PELAKSANAAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DALAM MENDORONG KEMANDIRIAN ANGGOTA KELOMPOK TANI BUNDA ASRI DI DESA KARYAWANGI KECAMATAN PARONGPONG.

(1)

ANGGOTA KELOMPOK TANI BUNDA ASRI DI DESA KARYAWANGI KECAMATAN PARONGPONG

SKRIPSI

Di Ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

DEDE ROHAYAT (0901099)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong”. Ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini aya menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Februari 2014 Yang membuat pernyataan,


(3)

DEDE ROHAYAT 0901099

Judul:

PELAKSANAAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DALAM MENDORONG KEMANDIRIAN

ANGGOTA KELOMPOK TANI BUNDA ASRI DI DESA KARYAWANGI KECAMATAN PARONGPONG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

(Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd) NIP. 199590826 198603 1 003

Pembimbing II

(Dr. Iip Saripah, M.Pd) NIP. 19701210 199802 2 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

(Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd) NIP. 199590826 198603 1 003


(4)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dilaksanakan di kelompok tani Bunda Asri merupakan program untuk meningkatkan kesejahteraan, kemandirian pangan dan keberagaman konsumsi pangan. Hal itu mendorong peneliti mengkaji mengenai pelaksanaan program KRPL dalam meningkatkan kemandirian anggota kelompok tani Bunda Asri. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan : (1 perencanaan Program KRPL, 2) pelaksanaan program KRPL, 3) tindak lanjut program KRPL dalam mendorong kemandirian anggota kelompok tani Bunda Asri.

Konsep yang dijadikan tinjauan teori dalam penelitian ini adalah Konsep Manajemen Program, Konsep KRPL, Konsep Pemberdayaan, Konsep Kemandirian, dan Konsep Pendidikan Luar Sekolah.

Penelitian ini menggunakan metode deskritif dan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang diguakan yaitu wawancara, observasi, studi dokumentasi, studi litelatur dan triangulasi data. Semua teknik dan pendekatan dipakai untuk mengumpulkan data dan informasi serta mengolah informasi tersebut menjadi sebuah temuan dalam pertanyaan penelitian.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1). Perencanaan program KRPLdiawali oleh identifikasi kebutuhan terlebih dahulu kepada anggota dalam bentuk musyawarah, sosialisasi, dan adanya pembuatatan perencanaan pelaksanaan program. 2). Pelaksanaan KRPL di kelompok tani bunda asri menggambarkan pelaksanaan program. Kelompok tani Bunda Asri melaksanakan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dilihat dari proses tujuan, sasaran program, waktu kegiatan, Fasilitas pendukung kegiatan, Penyuluhan hambatan dalam kegiatan program KRPL. 3). Dilihat dari tindak lanjut KRPL dimana pengembangan program berupa pemberian modal, pembinaan anggota kelompok, penguatan kelembagaan dan kemitraan.

Pelaksanaan program KRPL di kelompok tani Bunda Asri dilihat dari perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut program merupakan upaya dalam mendorong kemandirian pangan untuk kesejahteraan anggota.


(5)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Absrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Ucapan Terima Kasih ... iii

Daftar Isi... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi masalah ... 8

C. Rumusan Masalah ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Konsep pengelolaan ... 11

1. Definisi Pengelolaan ... 11

2. Fungsi Pengelolaan ... 12

B. Program kawasan rumah pangan lestari KPRL ... 23

1. Pengertian kawasan rumah pangan lestari ... 23

2. Prinsip Program kawasan rumah pangan lestari KPRL .... 23

3. Pelaksanaan Program kawasan rumah pangan lestari ... 23

4. Sasaran Program kawasan rumah pangan lestari KPRL ... 24

5. Tujuan pengembangan model kawasan rumah pangan lestari ... 24

C. Teori dan konsep pemberdayaan ... 25

1. Konsep Dan Pengertian Pemberdayaan ... 25

2. Dimensi Pendekatan Pemberdayaan ... 29

3. Partisipasi dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 31


(6)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Kemandirian ... 32

1. Pengertian kemandirian ... 32

2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian ... 33

3. Ciri-Ciri Individu mandiri ... 35

4. PengaruhFaktor Lingkungan dalam Kemandirian ... 36

E. Pendidikan Non Formal ... 36

1. Pengertian pendidikan Non Formal ... 36

2. Asas Relevansi Dan Prinsip Pendidikan Nonformal Dengan Pembangunan Masyarakat ... 37

3. Tujuan Pendidikan Nonformal ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ... 40

1. Lokasi penelitian ... 40

2. Subjek penelitian ... 40

B. Desain penelitian ... 40

C. Metode penelitian ... 41

D. Definisi oprasional ... 43

E. Instrumen Penelitian... 44

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 45

G. Teknik Pengumpulan Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 49

1. Profil kelompok tani Bunda Asri ... 49

a. Latar belakang kelompok Tani Bunda Asri ... 49

b. Profil Kelompok Tani Bunda Asri ... 50

c. Visi, Misi, Strategi, dan Struktur Organisasi ... 50

d. Gambaran Umum Hasil Penelitian... 52

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60 1. Perencanaan Program Kawasan Rumah Pangan


(7)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lestari (KRPL) di Kelompok Tani Bunda Asri. ... 60 2. Pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan

Lestari (KRPL) di kelompok tani Bunda Asri. ... 64 3. Tindak Lanjut Program Kawasan Rumah Pangan

Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian

Di Kelompok Tani Bunda Asri. ... 66 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 71 B. Saran ... 74


(8)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tingginya kemiskinan dan pengangguran yang meningkat menjadi ketimpangan masyarakat merupakan tantangan dalam pembangunan, Masyarakat miskin umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan rendahnya tingkat pendidikan sehingga semakin tertinggal jauh oleh masyarakat lainnya. Kemiskinan ditandai dengan rendahnya ekonomi termasuk rendahnya pendapatan Perkapita, dan keterlantaran Pendidikan ditandai oleh banyaknya penduduk yang tidak memperoleh kesempatan memasuki pendidikan formal dan kalupun memperoleh kesempatan di Formal hanya sampai tingkatatan Sekolah Dasar Hikmat (2010:127).

BPS - Badan Pusat Statistik (2013) Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah Garis Kemiskinan. Dalam Berita Resmi Statistik No. 06/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 profil kemiskinan di Indonesia september 2012 Jumlah penduduk miskin september 2012 mencapai 28,59 juta orang. Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2012 mencapai 28,59 juta orang (11,66 persen). Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2012, maka selama enam bulan tersebut terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 0,54 juta orang. Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2012–September 2012, baik penduduk miskin di daerah perkotaan maupun perdesaan sama-sama mengalami penurunan, yaitu masing-masing turun sebesar 0,18 persen (0,14 juta orang) dan 0,42 persen (0,40 juta orang) tersedia dalam berita BPS di tersedia di http://www.bps.go.id.

Mengacu pada strategi nasional penanggulanggan kemiskinan dalam (Guntur 2009:163), definisi kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan tidak terpenuhi hak-hak dasarnya


(9)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Seperti terpenuhinya kebutuhan panggan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam, dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, dan hak berpartisipasi dalam kehidupan sosial pilitik, baik perempuan ataupun laki-laki.

