Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Program Studi Menggunakan Metode Multifactor Evaluation Process di SMA Negeri 1 Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

MUHAMAD REZA OKAVIANA

10110290

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(2)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Ruang Lingkup Objek Penelitian ... 9

2.1.1 Sejarah SMA Negeri 1 Bandung ... 9

2.1.2 Visi dan Misi ... 10

2.1.3 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Bandung ... 11

2.2 Landasan Teori ... 12


(3)

vi

2.2.3.2Komponen Sistem Pendukung Keputusan ... 16

2.2.3.3Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan ... 17

2.2.4 Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) ... 17

2.2.4.1Konsep Dasar Penggunaan Metode MFEP... 17

2.2.5 Definisi Bakat ... 21

2.2.6 Definisi Minat ... 22

2.2.7 Basis Data ... 24

2.2.8 Datavase Management System (DBMS) ... 24

2.2.9 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 25

2.2.10 Data Flow Diagram (DFD) ... 26

2.2.11 Kamus Data (Data Dictionary) ... 29

2.2.12 MyQL ... 29

2.2.13 Adobe Dreamwever ... 32

2.2.14 PHP ... 33

2.2.15 HTML ... 33

2.2.16 JavaScript ... 34

2.2.17 Cascading Style Sheet (CSS) ... 35

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 36

3.1 Analisis Masalah ... 37

3.2 Analisis Sistem ... 37

3.2.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 38

3.2.2 Analisis Pengkodean ... 45

3.2.3 Analisis Kriteria ... 47

3.2.3.1Aturan Bisnis ... 47


(4)

vii

3.2.4.3Analisis Pengguna ... 68

3.2.4.4Analisis Jaringan ... 70

3.2.5 Analisis Basis Data... 72

3.2.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 74

3.2.6.1Diagram Konteks ... 74

3.2.6.2Data Flow Diagram (DFD)... 75

3.2.6.3Spesifikasi Proses ... 86

3.2.6.4Kamus Data ... 113

3.3 Perancangan Sistem ... 121

3.3.1 Perancangan Basis Data... 121

3.3.1.1Skema Relasi ... 121

3.3.1.2Struktur Tabel ... 122

3.3.2 Perancangan Struktur Menu... 125

3.3.3 Perancangan Antar Muka ... 127

3.3.3.1Perancangan Masukan dan Keluaran (I/O) ... 128

3.3.3.2Perancangan Tampilan Pesan ... 157

3.3.3.3Jaringan Semantik ... 158

3.3.3.4Perancangan Keluaran ... 160

3.3.3.5Proses Prosedural ... 162

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 171

4.1 Implementasi Sistem ... 171

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras... 171

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 171

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 172

4.1.4 Implimentasi Antarmuka ... 178

4.2 Pengujian Sistem ... 180

4.2.1 Rencana Pengujian ... 180


(5)

viii

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 222

4.3 Pengujian Beta ... 222

4.3.1 Skenario Pengujian Beta ... 223

4.3.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 233

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 5.1 Kesimpulan ... 235

5.2 Saran ... 235


(6)

236

[1] Crow, Lester D. & Crow, Alice. (1980). General Psychology. New Jersey: Rowman & littlefield

[2] Dinarga, M.S. & Putro, R.O. & Setiadie, H.S & Wiedarini, A.W. & Sucianti, Y.D.S. (2004). Jurusan Apa Buat Kamu?. Yogyakarta: Andi. [3] Fathansyah.(2012). Basis Data: Buku Teks Ilmu Komputer. Bandung:

Informatika.

[4] Hafid, Dedi Herdiana D.H.H & Nurhudaya. Layanan Pengumpulan Data Melalui Tes Psikologis. retrived from : http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBIN GAN/195903271986011-DEDI_HERDIANA_HAFID/TES_PSIKOLOGIS-tayangan-sekolah_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf

[5] Heri, P.(1998). Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta: EGC. [6] http://infosbmptn.com/, diakses pada 12 Agustus 2014.

[7] http://www.jurusankuliah.net/, Daftar Jurusan SOSHUM (IPS), di akses 15 April 2014.

[8] Jogianto.(2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. [9] Kadir, Abdul.(1998). Konsep dan tuntunan praktis Basis data. Yogyakarta:

Andi.

[10] Kadir, Abdul.(2004). Dasar Aplikasi Database MySQL. Yogyakarta: Andi. [11] Kurniawati Anna A.N. Tinjauan SPK. Retrived from :

http://ana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36551/Bab+3.+Tinjauan+ SPK.ppt

[12] Loekmono.(1994). Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

[13] Lovita, Erna (2013). Evaluasi Software Akuntansi Bagi Usaha Kecil Menengah Memanfaatkan Metode Multi Factor Evaluation Process dan Analytical Hierarchy Process. Retrived from : http://repository.unib.ac.id/6414/1/SNA%2016.pdf


(7)

237 sekolah. Jakarta: Gramedia.

[16] Nugroho, Adi.(2004). Konsep Pengembangan Sistem Basis Data. Bandung : Informatika.

[17] Puspitosari, Heni A.(2010). Having Fun with Adobe Dreamweaver CS4. Bandung: Informatika.

[18] Render, Barry B.R. & Strair, Ralph M. R.M.S. & Hanna, Michael E. H.M.E. Module 1. Retrived from : http://wps.pearsoned.co.uk/wps/media/objects/12987/13299709/rsh_qam11 _module01.pdf

[19] Sarwono, Sarlito Wirawan. 1977. Psikologi Remaja. Jakarta: Gramedia. [20] Slameto.(1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet. II.

Jakarta: Rineka Cipta.

[21] Sommerville, Ian. (2011). Software engineering (rekayasa perangkat lunak). Jakarta: Erlangga.

[22] Sugiyono, Dr. (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

[23] Wahyono, Teguh.(2004). Sistem Informasi: Konsep Dasar Analisis Desain dan Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(8)

iii

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Puja, Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “SISTEM PENDUKUNG

KEPUTUSAN REKOMENDASI PEMILIHAN PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS DI SMA NEGERI 1 BANDUNG” sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Strata 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu dan Teknik Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Selesainya penyusunan lapoan skripsi ini, penulis banyak memperoleh dukungan, masukan, dan bimbingan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak selama penulisan laporan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas rahmat, berkah, dan izin-Nya penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Nabi Muhammad SAW, yang menjadi figur teladan bagi penulis untuk tetap sabar dan berserah diri kepada Allah atas permasalahan yang dihadapi. 3. Orang tua serta keluarga yang memberikan dukungan, baik secara moril

maupun matearil, khususnya doa yang tiada henti.

4. Ibu Rani susanto, S.Kom selaku pembimbing, yang telah membimbing penulis dengan sabar dalam menyelesaikan skripsi, serta selaku dosen wali IF-7 2010 selama penulis menempuh pendidikan di UNIKOM.

5. Ibu Riani Lubis, ST., M.T. selaku penguji seminar yang telah banyak memberikan arahan saat revisi seminar.

6. Bapak dan Ibu Guru Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 bandung yang sudah banyak membantu dalam proses pembuatan skripsi.

7. Teman-teman IF-7 2010 seperjuangan yang selalu memberikan semangat dan dukungan, serta semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan


(9)

iv

kekurangan, untuk itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khusunya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Agustus 2014


(10)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Muhamad Reza Okaviana

NIM : 10110290

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 15 Oktober 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Sutaatmaja No.11, Rt.25/Rw.06

Kel.Karanganyar Kec.Subang Kab.Subang 41211 Email : rezaokaviana@gmail.com

No Telp. : 0852 2452 8740

PENDIDIKAN

2010 – 2014 : Program Strata 1 (S1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,

Universitas Komputer Indonesia 2006 – 2009 : SMAN 3 Subang

2003 – 2006 : SMPN 1 Subang 1997 – 2003 : SDN Rosela Indah

Penulis,


(11)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Program Studi merupakan unit pelaksana akademik yang melaksanakan pendidikan profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan. Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan di era teknologi informasi sekarang ini secara tidak langsung membawa dampak kepada sistem pendidikan. Hal itu terbukti dari makin banyaknya penjurusan yang dilakukan perguruan tinggi di Indonesia untuk mengelompokan para mahasiswanya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki agar pelaksanan perkuliahan dapat berjalan dengan lancar.

