Pengertian Moral Landasan Teori

tambahan konotasi daya liris dan segala pengertian tanda-tanda yang ditimbulkan oleh konvensi sastra.

c. Pengertian Moral

Moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, yang merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya sastra dan makna yang disarankan lewat cerita Nurgiantoro: 2007: 321. Hal itu berarti pengarang menyampaikan pesan-pesan moral kepada pembaca melalui karya sastra baik penyampaian secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Nurgiantoro 2007: 336-340 bentuk penyampaian langsung artinya moral yang disampaikan, atau diajarkan kepada pembaca yang dilakukan secara langsung dan eksplisit. Sebaliknya bentuk penyampaian secara tidak langsung maksudnya pesan itu hanya tersirat dalam cerita, berpadu secara koherensif dengan unsur-unsur cerita yang lain. Moral sebenarnya memuat dua segi yang berbeda yakni segi batiniah dan segi lahiriah. Orang yang baik adalah orang yang memiliki sikap batin yang baik dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik pula. Sikap batin tersebut sering disebut hati Hadiwardoyo, 1994: 13. Berdasar hal itu, moral dapat dilihat dari dua segi yaitu segi batiniah hati dan segi lahiriah perbuatan. Jadi dapat dikatakan moral merupakan perwujudan sesuatu perbuatan manusia baik atau buruk yang didasari atas sikap batin hati. Orang yang berusaha hidup baik secara tekun dalam waktu yang lama dapat mencapai keunggulan moral yang biasa disebut keutamaan. Keutamaan adalah kemampuan yang dicapai oleh seseorang untuk bersikap batin maupun berbuat secara benar. Misalnya kerendahan hati, kepercayaan kepada orang lain, keterbukaan, kebijaksanaan, ketekunan kerja, kejujuran, keadilan, keberanian, penuh harap, penuh kasih dan sebagainya Hadiwardoyo, 1994:21. Moral disebut juga adab. Berasal dari sebuah terminologi Arab yang bermakna adat istiadat, kebiasaan, dan etika atau sopan santun Gabrielle dalam Muhammad AR, 2003: 74. Inilah tatanan yang seringkali digunakan manusia dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Istilah tersebut dalam bahasa latin disebut urbanitas yang bermakna kehalusan dan kebaikan yaitu tatakrama yang berkebalikan dengan perbuatan kasar atau kebiasaan-kebiasaan orang Badui yang hidup di padang pasir. Selain itu, moral juga disebut dengan etika yang berasal dari bahasa Yunani ethos, yang juga bermakna hukum, adat istiadat, kebiasaan, atau budi pekerti. Sedangkan dalam bahasa Latin kata mores digunakan untuk konsep yang sama. Kata mores ini merupakan asal kata moral yang berarti kesusilaan, adab, sopan santun dan tradisi Muhammad AR, 2003: 74. Etika terdiri dari seperangkat aturan yang telah ditentukan terlebih dahulu apa dan bagaimana seseorang harus berbuat dalam situasi tertentu. Berperilaku yang benar merupakan kepatuhan terhadap peraturan yang telah disepakati Durkheim dalam Muhammad AR, 2003: 74. Salah satu ajaran Islam yang sangat penting adalah akhlak. Terminologi ini dalam bahasa Inggris lebih dikenal sebagai moral atau ethics . Pendidikan moral, akhlak, ataupun etika merupakan segmen yang terpenting bagi manusia pada umumnya, sebab manusia merupakan orang yang mempunyai tatakrama, sopan santun, dan beradab dalam setiap aktivitas selama manusia eksis di muka bumi. Akhlak meliputi kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya Ibrahim dalam Muhammad AR, 2003: 75. Darraz dalam Muhammad AR, 2003: 77 menyatakan bahwa dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa kata moral, etika, adab, sopan santun, budi pekerti, akhlak, tatakrama, adat istiadat, undang-undang, hukum, dan norma itu tidak mengandung perbedaan yang berarti Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian moral adalah ajaran tentang baik atau buruk perbuatan dan tingkah laku manusia berkaitan dengan dirinya sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan sosial, dan hubungan dengan Tuhannya.

E. Metode Penelitian