Dalam Undang-Undang Dasar 1945, khususnya pasal 37 intinya menyatakan bahwa kekayaan Negara dikuasai oleh Negara dan di gunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, dimana seharusnya Negara Bertanggung jawab dalam menggupayakan penghidupan bagi rakyat dan mengembangkan serta memberdayakan usaha yang di upayakan oleh rakyat. Pemerintah harus mengupayakan program-program pembangunan masyarakat dalam upaya penurunan kemiskinan, dimana program pemerintah harus mengembangkan masyarakat dan memberdayakan masyarakat dengan memangfaatkan sumber daya alam yang tersedia di sekitar masyarakat itu sendiri.

Pembangunan masyarakat merupakan proses yang dirancang untuk menciptakan kondisi sosial ekonomi yang lebih maju dan sehat bagi seluruh masyarakat melalui partisipasi aktif serta berdasarkan kepercayaan yang penuh terhadap prakarsa mereka sendiri. Dimana pembangunan masyarakat di ciptkan untuk peningkatan ekonomi yang lebih meningkat dengan adanya partisipasi Dari masyarakat dengan adanya kepercayaan antar masyarakat. Hikmat (2010:67) berpendapat bahwa pembangunan masyarakat merupakan hasil dari perencanaan yang sistematis dari atas yang menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan dimana masyarakat tidak hanya sebagai objek dari pemerintah tapi sebagai subjek yang dimana penempatan masyarakat sebagai aktor utama dalam pembangunan masyarakat. masyarakat dituntut memiliki keahlian dan keterampilan dalam melaksanakan kegiatan atau program baik dari pemerintah atau atas dasar program dari masyarakat itu sendiri untuk menciptakan masyarakat yang kreatif dan inovatip untuk pembangunan masyarakat. Peran aktif segenap


(10)

3

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lapisan masyarakat dalam pembangunan harus ditingkatkan, merata dan berkualitas dalam memikul beban dan tanggung jawab pembangunan, maupun menikmati hasil pembangunan itu sendiri.

Penanggulangan kemiskinan dilakukan dalam rangka pemberdayaan mayarakat miskin melalui berbagai proses pendidikan berkelanjutan yaitu menolong diri sendiri melalui peningkatan kemampuan. Dengan demikian masyarakat mampu menggali dan menempatkan potensi yang ada dalam dirinya untuk menyiapkan berbagai persiapan yang tersedia baik dari aspek sumberdaya, permodalan, teknologi ataupun pasar. Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal dengan pendekatan kelompok dalam mengatasi permasalahan kemiskinan dan pengangguran dengan menciptakan kelompok usaha. Dimana masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan satu wadah usaha dalam mempermudah jaringan atau kemitraan sesama masyarakat itu sendiri.

Pemberdayaan merupakan suatu upaya peningkatan pembangunan masyarakat untuk lebih sejahtera di berbagai sisi, ekonomi, sosial, dan budaya. Pemberdayaaan masyarakat dalam bidang ekonomi, tidak cukup hanya dengan pemberian modal bergulir, tapi juga harus ada penguatan dari sumberdaya manusia, penyediaan prasarana. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi adalah proses kegiatan ekonomi rakyat yang kokoh dan modern, pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi, tidak dapat dilakukan melalui pendekatan individu melainkan di butuhkan pendekatan kelompok.Pemberdayaan petani adalah satu kondisi yang dapat ditumbuhkan melalui proses pemberdayaan (empowerment), yakni pemberian kekuatan atau daya. Pemberdayaan petani sangat penting dalam pembangunan masyarakat, petani merupakan pelaku utama dalam mengembangkan usaha taninya.

Strategi pemberdayaan pada masyarakat tani untuk menumbuh kembangkan kawasan industri pertanian dan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan pertanian


(11)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

holtikultur baik dari produksi ataupun pemasaran, yang dapat di capai dengan penumbuhan pertanian yang tangguh dalam menghadapi persaingan dan mampu memangfaatkan peluang-peluang usaha pertanian. Pemberdayaaan masyarakat tani harus dikembengkan kearah kemandirian dengan menyiapkan dan menumbuhkan pengembangan konsep diri agar konsep diri dan motivasinya bersifat positif dan kuat.

Undang-undang nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan memberi arahan bahwa untuk memenuhi pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi dan seimbang serta aman; mengembangkan usaha pangan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di lakukan antara lain melalui penetapan kaidah penganekaragaman pangan, pengoptimalan pangan lokal, pengembangan teknologi dan sistem insentif bagi usaha pengelolaan pangan lokal, pengenalan jenis tanaman baru, termasuk pangannan lokal yang belum termangfaatkan, pengembangan diversifikaasi usaha tani dan perikanan, peningkatan ketersediaan dan akses benih dan bibit tanaman, ternak dan ikan, pengoptimalan pemangfaatan lahan termasuk lahan pekarangan; penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah di bidang pangan, serta pengembangan industri pangan yang berbasis pangan lokal.

Sejalan dengan program pemerintah pusat dan daerah dalam upaya pemberdayaan masyarakat, serta permintaan pasar berikut konsumen yang tinggi. Meningkatnya permintaan terhadap tanaman holtikultura sayuran perlu di imbangi dengan peningkatan produktifitas para petani dalam tanaman holtikultura, sehingga permintaan pasar terhadap tanaman holtikultura dalam rangka memenuhi pesanan dan kekurangan tersebut.Permintaan pasar yang cukup tinggi terhadap tanaman holtikultura, Permintaan yang cukup tinggi terhadap tanaman holtikultura, merupakan peluang bagi kelompok tani untuk mengembangkan dan meningkatkan produktifitas tanaman holtikultura. Permasalahan yang di hadapi oleh para anggota dalam tanaman holtikultura adalah permodalan dan teknis penanaman tanaman holtikultura sayuran yang produktif.


(12)

5

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam meningkatkan produktifitas petani di perlukan berbagai program pemberdayaan pertanian salah satu program pemberdayaan masyarakat tani dengan program pengembangan model kawasan rumah pangan lestari yang dibangun dalam suatu kawasan (dusun, desa, kecamatan dst) dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan melalui partisipasi masyarakat. Beberapa prinsip dimana pengembangan KRPL sangat penting untuk (a) pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat, (b) peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat, (c) pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pemasaran produk KRPL dan penguatan modal usaha, dan (d) antisipasi perubahan iklim.

Keberlanjutan program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) di lapangan dilakukan melalui : (a) penyediaan dan distribusi benih/bibit melalui Kebun Bibit Desa (KBD) dan Kebun Bibit Induk (KBI), (b) jaminan pasar produk KRPL, (c) penumbuhan dan pengembanganpertanian, (d) penyediaan infrastruktur utamanya penyediaan sumber air, dan (e) dukungan kelembagaan dan pembinaan pemerintah daerah setempat.

Tujuan pengembangan model kawasan rumah pangan lestari dalam panduan pelaksanaan KRPL menurut (kementrian pertanian 2011) adalah:

1. Tujuan jangka pendek; a) memenuhi kebutuhan panggan dan pekaranggan secara lestari; b) meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pemangfaatan lahan pekaranggan di perkotaan maupun pedesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayur, dan tanaman obat, pemeliharaan ternak dan ikan, dan pengelolaan limbah rumah menjadi kompos; c) mengembangkan sumber benih/bibit untuk menjaga keberlanjutan pemangfaatan pekarangan dan melakukan pelestarian tanaman panggan lokal untuk masa depan dan; d) mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu


(13)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan hijau, bersih, dan sehat secara mandiri.