Saat ini, di SMA Negeri 1 Bandung masih banyak siswa kelas XII yang merasa kebingungan dalam memilih program studi. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang berkonsultasi kepada guru bimbingan konseling mengenai pemilihan program studi. Hal ini disebabkan karena siswa tidak mengetahui informasi mengenai program studi dan siswa tidak mengetahui minat, bakat dan kemampuan akademik siswa lebih sesuai ke program studi yang mana. Jumlah kelas XII yang ada di SMA Negeri 1 Bandung saat ini berjumlah 10 kelas. Dari setiap kelas, terdiri dari 30 sampai 40 orang siswa.

Proses rekomendasi dalam pemilihan program studi yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling masih dilakukan dengan cara wawancara kepada setiap siswa. Pada saat wawancara tersebut, guru bimbingan konseling akan melihat kecenderungan minat, bakat dan akademik siswa lebih sesuai ke program studi yang mana. Akan tetapi, rekomendasi yang diberikan tidak dapat dilakukan kepada seluruh siswa, dikarenakan keterbatasan dari guru bimbingan konseling untuk melayani banyaknya siswa. Sehingga hanya siswa yang bertanya kepada guru bimbingan konseling saja yang mendapat rekomendasi pemilihan program studi. Selain itu proses rekomendasi yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling kurang akurat. Hal tersebut dapat dilihat dari ada kasus dimana siswa


(12)

yang telah merasa sesuai dengan rekomendasi dari guru bimbingan konseling, akan tetapi pada saat memasuki perkuliahan, siswa tersebut merasa tidak sesuai dengan program studi yang direkomendasikan. Hal tersebut menunjukan bahwa ada permasalahan pada proses pemberian rekomendasi.

Sistem Pendukung Keputusan bisa menjadi solusi alternatif untuk menyelesaikan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, karena dengan adanya sistem pendukung keputusan ini dapat mempermudah guru bimbingan konseling dalam memberikan rekomendasian pemilihan program studi kepada siswa dan dapat menghasilkan rekomendasi pemilihan program studi yang lebih sesuai dengan minat siswa.

Berdasarkan uraian dan permasalahan yang telah dipaparkan, maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat merekomendasikan pemilihan program studi bagi siswa SMA Negeri 1 Bandung. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan

dibangun sistem yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi

Pemilihan Program Studi Menggunakan Metode Multifactor Evaluation Process

di SMA Negeri 1 Bandung”. 1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan pada sub-bab 1., maka dapat dirumuskan masalahnya yaitu bagaimana membangun Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Program Studi Menggunakan Metode Multifactor Evaluation Process di SMA Negeri 1 Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Program Studi Menggunakan Metode Multifactor Evaluation Process di SMA Negeri 1 Bandung.

Tujuan yang ingin dicapai dalam membangun membangun Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Program Studi Menggunakan Metode Multifactor Evaluation Process di SMA Negeri 1 Bandung ini adalah :


(13)

1.Dapat mempermudah Guru Bimbingan Konseling dalam memberikan rekomendasi pemilihan program studi kepada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Bandung.

2.Dapat menghasilkan rekomendasi pemilihan program studi yang sesuai dengan minat siswa.

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Pengambilan data difokuskan pada data nilai akademik, bakat dan minat siswa kelas XII SMA Negeri 1 Bandung.

2. Data yang dipakai dalam pengolahan Sistem Pendukung Keputusan ini adalah data nilai akademik siswa berupa rata-rata nilai rapot dari semester 1 sampai semester 5. Data nilai bakat dan minat siswa berupa nilai psikotes yang telah dilakukan siswa pada saat kelas X.

3. Metode yang digunakan dalam Sistem Pendukung Keputusan rekomendasi pemulihan program studi ini adalah Metode Multifactor Evaluation Process.

4. Indikator dalam menentukan kriteria program studi adalah : a. Akademik

Untuk indikator nilai akademik dilihat dari nilai rapot yang terdiri dari pelajaran-pelajaran yang ada di SMA Negeri 1 Bandung.

b. Bakat

Untuk indikator bakat terdiri dari beberapa parameter yaitu : Realitas, Bahasa, Berpikir, Abtraksi, Daya Ingat, Hitung Praktis, Hitung Teoritis, Analisis & Sintesis, 3 Dimensi.

c. Minat

Untuk indikator minat terdiri dari beberapa parameter yaitu : Outdoor, Mechanical, Computational, Scientific, Persuasive, Artistic, Literary, Musical, Social Service, Clerical.


(14)

6. Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun merekomendasikan lebih ke program studi tanpa disertai universitas atau perguruan tingginya.

7. Program studi yang bisa direkomendasikan saat ini sebanyak 25 program studi. Program studi yang direkomendasikan berdasarkan prospek dan peluang kerjanya.

8. Hasil rekomendasi pemilihan program studi dari sistem yang akan dibangun akan merekomendasikan 3 pilihan program studi kepada masing-masing siswa. Ketiga pilihan program studi ini didapatkan dari hasil perhitungan yang telah diurutkan dari hasil yang tertinggi.

9. Pengguna dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut: a. Koordinator Guru BK

b. Guru Bimbingan Konseling c. Siswa Kelas XII

10.Pengembangan perangkat lunak menggunakan metode aliran data terstruktur yang terdiri dari flowmap, Entity Relationalship Diagram (ERD), Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD).

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif, Penelitian deskriptif merupkan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterprestasikan kondisi atau hubungan yang ada. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang di teliti secara tepat.

1.5.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(15)

a. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan penelitian di SMA Negeri 1 Bandung. Studi lapangan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung di SMA Negeri 1 Bandung.

2. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung pada guru bimbingan konseling SMA Negeri 1 Bandung.

b. Studi Literatur

Studi Literatur merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan proses pencarian, membaca, serta mengenai website yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan.

1.5.2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall. Adapun uraian lebih jelasnya mengenai pengembangan perangkat lunak diatas adalah sebagai berikut:

1. Requirements Analysis and Definition

Pembuatan perangkat lunak dengan metode waterfall diawali dengan mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan data dari keseluruhan sistem yang sedang berjalan. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang akan diaplikasikan kedalam perangkat lunak.

2. System and Software Design

Proses ini dilakukan pada kebutuhan pembuatan perangkat lunak untuk mengetahui sifat dari perangkat lunak yang akan di buat, dan juga tahap ini


(16)

dikerjakan setelah kebutuhan data dan informasi selesai dikumpulkan secara lengkap, barulah dimulai tahap pembuatan disain program sistem pendukung keputusan, yaitu dengan membuat visualisasi program dalam bentuk gambar dan tampilan-tampilan antar muka (interface) yang disesuaikan dengan user atau pengguna yang akan menggunakan program sistem pendukung keputusan ini.

3. Implementation and Unit Testing

Proses ini dilakukan penerjemahan desain program yang telah dirancang ke dalam bentuk kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Setelah itu, program yang sudah dibangun langsung diuji secara unit untuk melihat seberapa jauh program tersebut bisa digunakan dan apabila ada kesalahan maka proses pengujian harus diulang sampai program yang dibuat dapat bekerja maksimal.

4. Integration and system Testing

Proses melakukan penyatuan atau penggabungan program yang sudah diuji pada setiap unitnya, kemudian akan dilakukan pengujian secara keseluruhan (sistem testing) untuk memastikan apakah program yang sudah dikerjakan bisa berjalan dengan baik. apabila terdapat kesalahan dalam program, maka perbaikan harus dilakukan sesuai dengan tahapan yang ada dimana kesalahan itu terjadi.

5. Operation and Maintenance

Proses operasi dan pemeliharaan dilakukan untuk pengoprasian program yang sudah dikerjakan secara keseluruhan kemudian di aplikasikan di lingkungannya atau di tempat program tersebut akan digunakan, dan melakukan pemeliharaan terhadap program, seperti penyesuaian terhadap keadaan atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya yang ada di lingkungan tersebut. Ilustrasi metode pembuatan perangkat lunak dengan model waterfall digambarkan paa gambar 1.1.


