Dede Rohayat, 2014 Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari KRPL Dalam Mendorong Kemandirian
Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pada ciri-ciri di atas, penulis berupaya untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari
terhadap Kemandirian anggota dimana aspek yang diteliti yaitu perencanaan pelaksanaan dan tindak lanjut di kelompok Kelompok Bunda Asri Di Desa
Kariawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.
D. Definisi operasional
1. Pengelolaan
Pengelolaan merupakan upaya dalam mencapai tujuan suatu organisasi dalam lembaga. Pada penelitian ini pengelolaan menggambarkan pengelolaan pada tahapan
perencanaan dimana dimulai dari rahapan identifikasi sampai pembuatan perencanaan kegiatan pelaksanaan KRPL, pada pelaksanaan melihat gambaran mengenai tahapan-
tahapan kegiatan KRPL, dan tindak lanjut program dalam upaya pengembangan program.
2. Program Kawasan Rumah Pangan Lestari
Pengertian kawasan rumah panggan lestari KRPL merupakan pemangfaatan pekarangan dalam mewujudkan kemandirian pangan pada suatu kawasan.
Pelaksanaan KRPL di lakukan pada suatu dusun atau kampung yang telah menambahkan intensifikasi pemangfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum
lain nya seperti lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengelolaan dan pemasaran hasil.
3. Kemandirian
Kemandirian merupakan suatu keadaan dimana individu tidak bergantung kepada orang lain dimana kemandirian merupakan penyelarasan aspek-aspek yang
baik dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang. Kemandirian merupakan upaya pantang menyerah dalam berbagai kondisi yang buruk.
Dede Rohayat, 2014 Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari KRPL Dalam Mendorong Kemandirian
Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Dalam proses pengumpulan data, peneliti menjadikan informan utama sebagai informan primer dan peneliti sebagai instrument utama karena peneliti mengetahui
aspek yang akan dicari dalam penelitian. Alasan pemilihan informan tersebut karena kebutuhan informasi tersebut dapat dikembangkan dan digali secara lebih dalam.
Moleong 2004: 121 bahwa, “dalam penelitian kualitatif penulis bertindak sebagai instrument utama”. Penulis sebagai instrument penelitian dapat memahami makna
interaksi antar manusia, membaca gerak muka, memahami perasaan dan nilai yang terkandung dibalik ucapan atau perbuatan subjek penelitian, sehingga meskipun
digunakan alat perekam, penulis tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian. Dalam penelitian ini penulis menjadi informan pertama dalam proses
penelitian karena peneliti lebih memahami kebutuhan yang akan di teliti.
F. Proses Pengembangan Instrumen