2. Tujuan jangka panjang; a) kemandirian pangan keluarga; b) deversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal; c)pelestarian tanaman untuk masa depan; dan d) peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

Kelompok sasaran kegiatan optimalisasi pemangfaatan pekarangan adalah kelompok wanita yang beranggotakan minimal 30 rumah tangga yang berdomisili berdekatan satu desa. Pemangfaatan pekarangan dengan menanam tanaman sumber pangan (sayur, buah, dan umbi) ataupun ternak dan ikan. Hasil dari pekarangan ini dapat di konsumsi sendiri atau pun dijual secara bersama- sama.

Kelompok Tani Bunda Asri merupakan kelompok usaha yang berada di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat yang didiriakn Tahun 2011 yang menghimpun ibu-ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan tetap untuk melakukan kegiatan yang berguna untuk menunjang penghasilan tambahan sedikitnya bisa membantu ekonomi keluarga yang dimana mayoritas masyarakat karyawangi merupakan petani dan peternak. Tujuan dari kelompok tani Bunda Asih yaitu untuk mendorong peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok, meningkatkan produktifitas dan produksi lahan pekarangan sebagai penopang ekonomi keluarga, dan meningkatkan komoditas budidaya yang ditanam di lahan pekarangan.

Program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) yang sedang dilaksanakan di kelompok tani Bunda Asri antara lain, a. pengembangan pekarangan bunga dan demplot, b. kebun bibit. c. pengembangan kebunsekolah,d. budidaya sayuran dan bunga potong. Adanya kemitraan dengandinas pertanian, dinas ketahanan pangan dan pasar sayuran, mempermudah kelompok tani dalam melaksanakan pendampingan dan pemasaran hasil pertanian, serta bantuan permodalan baik berupa barang seperti bibit, alat-alat pertanian, media pertanian dll, ataupun berupa uang.


(14)

7

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Program kawasan rumah pangan lestari merupakan program pemanfaatan pekarangan kosong yang dijadikan lahan pertanian dengan menggunakan media pertanian seperti penggunaan pelastik polibek, penggunaan pupuk organik maupun kompos dan pemeliharaan pertanian, dengan begitu aggota kelompok dapat mendapatkan pendapatan yang lebih untuk menambah penghasilan keluarga dan mengsejahterakan keluarga. Perencanaan program kawasan rumah pangan lestari dilakukan dengan seluruh partisipasi anggota melalui musyawarah kelompok , sasaran perencanaan program KRPL antara lain anggota dan masyarakat sekitar kelompok tani yang memiliki lahan pekarangan yang tidak produktif degan identifikasi secara langsung kepada anggota kelompok tani dan masyarakat sekitar. Tujuan dari perencanaan program KRPL untuk mempererat silaturahmi, dan untuk membuat tahapan-tahapan pelaksanaan agar mencapai tujuan. Dan Pesrsiapan program KRPL di kelompok tani Bunda Asri adalah:

1. Persiapan bibit tanaman sayuran, buah, dan umbi umbian. 2. Persiapan lahan kebun bibit

3. Peralatan dan media untuk pembibitan antara lain:

Polybag(ukuran kecil,sedang dan besar), pot, tanah, kompos, sekam, dll. Serta menggunakan bahan daur ulang sebagai media pembibitan.

4. Persiapan pendistribusian bibit dan pembangian tugas pengelolaan dan pengawasan.

Pengurus kelompok tani Bunda Asih melakukan kegiatan pembinaan dan pemantauan program (KRPL) pada anggota secara rutin dalam rangka mendorong kemandirian pangan dan penganekaragaman konsumsi pangan terhadap anggota kelompok tani pelaksanaan program KRPL di kelompok tani Bunda Asri telah berjalan selama tujuh bulan. Bentuk pelaksaan program KRPL pada kelompok tani sosialisasi dan praktek secara langsung dengan pembinaan secara langsung degan memberikan materi pengenalan jenis tanaman, penggunaan pupuk organik, dan pemasaran hasil pertanian, mengenalkan beberapa organisme pengganggu


(15)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tanaman (jamur, bakteri, virus, serangga) dan penyuluhan tentang pangan yang beragam, bergizi,seimbang, dan aman untuk hidup sehat aktif dan produktif. pendampingan oleh pengelola dan pembinaan oleh pengelola dilakukan secara rutin dengan pembinaan 1bulan sekali kepada anggota kelompok dengan pemantauan proses KRPL di lapangan.

Pendampingan dan pembinaan secara langsung oleh dinas pertanian terhadap kelompok tani Bunda Asih meningkatkan produktifitas pertanian anggota kelompok tani dalam program kawasan rumah pangan lestari(KRPL), sehingga anggota dapat lebih mandiri dengan adanya pembinaan dan pendampingan dalam proses program kawasan rumah pangan lestari. Hasil yang di dapatkan dari oleh anggota selain di konsumsi sendiri juga di jual, sehingga anggota dapat membeli kebutuhan yang tidak terpenuhi sebelumnya sehingga anggota menjadi mandiri dalam usaha pertanian. Dan tindak lanjut program KRPL dengan melaksankan pemangfaatan lanjutan seperti pembuatan keripik sayur dan aneka juice buah-buahan sebagai produk kelompok tani.

Visi dari kelompok tani Bunda Asri adalah mampu meningkatkan penghasilan dan dapat mensejahterakan anggota kelompok dan warga sekitar Desa Kariawagi, sedangkan Misi dari kelompok tani Bunda Asri adalah meningkatkan kemampuan manejemen bisnis dari tanaman holtikultura, meningkatkan kemampuan teknis penanaman holtikultura sayuran, dan meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan kelompok tani. Strategi dalam kelompok tani Bunda Asri yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan manajemen bisnis tanaman holtikultura, mengajukan permohonan pembinaan, bimbingan, dan bantuan modal usaha kepada pihak pemerintah dan instansi terkait, menggunakan ahli atau narasumber yang sudah berpengalaman dalam tanaman holtikultura, menggunakan media elektronik (internet) dalam mengakses informasi tanaman holtikultura.


(16)

9

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelompok tani Bunda Asri memiliki 30 anggota yang semuanya merupakan petani ataupun buruh tani dan luas lahan pekarangan 1200 M . Kelompok tani Bunda Asri dapat dijadikan sebagai wadah usaha tani bagi anggota dalam upaya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang pada umumnya para petani di Desa karyawangi dapat menjadi suatu fasilitas bagi masyarakat. dari hasil kajian di atas peneliti tertarik untuk menggangkat permasalahan tentang “Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi

Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, terdapat beberapa masalah yang telah teridentifikasi diantaranya:

1. Sasaran program KRPL di kelompok tani Bunda Asri merupakan anggota yang memiliki lahan pekarangan yang tidak produktif.

2. Perencanaan program KRPL di laksanakan oleh pengelola dengan adanya partisipasi seluruh anggota melalui musyawarah dan sosialisasi.

3. Pelaksanaan program KRPL merupakan program dengan sistem (top down) tapi di laksanakan sistem (Bottom up) dimana pelaksanaan di lakukan oleh masyarakat didasari dari kebutuhan masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.