(17)

Gambar 1.1 Waterfall Model [21]

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini membahas tentang latar belakang permasalahan, serta merumuskan permasalahan yang dihadapi, menentukan maksud dan tujuan diadakannya penelitian, pembuatan batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang terdiri dari 2 metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode pembuatan perangkat lunak dan sistematika penulisan dalam penelitian skripsi ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab ini menjelaskan tentang tinjauan umum SMA Negeri 1 Bandung meliputi sejarah, visi misi, struktur organisasi serta tugas-tugas dari setiap bidang. Bab ini juga membahasa teori-teori Sistem Pendukung Keputusan dan konsep yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan analisis penelitian, serta mengenai komponen-komponen atau perangkat pengembangan yang terlibat dalam pembangunan sistem.


(18)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis sistem pendukung keputusan yang meliputi analisis masalah-masalah yang ada, analisis prosedur yang sedang bejalan, analisis kebutuhan sistem yang akan dibangun, analisis data dari hasil penelitian, analisis basis data, dan analisis non-fungsional serta perancangan sistem yang dimulai dari perancangan prosedural hingga antarmuka (interface).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada Bab ini berisi tentang hasil dari analisis yang telah dilakukan sebelumnya, yang dituangkan dalam bentuk perancangan dan implementasi, baik itu implementasi dari perangkat lunak, perangkat keras, implementasi basis data, implemantasi antarmuka, serta pengujian dari sistem, yang meliputi pengujian alpha dan pengujian beta dari sistem yang telah dibangun.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari seluruh penulisan skripsi, baik dari pencapaian atau tujuan yang telah dituntukan dan hasil yang diperoleh dari pengujian-pengujian yang sudah dilakukan. Serta saran dari berbagai pihak, baik berupa koreksi, opini atau pendapat dengan harapan saran yang didapat sebagai pembelajaran, perbaikan dan pengembangan sistem lebih lanjut.


(19)

9 2.1. Ruang Lingkup Objek Penelitian

Objek penelitian yang sedang diteliti adalah Sekolah Menegah Atas, yaitu bertempat di SMA Negeri 1 Bandung.

2.1.1. Sejarah SMA Negeri 1 Bandung

Pada tahun 1950 berdiri sebuah SMA yang dikenal dengan sebutan SMA PARKI (Pasundan) di bawah pimpinan Bapak Among Praja. Tahun pelajaran 1950/1951 atau tepatnya tanggal 1 Agustus 1950, SMA PARKI menjadi SMA Negeri. Sejak itu SMA PARKI menjadi SMA NEGERI 3 A/B Bandung dengan dua jurusan, yaitu bagian A dan Bagian B yang dipimpin oleh ibu Sutjinah. Pada tahun 1964 SMA Negeri 1 Bandung masih dikenal dengan nama SMA 1A. Saat itu SMA ini di pimpin oleh Drs. Abdullah Djumantradja. Pada tahun 1953 Kepemerintahan Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan bahwa SMA III dibagi dua, yaitu : MA IIIA Bagian Bahasa dipimpin oleh Pak MI. Kartadipradja dan SMA IIIB Bagian Ilmu Pasti dipimpin oleh Pak Tjetje Djajadisastra.

Pada tahun 1956, sekolah mendapat pergantian nama SMA Negeri IIIA menjadi SMA Negeri IA, sedangkan SMA Negeri IIIB menjadi SMA Negeri IVB. SMA IA dipindahkan ke daerah Bandung Utara, menempati sebuah gedung Lyceum di Jl. Dago. Sedangkan SMA IVB berubah status menjadi SMA Negeri IV. Pada tahun 1965 untuk pertama kalinya SMAN 1A membuka jurusan Ilmu Hayat, Ilmu Sosial dan Sastra Budaya. Sesuai dengan penamban jurusan yang didasarkan pada peraturan pemerintah, nama SMAN IA pun diubah menjadi SMA Negeri 1 Bandung.

SMA Negeri 1 Bandung yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 93 Bandung, memiliki areal 8.450 m2 dan luas bangunannya 3.790 m2, sampai tahun 2011/2012 memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut : 29 ruang belajar, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Wakasek, Ruang Staf Wakasek, Ruang Guru,


(20)

Ruang Tata Laksana, Ruang Pengolahan Data, Ruang Perpustakaan, Ruang BK, Ruang Laboratorium, Ruang Multimedia, Ruang Aula dan Masjid.

Adapun prestasi akademik yang pernah diraih oleh SMA Negeri 1 Bandung adalah Juara I tingkat Internasional APEC Future Education Festival di Gyeongju Korea Selatan pada tahun 2012, Juara II Olimpiade Fisika tingkat Nasional pada tahun 2011, Juara I ASEAN Science Enterprise Challenge pada tahun 2010, Juara Tkt. Provinsi Olimpiade Kebumian, Juara 1 Honda DBL pada tahun 2010, Juara II Masjid Mushola Award pada tahun 2010.

Program kerja unggulan SMA Negeri 1 Bandung adalah sebagai berikut : 1.Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

2.Mengembangkan sekolah berbudaya lingkungan

3.Meningkatkan kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi 4.Mengembangkan budaya daerah

5.Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris

6.Menyelenggarakan program beasiswa ekonomi dan beasiswa prestasi 7.Menyelenggarakan program pengembangan diri siswa berdasarkan

multipel intelegensi

8.Mewujudkan sekolah standar nasional

9.Meningkatkan daya serap siswa ke perguruan tinggi 2.1.2. Visi dan Misi

Visi yang diemban oleh SMA Negeri 1 Bandung adalah “Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berprestasi dan Berbudi Pekerti Baik Sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional”. Adapun misi SMA Negeri 1 Bandung :

a. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Meningkatkan rasa kebangsaan dan nasionalisme

c. Mengembangkan seni budaya lokal dan nasional

d. Meningkatkan pengetahuan dan perilaku yang berwawasan lingkungan e. Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran, bimbingan dan konseling,

serta layanan administrasi secara efektif dan efesien, profesional, akuntabel dan berdaya saing yang berbasis Information and Communication Technology (ICT)


(21)

2.1.3. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Bandung

Struktur Organisasi pada SMA Negeri 1 Bandung dapat dilihat pada gambar 2.1.


(22)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Definisi Sistem Informasi

Berikut adalah pengertian sistem Informasi menurut beberapa ahli [23] : 1. Sistem Informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum

terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. [Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990)].

2. Sistem Informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberdaya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan menjadi (informasi), guna mencapai sasaran perusahaan. [Wilkinson (1992)].

3. Sistem Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna [Bodnar dan Hopwood (1993)].

2.2.2. Konsep Dasar Informasi

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi dapat didefinisikan sebagai [8] :

“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya“.

1. Kualitas Informasi

Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan :

a. Relevansi

Relevan berarti bahwa informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai.


(23)

Ketepatan waktu berarti informasi tersebut tidak usang / kadaluarsa ketika sampai ke penerima, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan.

c. Keakurasian

Akurasi berarti menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau reliabilitas informasi.

2. Nilai Informasi

Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai tetapi dapat ditaksir dari nilai keefektifannya.

3. Teknologi Informasi

Information Teknologi (IT) adalah sebuah terminologi kontemporer yang mendeskripsikan kombinasi antara teknologi komputer (hardware dan software) dengan teknologi komunikasi (data, image, dan jaringan suara). Peranan Teknologi Informasi :

a. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses. b. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan

informasi terhadap suatu tugas atau proses.

Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.

2.2.3. Sistem Pendukung Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses


(24)

pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Menurut Keen dan Scoot Morton Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur [11].

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan sistem yang membantu pengambil keputusan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat. Sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambil keputusan dalam proses pembuatan keputusan.

Alter (2002) mendefinisikan Sistem pendukung keputusan atau Decision Support Systems (DSS) adalah sistem informasi interkatif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada siuasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. Konsep DSS dikemukaakan pertama kali oleh Scoot-Morton pada tahun 1971 (Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999). Beliau mendefinisikan cikal bakal DSS tersebut sebagai [11]:

“Sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan-persoalan tak terstruktur”

2.2.3.1.Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain [11] :

1. Menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.


(25)

2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.

