Latar Belakang Masalah PENDHULUAN

1

BAB I PENDHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk memelihara kelangsungan hidup kebudayaan dan peradaban masyarakat. Pendidikan dapat diperoleh salah satunya melalui sekolah. Pendidikan juga merupakan hal yang paling penting didalam penentuan masa depan suatu bangsa di mana pendidikan adalah sebagai suatu alat atau metode untuk membantu kepribadian dan karakter bangsa, selain itu juga pendidikan semakin bervariasi dalam tujuan, fungsi, isi dan metodenya; semakin bervariasi dalam program, bidang studi dan sastranya; semakin spesifik dalam komponen pendidikan yang bersifat umum dan semakin kaya dalam komponen vakosionalnya serta semakin bervariasi dalam aspek profesional dan spesialisasinya, oleh sebab itu pendidikan semakin banyak memerlukan berbagai keahlian profesional dalam sistem manajemennya serta memerlukanberbagai keahlian yang bersifat interdisipliner dalam memecahkan masalahnya. 1 1 Martin, Dasar-Dasar Perenca naan Pendidikan Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2013, h. 1 2 Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari berbagai negara dengan beragam budaya yang berbeda ternyata memiliki persamaan dalam melihat konsep-konsep sains, ternyata konsep sains itu tidak teikat dengan kultur setempat melainkan dibentuk oleh pengalaman-pengalaman pribadi peserta didik ketika bersentuhan dengan fenomena alam, ketika anak-anak memasuki dunia sekolah, pengetahuan sains mereka bersinggunagan dengan srarus sains sebagai public knowledge, sebelum anak-anak memasuki pendidikan sekolah, sains memanglah sebuah pengalaman prinadi sebagai hasil persentuhan mereka dengan fenomena alam, pendidikan merupakan hak semua anak, dalam pembukaan undang –undang dasar, pendidikan mendapatkan perhatian khusus dan tercantum eksplisit pada alenia keempat, bahkan pendidikan sudah dianggap sebagai sebuah hak asasi yang harus secara bebas dapat dimiliki oleh semua anak, seperti yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Right 1948 pasal 26 1 yang menyatakan bahwa: “Setiap orang memiliki hak atas pendidikan. Pendidikan harus lah bebas, paling tidak pada tingkat dasar. Pendidikan dasar haruslah bersifat wajib. Pendidikan teknik dan profesi harus tersedia dan pendidikan tinggi harus dapat diakses secara adil oleh semua”. 2 2 AsihwidiW DanEka S, MetodologiPembelajaranIPA,BumiAksara, Jakarta, cet ke-1,2014, h.1 3 Pendidikan merupakan salah satu sektor penting penuntun keberhasilan pembangunan nasional, baik dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal itu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan dalam mewujudkan cita-cita pembangunan nasional sebagaimana yang tercantum dalam UU sisdiknas bab II pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yan demokratis serta bertanggungjawab”. 3 dalam upaya mewujudkan cita-cita pembangunan nasional, lembaga-lembaga pendidikan merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan dan usaha untuk menjawab segala permasalahan hidup. Belajar menurut pandangan B.F Skinner 1958 adalah suatu proses adaptasi atau penyesuian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar maka responnya baik dan sebaliknya. 4 Pembelajaran merupakan suatu proses, cara dan tingkah laku dalam proses belajar, dalam kegiatan pembelajaran akan terjadi interaksi timbal balik antara pendidik dan peserta didik, hal ini pendidik bukan bertindak sebagai 3 Diknas, Undang-Undang Tentang Sisdiknas Dan Peraturan Pelaksanaanya 2000-2004 jakarta , Tamita Utama, 2004, h.7 4 AsihwidiW DanEka S, MetodologiPembelajaranIPA,BumiAksara, Jakarta, cet ke-1,2014, h.31 4 pusat pengetahuan yang hanya bertugas menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik, sedangkan peserta didik hanya sebagai pihak penerima. Biologi menjadi wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai serta tanggungjawab sebagai seorang warga Negara yang bertanggungjawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa, Negara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mata pelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari rahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, dan prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dalam pembelajaran biologi, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksankan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. 5 Pembelajaran biologi merupakan ilmu pengetahuan yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, konsep-konsep biologi akan sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alam sekitar, tentu dengan bantuan pemahaman terhadap ilmu lain, dengan pembelajaran biologi kita dapat mengenal diri sendiri dan lingkungan, biologi merupakan salah satu ilmu yang memiliki arti penting bagi pendidikan sekolah, biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga 5 Rusman, Model-Model Pembelajaran, RajaGrafindo Persada, Jakarta, Cet Ke 5, 2012, h.3. 5 biologi bukan hanya penguasaan tentang kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan sedangkan sains merupakan suatu kebutuhan yang selalu dicari oleh manusia karena memberikan suatu cara berfikir sebagai suatu struktur pengetahuan yang utuh. Secara khusus, sains menggunakan suatu pendekatan empiris untuk mencari penjelasan alami tentang fenomena yang diamati di alam semesta, meskipun pembelajaran tentang sains dipecah menjadi beberapa disiplin, yaitu matematika dan IPA Biologi, Fisika, dan Kimia namun inti dari masing- masingnya terletak pada metode dan mempertanyakan hasilnya secara berkesinambungan. Pembelajaran biologi juga menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajah dan memahami alam sekitar secara ilmiah dan diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitar, maka praktikum menjadi salah satu pengembangan dan pemahaman peserta didik dalam melakukan salah satu praktikum. 