4. Tindak lanjut program KRPL dengan memaksimalkan hasil dari pemangfaatan pekarangan dengan membuat produk keripik dan hasil olahan buah-buahan dalam upaya mendorong kemandirian kepada anggota.


(17)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut tersebut, untuk mempermudah dan mengarahkan pada tujuan yang ingin dicapai dalam menganalisis permasalahan sehingga jelas dan terarah.

Berdasarkan hasil dari indentifikasi maka peneliti merumuskan masalah secara umum sebagai berikut: “Bagaimana Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri?”.

Untuk menjabarkan rumusan masalah di atas disusun pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dalam meningkatkan kemandirian angota Kelompok Bunda Asri?

2. Bagaimana pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dalam meningkatkan kemandirian kelompok Bunda Asri?

3. Bagaimana tindak lanjut program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dalam mendorong kemandirian anggota kelompok tani Bunda Asri?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas adalah untuk mendapatkan jawaban dari hasil permasalahan yang peneliti dapatkan, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui perencanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dalam meningkatkan kemandirian angota Kelompok Bunda Asri.

2. Mengetahui pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dalam meningkatkan kemandirian kelompok Bunda Asri.

3. Mengetahui tindak lanjut program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dalam mendorong kemandirian anggota kelompok tani Bunda Asri.


(18)

11

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat di pergunakan untuk kepentingan sebagai berikut:

1. Manfaat penelitian secara teoritis

a. Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi pengembang ilmu yang berkenaan teori dan konsep manajemen dan pemberdayaan masyarakat. 2. Manfaat penelitian secara praktis

a. Penelitian ini dapat bermangfaat bagi pengembangan kelompok Mitra Usaha.

b. Bagi peneliti di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan secara praktis dalam pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di kelompok tani Bunda Asri.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk mempermudah dalam penulisan pembahasan dan penyusunan selanjutnya, berikut ini adalah sistematika penulisan yang terdiri dari :

BAB I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II Landasan Teoritis terdiri dari landasan teoritis dan gambaran umum mengenai dasar penelitian atau teori yang melandasi penelitian.

BAB III Metode Penelitian yang terdiri atas Metode Penelitian, Alat Pengumpulan Data, dan Prosedur Pengolahan Data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, gambaran program kelompok tani Bunda Asri, serta pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.


(19)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V Kesimpulan dan Saran yang terdiri dari kesimpulan beserta saran yang merupakan penjelasan terakhir dari keseluruhan penelitian.


(20)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini mengenai pelaksanaan program kawasan rumah pangan lestari yang dilakukan di Kelompok tani Bunda Asri yang beralamat di Desa kariawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Lokasi penelitian kelompok Bunda Asri yang merupakan tempat dimana proses kegiatan program kawasan rumah pangan lestari dilaksanakan oleh pengelola,dan Anggota kelompok dan Pembina kelompok. Lokasi penelitian tersebut merupakan tempat penelitian yang diharapkan mampu memberikan informasi mengenai Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Terhadap Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang paling berperan serta mendukung dalam mengumpulkan informasi lapangan dimana jumlah subjek penelitian yaitu dua orang terdiri dari dua orang anggota kelompok tani Bunda Asri.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan tahapan-tahapan kegiatan yang dilaksanakan peneliti guna mencari dan menggali informasi di tempat penelitian dimana tahapan-tahapan penelitian yaitu:

1. Tahap Pra Lapangan

Proses pra lapangan yaitu dimana peneliti melaksanakan atau mencari fokus permasalahan secara abstrak guna mendapatkan gambaran dalam penelitian mengenai


(21)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kawasan rumah pangan lestari, peneliti melakukan perizinan atau posedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan penelitian.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahapan pekerjaan lapangan dimana peneliti melaksanakan wawancara dan observasi secara langsung untuk mendapatkan dan menggali informasi agar dapat menggali permasalahan yang sedang diteliti. Dimana peneliti mencari permasalahan yang sedang diteliti agar sesuai dengan tujuan dari penelitian.

3. Tahap Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan, dokumen-dokumen pendukung. Data yang telah terkumpul tersebut diolah sesuai dengan kaidah pengolahan data yang relevan dengan pendekatan penelitian kualitatif.

4. Tahap Penulisan Laporan

Tahapan penulisan laporan merupakan tahapan keempat peneliti, Dimana menuangkan hasil lapangan yang sebelumnya telah dikumpulkan, yang selanjutnya dikaji dan dibahas serta menghubungkan permasalahan tersebut dengan konsep dan teori yang mendukung penelitian ini.

C. Metode Penelitian

Sifat dari penelitian ini yaitu deskriptif tentang pelaksanaan Program kawasan rumah pangan lestari Terhadap kemandirian Anggota Kelompok Bunda Asri Di Desa kariawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Dalam penelitian ini yang akan menjadi informan adalah pengelola kelompok, anggota, dan masyarakat sekitar.

Alasan penulis melakukan study deskriptif karena kebutuhan dan kesesuaian dalam penelitian yang lebih mementingkan banyaknya informasi dibanding data yang tersedia dilapangan. Surakhmad (1998: 193) mengemukakan tentang sifat penelitian


(22)

42

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

deskriptif yaitu “pada umumnya sifat dari segala bentuk penyelidikan ialah

menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak atau tentang proses yang

berlangsung”.

Penelitian deskriptif memiliki langkah-langkah dalam pelaksanaan nya dimana menurut Sudjana (2001: 65) menjelaskan bahwa “penelitian deskriptif sesuai sifat dan karakteristiknya memiliki langkah-langkah tertentu dalam pelaksanaannya”. Langkah-langkah yang dimaksud secara umumnya adalah sebagai berikut (2001: 65) yaitu :

1. Perumusan masalah

Metode penelitian mana pun harus diawali dengan adanya masalah, yakni pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari penulis di lapangan. Pertanyaan masalah mengandung variabel-variabel yang menjadi kajian dalam studi ini. Dalam penelitian deskriptif, penulis dalam menentukan status variabel atau mempelajari hubungan-hubungan antara variabel.

2. Menentukan jenis informasi yang diperlukan.

Dalam hal ini penulis perlu menetapkan informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan di atas. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah aktual yang terjadi pada saat berlangsungnya penelitian. Oleh karena itu yang harus digali adalah bermacam-macam informasi yang berkenaan dengan kondisi, peristiwa, gejala yang ada pada saat penelitian dilaksanaakan. 3. Menentukan prosedur pengumpulan data

Setelah informasi yang sangat diperlukan sebagai data mentah pada penelitian ini ditetapkan dengan seksama dan purposif. Langkah berikutnya yaitu menentukan


(23)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cara-cara pengumpulan data. Ada dua unsur penelitian yang diperlukan, yakni instrument atau alat pengumpul data dan sumber data atau sampel, yakni dari mana informasi itu sebaiknya diperoleh. Dalam penelitian ini alat pengumpul data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.

4. Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data.