3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi grup, berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam grup. 4. Menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling

berkaitan.

5. Mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation.

6. Mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda.

7. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat SPK selalu bisa menangani perubahan ini.

8. Mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).

9. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah.

10.Mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan SPK secara berkelanjutan.

11.User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS).

12.Mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan.

13.Dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.


(26)

2.2.3.2.Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan memiliki beberapa komponen yang terdiri dari [11] :

1. Data Management termasuk database yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS).

2. Model Management melibatkan model financial, statistical, management science atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis dan manajemen software yang diperlukan.

3. Communication (dialog subsistem), user dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS (Decision Support System) melalui subsistem ini, ini berarti menyediakan antarmuka.

4. Knowledge Management, subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

Model konseptual SPK (Sistem Pendukung Keputusan) dapat dilihat pada gambar 2.2 :


(27)

2.2.3.3.Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan

Dengan berbagai karakter khusus yang dimiliki Sistem Pendukung Keputusan, SPK (Sistem Pendukung Keputusan) dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah [11] :

1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.

2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

2.2.4. Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP)

Multi Factor Evaluation Process (MFEP) adalah metode kuantitatif yang menggunakan Weighting System. Dalam pengambilan keputusan multi faktor, pengambil keputusan secara subyektif dan intuitif menimbang berbagai faktor atau kriteria yang mempunyai pengaruh penting terhadap alternatif pilihannya. Untuk keputusan yang berpengaruh secara strategis, lebih dianjurkan menggunakan sebuah pendekatan kuantitatif seperti MFEP. Dalam MFEP pertama-tama seluruh kriteria yang menjadi faktor penting dalam melakukan pertimbangan diberikan pembobotan (weighting) yang sesuai. Langkah yang sama juga dilakukan terhadap alternatif-alternatif yang akan dipilih, yang kemudian dapat dievaluasi berkaitan dengan faktor–faktor pertimbangan tersebut. Metode MFEP menentukan bahwa alternatif dengan nilai tertinggi adalah solusi terbaik berdasarkan kriteria yang telah dipilih.[13]

2.2.4.1.Konsep Dasar Penggunaan Metode MFEP

Berikut merupakan langkah-langkah proses perhitungan menggunakan metode MFEP, yaitu:


(28)

a. Menentukan faktor dan bobot faktor dimana total pembobotan harus sama

dengan 1 (Σ pembobotan = 1), yaitu factor weight.

b. Mengisikan nilai untuk setiap faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dari data-data yang akan diproses, nilai yang dimasukkan dalam proses pengambilan keputusan merupakan nilai objektif, yaitu sudah pasti yaitu factor evaluation yang nilaianya antara 0 - 1.

c. Proses perhitungan weight evaluation yang merupakan proses perhitungan bobot antara factor weight dan factor evaluation dengan serta penjumlahan seluruh hasil weight evaluations untuk memperoleh total hasil evaluasi.

Penggunaan model MFEP dapat direalisasikan dengan contoh berikut :

Steve Marcel, seorang lulusan sarjana bidang bisnis mencari beberapa lowongan pekerjaan. Setelah mendiskusikan gambaran pekerjaan yang akan dikerjakannya dengan penasehat didiknya dan departemen direktur pusat penempatan pegawai, steve mendapatkan bahwa dari tiga faktor yang terpenting baginya yaitu gaji, peluang karir yang lebih baik, dan lokasi tempat kerja. Steve sudah memutuskan bahwa peluang jenjang karir merupakan faktor yang terpenting baginya. Faktor tersebut diberinya nilai skala 0.6. steve menempatkan gaji diurutan berikutnya dengan nilai skala 0.3. Terakhir, steve memberikan nilai skala 0.1untuk tempat kerja [18].

Seperti masalah pada model MFEP yang lain, nilai skala jika dijumlahkan harus sama dengan satu, seperti tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tabel Nilai Bobot untuk Faktor

Factor Importance (Weight)

Salary 0,6 Career Advancement 0,3 Location 0,1


(29)

Pada saat itu, steve merasa yakin bahwa ia diterima di perusahaan AA, perusahaan EDS,Ltd, dan perusahaan PW,Inc. Untuk setiap perusahaan, steve menghitung rata-rata variasi faktor dari nilai skala 0 sampai 1. Untuk perusahaan AA, steve memberikan faktor gaji dengan nilai skala 0.4. Peluang jenjang karir dengan nilai skala 0.9 dan lokasi tempat kerja dengan nilai skala 0.6 Untuk perusahaan EDS,Ltd, steve memberikan faktor gaji dengan nilai skala 0.8, peluang jenjang karir dengan nilai skala 0.7 dan lokasi tempat kerja dengan nilai skala 0.8. Untuk perusahaan PW.Inc, steve memberikan nilai faktor gaji dengan nilai skala 0.9, peluang jenjang karir dengan nilai skala 0.6 dan lokasi tempat kerja dengan nilai skala 0.9. hasilnya dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Tabel Nilai Faktor dari Setiap Data Uji

Factor AA.CO EDS.Ltd PW.Inc Salary 0,7 0,8 0,9 Career

Advencement

0,9 0,7 0,5

Location 0,6 0,8 0,9

Dari informasi yang diperoleh, steve dapat menghitung total bobot evaluasi dari setiap kriteria pekerjaan. Setiap perusahaan menghasilkan nilai evaluasi dari tiga faktor dan bobot faktor dikalikan dengan nilai evaluasi dan dijumlahkan untuk memperoleh total hasil evaluasi.

Tabel 2.3 Tabel Nilai Evaluation Perusahaan AA

Factor Factor Weight

Factor Evaluation

Weighted Evaluation

Salary 0,3 X 0,7 = 0,21 Career Advencement 0,6 X 0,9 = 0,54 Location 0,1 X 0,6 = 0,06


(30)

Tabel 2.4 Tabel Nilai Evaluation Perusahaan EDS.Ltd

Factor Factor Weight

Factor Evaluation

Weighted Evaluation

Salary 0,3 X 0,8 = 0,24 Career Advencement 0,6 X 0,7 = 0,42 Location 0,1 X 0,8 = 0,08

Total 1 0,74

Tabel 2.5 Tabel Nilai Evaluation Perusahaan PW.Inc

Factor Factor Weight

Factor Evaluation

Weighted Evaluation

Salary 0,3 X 0,9 = 0,27 Career Advencement 0,6 X 0,6 = 0,36 Location 0,1 X 0,9 = 0,09

Total 1 0,72

Dari setiap perusahaan, seperti yang dapat dilihat pada tabel 2.3, perusahaan AA memperoleh total bobot evaluasi 0.8. Analisis yang sama dilakukan juga untuk perusahaan EDS,Ltd dan perusahaan PW.Inc pada tabel 2.4 dan tabel 2.5. Sesuai dengan yang dapat dilihat dari hasil analisis, perusahaan AA memperoleh total bobot faktor yang paling tinggi yaitu 0,8, setelahnya adalah perusahaan EDS.Ltd yang memperoleh total bobot evaluasi 0.74 dan selanjutnya adalah perusahaan PW.Inc yang memperoleh total bobot evaluasi 0,72. Dengan menggunakan Multifactor Evaluation Process, steve mengambil keputusan untuk bekerja diperusahaan AA karena perusahaan tersebut memiliki nilai bobot faktor tertinggi dari yang lainnya.


(31)

2.2.5. Definisi Bakat

Definisi Bakat menurut beberapa ahli adalah :

1. Bakat adalah suatu kualitas yang nampak pada tingkah laku manusia pada suatu lapangan keahlian tertentu seperti musik, seni mengarang, kecakapan dalam matematika, keahlian dalam bidang mesin, atau keahlian-keahlian lainnya [1].

2. Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu di kembangkan dan di latih agar dapat terwujud [15].

3. Bakat adalah kondisi dalam diri seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai kecakapan pengetahuan dan keterampilan khusus [19].

Intelegenz Struktur Test (IST) merupakan salah satu tes yang digunakan untuk mengukur inteligensi individu. Tes ini dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt, Jerman pada tahun 1953. Amthauer mendefinisikan inteligensi sebagai keseluruhan struktur dari kemampuan jiwa-rohani manusia yang akan tampak jelas dalam hasil tes. Intelegensi hanya akan dapat dikenali (dilihat) melalui manifestasinya misalnya pada hasil atau prestasi suatu tes.

