1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pendidikan terdapat beberapa
komponen meliputi tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, lingkungan pendidikan, dan media pendidikan yang menjadi satu kesatuan fungsional
yang saling berinteraksi, bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan pendidikan, dimana salah satu caranya adalah melalui pendidikan sekolah.
Pendidikan sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia yang handal dalam
pembangunan. Menurut Mulyasa 2002, perwujudan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggungjawab pendidikan, terutama
dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek yang semakin berperan dalam menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri, dan
profesional pada bidangnya masing-masing. Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan dalam upaya
mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan mampu bersaing diera globalisasi karena dapat membentuk karakter, perkembangan ilmu dan
mental seorang anak yang nantinya akan tumbuh menjadi seorang manusia
2
dewasa yang dapat berinteraksi dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya, baik sebagai makhluk individu maupun sosial.
Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan cara memperbaiki proses pembelajaran. Pada dasarnya belajar-mengajar
merupakan interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran,
keuletan, dan sikap terbuka disamping kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari situasi yang dihadapi dengan keadaan
bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan reaksi asli, kematangan atau
perubahan-perubahan sementara dari organisme Jogiyanto, 2006. Perubahan dalam proses pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh faktor
kemampuan guru, dimana dengan adanya kemahiran guru dan interaksi yang baik antara guru dengan siswa maka akan ada perubahan optimal pada siswa
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Guru dapat memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang
tepat dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
memungkinkan materi pelajaran yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan dapat tersampaikan dengan baik. Strategi pembelajaran yang
tidak tepat guna akan menjadi penghalang bagi kelancaran jalannya proses
3
belajar mengajar. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang diterapkan seorang guru, akan mendapat hasil yang optimal jika mampu dipergunakan
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Zaini 2008, strategi pembelajaran memiliki peran yang besar dalam
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Berbagai macam strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran
antara lain adalah The Power Of Two, Team Quiz, Snow Balling, Index Card Match, Card Sort, Inquiring Minds Want To Know, Learning Start With a
Question. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Banyudono merupakan sekolah
negeri terakreditasi A yang terletak di kabupaten Boyolali. Letak SMP ini jauh dari pusat kota Boyolali. Mayoritas siswanya dari keluarga menengah ke
bawah sehingga kurang mampu untuk mengikuti les tambahan di luar sekolah. Hal ini menyebabkan siswa hanya di sekolah saja dalam
mendapatkan materi pelajaran. Berdasarkan hasil survey hampir 80 siswa di SMP N 2 Banyudono ini kurang tertarik mengikuti pelajaran. Mereka
datang ke sekolah hanya untuk bertemu dengan teman, bermain dan alasan lain, yang tujuan utamanya bukan untuk belajar. Maka dari itu misi utama
guru di SMP ini yaitu untuk menumbuhkan dan meningkatkan keinginan belajar pada siswa.
Berdasarkan hasil observasi terhadap proses Biologi kelas VIIA SMP N 2 Banyudono, menunjukkan bahwa proses pembelajaran Biologi belum
berjalan secara optimal. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi guru di
4
kelas, antara lain: 1 Siswa kurang menyukai pelajaran Biologi, 2 Siswa cenderung ramai dan kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran, 3
Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran, 4 Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi. Hal ini dapat dilihat pada saat proses
pembelajaran Biologi berlangsung, siswa tidak memperhatikan dan terlihat berbincang dengan temannya pada saat pelajaran berlangsung, serta tidak ada
yang berani bertanya ataupun menjawab saat guru bertanya tentang materi yang disampaikan, dan juga nilai yang rendah saat ulangan.
Dari beberapa permasalahan yang ditemui di SMP N 2 Banyudono khususnya kelas VIIA, maka peneliti mengambil dua masalah utama yang
akan dipecahkan, yaitu pada masalah kurangnya tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran dan rendahnya hasil belajar Biologi siswa. Dari
kedua permasalahan ini, peneliti perlu mengadakan identifikasi terhadap penyebab dari timbulnya masalah tersebut agar dapat segera ditindaklanjuti
dan dipecahkan. Pola pengajaran pada mata pelajaran Biologi tingkat SMP yang
dilakukan oleh SMP N 2 Banyudono cenderung menggunakan metode ceramah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP N 2
Banyudono kelas VIIA, menunjukkan bahwa rata-rata nilai biologi 67,63 atau hanya 50 dari jumlah siswa di kelas VIIA yang dapat mencapai nilai KKM.