Data dan informasi yang telah diperoleh dengan instrument yang dipilih dari sumber data atau subjek penelitian tertentu masih merupakan informasi atau data kasar. Informasi dan data tersebut perlu diolah agar dapat dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Mengingat sifat dan tujuan penelitian deskriptif, maka jenis pengolahan data yang digunakan adalah statistika deskriptif seperti teknik persen, kuartil, modus, median, mean, simpangan baku, korelasi, dan lain-lain. Prosedur yang dilakukan antara lain dimulai dari pemeriksaan data, lalu klasifikasi data, selanjutnya tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, setelah itu menghitung frekuensi jawaban atau data, lalu perhitungan lebih lanjut sesuai dengan teknik statistika yang dipilih, kemudian memvisualisasikan data, dan terakhir menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian.

5. Menarik kesimpulan penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan data, penulis menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan mensintesiskan semua jawaban tersebut dalam satu kesimpulan yang merangkum permasalahan-permasalahan secara keseluruhan.

Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif didasari oleh kebutuhan dan dan adanya kesesuaian antara permasalahan dilapangan dengan kebutuhan peneliti sehingga peneliti dapat mengeksplor hasil peneliti menjadi lebih luas dan dapat di kembangkan.


(24)

44

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pada ciri-ciri di atas, penulis berupaya untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari terhadap Kemandirian anggota dimana aspek yang diteliti yaitu perencanaan pelaksanaan dan tindak lanjut di kelompok Kelompok Bunda Asri Di Desa Kariawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

D. Definisi operasional 1. Pengelolaan

Pengelolaan merupakan upaya dalam mencapai tujuan suatu organisasi dalam lembaga. Pada penelitian ini pengelolaan menggambarkan pengelolaan pada tahapan perencanaan dimana dimulai dari rahapan identifikasi sampai pembuatan perencanaan kegiatan pelaksanaan KRPL, pada pelaksanaan melihat gambaran mengenai tahapan-tahapan kegiatan KRPL, dan tindak lanjut program dalam upaya pengembangan program.

2. Program Kawasan Rumah Pangan Lestari

Pengertian kawasan rumah panggan lestari (KRPL) merupakan pemangfaatan pekarangan dalam mewujudkan kemandirian pangan pada suatu kawasan. Pelaksanaan KRPL di lakukan pada suatu dusun atau kampung yang telah menambahkan intensifikasi pemangfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum lain nya seperti lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengelolaan dan pemasaran hasil.

3. Kemandirian

Kemandirian merupakan suatu keadaan dimana individu tidak bergantung kepada orang lain dimana kemandirian merupakan penyelarasan aspek-aspek yang baik dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang. Kemandirian merupakan upaya pantang menyerah dalam berbagai kondisi yang buruk.


(25)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Dalam proses pengumpulan data, peneliti menjadikan informan utama sebagai informan primer dan peneliti sebagai instrument utama karena peneliti mengetahui aspek yang akan dicari dalam penelitian. Alasan pemilihan informan tersebut karena kebutuhan informasi tersebut dapat dikembangkan dan digali secara lebih dalam.

Moleong (2004: 121) bahwa, “dalam penelitian kualitatif penulis bertindak sebagai instrument utama”. Penulis sebagai instrument penelitian dapat memahami makna

interaksi antar manusia, membaca gerak muka, memahami perasaan dan nilai yang terkandung dibalik ucapan atau perbuatan subjek penelitian, sehingga meskipun digunakan alat perekam, penulis tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian. Dalam penelitian ini penulis menjadi informan pertama dalam proses penelitian karena peneliti lebih memahami kebutuhan yang akan di teliti.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Dalam proses pengembangan instrumen peneliti mengembangkan data dari hasil lapangan yang berkaitan penyusunan hasil kisi-kisi dan hasil obsevasi lapangan serta hasil pedoman wawancara . hasil dari pedoman observasi dan pedoman wawancara dimasukan kedalam display data guna memudahkan penulis dalam mengembangkan hasil penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif maka asumsi yang digunakan adalah dengan memandang bahwa realitas itu bersifat holistik atau menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan ke dalam variabel-variabel seperti halnya dalam kuantitatif. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi yang akurat dan lengkap, maka dilakukan penggalian data ke unit kasus yaitu para


(26)

46

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengelola kelompok tani dan anggota kelompok tani bunda Asri dengan teknik wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi dan studi kepustakaan. Dalam hal ini juga dilakukan triangulasi data dengan cara mengkonfirmasi kebenaran informasi yang diperoleh tersebut ke pihak-pihak yang terkait sehingga informasi yang diperoleh menjadi utuh.

1. Wawancara

Wawancara merupakan satu cara peneliti dalam mencari dan menggali informasi sesuai dengan kebutuhan peneliti, dimana Menurut Sukmadinata (2005:

112-113) mengatakan bahwa, “wawancara dapat dilakukan dalam beberapa bentuk

yaitu wawancara informal, wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara

dan wawancara terbuka berstandar”.

Wawancara informal berupa wawancara secara tidak formal, Informan kunci atau primer dalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani. Sedangkan informan sekunder adalah orang yang sangat menguasai bidang yang akan diteliti baik dari sisi organisasi, pelaksanaan program kawasan rumah pangan lestari dari mulai tahapan perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut ataupun program-programnya yakni pihak dan pengelola kelompok tani Bunga Asri .

2. Observasi

Observasi merupakan pengamatan secara langsung dalam penelitian dimana observasi melihat gambaran dilapangan secara faktual. Teknik observasi partisipatif peneliti ikut dalam berbagai kegiatan yang sedang diteliti sedangkan teknik non partisipatif peneliti hanya sebagai pengamat untuk mencari hasil yang diinginkan. Pada penelitian ini yang menjadi objek observasi adalah kegiatan program kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Aspek yang di observasi antara lain perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut program.


(27)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis berbagai dokumen yang dibutuhkan. Studi dokumentasi Sukmadinata (2005: 221) adalah “suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar

maupun elektronik”.

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data kegiatan program kawasan rumah pangan lestari di kelompok tani Bunda Asri dan tindak lanjut program yang dilakukan oleh pengelola kepada masyarakat dan anggota kelompok, kegiatan musyawarah anggota dan kegiatan KRPL lainnya.

4. Studi Literatur

Studi kepustakaan ini digunakan untuk mendapatkan pendapat berbagai ahli dari berbagai sumber yang sudah di kumpulkan guna memnguatkan hasil dari penelitian.

5. Triangulasi Data

Teknik triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber yang telah ada. Menurut Sugiyono (2010: 83) dalam teknik triangulasi data dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, maka sebenarnya penulis mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Penulis menggunakan trianggulasi teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan hasil informasi dimana penulis menggunakan observasi partisipatif, pedoman wawancara, pedoman observasi dan studi dokumentasi dalam pencarian informasi.


(28)

48

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini sumber informa yang menjadi informan kunci atau informan utama penelitian adalah anggota kelompok tani Bunda Asri, sedangkan informan triangulan ialah Pembina kelompok dan pengelola.

6. Analisis Data

Analisis data adalah upaya dalam pengembangan hasil penelitian menjadi satu kesatuan dari mulai mencari, memilah-milah dan menuangkan dimana menurut Moleong (2004: 248). menjelaskan bahwa, analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisir data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. (2009: 48), yang menyatakan bahwa analisis dalam penelitian kualitatif tidak dinantikan samapi semua data terkumpul, tetapi dilakukan secara berangsur setelah selesai mendapatkan sekumpulan data dari wawancara, observasi, dan dokumen.