Kemampuan yang diungkap pada tes IST adalah [4] : 1. Kemampuan Realitas

Kemampuan berpikir secara mandiri. 2. Kemampuan Bahasa

Kemampuan memahami isi dari suatu pengertian melalui kemampuan menghayati masalah bahasa.

3. Kemampuan Berfikir

Kemampuan fleksibilitas dalam berpikir, kemampuan mengkombinasikan, pemahaman dan kedalaman dalam berpikir.

4. Kemampuan Abstraksi

Kemampuan dalam membuat/membentuk pengertian dan menyatakan pengertian itu di dalam bahasa verbal.


(32)

5. Daya Ingat

Kemampuan menyimpan/mengingat kata-kata yang telah dipelajari / dihapalkan.

6. Kemampuan Hitung Praktis

Kemampuan berpikir induktif praktis/daya berpikir praktis dalam hitungan. 7. Kemampuan Hitung Teoritis

Kemampuan daya berpikir induktif teoritis dalam menggunakan bilangan-bilangan/hitungan, serta komponen-komponen ritmis.

8. Kemampuan Analisis dan Sintesis Kemampuan analisis dan sintesis. 9. Kemampuan Tiga Dimensi

Kemampuan tilikan ruang/tiga dimensi, komponen konstruktifteknis, termasuk di dalamnya terdapat momen-momen analitis.

2.2.6. Definisi Minat

Definisi minat menurut beberapa ahli :

1. Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan [Slameto (1995)][20].

2. Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan di dalam dan tampak di luar sebagai gerak–gerik [Heri (1998)][5].

3. Minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu. Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu [Hardjana (1994)][12].

4. Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu masalah atau situasi yang mengandung kaitan dengan dirinya [H.C. Witherington (1999)][24].

Menurut Kuder Richadson, area pekerjaan di bagi menjadi 10 bidang yaitu [4] :


(33)

1. Out Door

Bidang pekerjaan yang dilakukan di luar rumah/ruangan/di alam terbuka, seperti bertani, beternak, penjaga hutan, eksplorasi bahan tambang, pilot, pramugari dsb.

2. Mechanical

Bidang pekerjaan yang berhubungan dengan pengembangan atau penggunaan perangkat alat/mesin, keterampilan praktis/pertukangan seperti insinyur, montir dsb.

3. Computational

Bidang pekerjaan yang berhubungan dengan pengoperasian angka-angka/hitungan, seperti akuntan, kasir, ahli matematika, ahli statistik, ahli ekonomi dsb.

4. Scientific

Bidang pekerjaan yang berhubung dengan ilmu pengetahuan/ilmuwan dan penyelidikan eksperimen seperti ilmuan, ahli biologi, ahli kimia dsb.

5. Persuasive

Bidang pekerjaan yang berhubungan dengan interaksi dan komunikasi dengan orang lain, seperti diplomat, guru, pengacara, ahli pemasaran, Public Relation dsb.

6. Atristic

Bidang pekerjaan yang berhubungan dengan keindahan/estetika, seperti dekorasi, fotografer, pengembangan taman dsb.

7. Literary

Bidang pekerjaan yang berhubungan dengan tulis-menulis/kepustakaan, seperti pengarang, pegawai perpustakaan,wartawan dsb.

8. Musical

Bidang pekerjaan yang berhubungan dengan musik, seperti musikus, penjual peralatan musik, produsen karya seni musik dsb.


(34)

Bidang pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan kepada orang lain/pelayanan masyarakat, seperti guru, dokter, perawat, pekerja sosial, psikolog dsb.

10.Clerical

Bidang pekerjaan yang berhubungan dengan tata laksana/tata usaha perkantoran seperti sekretaris, resepsionis dsb.

2.2.7. Basis Data

Basis Data terdiri dari kata Basis dan Data. Basis dapat diartikan gudang atau tempat bersarang dan Data yang berarti representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas [9].

2.2.8. Database Management System (DBMS)

Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS. DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.

Komponen-komponen yang menyusun lingkungan DBMS terdiri dari [9]:

1. Perangkat Keras

Perangkat keras digunakan untuk menjalankan DBMS beserta aplikasi-aplikasinya. Perangkat keras berupa komputer dan peripheral pendukungnya. komputer dapat berupa PC, minicomputer, mainframe, dll.


(35)

Komponen perangkat lunak mencakup DBMS itu sendiri, program aplikasi, serta perangkat lunak komputer dan jaringan. Program aplikasi dapat dibangun dengan menggunkan bahasa pemrograman seperti C++, Pascal, Delphi, atau Visual BASIC.

3. Data

Bagi sisi pemakai, komponen terpenting dalam DBMS adalah data karena dari data inilah pemakai dapat memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

4. Prosedur

Prosedur adalah petunjuk tertulis yang berisi cara merancang hingga menggunkan basis data. Dalam hal ini prosedur terdiri dari :

a. Cara masuk ke DBMS (login).

b. Cara memakai fasilitas-fasilitas tertentu dalam DBMS maupun cara menggunkan aplikasi.

c. Cara mengaktifkan dan menghentikan DBMS. d. User(Pengguna)

Komponen pengguna dapat dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain :

a. Pemakai terakhir (end-user) adalah orang yang mengoperasikan program aplikasi yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.

b. Pemrogram aplikasi adalah orang yang membuat program aplikasi yang melibatkan basis data.

c. Administrator basis data adalah orang yang bertanggung jawab terhadap manajemen basis data.

2.2.9. Entity Relationship Diagram (ERD)

Setelah semua memori esensial ditransformasikan menjadi object data store, maka dapat disusun relasi antara satu object data store dengan yang lain. Entity Relationship (E-R) Diagram dibuat untuk memperlihatkan relasi itu. Entity Relationship Diagram adalah ilustrasi grafis objek-objek (atau entities) dan atribut, serta relasi antara keduanya. Diagram E-R diperkenalkan oleh Peter Chen dan sifatnya independen terhadap teknologi database yang digunakan.


(36)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu [3] :

a. Entity

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

c. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B. 2. Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A. 3. Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

2.2.10. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manual atau gabungan dari keduanya dalam susunan berbentuk komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan


(37)

aturan terterntu. Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pengguna, membangun dasar bagi pembuatan disain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun. DFD Merupakan salah satu tools penting yang harus dikuasai oleh seorang analis sistem. DFD dipopulerkan oleh Tom DeMarco (1978) dan Gane & Sarson (1979), dengan menggunakan metoda analisis sistem terstruktur (Strustured System Analysis Method). DFD dapat dipakai untuk mempresentasikan sistem secara otomatis maupun manual. Diagram aliran data didefinisikan sebagai berikut [23]:

“Model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul

yang lebih kecil“.

Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

a. Penggambaran DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD, tapi dari berbagai referensi yang ada secara garis besar penggambaran DFD adalah sebagai berikut :

1. Buat diagram konteks

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Cara penggambarannya adalah :

a. Tentukan nama sistemnya. b. Tentukan batasan sistemnya.

c. Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.

d. Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/pada sistem. e. Gambarkan diagram konteks.

2. Buat diagram level zero atau level nol

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Cara penggambarannya adalah :


(38)

b. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses pada/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).

c. Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

d. Gambarkan diagram level zero atau level nol. e. Hindari perpotongan arus data.

f. Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

3. Buat diagram level satu

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Cara penggambarannya adalah :

a. Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.

b. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses pada/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.

c. Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

d. Hindari perpotongan arus data dan beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1.

4. DFD level dua, tiga, ..

Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.

b. Elemen Dasar DFD

1. Entitas Luar (External Entity)

Sesuatu yang berada diluar sistem, tetapi memberikan data kedalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External Entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem


(39)

informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.

2. Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir.

3. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluar.

4. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke simpanan data (database).

2.2.11. Kamus Data (Data Dictionary)

Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database adalah file khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data didefinisikan sebagai berikut [23] :

“Katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”.

