Rumusan Masalah Tujuan CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR.

SEMINAR TUGAS AKHIR 2015 CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 4

1.4 Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan adalah metode glass box atau kotak kaca. Metode ini merupakan jenis metode perancangan berdasarkan pemikiran secara rasional dan dapat diketahui bagaimana proses kreatifnya hingga menghasilkan suatu rancangan. Dalam metode perancangan Co-working Space di Kota Denpasar ini melalui beberapa tahap perancangan sesuai dengan metode yang telah disebutkan diatas, dimana tahapannya adalah sebagai berikut.

1.4.1 Pengumpulan Data

A. Data Primer

Data ini merupakan data dan informasi yang dikumpulkan dengan penelitian langsung dari sumbernya. Dalam hal ini, penulis bertindak sebagai pengumpul data Soemanto, Wasty, 2009. Data primer diperoleh melalui. 1. Observasi Merupakan tahap pengumpulan data melalui pengamatan langsung ke lapangan mengenai lokasi, aktivitas serta fasilitas yang tersedia. Berikut merupakan beberapa tempat yang dijadikan objek studi banding. 1 Hubud, Ubud 2 Lineup Hub, Seminyak 3 WAVE, Kuta 2. Wawancara Merupakan tahap tanya jawab yang dilakukan dengan narasumber yang kompeten dan pihak-pihak yang memiliki relevansi dengan data yang dibutuhkan untuk perancangan Co-working Space.

B. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh penulis secara tidak langsung melalui media perantara kepustakaan. Data sekunder diperoleh melalui. 1. Studi Literatur Segala data dan informasi yang berkaitan dengan perancangan Co-working Space di Kota Denpasar yang didapat dari buku-buku literatur, majalah, jurnal, dan internet. SEMINAR TUGAS AKHIR 2015 CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 5 2. Studi Instansional Segala data terkait dengan peraturan yang diperlukan dalam perancangan, yaitu peraturan daerah di Kota Denpasar yang diperoleh dari instansi terkait.

1.4.2 Pemahaman dan Spesifikasi Proyek

Dengan dilakukannya pengumpulan data baik secara primer berupa data observasi dan wawancara, ataupun secara sekunder berupa data terkait yang didapat dari studi literatur dan studi instansional, maka dihasilkan pemahaman terhadap proyek. Kemudian menghasilkan spesifikasi proyek baik secara umum dan khusus menjadi dasar pokok perencanaan sebuah Co-working Space di Kota Denpasar dan diharapkan tempat ini menjadi objek yang menarik dan diminati oleh masyarakat Kota Denpasar.

1.4.3 Pemrograman

Setelah memahami dan menghasilkan spesifikasi proyek, tahapan selanjutnya adalah pemrograman. Tahapan pemrograman terdiri dari program kuantitatif dan kualitatif yang terkait dengan penentuan tema perancangan dari Co-working Space di Kota Denpasar. Program tersebut terdiri dari program tapak, program fungsional, program performansi, dan program arsitektural. Program tapak meliputi kebutuhan luasan tapak, analisis pemilihan lokasi tapak, data eksisting, analisis tapak, serta karakteristik tapak yang dipilih.

1.4.4 Konsep Perancangan

Hasil dari pemrograman yang dilakukan, yaitu program ruang dan program tapak, menjadi dasar dalam penyusunan konsep perancangan tapak dan bangunan pada Co-working Space di Kota Denpasar. Konsep perancangan tapak tersebut meliputi konsep entrance, zoning, bentuk massa, pola dan komposisi massa, sirkulasi, pola parkir, ruang luar, dan utilitas pada tapak. Konsep perancangan bangunan meliputi konsep entrance, zoning, tampilan bangunan, ruang dalam, struktur, dan utilitas bangunan.