Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Menurut Keen dan Scoot Morton Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur [11]. Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan sistem yang membantu pengambil keputusan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat. Sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambil keputusan dalam proses pembuatan keputusan. Alter 2002 mendefinisikan Sistem pendukung keputusan atau Decision Support Systems DSS adalah sistem informasi interkatif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada siuasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. Konsep DSS dikemukaakan pertama kali oleh Scoot-Morton pada tahun 1971 Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999. Beliau mendefinisikan cikal bakal DSS tersebut sebagai [11]: “Sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan- persoalan tak terstruktur”

2.2.3.1. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain [11] : 1. Menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi. 2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan. 3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi grup, berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam grup. 4. Menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan. 5. Mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation. 6. Mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda- beda. 7. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat SPK selalu bisa menangani perubahan ini. 8. Mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan akurasi, jangka waktu, kualitas, lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer. 9. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. 10. Mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan SPK secara berkelanjutan. 11. Userpengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems IS. 12. Mendayagunakan berbagai model standar atau sesuai keinginan user dalam menganalisis berbagai keputusan. 13. Dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.

2.2.3.2. Komponen Sistem Pendukung Keputusan