Tujuan Ukuran Bangunan ANALISIS PERSEBARAN KAWASAN PERUMAHAN TIDAK BERSUSUN OLEH PENGEMBANG DI KECAMATAN Analisis Persebaran Kawasan Perumahan Tidak Bersusun Oleh Pengembang Di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman.

6 lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan pasal 1 Ayat 2 UU RI nomer 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman. Menurut SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan, kawasan perumahan tidak bersusun oleh pengembang termasuk dalam klasifikasi kawasan permukiman terencana yang memiliki karakteristik yakni kawasan permukiman di bangun oleh pengembang baik individual ataupun kelompok, tata letak bangunan teratur, karakteristik bangunan homogen, fasilitas dan utilitas lengkap, dan batasan kepemilikan lahankapling jelas. Bentuk analisis persebaran kawasan perumahan dalam penelitian ini berupa analisis faktor – faktor wilayah dominan yang berpengaruh terhadap agihan kawasan perumahan tidak bersusun oleh pengembang di Kecamatan Ngemplak. Berdasarkan uraian tentang konsep kawasan perumahan tidak bersusun oleh pengembang sesuai definisi operasional pada penelitian ini bahwa hasil integrasi antara parameter fisik dengan parameter sosial ekonomi yang mempengaruhi persebaran kawasan perumahan tersebut.

1.3.2. Fasilitas pada Kawasan

Perumahan Tidak Bersusun oleh Pengembang Struktur ruang merupakan susunan pusat baik itu permukiman dan sarana prasaran yang fungsinya sebagai pendukung dalam kegiatan ekonomi yang memiliki keterkaitain hubungan fungsional Fasilitas umum yang dijadikan sebagai variabel sosial ekonomi terkait penelitian ini diantaranya. 1. Fasilitas Pendidikan Fasilitas pendidikan di Kecamatan Ngemplak meliputi tingkat taman kanak-kanak TK hingga tingkat universitas. 2. Fasilitas Umum dan Sosial Fasilitas umum dan sosial di Kecamatan Ngemplak meliputi kantor, pabrikperusahaan, gudang, sarana peribadatan, serta sarana rekreasi dan olahraga. 3. Fasilitas Kesehatan 7 Fasilitas kesehatan di Kecamatan Ngemplak meliputi rumah sakit, puskesmas, rawat inap, klinik, dan praktek dokter. 4. Fasilitas Ekonomi Fasilitas ekonomi di Kecamatan Ngemplak meliputi pasar, pertokoan, bank, bank perkreditan, hotel, dan pom bensin. 5. Fasilitas Telekomunikasi Fasilitas telekomunikasi di Kecamatan Ngemplak berupa BTS atau Base Transceiver Station yang berfungsi menjembatani antar perangkat komunikasi melalui jaringan telepon dan perangkat nirkabel. 6. Jaringan Pengolahan Sampah Sistem jaringan pengelolaan sampah di Kecamatan Ngemplak meliputi adanya bak penampungan sampah sementara di setiap lokasi kegiatan masyarakat. 3.Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif melalui metode pengharkatan, proses interpretasi dilakukan untuk menyadap parameter fisik, selain itu penentuan sampel untuk dilakukan survai lapangan untuk mendapatkan data yang tidak bisa disadap dari citra resolusi tinggi. Persebaran kawasan perumahan tidak bersusun oleh pengembang ditentukan dari hasil integrasi antara parameter fisik dengan parameter sosial ekonomi melalui pengharkatan. Bentuk analisis yang di lakukan berupa analisis faktor – faktor wilayah dominan yang berpengaruh terhadap agihan kawasan perumahan tidak bersusun oleh pengembang. 4.Hasil Dan Pembahasan 4.1 Kepadatan Bangunan Tabel 4.1. Kelas dan Luas Kepadatan Bangunan Desa Kepadatan Bangunan Luas Ha Wedomarta ni Padat 41 3,15 Sedang 311 23,91 Rendah 68 5,23 Non Bangunan 881 67,71 Total 1301 100 Umbulmarta ni Padat 12 1,80 Sedang 127 19,10 Rendah 12 1,80 Non Bangunan 514 77,30 Total 665 100 Widodomart ani Padat 55 8,74 Sedang 63 10,01 Rendah 6 0,95 Non Bangunan 505 80,30 Total 629 100 Padat 45 7,5 Sedang 74 12,33 8 Bimomartan i Rendah 4 0,67 Non Bangunan 477 79,5 Total 600 100 Sindumarta ni Padat 36 6,55 Sedang 95 17,27 Rendah 13 2,36 Non Bangunan 406 73,82 Total 550 100 Sumber : Hasil Pengolahan Citra dan Survai Lapangan Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara umum di Kecamatan Ngemplak didominasi oleh kelas kepadatan bangunan dengan kelas sedang, kualitas permukiman terhadap kepadatan bangunan di Kecamatan Ngemplak dengan kualitas baik berada di Desa Wedomartani dengan luas 68 Ha. Kepadatan bangunan yang rendah dapat di kembangkan untuk ruang terbuka hijau untuk penghijauan untuk menjaga keseimbangan lingkungan, lainnya halnya dengan kualitas buruk adalah kawasan padat permukiman yang tidak adanya ruang terbuka hijau sehingga terlihat kumuh dan kurang nyaman.

