Teknik Pengolahan Data METODE PENELITIAN

Sandi Suksa S, 2014 Pengaruh Metode Abjad Untukmeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Sdlb Di Slb Bandung Raya Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Teknik pengumpulan data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto 2002 : 118 “Hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi; sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan” Teknik pengumpulan data yang dikumpulkan adalah dengan observasi, yaitu mencatat perilaku ketika perilaku itu terjadi, yaitu dengan tes membaca dengan menggunakan pola desain ABA, Baseline A, Intervensi B dan Baseline A’, yaitu berupa persentase subyek dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Semua data yang telah dikumpulkan dan dicatat pada tabel yang telah tersedia lalu diolah dengan mencari rata-rata dari setiap sesinya dan digambarkan dalam bentuk grafik.

F. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengolah dan menganalisis data yang sudah dihimpun melalui penelitian SSR ini menggunakan statistik deskriptif dengan tujuan memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu, dengan menggunakan grafik untuk memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen sebelum diberikan perlakuan maupun setelah diberikan perlakuan. Hasil dari proses pengumpulan data dihasilkan dari pengamatan selama empat sesi untuk menskor pengukuran baseline A. Sedangkan untuk mengukur delapan sesi untuk mengukur treatment dan untuk mengukur skor baseline A’ dilakukan empat sesi, dengan langkah-langkah sebagai berikut : Sandi Suksa S, 2014 Pengaruh Metode Abjad Untukmeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Sdlb Di Slb Bandung Raya Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Melakukan penilaian pada baseline A pada setiap sesinya, selama empat kali pertemuan. 2. Melakukan penilaian pada intervensi B selama delapan kali pertemuan yang setiap harinya satu sesi. 3. Melakukan penilaian pada baseline A’ selama empat kali pertemuan. 4. Membuat tabel penilaian untuk skor yang telah diperoleh pada baseline-1 A, treatment B, dan baseline- 2 A’. 5. Membandingkan hasil skor baseline sebelum mendapat perlakuan dan setelah mendapatkan perlakuan. 6. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian dalam bentuk grafik untuk melihat sejauh mana perubahan yang terjadi. Sandi Suksa S, 2014 Pengaruh Metode Abjad Untukmeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Sdlb Di Slb Bandung Raya Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kemampuan membaca permulaan sebelum dilakukan intervensi dapat dilihat pada hasil baseline A, dari empat sesi yang dilaksanakan, skor terendah adalah 40,8 , sedangkan skor tertinggi adalah 58,1 , dengan mean levelnya 47,3. 2. Kemampuan membaca permulaan siswa sesudah diintervensi mengalami peningkatan, dibandingkan dengan sebelum mendapat intervensi. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase membaca permulaan siswa sesudah intervensi atau baseline A’, dari empat sesi yang dilaksanakan, skor terendah adalah 66,1 , sedangkan skor tertinggi adalah 74,4 , dengan mean level 70,7. 3. Ada dampak yang nyata dalam kemampuan membaca permulaan siswa setelah menggunakan metode abjad sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hal ini dapat dilihat dari hasil skor persentase membaca terendah sebelum intervensi baseline A adalah 40,8 , sedangkan skor persentase membaca terendah setelah intervensi baseline A’ adalah 66,1 . Demikian juga dengan skor persentase membaca tertinggi sebelum intervensi baseline A adalah 58,1 , sedangkan skor persentase membaca tertinggi setelah intervensi baseline A’ adalah 74,4 . Hal ini dapat terlihat dari mean level sebelum intervensi baseline A adalah 47,3, sedangkan mean level sesudah intervensi baseline A’ adalah 70,7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode abjad dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan. Hal ini

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA PASAK HITUNG TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN SDLB KELAS 1 SLB TERATE KOTA BANDUNG.

1 4 34

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA HURUF TIMBUL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN HURUF AWAS PADA ANAK LOW VISION KELAS I SDLB DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG.

0 1 41

PENERAPAN METODE SUKU KATA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

0 1 31

PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA LOW VISION KELAS I SDLB DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG.

0 0 47

PENGGUNAAN METODE FONIK DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN: Single Subject Research Pada Siswa Kelas III SDLB di SLB Purnama Asih Bandung.

10 36 36

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB-C YPSLB GEMOLONG TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 18

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB YAPENAS YOGYAKARTA.

0 4 178

KEEFEKTIFAN MEDIA LKS WORD SQUARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB KASIH IBU YOGYAKARTA.

1 2 188

PENGARUH METODE VAKT TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB PURNAMA ASIH - repositoryUPI S PRS 1101101 Title

0 0 2

PENGARUH METODE VAKT TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB PURNAMA ASIH Penelitian Subjek Tunggal Anak Tunagrahita Ringan) - repository UPI S PLB 1105216 Title

0 2 3