Pengembangan Kurikulum Kurikulum Program Produktif

33 2. Desain kurikulum program produktif kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan seperti apakah yang relevan dengan tuntutan dunia kerja?. 3. Bagaimana hasil implementasi kurikulum program produktif yang telah dikembangkan pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan? 4. Apa faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dari desain kurikulum program produktif pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang telah dikembangkan?.

F. Definisi Operasional

Dalam rencana penelitian, terdapat beberapa peristilahan yang berkaitan dengan tema penelitian yang telah dituangkan pada dalam perumusan masalah. Persitilahan tersebut masih perlu diberikan pengertian secara operasional. Hal ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan mempermudah pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan. Adapun istilah-istilah yang perlu ditulis dalam bagian definisi operasional ini, adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Kurikulum

Pengembangan dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Goppers Ross dalam Mansyur 2007:27, yaitu “Curriculum itself is a construct or concept, a verbalization of an extremely complex idea or set of ideas”. Oleh karena itu dalam penelitian ini, pengembangan dimaksudkan untuk menghasilkan produk akhir melalui upaya perbaikan produk atau peningkatan kualitas proses 34 dalam bentuk nilai tambah dari apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan nilai- nilai potensial. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah kurikulum khususnya kurikulum program SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Maka pengembangan kurikulum yang dimaksud dalam penelitian ini adalah upaya sistematis, terencana, dan komprehensif dengan tujuan untuk mengkritisi, memperbaharui, dan menyempurnakan kurikulum program produktif SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

2. Kurikulum Program Produktif

Kurikulum SMK, khususnya kurikulum program produktif menggunakan pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi. KBK lahir dari model kurikulum teknologi, model imi merupakan satu model kurikulum yang memfokuskan tujuannya pada penguasaan kemampuan atau kompetensi-kompetensi kerja. Kompetensi kerja yang dimaksud adalah berdasarkan standar industridunia kerja. Sehingga kurikulum SMK, khususnya kurikulum program produktif pada setiap kompetensi keahlian diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam mencapai penguasaan kompetensi kerja, kompetensi dijabarkan menjadi sub kompetensi, bahkan dikembangkan hingga sub-sub kompetensi atau performansi yang dapat diamati dan dapat diukur. Core kurikulum program produktif di SMK menggunakan model Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kompetensi menurut Mc. Ashan 1979:45 adalah “the knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his or her being to the extent he or she can satisfactorily 35 perform particular cognitive, effective, and psychomotor behavior”. Perilaku kerja yang diharapkan seperti yang dituliskan Mc. Ashan di atas, ditegaskan oleh Crunkilton 1988:6 yang menyatakan bahwa “kompetensi merupakan tugas- tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang dianggap kritis untuk keberhasilan ketenagakerjaan”. Kompetensi dibangun oleh dua filosofi yaitu ”Human Competency” dan ”Mastery Learning”. Blank, 1982:vi, kedua filosofi tersebut diperlukan untuk membentuk suatu kemampuan individu yang sesuai dengan situasi kerja, hal ini sejalan dengan pernyataan SpencerSpencer 1993:9.yang menyatakan bahwa: “competence is an underlying characteristic of individual that is causally related to criterion-referenced effective andor superior performance in a job or situation”. Wujud kompetensi yang dikuasai siswa secara terperinci dinyatakan oleh Sukmadinata 2000:29, melalui “suatu kecakapan, kebisaan, keterampilan, kegiatan, perbuatanperformansi yang dapat diamati dan terukur”. Merujuk pada definisi-definisi kompetensi diatas, maka pengertian kompetensi dalam penelitian ini diartikan sebagai kemampuan yang perlu dimiliki oleh individu meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan tugas pekerjannya.

3. SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

Dokumen yang terkait

BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

19 123 56

STUDI EKSPLORASI MINAT SISWA SMK DI KOTA BANDUNG :Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung.

1 3 36

KONTRIBUSI KOMPETENSI PROGRAM PRODUKTIF TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMKN 2 KOTA BANDUNG.

0 2 31

IMPLEMENTASI KURIKULUM UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI :Studi Pada Program Studi Keahlian Teknik Otomotif, Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Bandung.

0 3 96

PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( Studi Pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Di Kota Bandung ).

2 5 85

IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 KABUPATEN KUDUS.

0 0 11

RELEVANSI KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK N 3 YOGYAKARTA TERHADAP KEBUTUHAN DUNIA USAHA/INDUSTRI (DUDI) AGEN TUNGGAL PEMEGANG MERK (ATPM).

2 12 36

STUDI EKSPLORASI MINAT SISWA SMK DI KOTA BANDUNG :Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung - repositoryUPI S TM 0900329 Title

0 0 3

RELEVANSI ANTARA KOMPETENSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF DENGAN PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 172

PARTISIPASI INDUSTRI OTOMOTIF DALAM MENJALIN KERJASAMA DENGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 0 14