mengkonstruksi makna dan konsep-konsep penting, dalam kerangka intersubyektivitas. Intersubyektivitas karena pemahaman kita
mengenai dunia di bentuk oleh hubungan kita dengan orang lain. Walaupun makna yang kita ciptakan dapat di telusuri dalam
tindakan, karya, da aktivitas yang kita lakukan, tetap saja ada peran orang lain di dalamnya Kuswarno, 2009: 2. Dalam skripsi ini
fenomena yang dilihat adalah bagaimana proses internalisasi terbentuknay konsep diri dan identitas pelaku
cosplay
pada komunitas
Visual Shock Comunity VOC
Surakarta.
2. Subyek Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada komunitas
cosplay visual shock comunity VOC
surakarta.
Visualshock community
merupakan salah satu komunitas
cosplay
yang sudah cukup terkenal di surakarta. Adapun pemilihan komunitas tersebut berdasarkan :
a.
Visual shock comunity
merupakan komunitas cosplay yang cukup terkenal danbanyak mengikuti
event cospla y
di surakarta dansekitarnya seprti :
Event Jkei-Fest SMA 7, event Solo dra ws dream, event J-fest
STIBA b.
Visual shock community
telah memiliki banyak anggota baik dari kalangan remaja maupun dewasa
3. Sumber Data
a. Data Primer
Sumber data primer di peroleh secara langsung dari lapangan melalui opservasi dan wawancara dengan informan.
Observasi dilakukan dengan mengamati pola komunikasi dan kegiatan para pelaku
cosplayVisual shock community
. Wawancara di lakukan secara langsung dari sumbernya yaitu para anggota
komunitas
cospla yVisual shock community.
b. Data Sekunder
Yaitu sumber data yang di kumpulkan dari bahan kepustakaan yang dapat mendukung sumber data primer. Dalam hal
ini adalah literatur, dokumen resmi, peraturan perundang-undangan foto-foto, surat kabar dan sumberlain yang dapat melengkapi dan
mendukung data yang di perlukan dalam penelitian.
4. Teknik Pemilihan Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi ia harus
mempunyai banyak
pengalaman tentang
latar penelitian.
Ia berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim peneliti walaupun
hanya bersifat informal. Sebagai anggota tim dengan kebaikannya dan dengan kesukarelaannya ia dapat memberikan pandangan dari segi
orang dalam tentang nilai-nilai, sikap, bangunan, proses, dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian tersebut Moleong, 2007:132
a. Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini bertujuan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam
sumber dan bangunannya
constructions
. Maksud dari sampling sendiri ialah untuk menggali iformasi yang akan menjadi dasar dari
rancangan dan teori yang muncul Moleong, 2007:224. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
purposive sampling
dimana dengan teknik ini peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat
dipercaya untuk menjadi sumber data yang lengkap. Di dalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan dapat berkembang
sesuai kebutuhan. Sehingga dalam penelitian ini nantinya juga akan menggunakan teknik
snowball sampling
yaitu informan pertama dianggap sebagai informan kunci yang untuk selanjutnya informan
tersebut menunjukkan seseorang sebagai informan baru yang dianggap lebih mengetahui permasalahan yang diteliti, demikian
seterusnya sampai sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam memperoleh data, sehingga peneliti mendapatkan berbagai
informasi secara lengkap dan mendalam.
5. Teknik Pengumpulan Data