BIDANG PEMANFAATAN Index of /ProdukHukum/kehutanan

B. BIDANG PEMANFAATAN

1. Pemungut an dan Pemanf aat an Kayu : a. PERUSAHAAN harus melaksankan sist em silvikult ur Tebang Pilih Tanam Indonesia pada areal hut an seluas 55. 925 lima puluh lima ribu sembilan rat us dua puluh lima hekt ar yang t erlet ak dikelompok hut an Krueng Penaron dan Krueng Baj eun, secara legkap, benar dan bersungguh-sungguh, berpedoman pada perat uran perundang-undangan yang berlaku. Disamping sist em silvikult ur t ersebut , Perusahaan dibenarkan unt uk menggunakan sist em silvikult ur Tebang Habis dengan Permudaan Buat an, dan diwaj ibkan unt uk merehabilit asi areal t idak berhut an t idak produkt if t anah kosong minimal seluas 200 hekt ar t ahun. b. PERUSAHAAN pada t ahun pert ama sampai dengan t ahun ke 15 lima belas yait u sampai dengan selesainya rot asi I TPTI, diberikan j at ah produksi t ahunan dengan kisaran : - Luas minimum = 1. 002 ha t ahun. - Luas maksimum = 1. 670 ha t ahun. - Volume minimum = 37. 875 m 3 t ahun. - Volume maksimum = 63. 125 m 3 t ahun. Namun unt uk kelest ariannya luas yang diij inkan adalah 770 t uj uh rat us t uj uh puluh hekt ar t ahun dengan et at volume 29. 000 dua puluh sembilan ribu m 3 t ahun sepert i diat ur dalam proj ect proposal yang t elah diset uj ui oleh Direkt orat Jenderal Pengusahaan Hut an t anggal 11 Okt ober 1993. Adapun unt uk rot asi II TPTI, j at ah produksi t ahunan akan diperhit ungkan kemudian set elah ada dat a pert umbuhan riap dari permanen plot sample dan risalah hut an at as areal HPHnya. c. PERUSAHAAN harus melaksanakan kegiat an pengusahaan hut an dengan mempergunakan cara- cara pemungut an kayu secara modern sesuai dengan keadaan wilayah kerj anya sert a t idak meninggalkan azas kelest arian hut an dan lingkungannya. d. Semua kegiat an pengusahaan hut an harus dilaksanakan dengan cara yang t idak mengakibat kan adanya pemborosan dan kerugian- kerugian sumber daya alam. e. PERUSAHAAN. . . e. PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang j enis kayu yang dilindungi t anpa ij in khusus yang dikeluarkan oleh Depart emen Kehut anan. f . PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang melampaui j at ah t ebang yang t elah dit et apkan dalam Rencana Karya Lima Tahunan dan Rencana Karya Tahunan. g. PERUSAHAAN dilarang melaksanakan penebangan hut an diluar areal yang t elah dit et apkan didalam RKL dan RKT yang t elah disahkan. h. PERUSAHAAN dilarang menebang diluar areal Hak Pengusahaan Hut annya. i. PERUSAHAAN dilarang melakukan penebangan ulang pada areal bekas t ebangan t anpa ij in khusus dari Depart emen Kehut anan. j . Hak Pemungut an hasil hut an dari penduduk yang sesuai dengan hak adat set empat t et ap berlaku dan waj ib diindahkan oleh PERUSAHAAN. 2. Jaringan Jalan : PERUSAHAAN harus membangun dan memelihara j aringan j alan di dalam areal kerj anya sesuai dengan ket et apan dan ket ent uan t ent ang pembuat an j alan angkut an sert a sesuai dengan RKPH yang t elah disahkan. Jaringan j alan angkut an hasil hut an dalam areal kerj a dibuat dengan ket ent uan : a. Jaringan j alan ut ama sej auh mungkin disesuaikan dengan rencana pembangunan j alan umum yang dilakukan oleh Pemerint ah. b. Pada daerah yang berawa, PERUSAHAAN dibenarkan membangun j alan rel sebagai j aringan j alan ut ama. c. PERUSAHAAN waj ib t et ap memelihara