4. Perbandingan Antara Hasil Penelitian dengan Standar Bangkitan
Penumpang DLLAJ Pada masing – masing Rute
Dari tabel diatas dapat diketahui perbandingan
antara hasil
penelitian dengan ketetapan bangkitan penumpang
DLLAJ yaitu sebagai berikut 1. Trayek A
Rute : Kepanjen-Delanggu- Krecak-Karang-Banaran-
Bowan PP Rata – rata penumpang 2,6
Zona I,II, III Zona I jarak 2km, Zona II jarak
1 km, Zona III jarak 5km 2,6×2×12 : {2×200 + 1×120
+ 5×25}8 62:80
2. Trayek B Rute
Segaran-Delanggu- Krecak-Karang-Bowan-Dukuh
PP Zona I,II,IV,V
Zona I jarak 2km, Zona II jarak 1, Zona IV jarak 3km, Zona V
jarak 1 km 8,8×2×12 : {2×200 + 1×120
+ 3×100 + 1×25}7 211
: 120 212
Trayek C Rute
Delanggu-Krecak- Karang-Banaran-Bowan-
Dukuh PP Zona I,II,IV,V
Zona I jarak 1 km, Zona II jarak 1 km, Zona IV jarak 1
km, Zona V jarak 1km 2,5×2×12 : {1×200 + 1×200
+ 1×100 + 1×25}4 60:111
3. Trayek D
Rute: Kepajen-Delanggu-
Sabrang-Butuhan-Jetis PP Zona I,II,III,V
Zona I jarak 1 km, Zona II jarak 1 km, Zona III jarak 1
km, Zona V jarak 1km 1,5×2×12 : {1×200 + 1×200
+ 1×50 + 1×25}4 36:98
5.Trayek E Kepanjen-Delanggu-Gatak-
Sabrang-Karang-Butuhan-Jetis PP
Zona I,II,IV,V Zona I jarak 1 km, Zona II
jarak 1 km, Zona III jarak 1 km, Zona V jarak 2km
1,7×2×12 : {1×200 + 1×200 + 1×100 + 2×25}5
40:84
4. Trayek F
Rute :
Delanggu-Sabrang- Karang-Banaran-Dukuh PP
Zona I,II,V Zona I jarak 1 km, Zona II
jarak 1 km, Zona III jarak 1 km
1,5×2×12 : {1×200 + 1×120 + 1×25}3
36 : 115
5. Trayek G
Rute :
Segaran-Kepanjen- Delanggu-Gatak-Tlobong PP
Zona I,II,IV,V Zona I jarak 1 km, Zona II
jarak 1 km, Zona III jarak 1 km, Zona IV jarak 1km
1,6×2×12 : {1×200 + 1×120 + 1×50 + 1×25}4
38:98 6.
Trayek H Rute
: Delanggu-Krecak-
Banaran-Bowan-Dukuh PP Zona I,II,IV,V
Zona I jarak 1 km, Zona IV jarak 3 km, Zona Vjarak 1 km
1,6×2×12 : {1×200 + 3×100 + 1×25}5
38:105 Dari
Pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa angkutan desa kurang
berpengaruh terhadap
pergerakan penduduk menuju pusat pelayanan social
ekonomi, dapat terlihat dari kurang berminatnya
penduduk menggunakan
angkutan desa sehingga penduduk lebih menggunakan angkutan jenis lain ataupun
kendaraan pribadai dalam melakukan mobilitas,
banyak factor
yang mempengaruhi
kurang berminatnya
penduduk menggunakan angkutan desa, seperti tidak adanya peremajaan angkutan
desa yang sekarang dikelola oleh pihak swasta sehingga fasilitas yng ada kurang
membuat penumpang nyaman sehingga beralih ke angkutan jenis lain atau
menggunakan kendaraa pribadi. Waktu tunggu
yang tidak
terjadwal juga
mempengaruhi minat
penduduk menggunakan angkutan desa, ataupun jalur
yang dilalui angkutan desa tidak melalui daerah asal penumpang.
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan yang dapat dirumuskan
sebagai berikut 1.
Pengaruh angkutan desa di kecamatan delanggu
sangat kurang
telah dibuktikan pada perhitungan bangkitan
penumpang dengan perbandingan jumlah penumpang hasil penelitian
dengan ketentuan penumpang dari DLLAJR, angkutan Trayek A memiliki
60 penumpang sedangkan ketentuan DLLAJR adalah 80. Angkutan Trayek