dana yang memadai agu belanja KL. melalui p 3. Ting PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASS KNERJA • Pencapaian keberhasilan suatu program dapat diukur dengan adanya penetapan indikator kinerja utama program. Suatu program dirinci lebih lanjut dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Unit Eselon . Pencapaian kinerja kegiatan dapat diukur melalui penetapan indikator kinerja ; Bab Konsep Penganggaran Berbasis Kinerja | ‐ ‐ kegiatan • Capaian kinerja programkegiatan dapat diwujudkan apabila didukung dengan dana yang memadai melalui pagu belanja per programkegiatan yang telah ditetapkan melalui n Presiden. Peratura 4. Tingkatan V • Satuan kerja menerjemahkan kegiatan yang dilaksanakan Unit Eselon melalui kegiatan teknis operasional; • Pencapaian keberhasilan suatu kegiatan dapat diukur enetapan indikator keluaran; dengan p • Capaian kinerja kegiatan teknis operasional dapat diwujudkan apabila didukung dengan dana yang memadai dalam dokumen pelaksanaan anggaran DPA .

2.1.2 Kerangka Penganggaran Berbasis Kinerja

Diagram . . tersebut di atas adalah gambaran utuh mengenai keterkaitan organisasi, kebijakan perencanaan, Akuntabilitas kinerja, dan alokasi dana. Kerangka Penganggaran Berbasis Kinerja PBK merupakan bagian dari akuntabilitas kinerja pemerintahan. Uraian dan diagram dibawah ini menjelaskan mengenai kerangka PBK, secara umum maupun khusus ‐‐pada tingkat nasional dan tingkat KL. Kerangka PBK tersebut menggambarkan kinerja KL sebagai penjabaran RKP dan dilaksanakan oleh unit kerja di lingkungannya. Secara bersama kinerja KL mendukung pencapaian dampak nasional national outcome berupa perubahan kondisi kesejahteraan rakyat menjadi lebih baik sesuai prioritas. Kerangka PBK pada tingkat nasional menggambarkan jenjang RKP secara rinci beserta kinerjanya dalam rangka pencapaian outcome nasional. PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASS KNERJA Sedangkan kerangka PBK pada tingkat KL menggambarkan kinerja KL dijabarkan oleh unit‐unit kerja di lingkungannya yang secara r i sasaran strategis KL outcome KL . be sama mencapa . Kerangka PBK Diagram 2.2. Kerangka Penganggaran Berbasis Kinerja PBK Diagram . menggambarkan kerangka PBK secara umum dan hubungan masing‐masing tingkatan kinerja dalam rangka pencapaian outcome nasional, sebagai berikut: a. RKP yang berisikan program dan kegiatan Pemerintah menghasilkan kinerja berupa nasional outcome; b. RKP dilaksanakan oleh KL beserta unit‐unit kerja di lingkungannya menghasilkan kinerja berupa outcome pada tingkat KL. Secara bersama outcome KL tersebut mendukung pencapaian outcome nasional. Bab Konsep Penganggaran Berbasis Kinerja | ‐ 9 ‐ PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASS KNERJA Bab Konsep Penganggaran Berbasis Kinerja | ‐ ‐ . Kerangka PBK Tingkat Nasional Diagram 2.3. Kerangka PBK Tingkat Nasional Diagram . menggambarkan kerangka PBK tingkat Nasional dan hubungan masing‐masing tingkatan kinerja secara rinci dalam rangka pencapaian outcome nasional, sebagai berikut: a. RKP terbagi dalam prioritas‐priotas yang menghasilkan kinerja berupa outcome sesuai prioritas prioritas RKP sesuai dengan platform Presiden ; b. Prioritas tersebut terbagi dalam fokus prioritas yang menghasilkan outcome beberapa KL yang bersinergi; c. Fokus prioritas dimaksud dijabarkan dalam kegiatan‐kegiatan prioritas yang menjadi tanggung jawab KL unit kerjanya sesuai dengan tugas‐fungsinya. Kegiatan prioritas menghasilkan output untuk mendukung pencapaian outcome KL. PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASS KNERJA . Kerangka PBK Tingkat KL Ke r angka Ker angka PBK PBK Tingkat Tingkat K L K L D Diagram 2.4. Kerangka PBK Tingkat KL Bab Konsep Penganggaran Berbasis Kinerja | ‐ ‐ epartemen Lembaga U Sasaran Strategis Outcome KL Renstra KL Visi Misi nit Eselon I E elon II atker Tupoksi s S Outcome Output Mendukung pencapaian Eselon II Satker Eselon II Satker Unit Eselon I Penjabaran Program Kegiatan Penjabaran Tupoksi IKU IKU IKU Mendukung pencapaian Tupoksi IKK IKK IKK Diagram . menggambarkan kerangka PBK tingkat KL dan hubungan masing‐masing tingkatan kinerja secara rinci dalam rangka pencapaian outcome KL, sebagai berikut: a. KL melaksanakan rencana strategis Renstra dan rencana kerja Renja dan menghasilkan outcome KL beserta indikator kinerja utama; b. Renstra dijabarkan dalam program yang menjadi tanggung jawab Unit Eselon KL dan menghasilkan outcome program; c. Selanjutnya program dijabarkan dalam kegiatan‐kegiatan yang menjadi tanggung jawab Unit Eselon ‐nya dan menghasilkan output kegiatan beserta indikator kinerja. Jika mekanisme penganggaran dihubungkan dengan kerangka PBK tersebut diatas maka, keterkaitannya dapat digambarkan sebagai berikut : . Pada tingkat nasional, pengalokasian anggaran didasarkan pada target kinerja sesuai prioritas dan fokus prioritas pembangunan serta pemenuhan kewajiban sesuai amanat konstitusi; . Target kinerja sesuai prioritas dan fokus prioritas selanjutnya dijabarkan dalam kegiatan‐kegiatan prioritas; PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASS KNERJA . Pada tingkat KL, pengalokasian anggaran mengacu pada Program dan Kegiatan masing‐masing unit sesuai dengan tugas dan fungsinya termasuk kebutuhan anggaran untuk memenuhi angka dasar baseline serta alokasi untuk kegiatan prioritas Bab Konsep Penganggaran Berbasis Kinerja | ‐ ‐ yang bersifat penugasan; . Penghitungan kebutuhan anggaran untk masing‐masing kegiatan mengacu pada standar biaya dan target kinerja yang akan dihasilkan; . Rincian penggunaan dana menurut jenis belanja, dituangkan dalam dokumen anggaran hanya pada level jenis belanja tidak dirinci sampai dengan kode akun . Berdasarkan kerangka PBK dan mekanisme penggaran tersebut di atas dapat dikemukakan dua sudut pandang PBK dalam melihat proses perencanaan dan penganggaran. Pertama, sudut pandang perencanaan melihat bahwa PBK bersifat top­down, artinya perencanaan dirancang oleh pengambil kebijakan tertinggi di pemerintahan untuk dilaksanakan sampai dengan unit kerja terkecil satuan kerja . Mengenai carametode melaksanakan kegiatan menjadi kewenangan unit kerja. Kedua, sudut pandang penganggaran melihat bahwa PBK bersifat bottom­up, artinya anggaran dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan yang menghasilkan keluaran. Dan secara bersama keluaran‐ keluaran kegiatan tersebut mendukung pencapaian sasaran program sesuai rencana. Pada akhirnya sasaran program tersebut diharapkan menghasilkan manfaat yang sebesar‐besarnya kepada rakyat. Dengan demikian maka, informasi mengenai kinerja pada berbagai tingkatan programkegiatan menduduki peran penting dalam penilaian berupa: i ukuran keberhasilan pencapaian Outcome program; ii ukuran keberhasilan keluaran kegiatan yang mendukung program dari sisi efektivitas , dan iii tingkat efisiensi pengalokasian anggarannya. PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASS KNERJA Bab Konsep Penganggaran Berbasis Kinerja | ‐ ‐