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut Moleong (2004: 250) langkah-langkah yaitu:

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi yang dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri atas catatan deskriptif yang merupakan catatan tentang apa yang dilihat, diamati, disaksikan, didengar, dan dialami sendiri oleh penulis.

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan atau menyingkat data dalam bentuk uraian laporan terperinci dan sistematis, menonjolkan pokok-pokok yang penting agar lebih mudah dikendalikan, lebih mudah digolongkan, membuang yang tidak perlu, yang akan memberikan gambaran menjadi lebih terarah tentang hasil pengamatan


(29)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan juga mempermudah penulis untuk mencari kembali data itu apabila diperlukan. Proses reduksi data ini dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung.

b. Penyajian Data

Dalam dimana peneliti menyajikan data melihat gambaran-gambaran keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. Penyajian data dengan pendekatan kualitatif berupa penyampaian informasi berupa narasi dan data lapangan yang sudah di kumpulkan.

c. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi

Kesimpulan dan verifikasi merupakan tahapan-terakhir dalam kegiatan penelitian dimana peneliti membuat simpulan dan verivikasi dari hasil penelitian dengan merangkai pola, hubungan lapangan dengan konsep serta hal-hal yang paling sering timbul dan sesuai.. simpulan dan verifikasi mengangkat keterlibat masalah dalam penelitian pelaksanaan program kawasan rumah pangan lesrati (KRPL) yang dilihat dari aspek perencanaan, pelaksanaan program, dan Tindak Lanjut kepada pelaku pengelolaan yaitu pengelola, anggota, dan pembina.


(30)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya peneliti dapat mengambil kesimpulan:

1. Perencanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari

Hasil penelitian yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya memberikan deskripsi bahwa kelompok tani Bunda Asri melaksanakan perencanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestaridilihat dari identifikasi kebutuhan, pelibatan, sosilaisasi, tujuan, waktu dan rencana kegiatan. Pada proses perencanaan diawali identifikasi kebutuhan amggota dengan bentuk musyawarah, dalam perencanaan anggota dan Pembina di ikut sertakan untuk mengetahui kebutuhan dan persiapan kegiatan pelaksanaan program kawasan rumah pangan lestari. Dimana tujuan program Kawasan Rumah Pangan Lestariyaitu untuk terciptanya kemandirian pangan dan keberanekaragaman konsumsi pangan, sosialisasi dilakukan secara langsung dalam pemaparan isi dari program (KRPL), waktu kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kegiatan anggota yang dilaksanakan pada sore hari.

Perencanaan dan tahapan-tahapan program pemberdayaan di atas dan hasil dari penelitian bahwa perencanaan merupakan keputusan yang diambil dalam perencanaan program (KRPL) berkaitan dengan rangkaian tindakan dan tahapan-tahapan program dalam satu kegiatan atau kegiatan yang akan dilaksanakan, demi mencapai tujuan program (KRPL) Tujuan perencanaan dalam kelompok tani Bunda Asri untuk membuat tahapan-tahapan kegiatan dan mengetahui kebutuhan-kebutuhan anggota. Perencanaan merupakan upaya dalam mempersiapkan kegiatan sebuah program dengan adanya identifikasi kebutuhan, sosialisasi, dan membuat rancangan kegiatan untuk mencapai tujuan program.


(31)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian di atas memberikan deskripsi bahwa kelompok tani Bunda Asri melaksanakan pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari(KRPL) dilihat dari proses, sasaran program, waktu, Fasilitas, Potensi lahan, Penyuluhan dan materi, Sasaran dalam program KRPL merupakan anggota kelompok tani yang berkenan untuk membudidayakan tanaman holtikultura dan memiliki lahan pekarangan yang dapat dioptimalisasikan sebagai demplot pertanian. Waktu pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan aktivitas anggota kelompok yang di mana anggota kelompok merupakan buruh tani dan petani, fasilitas dalam Kelompok Tani Bunda Asri antara lain kebun bibit, alat-alat pertanian dan lahan percontohan. Dorongan anggota kelompok tani mengikuti kegiatan dalam program Kawasan Rumah Pangan Lestariyaitu untuk meringankan ekonomi keluarga dan kebutuhan keberanekaragaman konsumsi pangan. Materi yang diberikan yaitu mengenai keberanekaragaman pangan, bergizi, seimbang, dan aman untuk hidup sehat aktif dan produktif.

Berdasarkan hsil yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi pengorganisasian program KRPL adalah kegiatan pelaksanaan dan tahapan-tahapan program KRPL dimana ada kerjasama antara anggota dan pengelola pada tahapan pelaksanaan untuk memilih dan menyusun sumber daya manusia dengan dukungan fasilitas, alat, biaya, yang mampu melaksanakan program yang telah direncanakan. Produk fungsi pengorganisasian adalah organisasi yang ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu sehingga dianggap memiliki kemampuan melaksanakan rencana yang didalamnya mencakup pelaksanaan program kawasan rumah pangan lestari.

C. Tindak lanjut pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari dalam mendorong kemandirian anggota kelompok tani Bunda Asri.

Tindak lanjut merupakan upaya mengembangkan program ke arah yang lebih baik dan kelompok tani Bunda Asri pun melaksanakan tindak lanjut program dimana aspek yang ditindaklanjuti berupa pemberian modal, pembinaan


(32)

73

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anggota kelompok, penguatan kelembagaan dan kemitraan. Hasil penelitian ini memberikan deskripsi bahwa kelompok tani Bunda Asri melaksanakan tindak lanjut program Kawasan Rumah Pangan Lestari(KRPL) di mana program tindak lanjut program Kawasan Rumah Pangan Lestari(KRPL) dalam peningkatan kemandirian di kelompok tani Bunda Asri dengan bantuan-bantuan modal dari pemerintah seperti :a) Bantuan bibit, b) Bahan-bahan demplot, c) Pupuk (Dll).

Bantuan modal dalam kelompok tani merupakan upaya dalam tindak lanjut untuk pengembangan program ke arah yang lebih besar untuk meningkatkan kemandirian. Pentingnya sarana dan fasilitas dalam mendorong kebutuhan anggota dalam suatu kegiatan program pemberdayaan masyarakat KRPL dalam mencapai tujuan program. Tujuan jangka panjang a) kemandirian pangan keluarga; b) deversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal; c) pelestarian tanaman untuk masa depan; dan d) peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

Dalam pembinaan di kelompok tani Bunda Asri dilakukan oleh dinas pertanian dengan jangka waktu 1 bulan sekali secara berkala dalam melihat perkembangan program KRPL (monitoring) dan (evaluating) dimana sesuai dengan hasil penelitian di atas adanya dorongan dalam upaya meningkatkan kemandirian di mana Pembinaan anggota dilakukan yang disesuaikan dengan pendistibusian bibit. Penguatan kelembagaan dalam kelompok tani Bunda Asri lebih kepada legalisasi, kontribusi pengelola dan anggota. Kemitraan dalam kelompok tani Bunda Asri baru bermitra pada dinas pertanian dan pasar sayur.. Pembinaan anggota dilakukan dalam upaya memangfaatkan sumber-sumber (sumber daya manusia dan sumber daya nonmanusia) sesuai dengan rencana dalam rangkaian program kawasan rumah pangan lestari, pelaksanaan pengembangan kegiatan program kawasan rumah pangan lestri untuk mencapai tujuan kemandirian anggota kelompok.


