Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

6 Selain itu, problem posing memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk merekonstruksi pikirannya dalam membentuk soal atau membuat pertanyaan. Kegiatan ini memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan yang lebih bermakna sesuai dengan skemata yang dimiliki siswa Hudoyo, 1988: 5. Problem posing pada umumnya digunakan pada tiga bentuk kegiatan kognitif yang bersifat matematis, yaitu: 1 sebelum pemecahan masalah, yang merupakan suatu pengembangan masalah awal dari suatu situasi yang diberikan; 2 pada saat pemecahan masalah, yang merupakan tahap perumusan ulang masalah atau soal agar menjadi mudah untuk diselesaikan; dan 3 setelah pemecahan masalah, yang merupakan modifikasi tujuan atau kondisi dari masalah yang sudah dipecahkan untuk merumuskan masalah baru Silver dan Cai, 1996. Situasi didefenisikan sebagai: ”Some blockages that must be experienced by the problem solvers, they do not know at first how to proceed” Kroll et al., 2001: 1. Pembelajaran matematika melalui problem posing diharapkan dapat menjadi pembelajaran yang efektif karena kegiatan problem posing sesuai dengan pola pikir matematis dalam arti: 1 pengembangan matematika sering terjadi dari kegiatan problem posing, dan 2 problem posing merupakan salah satu tahap berpikir matematis Suryanto, 1998: 6.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 7 1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran problem posing dan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa ditinjau dari kualifikasi sekolah rendah, sedang, dan tinggi? 2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran problem posing dan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa ditinjau dari kualifikasi sekolah rendah, sedang, dan tinggi? 3. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran problem posing dan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa ditinjau dari kualifikasi sekolah rendah, sedang, dan tinggi? 4. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran problem posing dan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa ditinjau dari kualifikasi sekolah rendah, sedang, dan tinggi? 5. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran problem posing? 6. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran problem posing?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi objektif mengenai kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa 8 sekolah dasar melalui pembelajaran problem posing. Secara rinci, tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Menelaah perbedaan kemampuan penalaran matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran problem posing dan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa ditinjau dari kualifikasi sekolah rendah, sedang, dan tinggi. 2. Menelaah perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran problem posing dan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa ditinjau dari kualifikasi sekolah rendah, sedang, dan tinggi. 3. Menelaah perbedaan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran problem posing dan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa ditinjau dari kualifikasi sekolah rendah, sedang, dan tinggi. 4. Menelaah perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran problem posing dan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa ditinjau dari kualifikasi sekolah rendah, sedang, dan tinggi. 5. Memperoleh informasi mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran problem posing. 6. Memperoleh informasi mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran problem posing. 9

D. Manfaat Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMA NEGERI PANCURBATU MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING.

0 2 47

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK DAN MOTIVASI SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING.

0 2 45

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Keberanian Bertanya Matematika (PTK Pada Siswa Kelas X Semester Ganjil SMK Muhammadiya

0 1 18

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TEKNIK PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR : Studi Eksperimen Kuasi di Kelas V Sekolah Dasar Kecamatan Klari Kabupaten Karawang.

0 2 58

PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN SELF ESTEEM SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS.

4 16 59

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR :Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN di Kota Bandung.

0 0 46

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INVESTIGATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V SD Negeri di Kota Tasikmalaya.

13 54 50

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (Studi Eksperimen di Suatu SMP N di Kota Tangerang).

0 1 54

PEMBERDAYAAN BENDA MANIPULATIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas II SD di Kota Bandung Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 1 62

PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

0 0 10