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database. Untuk setiap elemen data yang disimpan dalam database seperti nomor pokok pegawai, diuraikan secara lengkap mulai dari nama, tempat penyimpanan, program komputer yang berhubungan dan lain-lain.

2.2.12. MySQL

SQL adalah sebuah konsep pengoprasian database, terutama untuk pemilihan/seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoprasian data


(40)

dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Salah satu aplikasi database yang menggunakan bahasa SQL adalah MySQL. MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public Lisence). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source/komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama SQL dalam database sejak lama. MySQL memiliki beberapa kelebihan diantaranya [10] :

1. MySQL sebagai Data Management System (DBMS) dan Relation Databese Management System (RDBMS).

2. MySQL adalah software database yang OpenSource, artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.

3. MySQL merupakan database server, jadi dengan menggunakan database ini dapat menghubungkan ke media internet sehingga dapat diakses jarak jauh. 4. MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server yang

melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses database pada server, jadi MySQL dapat juga berperan sebagai Client.

5. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau yang disebut Multi-Threading.

6. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.

7. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi maupun Visual Basic.

8. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password. Jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

9. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per tabel dan dalam satu kunci memungkinkan berisi belasan field. Serta MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci unik atau (Unique).


(41)

10.MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an tabel.

SQL (Structure Query Language) dibagi menjadi 2 bentuk Query, yaitu : 1. DDL (Data Definition Language)

DDL adalah sebuah metode query SQL yang berguna untuk mendefinisikan data pada sebuah database, adapun query yang dimiliki adalah :

a. CREATE : Untuk melakukan pembuatan tabel dan database b. DROP : Untuk melakukan penghapusan tabel maupun database

c. ALTER : Untuk melakukan pengubahan struktur tabel yang telah dibuat, baik menambah field (add), mengganti mana field (change) ataupun menamakannya kembali (rename), serta menghapus (drop). 2. DML (Data Manipulation Language)

DML adalah sebuah metode query yang dapat digunakan apabila DDL telah terjadi, sehingga fungsi dari query ini adalah untuk melakukan pemanipulasian database yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya. Adapun query yang termasuk didalamnya adalah :\

a. INSERT : Untuk melakukan penginputan/pemasukan data pada tabel database.

b. UPDATE : Untuk melakukan perubahan/peremajaan terhadap data yang ada pada tabel.

c. DELETE : Untuk melakukan penghapusan data pada tabel. Penghapusan ini dapat dilakukan secara sekaligus (seluruh isi tabel) maupun hanya beberapa recordset.

Perintah-perintah yang ada di SQL antara lain :

a. Menambah Data (Insert)

Perintah SQL yang digunakan untuk menambah data ke database adalah perintah INSERT. Perintah ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut: INSERT [INTO] nama_tabel [(daftar field/kolom)] VALUES (daftar_data).


(42)

b. Memilih/Mengakses Data (Select)

Perintah SQL yang digunakan untuk memilih data adalah perintah SELECT. Bentuk umum perintah ini adalah sebagai berikut:

SELECT daftar_select FROM daftar_tabel [WHERE kondisi_pencarian]

[GROUP BY daftar_group_by] [HAVING kondisi_pencarian]

[ORDER BY daftar_order[ASC│DESC ]] c. Mengedit/Mengubah Data (Update)

Perintah SQL yang digunakan untuk mengubah data adalah perintah UPDATE SET. Perintah ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut: UPDATE nama_table SET field1=databaru1 [,data2=databaru2] [WHERE kondisi_update]

d. Menghapus Data (Delete)

Perintah SQL yang digunakan untuk menghapus data adalah perintah DELETE FROM. Perintah ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut: DELETE FROM tabel_hapus WHERE kondisi_hapus.

2.2.13. Adobe Dreamweaver

Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendisain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Dreamweaver banyak digunakan oleh web designer maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan dreamweaver yang mampu meingkatkan produktivitas dan efektifitas dalam desain maupun dalam membangun suatu situs web.

Versi terbaru dari Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5 yang memiliki cukup banyak perubahan dan peningkatan fasilitas maupun kualitas. Program ini memberikan kemudahan untuk mendesain web, meskipun untuk para web desainer pemula sekalipun. Kemampuan Dreamweaver berinteraksi dengan beberapa bahasa pemrograman seperti PHP ASP, dan Java Script akan memberikan fasilitas maksimal kepada para desainer web pada tingkatan programer.[17]


(43)

2.2.14. PHP

PHP (Hypertext Processor) adalah bahasa pemrograman scripting sisi server (server-side), bahasa pemrograman yang digunakan oleh server web untuk menghasilkan dokumen HTML secara on-the-fly. PHP merupakan interpreter yang dapat dieksekusi sebagai program CGI untuk server web. PHP merupakan bahasa script, selain paling popular di lingkungan programer, pengembang web, di lingkungan server web apache [16].

Kelebihan script program menggunakan PHP antara lain :

a. Web server pendukung PHP banyak ditemukan di mana-mana, mulai dari IIS sampai dengan apache, dan konfigurasinya pun relatif mudah.

b. Pengembangannya mudah karena banyaknya milis-milis dan developer pengembang.

c. Referensi yang merujuk PHP banyak ditemukan, sehingga mudah untuk dipahami.

d. Merupakan bahasa open source yang dapat dioperasikan di berbagai sistem operasi, juga dapat dijalankan secara run time melalui console dan dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

2.2.15. HTML

Hypertext Markup Language merupkan standar bahasa yang digunakan untuk menampilkan dokumen web, yang bisa dilakukan dengan HTML, yaitu:

a. Mengontrol tampilan dari web page dan content-nya.

b. Mempublikasikan dokumen secara online sehingga bisa diakses dari seluruh dunia.

c. Membuat online form yang bisa digunakan untuk menangani pendaftaran, transaksi secara online.

d. Menambahkan objek-objek, seperti image, audi, video, dan juga java applet dalam dokumen HTML.

Command HTML biasanya disebut TAG. TAG digunakan untuk menentukan tampilan dari dokumen HTML.

<BEGIN TAG> </END TAG>


(44)

<HTML> . . . <HTML>

Tag tidak case sensitive. Jadi, bisa digunakan <HTML> atau <html> keduanya untuk menghasilkan output yang sama. Bentuk dari tag HTML sebagai berikut:

<ELEMENT ATTRIBUTE = value> Element - nama tag

Attribute - atribut dari tag Value - nilai dari atribut. Contoh:

<BODY BGCOLOR=lavender>

BODY merupakan elemen, BGCOLOR (Background) merupakan atribut yang memiliki nilai lavender.

Untuk memulai bekerja dengan HTML, bisa menggunakan editor Note Pad atau editor lainya.

2.2.16. JavaScript

JavaScript adalah bahasa pemrograman berbasis prototipe yang berjalan di sisi klien. Jika berbicara dalam konteks web, sederhananya, dapat dipahami JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang berjalan khusus untuk di browser atau halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program.

Secara fungsional, JavaScript digunakan untuk menyediakan akses script pada objek yang dibenamkan (embedded). Contoh sederhana dari penggunaan JavaScript adalah membuka halaman pop up, fungsi validasi pada form sebelum data dikirimkan ke server, merubah image kursor ketika melewati bjek tertentu, dan lain lain.


(45)

2.2.17. Cascading Style Sheet (CSS)

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web, sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.

Sama halnya dengan styles, dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antarparagraf, spasi antarteks, marjin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan pengguna untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.


(46)

(47)

171 4.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap pembangunan perangkat lunak, tahap kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem. Tahap ini merupakan tahap dimana sistem siap untuk dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi perancangan sistem sehingga pengguna dapat memberi masukan pada pengembangan sistem yang sedang dibangun. Hasil implementasi tersebut kemudian akan diuji kebenarannya melalui tahapan-tahapan pengujian yang telah ditentukan.

