61 Gambar 4.3
Display karya-karya Affandi
Untuk lebih menekankan bahwa Bali menjadi sumber inspirasi bagi para seniman dari luar negeri, maka di ruang J ditampilkan karya lukis para perupa asing yang datang ke Bali
untuk mengabadikan keindahan alam dan budaya Bali dalam lukisannya. Bali sejak awal abad ke 19 telah menjadi tempat yang paling menarik bagi para seniman Eropa untuk
melukis, sehingga tidak heran apabila banyak karya-karya mereka menampilkan keindahan Bali sesuai dengan gaya, teknik, tema, dan interpretasi masing-masing seniman. Adanya
karya-karya para pelukis asing ini menandai bahwa Bali menjadi tempat penting dalam seni rupa dunia. Bagi para seniman muda, tentu hal ini memudahkan mereka untuk mempelajari
beragam teknik dan gaya yang dibawa oleh para pelukis asing tersebut.
4.2.1 Display dan Pencahayaan
Seperti yang telah dijelaskan di atas, alur display karya didasarkan pada alur sejarah. Demikina juga dengan pembagian ruangan, terdapat ruang yang memang dikhususkan untuk
maestro seniman Bali klasik, perintis seni lukis Bali modern, dan karya para seniman terkenal Indonesia, serta tempat khusus untuk memamerkan karya-karya terkini yang bersifat
temporer. Koleksi lukisan Neka yang berjumlah ratusan memerlukan display yang baik sehingga
dapat dinikmati oleh pengunjung dengan nyaman, oleh karena itu pemakaian partisi tidak dipakai di setiap ruang pamer, hanya dipakai pada karya-karya yang berukuran kecil. Hal ini
memberikan ruang pandang yang baik bagi para pengunjung, sedangkan karya-karya yang berukuran besar di tempatkan di dinding ruangan. Pada beberapa dinding yang sempit,
ditempelkan karya yang kecil, dengan demikian ruang dapat dioptimalkan pemakaiannya.
62 Gambar 4.5
Pemanfaatan dinding untuk display dan penempatan karya
Tata cahaya yang dipakai memanfaatkan dua sumber, yaitu cahaya alami dan cahaya buatan. Cahaya alami dilakukan dengan memanfaatkan jendela-jendela yang banyak terdapat
di ruangan. Sedangkan cahaya buatan dipergunakan di ruangan yang lebih dalam dengan menggunakan lampu TL yang diletakkan di langit-langit sehingga membuat pemcahayaan
yang luas dan tidak menyebabkan panas pada lukisan, karena tidak secara langsung ditujukan ke lukisan.
Gambar 4.6 Pemanfaatan cahaya alami
Gambar 4.7 Pemanfaatan cahaya buatan
63
Kenyaman pengunjung untuk menikmati karya tampaknya menjadi hal sangat diperhatikan oleh pengelola museum, hal ini terlihat dari diletakkannya beberapa kursi atau
sofa kayu dalam ruangan. Peletakkan sofa yang jaraknya cukup jauh dengan karya lukisan, membuat pengunjung dapat melihat karya yang ditempelkan didepannya dengan baik.
suasana nyaman juga ditampilkan dengan display yang tidak terlalu padat antar karya serta ventilasi udara serta cahaya yang masuk melalui jendela memberi suasana yang tenang.
4.3 Agung Rai Museum of Art ARMA