2.2 u

Prinsip dan T juan PBK Prinsip‐prinsip yang digunakan dalam penganggaran berbasis kinerja meliputi: 1. Alokasi Anggaran Berorientasi pada Kinerja output and outcome oriented Alokasi anggaran yang disusun dalam dokumen rencana kerja dan anggaran dimaksudkan untuk memperoleh manfaat yang sebesar‐besarnya dengan menggunakan sumber daya yang efisien. Dalam hal ini, programkegiatan harus diarahkan untuk mencapai hasil dan keluran yang telah ditetapkan dalam rencana. 2. Fleksibilitas pengelolaan anggaran untuk mencapai hasil dengan l tetap menjaga prinsip akuntabilitas et the manager manages Prinsip tersebut menggambarkan keleluasaan manager unit kerja 1 dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai keluaran sesuai rencana. Keleluasaan tersebut meliputi penentuan cara dan tahapan suatu kegiatan untuk mencapai keluaran dan hasilnya pada saat pelaksanaan kegiatan, yang memungkinkan berbeda dengan rencana kegiatan. Cara dan tahapan kegiatan beserta alokasi anggaran pada saat perencanaan merupakan dasar dalam pelaksanaan kegiatan. Dalam rangka akuntabilitas pengelolaan keuangan negara seorang manager unit kerja bertanggung jawab atas penggunaan dana dan pencapaian kinerja yang telah ditetapkan outcome. 3. Money Follow Function, Function Followed by Structure Money follow function merupakan prinsip yang menggambarkan bahwa pengalokasian anggaran untuk mendanai suatu kegiatan didasarkan pada tugas dan fungsi unit kerja sesuai maksud pendiriannya biasanya dinyatakan dalam peraturan perundangan yang berlaku . Dalam struktur pengelolaan keuangan saat ini manager unit kerja adalah Kuasa Pengguna Anggaran PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASS KNERJA Selanjutnya prinsip tersebut dikaitkan dengan prinsip Function Followed