Ej TM 1
Keterangan : Ej TM = Estimasi jam Tatap Muka
Ej PS= Estimasi jam Praktik di Sekolah Ej PI= Estimasi jam Praktik di Industri
Ej PS 2
Ej PI 4
+    +
Perhitungan  jam terstruktur Penghitungan   jam   terstruktur   untuk   kompetensi   produktif   dilakukan   melalui
langkah-langkah berikut : a.
Penentuan   alokasi   waktu   mata   pelajaran   didasarkan   hasil   analisis kebutuhan waktu pada silabus yang terdiri atas jam tatap muka TM  teori,
praktik di sekolah PS dan praktik industri PI.   Kolom jam untuk praktik di sekolah PS atau praktik di industri PI tidak harus selalu terisi jam, tergantung
pada tuntutan waktu kebutuhan penugasan kompetensi.
b. Mengkonversi jam  estimasi  untuk TM,  PS  dan PI  dengan  ketentuan
konversi 1 - 2 – 4. c.
Menghitung jumlah total jam terstruktur  berdasarkan rumus :
Misalnya satu  Kompetensi Dasar membutuhkan jam belajar sebagai berikut : 
Tatap muka TM  =  6 jam 
Praktik di sekolah PS  =  8 jam 
Praktik di industri PS  =  20 jam Maka:
 Jumlah jam terstruktur :
6   +   8   +   20     =  15 jam 1
2         4 
Jumlah jam belajar di sekolah : 6 + 8 = 14 jam 
Jumlah jam di industri dalam bentuk prakerin = 20 jam
 Total jam belajar di sekolah dan industri jam terjadwal  adalah :
6 + 8 + 20 = 34
2.3  Mata Pelajaran
Merujuk   pada   penjelasan   Pasal   15   Undang-undang   Nomor   20   Tahun   2003 tentang   Sistem   Pendidikan   Nasional,   tujuan   pendidikan   menengah   kejuruan
utamanya   adalah   mempersiapkan   peserta   didik   untuk   mampu   bekerja   pada bidang tertentu.
Agar   dapat   bekerja   secara   efektif   dan   efisien   serta   dapat   mengembangkan keahlian   dan   keterampilan,   peserta   didik   harus   memiliki   stamina   yang   tinggi,
menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki   etos   kerja   yang   tinggi,   dan   mampu   berkomunikasi   sesuai   dengan
tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri, maka struktur   kurikulum   pendidikan   kejuruan   dalam   hal   ini   Sekolah   Menengah
Kejuruan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.  Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37, Kurikulum SMK berisi mata
11
pelajaran  wajib,   mata  pelajaran  Kejuruan,   Muatan   Lokal,   dan  Pengembangan Diri.
Mata pelajaran pada SMK Sunan Bonang adalah: 1.   Pendidikan Agama Islam
2.   Pendidikan Kewarganegaraan 3.   Bahasa Indonesia
4.   Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan 5.   Seni dan Budaya
6.   Matematika 7.   Bahasa Inggris
8.     IPA 9.   IPS
10. KKPI 11. Kewirausahaan
12. Dasar Kompetensi Kejuruan 13. Kompetensi Kejuruan.
2.4.  Muatan Lokal
Muatan   lokal   merupakan   mata   pelajaran   yang   kompetensinya   tidak   dapat diwadahi   pada   mata   pelajaran   yang   telah   ada,   karena   itu   setiap   satuan
pendidikan   harus   mengembangkan     Standar   Kompetensi   SK,   Kompetensi Dasar KD, dan indikator. Satuan pendidikan dan komite sekolah mempunyai
tugas dan wewenang penuh mengembangkan mata pelajaran muatan lokal.
Muatan lokal pada SMK SUNAN BONANG  adalah: 
Ke NU-an ASWAJAH
2.5  Kegiatan Pengembangan  Diri
Pengembangan   diri   adalah   kegiatan   yang   bertujuan   memberikan   kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan   kebutuhan,   bakat,   minat,   setiap   peserta   didik   dan   kondisi   sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi danatau dibimbing oleh konselor, guru,
atau tenaga kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier
Pengembangan  diri pada SMK Sunan Bonang adalah:
1. Bimbingan Karir 2. Ekstra kurikuler
- Bola Volly - Futsal
- Seni Music Band dan Hadrah - English Club
- Pramuka - Jurnalistik
12
2.6. Penjurusan