bekas j alan angkut an kayu dalam hal ini j alan ut ama dan j alan cabang dengan t uj uan unt uk dipert ahankan sebagai j alan pengawasan dan pemeliharaan hut an. d. PERUSAHAAN waj ib mengat ur penggunaan dan pemanf aat an semua j alan besar at au kecil dan j alan pengangkut an lainnya baik unt uk keperluan sendiri, pihak lain, maupun masyarakat disekit arnya dengan sebaik-baiknya, dengan t et ap memperhat ikan perlindungan dan pengamanan areal kerj anya t erut ama dari pencurian, perambahan hut an dan peladang berpindah. 3. Peralat an logging. . . 3. Peralat an Logging a. Dalam rangka pelaksanaan kegiat an di areal kerj anya, PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk membuat rencana pengadaan pemanf aat an dan laporan realisasi t ent ang j enis, j umlah sert a keadaan per j enis alat berat yang ada di lapangan kepada Depart emen Kehut anan. b. Set iap pemindahan peralat an yang digunakan ket empat lain di luar areal kerj anya perlu mendapat perset uj uan dari Depart emen Kehut anan. c. Set iap peralat an yang t idak dipergunakan lagi dan direncanakan unt uk dapat dihapuskan agar dibuat berit a acara dan perlu mendapat kan perset uj uan penghapusan dari Depart emen Kehut anan. 4. Penanaman Modal a. Unt uk memenuhi kewaj iban-kewaj ibannya dalam kegiat an pemungut an hasil hut an, PERUSAHAAN akan menanamkan modalnya sebesar Rp. 3. 619. 870. 000 t iga milyar enam rat us sembilan belas j ut a delapan rat us t uj uh puluh ribu rupiah. b. Perubahan penanaman modal dilaksanakan sesuai dengan perset uj uan Pemerint ah. c. PERUSAHAAN waj ib melaporkan pelaksanaan penanaman modal set iap t ahun dalam bent uk isian yang t elah dit ent ukan dan neraca akhir t ahun yang diaudit oleh Akunt an Publik kepada Depart emen Kehut anan selambat -lambat nya pada akhir semest er pert ama t ahun berikut nya. 5. Ket enaga Kerj aan a. Penggunaan Tenaga Kerj a PERUSAHAAN harus menggunakan t enaga kerj a Indonesia yang t erlat ih, t erampil dan ahli dalam j umlah yang cukup unt uk semua bidang dan j enis pekerj aan dan j asa yang diperlukan. PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk mengaj ukan Rencana Penggunaan Tenaga Kerj a Tahunan kepada Depart emen kehut anan. b. Program Pendidikan Dan Lat ihan Tenaga Kerj a PERUSAHAAN harus melaksanakan pendidikan dan lat ihan bagi sebanyak-banyaknya t enaga kerj a Indonesia unt uk membina, meningkat kan dan mengembangkan ket rampilan dan keahliannnya, dan disamping it u PERUSAHAAN diwaj ibkan mengikut sert akan t enaga kerj a pada set iap pendidikan dan lat ihan yang dilakukan oleh Pemerint ah sepanj ang menyangkut bidang kegiat annya. c. Pemut usan. . . c. Pemut usan Hubungan Kerj a Pada set iap t erj adinya pemut usan hubungan kerj a karyawan harus diperlakukan sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku. 6. Pungut an Iuran PERUSAHAAN harus membayar Iuran Waj ib, Iuran Hasil Hut an sert a iuran-iuran lainnya sebagaimana diat ur dalam Perat uran Pemerint ah No. 22 Tahun 1967 j o Perat uran Pemerint ah No. 21 Tahun 1980, Keput usan Presiden No. 29 Tahun 1990 j o Keput usan Presiden No. 28 Tahun 1991 j o Keput usan Presiden No. 40 Tahun 1993, dan Keput usan Presiden No. 30 Tahun 1990 j o Keput usan Presiden No. 29 Tahun 1991 j o Keput usan Presiden No. 41 Tahun 1993 sert a perat uran perundang-undangan lainnya yang berlaku.

C. BIDANG PENGOLAHAN