4.2. Ukuran Bangunan

Tabel 4.2. Kelas dan Luas Ukuran Bangunan. Desa Kelas Ukuran Bangunan Luas Ha Wedomartan Besar 100 m² 78 6 Sedang 54 – 100 m² 335 25,74 i Kecil 54 m² 7 0,55 Non Bangunan 881 67,71 Total 1301 100 Umbulmarta ni Besar 100 m² 26 3,90 Sedang 54 – 100 m² 113 17 Kecil 54 m² 12 1,80 Non Bangunan 514 77,30 Total 665 100 Widodomart ani Besar 100 m² 12 1,90 Sedang 54 – 100 m² 100 15,90 Kecil 54 m² 12 1,90 Non Bangunan 505 80,30 Total 629 100 Bimomartani Besar 100 m² 9 1,5 Sedang 54 – 100 m² 109 18,16 Kecil 54 m² 5 0,84 Non Bangunan 477 79,5 Total 600 100 Sindumartan i Besar 100 m² 1 0,18 Sedang 54 – 100 m² 135 24,55 Kecil 54 m² 8 1,45 Non Bangunan 406 73,82 Total 550 100 Sumber : Hasil Pengolahan Citra dan Survai Lapangan Tabel 4.2. menunjukkan bahwa rumah berukuran sedang 60 rumah mukim dalam satu satuan unit permukiman berukuran 54 – 100 m² Lebih dominan, dimana kelas ukuran bangunan sedang yang paling luas berada di Desa Wedomartani yakni 335 Ha. Pembangunan kawasan perumahan dalam skala kecil hingga menengah akan dapat menguntungkan pengembang dari segi ekonomi dan lingkungan. Pengembang akan menawarkan unit rumah berukuran sedang dengan harga yang terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat sehingga 9 perputaran ekonomi dapat terjadi begitu cepat. Kawasan yang masuk kualitas baik terhadap ukuran bangunan di Kecamatan Ngemplak adalah di Desa Wedomartani dengan luas 78 Ha.

4.3. Jenis Jalan Lingkungan

Tabel 4.3. Kelas dan Luas Jenis Jalan Lingkungan Desa Jenis Jalan Lingkungan Luas Ha Wedomart ani Aspal 176 13,53 Beton Cor 225 17,30 Tanah 19 1,46 Non Bangunan 881 67,71 Total 1301 100 Umbulma rtani Aspal 39 5,86 Beton Cor 105 15,78 Tanah 7 1,06 Non Bangunan 514 77,30 Total 665 100 Widodom artani Aspal 77 12,24 Beton Cor 43 6,83 Tanah 4 0,63 Non Bangunan 505 80,30 Total 629 100 Bimomart ani Aspal 36 6 Beton Cor 65 10,84 Tanah 22 3,66 Non Bangunan 477 79,5 Total 600 100 Sindumart ani Aspal 1 0,18 Beton Cor 120 21,82 Tanah 23 4,18 Non Bangunan 406 73,82 Total 550 100 Sumber : Hasil Pengolahan Citra dan Survai Lapangan Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa jalan beton cor semen mendominasi jalan lingkungan permukiman di Kecamatan Ngemplak, Desa Wedomartani memiliki luas yang paling tinggi dengan jenis jalan lingkungan bermaterial beton cor dengan luas 225 Ha, jalan yang bermaterialkan tanah dalam hal ini jalan yang berkualitas buruk yang paling tinggi berada di Desa Sindumartani yakni dengan luas 23 Ha. Sedangkan untuk jalan yang berkualitas baik merupakan jalan yang bermaterialkan aspal yang paling luas di Kecamatan Ngemplak di Desa Wedomartani dengan luas 176 Ha.

