Data Primer Data Sekunder

SEMINAR TUGAS AKHIR 2015 CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 5 2. Studi Instansional Segala data terkait dengan peraturan yang diperlukan dalam perancangan, yaitu peraturan daerah di Kota Denpasar yang diperoleh dari instansi terkait.

1.4.2 Pemahaman dan Spesifikasi Proyek

Dengan dilakukannya pengumpulan data baik secara primer berupa data observasi dan wawancara, ataupun secara sekunder berupa data terkait yang didapat dari studi literatur dan studi instansional, maka dihasilkan pemahaman terhadap proyek. Kemudian menghasilkan spesifikasi proyek baik secara umum dan khusus menjadi dasar pokok perencanaan sebuah Co-working Space di Kota Denpasar dan diharapkan tempat ini menjadi objek yang menarik dan diminati oleh masyarakat Kota Denpasar.

1.4.3 Pemrograman

Setelah memahami dan menghasilkan spesifikasi proyek, tahapan selanjutnya adalah pemrograman. Tahapan pemrograman terdiri dari program kuantitatif dan kualitatif yang terkait dengan penentuan tema perancangan dari Co-working Space di Kota Denpasar. Program tersebut terdiri dari program tapak, program fungsional, program performansi, dan program arsitektural. Program tapak meliputi kebutuhan luasan tapak, analisis pemilihan lokasi tapak, data eksisting, analisis tapak, serta karakteristik tapak yang dipilih.

1.4.4 Konsep Perancangan

Hasil dari pemrograman yang dilakukan, yaitu program ruang dan program tapak, menjadi dasar dalam penyusunan konsep perancangan tapak dan bangunan pada Co-working Space di Kota Denpasar. Konsep perancangan tapak tersebut meliputi konsep entrance, zoning, bentuk massa, pola dan komposisi massa, sirkulasi, pola parkir, ruang luar, dan utilitas pada tapak. Konsep perancangan bangunan meliputi konsep entrance, zoning, tampilan bangunan, ruang dalam, struktur, dan utilitas bangunan. SEMINAR TUGAS AKHIR 2015 CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 6 BAB II PEMAHAMAN TENTANG CO-WORKING SPACE Di dalam bab pemahaman tentang Co-working Space ini, terdapat beberapa pembahasan yang akan dijelaskan, yaitu tinjauan teori, kajian terhadap proyek sejenis, dan spesifikasi umum proyek.

2.1 Tinjauan Teori

Pembahasan dalam tinjauan teori ini meliputi sejarah co-working, pemahaman co-working dan Co-working Space, teori dan tipologi Co-working Space.

2.1.1 Sejarah Co-working

Pada tahun 2005, Brad Neuberg mencetuskan ide yang inovatif ini dengan mulai menggunakan kata “co-working” untuk menggambarkan ruang fisik yang awalnya disebut “9-5 group”. Neuberg mengorganisir sebuah co-working site bernama “Hat Factory” di San Fransisco, sebuah apartemen sekaligus tempat bekerja untuk 3 tiga orang pekerja teknologi, dan dibuka untuk umum pada siang harinya. Brad juga salah satu pendiri “Citizen Space”, sebuah Co-working