1
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Salam Syzygium polyanthum Wight Walp.
a. Deskripsi dan klasifikasi salam
Gambar 1. Daun Salam
Tinggi pohon mencapai 25 m, batang bulat, permukaan licin,
bertajuk rimbun dan berakar tunggang. Daun salam berupa warna kecoklatan, bau aromatik lemah, rasa kelat. Daun tunggal bertangkai
pendek, panjang tangkai daun 5 - 10 mm; helai daun berbentuk jorong memanjang, panjang 7 - 15 cm; ujung daun dan pangkal daun
meruncing, tepi rata; permukaan atas berwarna coklat kehijauan, licin, mengkilat; permukaan bawah berwarna coklat tua; tulang daun
menyirip, dan menonjol pada permukaan bawah dan tulang cabang halus. Bunga majemuk tersusun dalam malai yang keluar dari ujung
6
ranting, berwarna putih, baunya harum, biji bulat, diameter sekitar 1 cm berwarna cokelat. Buahnya berbentuk bulat berdiameter 8 - 9 mm, buah
muda berwarna hijau, setalah masak menjadi merah gelap dan rasa agak sepat Dalimartha, 2000.
Klasifikasi tumbuhan salam menurut Van Steenis 2003 adalah
sebagai berikut :
Kingdom :
Plantae Superdivisi
: Spermatophyta Kelas
: Dicotyledoneae Ordo
: Myrtales Family
: Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium polyanthum Wight. Walp
b. Kandungan kimia salam
Senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman salam ini antara lain adalah tanin, flavonoid, minyak atsiri, sitral, eugenol, seskuiterpen,
triterpenoid, lakton dan saponin. Selain itu, daun salam juga mengandung beberapa vitamin, di antaranya vitamin C, vitamin A,
thiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, vitamin B12 dan folat. Bahkan mineral seperti selenium terdapat di dalam kandungan daun salam
Sudarsono dkk., 2002. Senyawa flavonoid polimetil larut dengan baik dalam kloroform Markham, 1988. Menurut Ayyida 2014 senyawa
terpenoid dan beberapa alkaloid dapat terlarut dalam kloroform.
c. Manfaat daun salam secara empiris
Daun salam selain digunakan sebagai penyedap bahan makanan juga digunakan sebagai obat alami. Daun salam dapat digunakan untuk
pengobatan kolesterol tinggi, kencing manis, tekanan darah tinggi Hipertensi, gatal, radang lambungmaag gastritis, diare dan asam
urat Wijayakusuma, 2002.
2. Metode Penyarian