5 menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis dalam dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
SMP Negeri 2 Banyudono berlokasi di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. Sekolah ini berdiri pada tahun 1976. Lokasi sekolahan berapda pada
daerah pedesaan, sehingga kedala untuk mencapai lokasi adalah tidak adanya kendaraan umum yang beroperasi menuju lokasi sekolah. Jenjang akreditasi
yang diperoleh sekolah ini adalah A Amat Baik. Guru di SMP Negeri 2 Banyudono berjumlah 48 orang yang meliputi 46 orang guru tetap dan 2
orang guru tidak tetap. Berdasarkan hasil uji prasarat analisis pertama yaitu uji normalitas
yang berguna untuk mengetahui data dari sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan
menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-wilk dengan bantuan progam. SPSS for Windows versi 16.0. untuk menerima atau menolak asumsi
normalitas adalah dengan cara membandingkan nilai sig positif dengan nilai probabilitas 0,05 dengan ukuran sampel N = 63, maka data berdistribusi
normal. Dari data diatas menurut uji Kolmogrov- Smirnov diperoleh hasil untuk motivasi belajar, lingkungan belajar dan prestasi belajar dengan nilai
probabilitas diatas 0,05 dinyatakan berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95 dengan adanya tanda . Sedangkan menurut uji Shapiro-
Wilk diperoleh hasil untuk motivasi belajar adalah 0,611, sedangkan lingkungan belajar diperoleh nilai 0,571 dan prestasi belajar diperoleh nilai
0,056 dimana ketiga hasil uji diatas 0,05 dan dinyatakan berdistribusi normal dengan tingkat kepercayaan 95.
Hasil uji prasarat analisis kedua yaitu uji linearitas. Tujuan uji linearitas adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan antara satu
variabel bebas dengan satu variabel terikat. Adapun ringkasan hasil uji linearitas dan keberartian regresi linear yang dilakukan menggunakan alat
bantu program SPSS 16.0 for windows. Dari hasil uji linearitias Motivasi belajar X1 terhadap prestasi belajar Y diperoleh harga Fhitung sebesar
6 1,128. Kemudian untuk mencari Ftabel digunakan rumus Microsoft Excel
dengan db 17;44 maka perhitungannya adalah =FINV0.05,17,44 sehingga diperoleh hasil sebesar = 1,860. Hasilnya adalah Fhitung Ftabel = 1,128
1,860, maka regresi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar merupakan regresi linear atau hubungan garis lurus. Artinya semakin banyak
motivasi belajar akan diikuti dengan peningkatan prestasi belajar ekonomi. Selanjutnya dari hasil uji linearitias Lingkungan belajar X2 terhadap
prestasi belajar Y diperoleh harga Fhitung sebesar 1,081. Kemudian untuk mencari Ftabel digunakan rumus Microsoft Excel dengan db 22;39 maka
perhitungannya adalah =FINV0.05,22,39 sehingga diperoleh hasil sebesar = 1,821. Hasilnya adalah Fhitung Ftabel = 1,081 1,821, maka regresi
antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar merupakan regresi linear atau hubungan garis lurus. Artinya semakin baik lingkungan belajar akan
diikuti dengan peningkatan prestasi belajar ekonomi. Setelah uji prasarat analisis terpenuhi selanjutnya dilakukan analisis
regresi linear berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 menentukan nilai-nilai a, b
1
, b
2
, 2 uji t, 3 uji F, 4 mencari koefisien determinasi dan, 4 mencari
sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa,
lingkungan belajar siswa mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi
linear sebagai berikut Y = 40,772 + 0,425.X1 + 0,282.X2, berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing
variabel independen bernilai positif, artinya variabel motivasi belajar dan variabel lingkungan belajar secara bersama berpengaruh positif terhadap
prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII. Deskripsi data penelitian 1 variabel motivasi belajar diperoleh mean
sebesar 55,59, median sebesar 55,00, modus dari variabel motivasi belajar adalah sebesar 51 dan standart deviasi sebesar 4,808. 2 variabel lingkungan
belajar diperoleh mean sebesar 52,11, median sebesar 52,00, modus dari
7 variabel motivasi belajar adalah sebesar 50 dan standart deviasi sebesar
5,965. 3 variabel prestasi belajar diperoleh mean sebesar 79,08, median sebesar 79,00, modus dari variabel motivasi belajar adalah sebesar 82 dan
standart deviasi sebesar 4,132. Hasil uji hipotesis pertama terbukti bahwa motivasi belajar
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII SMPN 2 Banyudono tahun pelajaran 20122013. Hasil uji t yang memperoleh nilai
thitung sebesar 5,344 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,000 pada taraf positifsi 5. Sehingga Ho ditolak, artinya motivasi berpengaruh terhadap
prestasi belajar. Selanjutnya hasil positif ditunjukan dengan nilai sebesar +0,425 dengan sumbangan efektif sebesar 33,6. Berdasarkan
kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka akan semakin tinggi prestasi belajar ekonomi yang dicapai siswa.