Padahal nilai 7,00 adalah nilai batas minimal ketuntasan di mata pelajaran biologi.
5
Dari hasil observasi tersebut direncanakan menggunakan pembelajaran aktif dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start
With a Question untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan. Learning Start With a Question pembelajaran dimulai dengan pertanyaan merupakan
salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA. Tipe Learning Start With a Question merupakan strategi pembelajaran
aktif dalam bertanya. Agar siswa aktif dalam bertanya, maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca
terlebih dahulu. Strategi Learning Start With a Question dalam pembelajaran IPA diharapkan dapat menghilangkan rasa bosan siswa dalam belajar. Siswa
dapat saling bertukar pikiran dengan teman. Hal ini dapat membuat kelas lebih hidup dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih serius belajar dan
siswa tidak mengalami kebosanan. Kelebihan strategi pembelajaran Learning Start With A Question
yaitu: a.
Pelaksanaan proses pembelajaran ditekankan pada keaktifan belajar siswa dan keaktifan guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang serasi dan
menantang pola interaksi siswa. b.
Siswa dapat belajar secara aktif dengan bertanya tentang materi sebelum ada penjelasan dari guru.
c. Siswa memiliki gambaran mengenai materi yang akan dipelajari.
d. Mengetahui siswa yang belajar dan tidak belajar.
e. Mengetahui kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
6
f. Membantu siswa lebih sempurna dalam menerima informasi, atau dapat
mengembangkan keterampilan kognitif tingkat tinggi. Arsyad 2003 menyatakan bahwa pemakaian media pengajaran
dalam proses pembelajaran dapat membantu perkembangan kreativitas guru sebagai pendidik dan siswa sebagai subyek belajar. Melalui media
pengajaran, guru dapat meningkatkan kompetensi pengajaran. Media pengajaran dapat mengoptimalkan cara guru berkomunikasi dengan siswa
secara efektif. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai salah
satu solusi dari masalah ini adalah media gambar yang dapat mengarahkan perhatian siswa kepada pelajaran yang diterima. Dengan demikian,
kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar. Media gambar merupakan salah satu media yang dapat dijadikan pilihan
karena merupakan media grafis yang tidak diproyeksikan yang mengandung materi visual dan verbal yang dapat merangsang anak untuk berfikir lebih
aktif dan kreatif. Penelitian tentang Tindakan Kelas melalui pembelajaran aktif
Learning Start With a Questian pernah dilakukan oleh Rosyana pada tahun 2010. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran
Learning Start With a Questian dapat meningkatkan hasil belajar siswa di MTs Muhammadiyah Blimbing kelas VII semester II. Penelitian lain juga
7
pernah dilakukan oleh Rismawati pada tahun 2010, dan hasilnya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keaktifan dalam pembelajaran
melalui penggunaan strategi Pembelajaran Learning Start With a Question di kelas VII SMP Negeri 3 Wonogiri.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul : “Penerapan Strategi Pembelajaran
Learning Start With a Questian Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Biologi Pada Pokok
Bahasan Ekosistem Siswa Kelas VIIA SMP N 2 Banyudono Tahun Ajaran 20112012
” B.
Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan perlu dibatasi untuk menghindari perluasan masalah, agar lebih efisien dan efektif dalam melakukan penelitian
yang selaras dengan judul. Adapun batasan masalah adalah: 1.
Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 2
Banyudono Tahun Ajaran 20112012. 2.
Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Learning
Start With a Question dengan media gambar.
8
3. Parameter
Parameter yang digunakan adalah hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Banyudono Tahun Ajaran 20112012 yang diperoleh
saat melakukan proses dan setelah proses pembelajaran. 4.
Materi Pokok Mata pelajaran Biologi dibatasi pada materi pokok Ekosistem.
C. Rumusan Masalah