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Spesifikasi kebutuhan perangkat keras yang digunakan untuk pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Program Studi di SMA Negeri 1 Bandung adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Tabel Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan di

SMA Negeri 1 Bandung Kebutuhan perangkat keras No Nama Perangkat Keras Nama Perangkat Keras 1 Processor Intel Core 2 Duo Processor minimal 1.5 Ghz 2 Monitor LCD 17” Monitor CRT 15”

3 Hardisk 80Gb Hardisk minimal 32Gb

4 Memori 1Gb Memori minimal 1Gb

5 Keyboard Standar Keyboard Standar

6 Mouse Mouse

7 Printer Printer 4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang digunakan untuk pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Program Studi di SMA Negeri 1 Bandung adalah sebagai berikut.


(48)

Tabel 4.2 Tabel Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan di

SMA Negeri 1 Bandung Kebutuhan perangkat lunak

No Nama Perangkat Lunak Nama Perangkat Lunak

1 Sistem Operasi Windows 7 Sistem Operasi minimal Windows Xp 2 Web Browser : Mozilla Firefox,

Google Chrome

Web Browser : Mozilla Firefox, Google Chrome

3 Microsoft Word, Microsoft Excel Microsoft Word, Microsoft Excel

4.1.3 Implementasi Basis Data

Basis data yang digunakan dalam pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Program Studi di SMA Negeri 1 Bandung menggunakan aplikasi DBMS MYSQL. Impelemtasi dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3 Tabel Implementasi Basis Data

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan

1 guru CREATE TABLE IF NOT EXISTS `guru` ( `nip` char(18) NOT NULL,

`username` varchar(15) NOT NULL, `password` varchar(32) NOT NULL, `nama` varchar(50) NOT NULL, `email` varchar(50) DEFAULT NULL, `jabatan` enum('Koordinator','Guru BK') NOT NULL,

`pass` varchar(44) NOT NULL, `id_session` varchar(32) NOT NULL, PRIMARY KEY (`nip`),

UNIQUE KEY `username` (`username`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT

CHARSET=latin1;

2 tugas_bimbingan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tugas_bimbingan` (

`id_tugas` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`nip` char(18) NOT NULL, `id_kelas` int(11) NOT NULL, `id_tahun` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_tugas`),


(49)

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan KEY `nip` (`nip`),

KEY `id_kelas` (`id_kelas`), KEY `id_tahun` (`id_tahun`),

CONSTRAINT `tugas_bimbingan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`nip`) REFERENCES `guru` (`nip`) ON DELETE CASCADE ON

UPDATE CASCADE,

CONSTRAINT `tugas_bimbingan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_kelas`) REFERENCES `kelas` (`id_kelas`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

CONSTRAINT `tugas_bimbingan_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_tahun`) REFERENCES `tahun_ajaran` (`id_tahun`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE ) ENGINE=InnoDB DEFAULT

CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ;

3 kelas CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kelas` ( `id_kelas` int(11) NOT NULL

AUTO_INCREMENT,

`nama_kelas` varchar(6) NOT NULL, `kelompok` enum('IPA','IPS') NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_kelas`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT

CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ;

4 tahun_ajaran CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tahun_ajaran` (

`id_tahun` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`nama_ta` char(9) NOT NULL,

`status` enum('Aktif','Tidak') NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_tahun`),

UNIQUE KEY `nama_ta` (`nama_ta`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT

CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ;

5 siswa CREATE TABLE IF NOT EXISTS `siswa` ( `nis` char(9) NOT NULL,

`password` varchar(32) NOT NULL, `nama` varchar(50) NOT NULL,


(50)

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan `email` varchar(50) DEFAULT NULL, `no_hp` varchar(12) DEFAULT NULL, `pass` varchar(44) NOT NULL,

`id_kelas` int(11) NOT NULL, `id_tahun` int(11) NOT NULL, `id_session` varchar(32) NOT NULL, PRIMARY KEY (`nis`),

KEY `id_kelas` (`id_kelas`), KEY `id_tahun` (`id_tahun`),

CONSTRAINT `siswa_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_kelas`) REFERENCES `kelas` (`id_kelas`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

CONSTRAINT `siswa_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_tahun`) REFERENCES

`tahun_ajaran` (`id_tahun`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

6 nilai CREATE TABLE IF NOT EXISTS `nilai` ( `id_nilai` int(11) NOT NULL

AUTO_INCREMENT, `nis` char(9) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_nilai`), KEY `nis` (`nis`),

CONSTRAINT `nilai_ibfk_1` FOREIGN KEY (`nis`) REFERENCES `siswa` (`nis`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT

CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ;

7 detail_nilai_akademik CREATE TABLE IF NOT EXISTS `detail_nilai_akademik` (

`id_detail` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`id_nilai` int(11) NOT NULL, `id_parameter` int(11) NOT NULL, `semester_1` decimal(10,0) NOT NULL DEFAULT '0',

`semester_2` decimal(10,0) NOT NULL DEFAULT '0',


(51)

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan DEFAULT '0',

`semester_4` decimal(10,0) NOT NULL DEFAULT '0',

`semester_5` decimal(10,0) NOT NULL DEFAULT '0',

`rata_rata` decimal(10,0) NOT NULL DEFAULT '0',

PRIMARY KEY (`id_detail`), KEY `id_nilai` (`id_nilai`),

KEY `id_parameter` (`id_parameter`), CONSTRAINT

`detail_nilai_akademik_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_nilai`) REFERENCES `nilai` (`id_nilai`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

CONSTRAINT

`detail_nilai_akademik_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_parameter`) REFERENCES `parameter` (`id_parameter`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE ) ENGINE=InnoDB DEFAULT

CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ;

8 detail_nilai_bakat CREATE TABLE IF NOT EXISTS `detail_nilai_bakat` (

`id_detail` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`id_nilai` int(11) NOT NULL, `id_parameter` int(11) NOT NULL,

`nilai` decimal(10,0) NOT NULL DEFAULT '0',

PRIMARY KEY (`id_detail`), KEY `id_nilai` (`id_nilai`),

KEY `id_parameter` (`id_parameter`), CONSTRAINT `detail_nilai_bakat_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_nilai`) REFERENCES `nilai` (`id_nilai`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

CONSTRAINT `detail_nilai_bakat_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_parameter`)

REFERENCES `parameter` (`id_parameter`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE


(52)

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan ) ENGINE=InnoDB DEFAULT

CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ;

9 detail_nilai_minat CREATE TABLE IF NOT EXISTS `detail_nilai_minat` (

`id_detail` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`id_nilai` int(11) NOT NULL, `id_parameter` int(11) NOT NULL,

`nilai` decimal(10,0) NOT NULL DEFAULT '0',

PRIMARY KEY (`id_detail`), KEY `id_nilai` (`id_nilai`),

KEY `id_parameter` (`id_parameter`), CONSTRAINT `detail_nilai_minat_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_nilai`) REFERENCES `nilai` (`id_nilai`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

CONSTRAINT `detail_nilai_minat_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_parameter`)

REFERENCES `parameter` (`id_parameter`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT

CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ;

10 parameter CREATE TABLE IF NOT EXISTS `parameter` (

`id_parameter` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`id_kriteria` int(11) NOT NULL,

`nama_parameter` varchar(25) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_parameter`),

KEY `id_kriteria` (`id_kriteria`),

CONSTRAINT `parameter_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_kriteria`) REFERENCES `kriteria` (`id_kriteria`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT


(53)

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan 11 kriteria_prodi CREATE TABLE IF NOT EXISTS

`kriteria_prodi` (

`id_kp` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`id_parameter` int(11) NOT NULL, `id_prodi` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_kp`), KEY `id_prodi` (`id_prodi`),

KEY `id_parameter` (`id_parameter`), CONSTRAINT `kriteria_prodi_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_parameter`)

REFERENCES `parameter` (`id_parameter`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

CONSTRAINT `kriteria_prodi_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_prodi`) REFERENCES `program_studi` (`id_prodi`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE ) ENGINE=InnoDB DEFAULT

CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ;

12 program_studi CREATE TABLE IF NOT EXISTS `program_studi` (

`id_prodi` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`nama_prodi` varchar(50) NOT NULL, `kelompok` enum('Saintek','Soshum') NOT NULL,

`profil` text NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_prodi`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT

CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ; 13 kriteria CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kriteria` (

`id_kriteria` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`nama_kriteria` varchar(20) NOT NULL, `persentase` decimal(10,0) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_kriteria`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT

CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ; 14 pilihan_kriteria CREATE TABLE IF NOT EXISTS

`pilihan_kriteria` (

`id_pilihan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,


(54)

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan `id_kriteria` int(11) NOT NULL,

`nama_pilihan` varchar(20) NOT NULL, `bobot` decimal(10,0) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_pilihan`), KEY `id_kriteria` (`id_kriteria`),

CONSTRAINT `pilihan_kriteria_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_kriteria`) REFERENCES `kriteria` (`id_kriteria`) ON DELETE

CASCADE ON UPDATE CASCADE ) ENGINE=InnoDB DEFAULT

CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ;

4.1.4 Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap halaman program yang dibangun dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah implementasi antarmuka yang dibangun dan dibedakan antara antarmuka untuk Koordinator Guru BK, Guru BK dan Siswa. Adapun tampilan implementasi Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Program Studi di SMA Negeri 1 Bandung akan dilampirkan pada halaman lampiran.