Sebaliknya semakin rendah motivasi belajar maka semakin rendah pula prestasi belajar ekonomi yang dicapai siswa. Penjelasan dari penemuan ini
sesuai dengan pendapat Menurut Uno 2007:23 ”Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa siswa yang sedang belajar
untuk mengadakan perubahan tingkah laku.” Motivasi belajar besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar
terhadap suatu bidang studi yaitu ekonomi tentu akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti penyajian
pelajaran ekonomi, dan bahkan dapat menemukan kunci kesulitan–kesulitan dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan dan praktek ekonomi karena
adanya dorongan yang diperoleh dengan mempelajari ekonomi. Siswa akan mendapatkan prestasi belajar yang baik apabila memiliki motivasi belajar
yang tinggi. Hasil uji hipotesis kedua terbukti bahwa lingkungan belajar
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII SMPN 2 Banyudono tahun pelajaran 20122013. Hasil uji t memperoleh nilai thitung
sebesar 4,402 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,000 pada taraf signifikan 5 Sehingga Ho ditolak, artinya lingkungan belajar berpengaruh terhadap
8 prestasi belajar. Selanjutnya hasil positif ditunjukan dengan nilai
sebesar +0,282 dengan sumbangan efektif sebesar 25,8. Berdasarkan kesimpulan tersebut menunjukan bahwa semakin baik lingkungan belajar
siswa, maka akan semakin tinggi prestasi belajar ekonomi yang dicapai siswa. Sebaliknya semakin jelek lingkungan belajar maka semakin rendah pula
prestasi belajar ekonomi yang dicapai siswa. Penjelasan dari penemuan ini sesuai dengan pendapat
Winkel 1996:25 berpendapat bahwa “Lingkungan belajar adalah tempat untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan sikap nilai yang mengantarkan kedewasaan kita”. Lingkungan belajar yang terdapat di sekolah harus dibuat senyaman mungkin
untuk membuat siswa merasa nyaman untuk belajar yang bisa membuat siswa lebih tekun belajar dan membuat pretasi siswa meningkat.
Berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui bahwa nilai F
hitung
F
tabel
, yaitu 43,892 3,150 dan nilai signifikansi 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti motivasi belajar dan lingkungan belajar
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono tahun pelajaran 20122013. Bahwa tinggi rendahnya
prestasi belajar ekonomi siswa dipengaruhi oleh motivasi dan lingkungan belajar siswa, sehingga prestasi akan naik apabila motivasi belajar dan
lingkungan belajar baik dan akan mengalami penurunan apabila motivasi dan lingkungan belajar buruk.
Koefisien determinasi diperoleh hasil korelasi parsial r sebesar 0,594, selanjutnya dikalikan 100 maka diperoleh hasil 59,4, sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 banyudono dipengaruhi variabel motivasi dan lingkungan
belajar sebesar 59,4, selanjutnya 40,6 dipengaruhi variabel diluar penelitian. Hasil perhitungan diketahui bahwa motivasi belajar siswa
memberikan sumbangan relatif sebesar 56,6 dan sumbangan efektif 33,6, dan variabel lingkungan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar
43,4 dan sumbangan efektif 25,8. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel motivasi belajar
9 memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap prestasi belajar siswa kelas
VIII dibandingkan dengan variabel lingkungan belajar.
D. KESIMPULAN