BAB II KOMPONEN KURIKULUM
2.1. Struktur dan Muatan Kurikulum SMK SUNAN BONANG
Struktur dan muatan Kurikulum SMK SUNAN BONANG meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Kelima kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan danatau
kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7.
2.2 Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat
tahun, mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Mata pelajaran beserta alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK tercantum seperti pada Tabel
berikut :
Komponen Durasi
Waktu Jam
A. Mata Pelajaran
Normatif 1. Pendidikan Agama
192 2. Pendidikan Kewarganegaraan
192 3. Bahasa Indonesia
192 4. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
192 5. Seni Budaya
128
a
Adaptif 6. Bahasa Inggris
440
a
7. Matematika 7.1 Matematika Kelompok Sosial, Pemasaran, dan Akuntansi
403
a
7.2 Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian
516
a
8. Ilmu Pengetahuan Alam 192
a
9 Ilmu Pengetahuan Sosial 128
a
10. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 202
11. Kewirausahaan 192
Produktif
Dasar Kompetensi Kejuruan
b
140 Kompetensi Kejuruan
b
1044
c
B. Muatan Lokal 192
C. Pengembangan Diri
d
192
9
Keterangan notasi:
a
Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Kompetensi Keahlian. Kompetensi Keahlian yang memerlukan waktu lebih,
jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.
b
Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap Kompetensi Keahlian.
c
Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak
boleh kurang dari 1044 jam.
d
Ekuivalen 2 jam pembelajaran per minggu. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran
tatap muka, dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktIk di DUDI setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu
untuk Praktik Kerja Industri Prakerin diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan 1044 jam.
Implikasi dari struktur kurikulum diatas dijelaskan sebagai berikut:
a. Di dalam penyusunan struktur kurikulum SMK, mata pelajaran dibagi ke
dalam tiga kelompok, yaitu kelompok program normatif, adaptif, dan program produktif. Kelompok program normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan
secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni
Budaya. Kelompok program adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan
Kewirausahaan. Kelompok program produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan
Kompetensi Kejuruan. Kelompok program adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi
Keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
b. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian untuk memenuhi standar kompetensi di dunia kerja.
c. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu
standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
d. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem
ganda. e.
Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit. f.
Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usahaindustri ekuivalen dengan
36 jam pelajaran per minggu. g.
Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran.
Berdasarkan struktur kurikulum dan implikasinya disusun struktur kurikulum untuk masing-masing satuan pendidikan sesuai Kompetensi Keahlian masing-masing.
lihat Lampiran.
10
Ej TM 1
Keterangan : Ej TM = Estimasi jam Tatap Muka
Ej PS= Estimasi jam Praktik di Sekolah Ej PI= Estimasi jam Praktik di Industri
Ej PS 2
Ej PI 4
+ +
Perhitungan jam terstruktur Penghitungan jam terstruktur untuk kompetensi produktif dilakukan melalui
langkah-langkah berikut : a.
Penentuan alokasi waktu mata pelajaran didasarkan hasil analisis kebutuhan waktu pada silabus yang terdiri atas jam tatap muka TM teori,
praktik di sekolah PS dan praktik industri PI. Kolom jam untuk praktik di sekolah PS atau praktik di industri PI tidak harus selalu terisi jam, tergantung
pada tuntutan waktu kebutuhan penugasan kompetensi.
b. Mengkonversi jam estimasi untuk TM, PS dan PI dengan ketentuan
konversi 1 - 2 – 4. c.
Menghitung jumlah total jam terstruktur berdasarkan rumus :
Misalnya satu Kompetensi Dasar membutuhkan jam belajar sebagai berikut :
Tatap muka TM = 6 jam
Praktik di sekolah PS = 8 jam
Praktik di industri PS = 20 jam Maka:
Jumlah jam terstruktur :
6 + 8 + 20 = 15 jam 1
2 4
Jumlah jam belajar di sekolah : 6 + 8 = 14 jam
Jumlah jam di industri dalam bentuk prakerin = 20 jam
Total jam belajar di sekolah dan industri jam terjadwal adalah :
6 + 8 + 20 = 34
2.3 Mata Pelajaran