Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tingkat Kesiapsiagaan Eksperimen 43,56 51,74 ±
NASKAH PUBLIKASI
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta
Tabel 5. Hasil Uji Independent T-test berdasarkan nilai pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Hasil Rata-rata
p-value Kesimpulan
Eksperimen Kontrol
Pre-test 43,56 43,56
1,000 Tidak
Signifikan Post-test
51,74 43,88 0,000
Signifikan
PEMBAHASAN A.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan
Pendidikan kesehatan yang diberikan pada kelompok eksperimen
berupa penyuluhan yang diberikan langsung oleh peneliti dengan
menggunakan media power point dan LCD Metode penyuluhan dipilih karena
metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah
Notoatmodjo, 2007. Menurut Wawan dan Dewi 2010, pengetahuan itu
sendiri dapat dipengaruhi oleh pendidikan formal. Semakin tinggi
tingkat pengetahuan seseorang maka semakin luas pengetahuannya dan
semakin mudah dalam menerima suatu informasi. Dapat diketahui bahwa
responden pada kelompok eksperimen memiliki tingkat pendidikan yang
bervariasi yaitu tidak sekolah 2,9, lulus SD 14,7, lulus SMP 32,4,
dan perguruan tinggi 5,9.
Proses komunikasi dilakukan untuk menyampaikan pesan atau informasi
tentang flu burung, di mana dengan informasi tersebut masyarakat
diharapkan akan meningkatkan kesadarannya akan bahaya flu burung
Purnaningsih dan Lubis, 2010. Dengan kesadaran tersebut masyarakat dapat
berpartisipasi aktif dalam upaya penanggulangannya, maka dalam rangka
meningkatkan kesiapsiagaan responden terhadap kejadian penyakit flu burung
sewaktu-waktu dilakukan penyuluhan kesehatan dengan materi pengetahuan
tentang flu burung, deteksi dini tanda dan gelaja flu burung baik pada unggas
maupun pada manusia, upaya pencegahan penyakit flu burung, serta
tindakan pelaporan kasus dan pencarian pertolongan pertama pada penderita.
Pada kelompok eksperimen, tingkat pengetahuan reponden tentang penyakit
flu burung saat pre-test menunjukkan distribusi pengetahuan kurang hanya 1
responden 2,9, pengetahuan cukup 18 responden 52,9 dan pengetahuan
baik sejumlah 15 reponden 44,1. Setelah diberikan pendidikan kesehatan,
nilai post-test tingkat pengetahuan responden pada kelompok eksperimen
meningkat, bisa dilihat dengan distribusi tertinggi yaitu responden dengan
pengetahuan baik sebanyak 20 responden 58,8, sedangkan
responden yang berpengetahuan cukup sejumlah 14 reponden 41,2 dan tidak
ada responden yang berpengetahuan kurang.
Hasil analisis pada kelompok eksperimen menggunakan uji statistik
Paired sample t-test, menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan
pada kelompok eksperimen pada saat pre-test dan post-test. Hal ini
ditunjukkan adanya perbedaan dari nilai rata-rata tingkat pengetahuan pada
kelompok eksperimen saat pre-test 7,26 post-test
7,82 dengan peningkatan sebesar 7,16 dan
diperoleh nilai p-value 0,030 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang penyakit flu burung
terhadap tingkat pengetahuan reponden pada kelompok eksperimen.