1. Implementasi Antarmuka Koordinator Guru BK

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk Koordinator Guru BK adalah sebagai berikut.

Tabel 4.4 Tabel Implementasi Antarmuka Koordinator Guru BK

Fungsi Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani login Koordinator Guru BK

1.0 Login index.php

Tahun Ajaran Untuk mengolah data tahun ajaran

2.0 Pengolahan Data Tahun Ajaran

tahun_ajaran. php

Kelas Untuk mengolah data kelas

3.0 Pengolahan Data Kelas

kelas.php

Guru Untuk mengolah data guru bk

4.1 Penngolahan Data Guru

guru.php? data=guru Tugas

Bimbingan

Untuk mengolah data tugas bimbingan

4.3 Pengolahan Data Tugas Bimbingan

tugas_

bimbingan.php Rekomendasi Untuk melihat hasil

rekomendasi

6.6.1 Hasil Rekomendasi

rekomendasi. php?kelas= id_kelas


(55)

2. Implementasi Antarmuka Guru BK

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk Guru BK adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5 Tabel Implementasi Antarmuka Guru BK

Fungsi Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani login Guru BK

1.0 Login index.php

Ubah Profil Untuk merubah data profil Guru BK

4.4.1 Perubahan Data Profil

profil_guru.php

Ganti Password

Untuk mengganti data password Guru BK

4.4.2 Ganti Password

ganti_password .php

Siswa Untuk mengolah data siswa

4.2 Pengolahan Data Siswa

siswa.php? kelas=id_kelas Program

Studi

Untuk mengolah data program studi

6.4 Pengolahan Data Program Studi

prodi.php

Kriteria Untuk mengolah data kriteria

6.1 Pengolahan Data Kriteria

kriteria.php

Pilihan Kriteria

Untuk mengolah data pilihan kriteria

6.2 Pengolahan Data Pilihan Kriteria

pil_kriteria.php

Parameter Untuk mengolah data parameter

6.3 Pengolahan Data Parameter

parameter.php

Kriteria Program Studi

Untuk mengolah data kriteria program studi

6.5 Pengolahan Data Kriteria Program Studi

kriteria_prodi. php

Nilai Untuk mengolah data nilai

5.0 Pengolahan Data Nilai

nilai.php? kelas=id_kelas Rekomendasi Untuk melihat hasil

rekomendasi 6.6.1 Hasil Rekomendasi rekomendasi. php?kelas= id_kelas Lupa Password Untuk mengirim password ke email

7.0 Lupa Password lupa_password. php

3. Implementasi Antarnuka Siswa

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk Siswa adalah sebagai berikut.

Tabel 4.6 Tabel Implementasi Antarmuka Siswa

Fungsi Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani login Siswa


(1)

232

Dari tabel didapat skor 33 dari skor maksimal 45. Dengan Nilai skor 33 dihitung persentase sebagai berikut : (33/45) x 100% = 73%. Jadi berdasarkan data itu maka tingkat persetujuan terhadap pernyataan nomor 3 adalah 73% dari yang diharapkan (100%).

Jadi berdasarkan kriteria interpretasi skor berdasarkan interval pada tabel 4.70, dapat disimpukan bahwa responden setuju sistem pendukung keputusan ini dapat menghasilkan keputusan dan informasi yang dibutuhkan.

4. Apakah Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Program Studi ini mudah digunakan?

Tabel 4.80 Tabel Kuesioner Alumni Pertanyaan No.4

Jawaban Skor Responden Jumlah Skor

Sangat Mudah 5 5 5 x 5 = 25

Mudah 4 3 4 x 3 = 12

Biasa-biasa saja 3 1 3 x 1 = 3

Kurang Mudah 2 0 0

Tidak Mudah 1 0 0

Jumlah 9 40

Dari tabel didapat skor 40 dari skor maksimal 45. Dengan Nilai skor 40 dihitung persentase sebagai berikut : (40/45) x 100% = 89%. Jadi berdasarkan data itu maka tingkat persetujuan terhadap pernyataan nomor 4 adalah 89% dari yang diharapkan (100%).

Jadi berdasarkan kriteria interpretasi skor berdasarkan interval pada tabel 4.70, dapat disimpukan bahwa responden setuju sistem pendukung keputusan ini sangat mudah digunakan.

5. Apakah Tampilan Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Program Studi ini bagus?


(2)

233

Tabel 4.81 Tabel Kuesioner Alumni Pertanyaan No.5

Jawaban Skor Responden Jumlah Skor

Sangat Bagus 5 1 5 x 1 = 5

Bagus 4 7 4 x 7 = 28

Biasa-biasa saja 3 1 3 x 1 = 3

Kurang Bagus 2 0 0

Tidak Bagus 1 0 0

Jumlah 9 36

Dari tabel didapat skor 36 dari skor maksimal 45. Dengan Nilai skor 36 dihitung persentase sebagai berikut : (36/45) x 100% = 80%. Jadi berdasarkan data itu maka tingkat persetujuan terhadap pernyataan nomor 5 adalah 80% dari yang diharapkan (100%).

Jadi berdasarkan kriteria interpretasi skor berdasarkan interval pada tabel 4.70, dapat disimpukan bahwa responden setuju sistem pendukung keputusan ini memiliki tampilan yang sangat bagus.

4.3.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta

Berdasarkan hasil kesimpulan pengujian beta dari persentase nilai yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa :

1. Wawancara

a. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat mempermudah guru dalam memberikan rekomendasi pemilihan program studi kepada siswa.

b. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat menghasilkan rekomendasi yang sesuai dengan minat siswa.

c. Pemilihan kriteria dan pemberian bobot pada sistem pendukung keputusan ini sesuai dengan yang dibutuhkan.

d. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat menghasilkan keputusan dan informasi sesuai yang dibutuhkan.

e. Sistem Pendukung Keputusan ini mudah untuk digunakan. f. Sistem Pendukung Keputusan ini memiliki tampilan yang bagus.


(3)

234

2. Kuesioner

a. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat mempermudah siswa dalam memilih program studi.

b. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat menghasilkan rekomendasi yang sesuai dengan minat siswa.

c. Pemilihan kriteria dan pemberian bobot pada sistem pendukung keputusan ini sesuai dengan yang dibutuhkan.

d. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat menghasilkan keputusan dan informasi sesuai yang dibutuhkan.

e. Sistem Pendukung Keputusan ini mudah untuk digunakan. f. Sistem Pendukung Keputusan ini memiliki tampilan yang bagus.


(4)

235

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih lanjut.

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat mempermudah Guru Bimbingan Konseling dalam memberikan rekomendasi pemilihan program studi kepada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Bandung.

2. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat menghasilkan rekomendasi pemilihan program studi yang sesuai dengan minat siswa.

5.2 Saran

Penulis memberikan saran untuk pengembangan Sistem Pendukung Keputusan ini kedepannya, yaitu menambahkan fasilitas tes psikotes secara online, agar dapat memperoleh nilai bakat dan nilai minat siswa yang terkini. Fasilitas tes psikotes tersebut ditanamkan di dalam sistem pendukung keputusan ini. Tes psikotes tersebut berupa kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang akan di jawab oleh siswa. Tes psikotes ini bertujuan untuk mengetahui bakat dan minat siswa yang terkini.


(5)

(6)