4.4. Lebar Jalan Lingkungan

Tabel 4.4. Kelas dan Luas Lebar Jalan Lingkungan Desa Kelas Lebar Jalan Lingkungan Luas Ha Wedomart ani Baik 6 Meter 281 21,6 Sedang 4 – 6 Meter 139 10,6 9 Buruk 4 Meter - - Non Bangunan 881 67,7 1 Total 1301 100 Umbulma rtani Baik 6 Meter 4 0,60 Sedang 4 – 6 Meter 56 8,42 Buruk 4 Meter 91 13,6 8 Non Bangunan 514 77,3 Total 665 100 Widodom artani Baik 6 Meter - - Sedang 4 – 6 Meter 49 7,80 Buruk 4 Meter 75 11,9 Non Bangunan 505 80,3 10 Total 629 100 Bimomart ani Baik 6 Meter - - Sedang 4 – 6 Meter 22 3,66 Buruk 4 Meter 101 16,8 4 Non Bangunan 477 79,5 Total 600 100 Sindumart ani Baik 6 Meter - - Sedang 4 – 6 Meter 20 3,64 Buruk 4 Meter 124 22,5 4 Non Bangunan 406 73,8 2 Total 550 100 Sumber : Hasil Pengolahan Citra dan Survai Lapangan Hasil analisis data diketahui bahwa desa yang berkualitas baik terhadap lebar jalan lingkungan dengan lebar jalan 6 meter yakni Desa Wedomartani dengan luas 281 Ha. Lebar jalan di pengaruhi oleh kapasitas jalan yang dilalui dimana lebar jalan yang berukuran 6 meter merupakan jalan yang sering dilalui oleh kendaraan besar dan jalan tersebut juga memiliki kualitas yang baik sehingga meskipun sering di lalui kendaraan besar jalan tersebut tidak mudah rusak, selain itu juga lebar jalan juga di pengaruhi oleh volume kendaraan, dimana jalan yang memiliki lebar 6 meter umumnya memiliki tingkat volume kendaraan yang lebih tinggi dibandingkan pada daerah yang memiliki ukuran jalan yang lebih kecil. Sehingga tidak terjadi kepadatan volume kendaraan pada jalan tertentu.

4.5. Tata

Letak Bangunan Permukiman Tabel 4.5. Kelas dan Luas Tata Letak Bangunan Desa Kelas Tata Letak Bangunan Luas Ha Wedomarta ni Teratur 52 4 Semi Teratur 33 2,55 Tidak Teratur 335 25,74 Non Bangunan 881 67,71 Total 1301 100 Umbulmarta ni Teratur 9 1,35 Semi Teratur 4 0,60 Tidak Teratur 138 20,75 Non Bangunan 514 77,30 Total 665 100 Widodomart ani Teratur - - Semi Teratur 9 1,43 Tidak Teratur 115 18,27 Non Bangunan 505 80,30 Total 629 100 Bimomartan i Teratur 3 0,5 Semi Teratur 6 1 Tidak Teratur 114 19 Non Bangunan 477 79,5 Total 600 100 Sindumarta ni Teratur - - Semi Teratur 3 0,55 Tidak Teratur 141 25,63 Non Bangunan 406 73,82 Total 550 100 Sumber : Hasil Pengolahan Citra dan Survai Lapangan Hasil analisis data menunjukkan tata letak bangunan permukiman secara umum menunjukkan bahwa di Kecamatan Ngemplak yang paling luas adalah tidak teratur yakni dengan luas 843 Ha, sedangkan yang paling rendah adalah dengan kelas semi teratur

Dokumen yang terkait

Perjanjian Jual Beli Kavling Oleh Pengembang Perumahan (Studi Di Kota Medan)

12 128 113

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN PERUMAHAN ATAS PENERBITAN BROSUR PEMASARAN OLEH PERUSAHAAN PENGEMBANG PERUMAHAN (DEVELOPER)

3 23 53

ANALISIS PERSEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN Analisis Persebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2013.

0 4 15

ANALISIS PERSEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN Analisis Persebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2013.

0 2 17

ANALISIS PERSEBARAN KAWASAN PERUMAHAN TIDAK BERSUSUN OLEH PENGEMBANG Analisis Persebaran Kawasan Perumahan Tidak Bersusun Oleh Pengembang Di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Persebaran Kawasan Perumahan Tidak Bersusun Oleh Pengembang Di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman.

0 4 44

ANALISIS PERSEBARAN POTENSI GUA KARST DI KECAMATAN GIRITONTRO KABUPATEN WONOGIRI UNTUK USAHA KONSERVASI KAWASAN KARST.

0 4 19

TANGGUNG JAWAB PIHAK PENGEMBANG TERHADAP KONSUMEN PERUMAHAN TERKAIT TIDAK DIKELOLA DAN TIDAK DISERAHKANNYA PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM DI LINGKUNGAN PERUMAHAN OLEH PIHAK PENGEMBANG KEPADA PEME.

0 1 2

PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD UNTUK EVALUASI PERSEBARAN KAWASAN PERUMAHAN TIDAK BERSUSUN OLEH PENGEMBANG TERHADAP RENCANA DETAIL TATA RUANG DI KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN Ervan Primanda ervanprimandayahoo.com Suharyadi suharyadirugm.ac.id Iswari Nur

0 1 10

FAKTOR – FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN SLEMAN

0 0 10