2.6. Penjurusan
Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 2 hal: a.
Pembukaan dan penutupan BidangProgram Studi Keahlian dan Kompetensi Keahlian di SMK yang diatur dalam Kepmendiknas No.60U2002
dan Keputusan Dirjen Mandikdasmen No.251CKEPMN2008. b.
Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi Keahlian tertentu, meliputi:
1
Persyaratan akademik: seperti nilai hasil UN, nilai tes masuk.
2 Persyaratan non akademik: antara lain persyaratan administrasi,
persyaratan tidak buta warna, tinggi badan tergantung pada Kompetensi Keahlian.
Penjurusan dilakukan pada kelas X, awal masuk SMK melalui pilihan utama maupun pilihan kedua pada waktu penerimaan siswa baru.
2.7. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan peserta didik dalam mengikuti kompetensi pembelajaran melalui sistem tatap muka teori,
praktik di sekolah dan praktik di industri, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Penugasan
terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik, didesain oleh pendidik untuk menunjang
pencapaian kompetensi pada kegiatan tatap muka, termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan dan percepatan. Sedangkan kegiatan mandiri tidak
terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang
pencapaian kompetensi yang waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik.
Beban belajar dalam satu tahun adalah 38 minggu, dan beban belajar dalam seluruh penyelesaian studi adalah 2150-;.l jam atau setara dengan 36 jam
per minggu.
2.8. Ketuntasan Belajar
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar antara 0-
100. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator kompetensi normatif dan adaptif adalah 80.
a. KKM Kompetensi Normatif dan Adaptif
KKM kompetensi normatif dan adaptif ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dan
kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut:
1 Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3
Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2
Rata-rata nilai 60 , diberi skor 1
2 Tingkat kompleksitaskesulitan kompetensi
13
Kompleksitaskesulitan rendah, diberi skor 3
Kompleksitaskesulitan sedang, diberi skor 2
Kompleksitaskesulitan tinggi, diberi skor 1
3 Sumber daya pendukung pembelajaran SDM, alat dan bahan
Dukungan tinggi, diberi skor 3
Dukungan sedang, diberi skor 2
Dukungan rendah, diberi skor 1
b. KKM Program Produktif
KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD program produktif pada dasarnya adalah lulustidak lulus atau kompetentidak kompeten. Peserta didik
yang mencapai kompetensi minimal diberi skor 80 atau 8,0. Penentuan nilai ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut: 1
Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan indikator kompetensi dasarstandar kompetensi
mengarah pada kebutuhan ranah taksonomi.
2 Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan pada setiap SKKDindikator yang merupakan kemampuan
minimal. Peserta didik dinyatakan kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut :
- Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori. - Keterampilan dan sikap: sesuai dengan indikator yang dijabarkan menjadi
aspek penilaian pada lembar observasi lihat lampiran RPP Perangkat Penilaian.
3 Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan
menggabungkannya sesuai dengan bobot yang telah ditentukan. Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator
dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 80. Gradasi nilai hanya diberikan kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten, yang berarti
nilai 80 telah dimiliki peserta didik. Jika peserta didik memiliki performansiunjuk kerja melebihi standar minimal yang ditetapkan dalam
aspek penilaian seperti: Lebih cepat, lebih presisi, lebih indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat memperoleh nilai lebih
dari 80.
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 -100. Pada pelaksanaannya KKM
kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif yaitu 80 dan kelompok mata pelajaran produktif yaitu 80.
14
KKM Mata Pelajaran SMK Sunan Bonang
Mata Pelajaran KKM
Keteranga n
I. Normatif
1 Pendidikan Agama
80 2
PKn 80
3 Bahasa Indonesia
80 4
Penjaskes 80
5 Seni dan Budaya
80
Jumlah Sub I II. Adaptif
1 Bahasa Inggris
80 2
Matematika 80
3 Ilmu Pengetahuan Alam
80 4
Ilmu Pengetahuan Sosial 80
5 KKPI
80 6
Kewirausahaan 80
Jumlah Sub II III. Produktif
1 Dasar Kompetensi Kejuruan:
1.1 Penerapan Konsep Dasar Listrik dan
Elektronik 80
1.2 Perakitan Personal Komputer
80 1.3
Dasar Operating Sistem 80
2 Kompetensi Kejuruan :
2.1 Instalasi Jaringan Lokal
80 2.2
Konfigurasi Jaringan Konputer Lokal 80
2.3 Sistem Operating Jaringan
80 2.4
Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas 80
2.5 Konfigurasi Jaringan Berbasis Luas
80 2.6
Operating Sistem Server 80
2.7 Administrasi Server dalam Jaringan
80 2.8
Web DataBase 80
2.9 Perancangan Wide Area Network
80
Jumlah Sub III IV. Muatan Lokal
Ke NU - an ASWAJAH 80
15
2.9. Penilaian Peserta Didik