khusus mengatur mengenai pelaksanaan pembinaan narapidana memberikan pengertian mengenai pembinaan dalam Pasal 1 angka 1 sebagai berikut:
Pembinaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku,
profesional, kesehatan jasmani dan rohani Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan.
E. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian agar terlaksana dengan maksimal maka peneliti mempergunakan beberapa metode sebagai berikut:
1. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris. Pendekatan ini mengkaji bentuk normatif atau yuridis
pembebasan bersyarat narapidana dengan perundang-undangan yang berlaku
di Lembaga
Pemasyarakatan khususnya
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen, Kelas IIA Ambarawa dan Kelas IIB
Klaten. 2.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.
16
Yaitu untuk memberikan gambaran mengenai efektivitas pembebasan bersyarat
narapidana dalam pembinaan baik secara yuridis maupun empirisnya dalam Lembaga Pemasyarakatan khususnya Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Sragen, Kelas IIA Ambarawa dan Kelas IIB Klaten.
16
Soerjono dan Abdulrahman, 2003, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, hal. 23. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang merupakan prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak.
3. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini maka lokasi yang akan menjadi tempat melaksanakan penelitian adalah Lembaga Pemasyarakatan khususnya
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen, Kelas IIA Ambarawa dan Kelas IIB Klaten.
4. Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan sumber data sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer diperoleh penulis secara langsung dari Petugas Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen,
Kelas IIA Ambarawa dan Kelas IIB Klaten. b.
Data Sekunder Data sekunder berupa bahan-bahan pustaka, yang terdiri dari:
1 Bahan hukum primer, meliputi:
a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP;
b Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan; c
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan
dan Pembimbingan
warga Binaan
Pemasyarakatan; d
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
e Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor M.2.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi,
Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat.
f Peraturan perundang-undangan lainnya, khususnya yang
terkait dengan pembebasan bersyarat yang dibukukan. 2
Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder, meliputi literatur-literatur dan
hasil karya tulis ilmiah para pakar sarjana mengenai pembebasan bersyarat narapidana sehingga menunjang
penelitian yang dilakukan. 5.
Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dimaksud di atas, maka digunakan
teknik pengumpulan sebagai berikut: a.
Studi kepustakaan Dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku kepustakaan
dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan, dilakukan dengan cara mencari, mencatat, menginventarisasi, menganalisis,
dan mengutip data yang diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan sekripsi ini.
b. Wawancara
Sebagai data primer yakni wawancara.
17
Dilakukan terhadap Petugas Pemasyarakatan di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Sragen, Kelas IIA Ambarawa dan Kelas IIB Klaten. 6.
Metode Analisis Data Dalam metode analisis data akan digunakan, penulis menggunakan
metode analisis data kuantitatif.
18
Yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh dari Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Sragen, Kelas IIA Ambarawa dan Kelas IIB Klaten. Dengan demikian, akan diketahui masalah dan pemecahan masalah tersebut,
serta hasil dari penelitian dan hasil akhir dari penelitian yang berupa kesimpulan.
F. Sistematika Skripsi