(33)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dilihat dari tindak lanjut program Kawasan Rumah Pangan Lestaridapat disimpulakan dimana pengembangan program berupa pemberian modal, pembinaan anggota kelompok, penguatan kelembagaan dan kemitraan. Tindak lanjut program Kawasan Rumah Pangan Lestarimerupakan upaya dalam meningkatkan kemandirian anggota kelompok tani Bunda Asri dalam mendorong kemandirian pangan dan meningkatkan keberanekaragaman pangan demi mencapai kesejahteraan anggota kelompok tani Bunda Asri.

B. SARAN

Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis memberikan saran yang semestinya mendapatkan perhatian dari pihak terkait:

1. Bagi Kelompok Tani Bunda Asri

Bagi pengelola kelompok tani Bunda Asri di harapkan lebih meningkatkan motivasi kepada anggota kelompok agar tercipta kemandirian pangan.

2. Bagi Masyarakat Desa Kariawangi

Masyarakat desa Kariawangi di harapkan dapat mencontoh dan mengembangkan program KRPL demi tercapainya kemandirian pangan dan keberanekaragaman konsumsi pangan.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi pihak-pihak yang akan mengadakan penelitian yang sama, diharapkan dapat menelaah lebih jauh mengenai pengembangaan program KRPL agar hasil program KRPL dapat tergambarkan.


(34)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Ali M.(2005) Pisikologi Remaja (Pengembangan Peserta Didik). Jakarta:Rineka Cipta

Alma. (2007) Kewirausahaan .Bandung: Alvabeta.

Arikunto, S. (2002).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

(1992).Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Anwar. (2007). Manajemen Pemberdayaan Perempuan (Perubahan Sosial Melalui

Pembelajaran Vocational Skill pada Keluarga Nelayan. Bandung : Alvabeta. Fatih . (2010) Implementasi Kebijakan Dan Pemberdayaan Masyarakat, Kajian Pada

Implementasi Program Kemitraan Dalam Rangka Memberdayakan Usaha Kecil. Bandung UNPAD PRESS.

Fatimah E.(2006) Pisikologi Perkembangan. Bandung: CV Pustaka Setia

Guntur E.(2009) Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Tranformasi Perekonomian Rakyat Menuju Kemandirian Dan Berkeadilan. Jakarta: Sagung Seto.

Hasibuan. (1996) Organisasi Dan Motivasi, Dasar Peningkatan Produktifitas. Jakarta :Bumi Aksara.

Hikmat. (2010) Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press.

Kamil M. (2009) pendidikan nonformal, pengembangan melalui pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM) di Indonesia. Bandung: Alvabeta.

Meoleong, lexy.J (1993) metodologi penelitian kualitatif, Bandung Remaja Rosda Nazir. M. (1988).Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.


(35)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, D. (2010) Manajemen Program Pendidikan, Untuk Pendidikan Nonformal Dan Pengembanggan Sumberdaya Manusia. Bandung: Falah Production. __________(2010) Pendidikan Nonformal (Nonformal Education) Wawasan Sejarah

Perkembanggan Filsafat Teori Pendukung Asas.

Sugiono. (2009) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R/D. Bandung: Alfabeta

Terry, G. (2008). Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Sumber Internet

BPS - Badan Pusat Statistik (2013) Profil Kemiskinan Indonesia tersedia:[online]. http://www.bps.go.id/ [25November 2013]

Bahara (2008) kemandirian: [online].

http://www.nasheem.blogsppot.com/2008/04/kemandirian.html. [3februari2012]

Departemen pertanian-(2011) Petunjuk Pelaksanaan Model Rumah Pangan Lestari:[Online]. http://www.bbp2tp.litbang.deptan.go.id[5 Desember 2013] Tujuan pemberdayaan Online www.blogger.com/profile/17173585961708057240 [5


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya peneliti dapat mengambil kesimpulan:

1. Perencanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari

Hasil penelitian yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya memberikan deskripsi bahwa kelompok tani Bunda Asri melaksanakan perencanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestaridilihat dari identifikasi kebutuhan, pelibatan, sosilaisasi, tujuan, waktu dan rencana kegiatan. Pada proses perencanaan diawali identifikasi kebutuhan amggota dengan bentuk musyawarah, dalam perencanaan anggota dan Pembina di ikut sertakan untuk mengetahui kebutuhan dan persiapan kegiatan pelaksanaan program kawasan rumah pangan lestari. Dimana tujuan program Kawasan Rumah Pangan Lestariyaitu untuk terciptanya kemandirian pangan dan keberanekaragaman konsumsi pangan, sosialisasi dilakukan secara langsung dalam pemaparan isi dari program (KRPL), waktu kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kegiatan anggota yang dilaksanakan pada sore hari.

Perencanaan dan tahapan-tahapan program pemberdayaan di atas dan hasil dari penelitian bahwa perencanaan merupakan keputusan yang diambil dalam perencanaan program (KRPL) berkaitan dengan rangkaian tindakan dan tahapan-tahapan program dalam satu kegiatan atau kegiatan yang akan dilaksanakan, demi mencapai tujuan program (KRPL) Tujuan perencanaan dalam kelompok tani Bunda Asri untuk membuat tahapan-tahapan kegiatan dan mengetahui kebutuhan-kebutuhan anggota. Perencanaan merupakan upaya dalam mempersiapkan kegiatan sebuah program dengan adanya identifikasi kebutuhan, sosialisasi, dan membuat rancangan kegiatan untuk mencapai tujuan program.


(2)

72

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian di atas memberikan deskripsi bahwa kelompok tani Bunda Asri melaksanakan pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari(KRPL) dilihat dari proses, sasaran program, waktu, Fasilitas, Potensi lahan, Penyuluhan dan materi, Sasaran dalam program KRPL merupakan anggota kelompok tani yang berkenan untuk membudidayakan tanaman holtikultura dan memiliki lahan pekarangan yang dapat dioptimalisasikan sebagai demplot pertanian. Waktu pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan aktivitas anggota kelompok yang di mana anggota kelompok merupakan buruh tani dan petani, fasilitas dalam Kelompok Tani Bunda Asri antara lain kebun bibit, alat-alat pertanian dan lahan percontohan. Dorongan anggota kelompok tani mengikuti kegiatan dalam program Kawasan Rumah Pangan Lestariyaitu untuk meringankan ekonomi keluarga dan kebutuhan keberanekaragaman konsumsi pangan. Materi yang diberikan yaitu mengenai keberanekaragaman pangan, bergizi, seimbang, dan aman untuk hidup sehat aktif dan produktif.

Berdasarkan hsil yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi pengorganisasian program KRPL adalah kegiatan pelaksanaan dan tahapan-tahapan program KRPL dimana ada kerjasama antara anggota dan pengelola pada tahapan pelaksanaan untuk memilih dan menyusun sumber daya manusia dengan dukungan fasilitas, alat, biaya, yang mampu melaksanakan program yang telah direncanakan. Produk fungsi pengorganisasian adalah organisasi yang ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu sehingga dianggap memiliki kemampuan melaksanakan rencana yang didalamnya mencakup pelaksanaan program kawasan rumah pangan lestari.

C. Tindak lanjut pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari

dalam mendorong kemandirian anggota kelompok tani Bunda Asri.