6 Dijelaskandalam QS. Al-Israaayat 36 yang berbunyi: 6 Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan Nomor 1, Tahun XI 2008 Sri Rahmiyati, The Effectiveness Of Labolatort Use In Madrasah Aliyah In Yogyakarta, 2008, h. 90 6   “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya . Sesungguhnya pendengaran, pengelihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawaban.” 7 Praktikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapatkan kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori. 8 praktikum merupakan kegiatan yang bertujuan agar peserta didik mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan teori atau penyelidikan dan pembuktian ilmiah. Pelaksanaan praktikum dapat dilakukan di laboratorium, kebun percobaan, kandang, rumah sakit, sekolah dan tempat lain, kegiatan praktikum merupakan metode yang memberikan pengaruh terhadap keberhasilan peserta didik dalam belajar biologi, melalui kegiatan praktikum peserta didik dapat mempelajari biologi melalui praktikum, melatih keterampilan berpikir, bersikap ilmiah, dan dapat memecahkan masalah melalui metode ilmiah, kegiatan dilaboratorium praktikum dapat dilakukan siswa secara individual maupun kelompok dengan melakukan pekerjaan yang sama atau melakukan percobaan-percobaan yang berbeda dengan melakukan kegiatan-kegiatan dari 7 Dapertemen Agama RI, Al- Qur‟an danTerjemahnya, CV.Thoha Putra,2002,h.429. 8 http:kbbi.web.idpraktikum diaksespadatanggal 11 mei 2016 jam 15.12 7 alat atau bahan yang satu ke alat atau bahan yang lain, kemampuan guru dalam meggunakan alat dan bahan, ketersediaankelengkapan sarana dan prasarana laboratorium yang efektif merupakan aspek-aspek yang penting dalam memanfaatkan laboratorium di sekolah menengah, oleh karena itu keberadan laboratorium sangat penting dalam mendukung keberhasilan pembelajaran biologi. 9 Pembelajaran biologi merupakan pemberian pengalaman langsung untuk memberikan pengembangan kompetensi agar peserta didik menjelajah dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Praktikum dapat diartikan sebagai salah satu metode pembelajaran yang berfungsi memperjelas konsep melalui kontak dengan alat,dan bahan, meningkatkan keterampilan intelektual peserta didik melalui observasi atau pencarian informasi secara lengkap dengan selektif yang mendukung pemecahan problem praktikum; melatih dalam memecahkan masalah, menerapkan pengetahuan dan keterampilan terhadap situasi yang dihadapi, melatih dalam merancang eksperimen, menginterpretasi data, dan membina sikap ilmiah. 10 Proses dalam mencapai terwujudnya praktikum maka dibutuhkannya pengelolaan laboratorium sebagai sarana dalam menunjang kemampuan peserta didik dalam membina sikap ilmiah, pendidikan biologi juga 9 Jurnal Pengabdian Sriwijaya Doni Setiawan Dkk, Pelatihan Penggunaan Alat-Alat Laboratorium Untuk Meningkatkan Pemahaman Praktikum IPA-Biologi Bagi Guru Smp Di Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir, 2013, hlm 82 10 Sri Hartati.2010.Pengelolaan LaboratoriumBiologi. Puskimala,Bandarlampung. Hal 11 8 merupakan bagian dari pendidikan sains dan sebagai salah satu mata pelajaran disekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yang ada biologi menjadi wahana untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan sikap, serta bertanggungjawab kepada diri sendiri, orang lain dan lingkungan, biologi meruakan salah satu mata pembelajaran disekolah, yang bertujuan mengajak peserta didik mengenal dan memahami konsep- konsep tentang alam untuk membangun keahlian dan kemampuan berpikir agar dapat berperan aktif menerapkan ilmunya dalam dunia teknologi dan untuk merealisasikan hal tersebut maka harus terjadi peningkatan mutu pendidikan dalam pembelajaran biologi dan sains. Laboratorium dapat diartikan secara luas maupun sempit. Laboratorium ialah suatu tepat dilakukannya percobaan dan penelitian. Laboratorium juga memiliki bangunan yang didalamnya dilengkapi dengan alat dan bahan untuk kepentingan pelaksanaan percobaan. 11 Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumberdaya, laboratorium yang dapat digunakan dengan baik memiliki Standar Laboratorium yang sudah ditetapkan oleh Mentri Pendidikan Nasional. 11 Sri Hartati.2010.Pengelolaan LaboratoriumBiologi. Puskimala,Bandarlampung. Hal 5 9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 yang ditetapkan pada tanggal 28 Juni 2007 tentang standar sarana dan prasarana SekolahMadrasah Pendidikan Umum, pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerintah dan peningkatan mutu pendidikan ditengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, cerdas, produktif dalam pergaulan nasional maupun internasional, untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan tersebut, pemerintah telah mengamanatkan penyusunan delapan standar nasional pendidikan sebagaimana diatur dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional pendidikan adalah kreteria minimum tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.Standar sarana dan prasarana ini disusun untuk lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum jenjang pendidikan dasar dan mengah yaitu: Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah SDMI, Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah SMPMTs, dan Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah SMAMA. Standar sarana dan prasarana ini mencakup, kreteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dann sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap SekolahMadrasah, dan kreteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, 10 dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolahmadrasah. 12 Laboratorium biologi sebagai salah satu sumber pembelajaran biologi sangat diperlukan untuk memberikan pengalaman nyata pada peserta didik sebagai salah satu faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran, oleh karena itu perlu adanya penyediaan laboratorium yang baik agar pelaksanaan pembelajaran yang memerlukan laboratorium biologi dapat berjalan maksimal dan kompetensinya tercapai. Dari uraian tersebut, maka akan dilakukan penelitian tentang analisis kesiapan laboratorium dalam mendukung pembelajaran biologi SMAMA Se – Kota Bandar Lampung.

B. Identifikasi Masalah