Kinerja Notaris Kota Surakarta Berdasarkan Hasil Pengawasan Notaris

26 5 ZINUL ARIFIN, S.H POLRESTA SURAKARTA 13-01-2013 Diizinkan melakukan pemeriksaan tetapi yang bersangkutan tidak hadir 6 Maret 2013 INA MEGAWATI, S.H BARESKRIM POLRI 08-03-2013 Diizinkan melakukan pemeriksaan 7 April 2013 SUNARTO, S.H POLRES SUKOHARJO 02-04-2013 Tidak diziinkan karena pada surat panggilan pihak Kepolisian tidak disertai dengan uraian akta kronologis dalam akta yang mana, nomor berapa, tanggal berapa 8 SILVIA TRI BUDI ESTI, S.H POLRESTA SURAKARTA 10-04-2013 Tidak diizinkan karena Notaris yang bersangkutan sudah pernah dipanggil oleh pihak Penyidik pada kasus yang sama 9 Mei 2013 WATI ADINI, S.H POLRESTA SURAKARTA 01-05-2013 Tidak diizinkan karena pokok pertanyaan dalam lampiran surat ada dalam akta dan nomor akta bukan seperti yang diminta 10 SUNARTO, S.H POLRESTA SURAKARTA 02-05-2013 Diizinkan melakukan pemeriksaan 11 WIDJAJANARTI, S.H POLRESTA SURAKARTA 08-05-2013 Diizinkan melakukan pemeriksaan 12 ASIH SARI DEWANTI, S.H POLDA JATENG 16-05-2013 Diizinkan melakukan pemeriksaan 13 VINSENSIUS HENRY, S.H BARESKRIM POLRI 22-05-2013 Diizinkan melakukan pemeriksaan Sumber : MPD Kota Surakarta

B. Kinerja Notaris Kota Surakarta Berdasarkan Hasil Pengawasan Notaris

Oleh MPD Kota Surakarta Seorang Notaris dalam melaksanakan tugas jabatannya haruslah sesuai dengan kewenangan, kewajiban dan larangan yang tidak boleh dilakukan sebagaimana yang telah ditentukan dalam Pasal 15, UUJN. 27 Akan tetapi, seorang Notaris merupakan elemen manusia biasa yang tidak sempurna sehingga dalam tugas jabatannya tidak luput dari kesalahan- kesalahan yang pada akhirnya akan melibatkan seorang pengemban profesi Notaris pada pelanggaran UUJN maupun Kode Etik. Sehingga perlu adanya suatu mekanisme pengawasan yang terus menerus terhadap Notaris di dalam menjalankan tugas dan jabatannya agar sesuai dengan UUJN. MPD sebagai pelaksana tugas pengawasan dan pembinaan Notaris sesuai yang diamanatkan pasal 69 ayat 1 UUJN sering mendapati tidak sedikit Notaris yang melakukan pelanggaran UUJN dalam melaksanakan tugas jabatannya. Menurut bapak Toto Susmono Hadi, S.H., M.H., selaku Wakil Ketua II, MPD Kota Surakarta yang berasal dari unsur Notaris, mengatakan bahwa masih terdapat beberapa Notaris Kota Surakarta yang kurang tertib dalam pembuatan dan pelaporan protokol Notaris kepada MPD Kota Surakarta setiap bulannya, seperti daftar jumlah pembuatan akta, daftar jumlah surat dibawah tangan yang disahkan, daftar jumlah surat dibawah tangan yang dibukukan, daftar jumlah surat protes, daftar jumlah nama penghadapklapper, daftar jumlah wasiat, dll yang wajib dilaporkan seorang Notaris kepada MPD di setiap bulannya. 29 Sementara dari hasil pemeriksaan MPD terhadap Notaris di Surakarta, belum ada Notaris Kota Surakarta yang melakukan pelanggaran pidana maupun administratif. Akan tetapi, pernah ada sebuah kasus yang MPD Kota Surakarta terima dari laporan masyarakat bahwa diduga ada 29 Wawancara dilakukan dengan bapak Toto Susmono Hadi, S.H., M.H., Loc Cit. 28 seorang Notaris yang dituduh memberikan keterangan palsu dalam pembuatan akta, namun kasus tersebut masih dalam proses pemeriksaan pengadilan dan belum diputus oleh hakim. 30 Walaupun demikian, beliau menyimpulkan bahwa Kinerja Notaris kota Surakarta berdasarkan hasil pengawasan oleh MPD Kota Surakarta, rata- rata telah sesuai dengan UUJN, sedangkan untuk beberapa Notaris yang kurang tertib dalam pelaksanaan tugas jabatannya akan selalu diberikan pembinaan dan penyuluhan oleh MPD Kota Surakarta. 31 Menurut ibu Umy Syamsiyah, S.H., selaku anggota MPD Kota Surakarta yang berasal dari unsur Pemerintah, pada intinya sependapat dengan bapak Totok mengenai bentuk-bentuk pelanggaran Notaris, antara lain terdapat beberapa Notaris dalam pekerjaanya kurang rapi dibidang administrasinya, akta yang dibuat oleh Notaris tersebut tidak dicatat dalam buku reportorium Notaris atau menggunakan nomor reportorium ganda, mengenai klapper, banyak nama penghadap klapper yang tidak ditulis oleh Notaris, keberadaan Notaris yang tidak diketahui kedudukanalamat kantornya, kantor Notaris yang sering tutup pada saat jam kerja, dan Notaris yang jarang berada dikantor sehingga sulit untuk menemuinya. 32

C. Hambatan yang Dihadapi MPD Kota Surakarta Dalam Melaksanakan

Dokumen yang terkait

Perbandingan Peranan Dewan Kehormatan Dengan Majelis Pengawas Notaris Dalam Melakukan Pengawasan Setelah Keluarnya Undang-Undang Nomor . 30 Tahun 2004

0 56 144

Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pengawasan Notaris Menurut Undang-Undang No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

3 78 167

SKRIPSI Pelaksanaan Pengawasan Notaris Oleh Majelis Pengawas Daerah (MPD) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (Studi: MPD Kota Surakarta).

0 0 14

PENDAHULUAN Pelaksanaan Pengawasan Notaris Oleh Majelis Pengawas Daerah (MPD) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (Studi: MPD Kota Surakarta).

0 0 15

DAFTAR PUSTAKA Pelaksanaan Pengawasan Notaris Oleh Majelis Pengawas Daerah (MPD) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (Studi: MPD Kota Surakarta).

0 0 4

PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA OTENTIK OLEH MAJELIS PENGAWAS DAERAH NOTARIS BUKITTINGGI.

0 0 18

PERANAN MAJELIS PENGAWAS TERHADAP PROFESI NOTARIS DALAM KAITANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2OO4 TENTANG JABATAN NOTARIS.

0 1 9

Sinergitas Antara Majelis Pengawas Wilayah Notaris dan Majelis Pengawas Daerah Notaris Dalam Pelaksanaan Pengawasan dan Pembinaan Notaris.

0 0 16

FUNGSI DAN KEDUDUKAN MAJELIS PENGAWAS DAERAH NOTARIS SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS NOMOR 30 TAHUN 2004.

0 1 12

Pengawasan Terhadap Notaris oleh Majelis Pengawas Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 88