Tindak lanjut merupakan upaya mengembangkan program ke arah yang lebih baik dan kelompok tani Bunda Asri pun melaksanakan tindak lanjut program dimana aspek yang ditindaklanjuti berupa pemberian modal, pembinaan


(3)

anggota kelompok, penguatan kelembagaan dan kemitraan. Hasil penelitian ini memberikan deskripsi bahwa kelompok tani Bunda Asri melaksanakan tindak lanjut program Kawasan Rumah Pangan Lestari(KRPL) di mana program tindak lanjut program Kawasan Rumah Pangan Lestari(KRPL) dalam peningkatan kemandirian di kelompok tani Bunda Asri dengan bantuan-bantuan modal dari pemerintah seperti :a) Bantuan bibit, b) Bahan-bahan demplot, c) Pupuk (Dll).

Bantuan modal dalam kelompok tani merupakan upaya dalam tindak lanjut untuk pengembangan program ke arah yang lebih besar untuk meningkatkan kemandirian. Pentingnya sarana dan fasilitas dalam mendorong kebutuhan anggota dalam suatu kegiatan program pemberdayaan masyarakat KRPL dalam mencapai tujuan program. Tujuan jangka panjang a) kemandirian pangan keluarga; b) deversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal; c) pelestarian tanaman untuk masa depan; dan d) peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

Dalam pembinaan di kelompok tani Bunda Asri dilakukan oleh dinas pertanian dengan jangka waktu 1 bulan sekali secara berkala dalam melihat perkembangan program KRPL (monitoring) dan (evaluating) dimana sesuai dengan hasil penelitian di atas adanya dorongan dalam upaya meningkatkan kemandirian di mana Pembinaan anggota dilakukan yang disesuaikan dengan pendistibusian bibit. Penguatan kelembagaan dalam kelompok tani Bunda Asri lebih kepada legalisasi, kontribusi pengelola dan anggota. Kemitraan dalam kelompok tani Bunda Asri baru bermitra pada dinas pertanian dan pasar sayur.. Pembinaan anggota dilakukan dalam upaya memangfaatkan sumber-sumber (sumber daya manusia dan sumber daya nonmanusia) sesuai dengan rencana dalam rangkaian program kawasan rumah pangan lestari, pelaksanaan pengembangan kegiatan program kawasan rumah pangan lestri untuk mencapai tujuan kemandirian anggota kelompok.


(4)

74

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dilihat dari tindak lanjut program Kawasan Rumah Pangan Lestaridapat disimpulakan dimana pengembangan program berupa pemberian modal, pembinaan anggota kelompok, penguatan kelembagaan dan kemitraan. Tindak lanjut program Kawasan Rumah Pangan Lestarimerupakan upaya dalam meningkatkan kemandirian anggota kelompok tani Bunda Asri dalam mendorong kemandirian pangan dan meningkatkan keberanekaragaman pangan demi mencapai kesejahteraan anggota kelompok tani Bunda Asri.

B. SARAN

Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis memberikan saran yang semestinya mendapatkan perhatian dari pihak terkait:

1. Bagi Kelompok Tani Bunda Asri

Bagi pengelola kelompok tani Bunda Asri di harapkan lebih meningkatkan motivasi kepada anggota kelompok agar tercipta kemandirian pangan.

2. Bagi Masyarakat Desa Kariawangi

Masyarakat desa Kariawangi di harapkan dapat mencontoh dan mengembangkan program KRPL demi tercapainya kemandirian pangan dan keberanekaragaman konsumsi pangan.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi pihak-pihak yang akan mengadakan penelitian yang sama, diharapkan dapat menelaah lebih jauh mengenai pengembangaan program KRPL agar hasil program KRPL dapat tergambarkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Ali M.(2005) Pisikologi Remaja (Pengembangan Peserta Didik). Jakarta:Rineka Cipta

Alma. (2007) Kewirausahaan .Bandung: Alvabeta.

Arikunto, S. (2002).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

(1992).Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Anwar. (2007). Manajemen Pemberdayaan Perempuan (Perubahan Sosial Melalui

Pembelajaran Vocational Skill pada Keluarga Nelayan. Bandung : Alvabeta. Fatih . (2010) Implementasi Kebijakan Dan Pemberdayaan Masyarakat, Kajian Pada

Implementasi Program Kemitraan Dalam Rangka Memberdayakan Usaha Kecil. Bandung UNPAD PRESS.

Fatimah E.(2006) Pisikologi Perkembangan. Bandung: CV Pustaka Setia

Guntur E.(2009) Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Tranformasi Perekonomian Rakyat Menuju Kemandirian Dan Berkeadilan. Jakarta: Sagung Seto.

Hasibuan. (1996) Organisasi Dan Motivasi, Dasar Peningkatan Produktifitas. Jakarta :Bumi Aksara.

Hikmat. (2010) Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press.

Kamil M. (2009) pendidikan nonformal, pengembangan melalui pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM) di Indonesia. Bandung: Alvabeta.

Meoleong, lexy.J (1993) metodologi penelitian kualitatif, Bandung Remaja Rosda Nazir. M. (1988).Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.


(6)

Dede Rohayat, 2014

Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, D. (2010) Manajemen Program Pendidikan, Untuk Pendidikan Nonformal Dan Pengembanggan Sumberdaya Manusia. Bandung: Falah Production. __________(2010) Pendidikan Nonformal (Nonformal Education) Wawasan Sejarah

Perkembanggan Filsafat Teori Pendukung Asas.

Sugiono. (2009) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R/D. Bandung: Alfabeta

Terry, G. (2008). Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumber Internet

BPS - Badan Pusat Statistik (2013) Profil Kemiskinan Indonesia tersedia:[online]. http://www.bps.go.id/ [25November 2013]

Bahara (2008) kemandirian: [online].

http://www.nasheem.blogsppot.com/2008/04/kemandirian.html. [3februari2012]

Departemen pertanian-(2011) Petunjuk Pelaksanaan Model Rumah Pangan Lestari:[Online]. http://www.bbp2tp.litbang.deptan.go.id[5 Desember 2013] Tujuan pemberdayaan Online www.blogger.com/profile/17173585961708057240 [5


Dokumen yang terkait

Manfaat Program Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

2 11 68

Evaluasi Dampak Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (Krpl) Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Oleh Yayasan Gerakan Peduli Lingkungan (Ygpl) Di Pondok Pekayon Indah-Pekayon Jaya Bekasi

2 53 277

Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

0 3 6

Analisis Pemahaman Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Masyarakat Kota Malang

0 3 6

Evaluasi Dampak Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Sejahtera di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.

0 0 10

Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani Pangan Sari pada Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (Studi kasus di Dusun Cengkilung, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar).

0 0 10

Hubungan Dinamika Kelompok dengan Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

PELAKSANAAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DALAM MENDORONG KEMANDIRIAN ANGGOTA KELOMPOK TANI BUNDA ASRI DI DESA KARYAWANGI KECAMATAN PARONGPONG - repository UPI S PLS 0901099 Title

0 1 3

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) DALAM PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KECAMATAN BOGOR BARAT KOTA BOGOR

0 0 9

PELAKSANAAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DALAM RANGKAKETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA :Studi pada Kelompok Wanita Pelaksana Program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kota Mataram JURNAL

0 0 10