Profil Keluarga Dampingan Permasalahan Keluarga

5 BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN KKN PPM Universitas Udayana merupakan suatu program yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Udayana, yang kegiatan atau program ini berwujud sebuah pengabdian kepada masyarakat di suatu desa yang menjadi lokasi KKN PPM. Salah satu program kerja di dalam KKN PPM yang wajib dilakukan oleh para mahasiswa peserta KKN PPM adalah program keluarga dampingan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan kesejahteraan hidup keluarga yang tergolong keluarga prasejahtera yang memerlukan semangat dan dukungan dengan cara menyarankan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dan bersusaha menggali potensi- potensi dalam lingkungan keluarga dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat respon oleh masyarakat di desa.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Identitas keluarga I Nengah Merta Dana yang menjadi objek keluarga dampingan adalah seperti tabel berikut: No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1. I Nengah Merta Dana Kawin 46 SLTP Wiraswasta Kepala rumah tangga 2. Ni Ketut Sribudi Utami Dewi Kawin 40 SLTP Ibu rumah tangga Anggota Keluarga 3. I Gede Loka Wira Pratama Belum kawin 16 SMA Belum bekerja Anggota Keluarga 4. I Kadek Angga Anjasmara Belum kawin 10 SD Belum bekerja Anggota Keluarga Bapak I Nengah Merta Dana merupakan warga asli dari masyarakat Munduk Bayur. Keluarga bapak Nengah Merta Dana menempati rumah dengan luas tanah yang ditempati 6 20 m 2 dengan istri dan kedua anaknya yaitu Ni Ketut Sribudi Utami Dewi, anak pertama I Gede Loka Wira Pratama menempuh pendidikan di kelas 1 SMA TP 45 Negara dan anak yang kedua I Kadek Angga Anjasmara menempuh pendidikan di kelas 3 SDN 3 Tuwed di lahan rumah milik bapak Rodi. Rumah yang ditempati keluarga bapak Nengah Merta sangat sederhana yang berlantai tanah dan berdinding dengan bata merah di Banjar Munduk Bayur, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi merupakan sebagai salah satu alat ukur dalam hal sumber daya material seseorang guna meningkatkan kesejahteraan hidup. Dalam hal ini pengukuran ekonomi pada suatu keluarga dampingan sangat diperlukan guna mengidentifikasi sumber pendapatan pada suatu keluarga dampingan dalam hal pemenuhan pengeluaran yang diperlukan sehari-hari oleh keluarga dampingan. Untuk itu dalam mengukur tingkat kesejahteraan keluarga dampingan bapak Merta Dana diperlukan dua hal, yaitu pendapatan keluarga dampingan dan pengeluaran keluarga dampingan. Lebih jelasnya akan tercantum pada sub-sub berikut :

1.2.1 Pendapatan keluarga

Keluarga bapak Merta Dana termasuk kategori keluarga pra-sejahtera di banjar Munduk Bayur, Desa Tuwed yang perekonomiannya dalam tingkat kurang sejahtera. Hal ini disebabkan karena belum dapat memenuhi 5 kebutuhan dasarnya diantaranya agama, sandang, pangan, papan dan kesehatan. Bapak Merta Dana termasuk ke dalam salah satu keluarga pra-sejahtera di Banjar Munduk Bayur, Desa Tuwed. Pendapatan yang diperoleh setiap harinya tidak pasti karena mengandalkan ada tidaknya suatu proyek pembangunan yang sedang dibangun berdasarkan pada wawancara dengan bapak Merta Dana rata-rata pendapatan yang diperoleh sebulan dari bekerja sebagai buruh bangunan kurang lebih 500.000 ribu rupiah serta mengandalkan warung kecil yang rata-rata pendapatan sebulan kurang lebih 300.000 ribu rupiah. 7 - Sumber Penghasilan Pendapatan yang diperoleh oleh bapak Merta Dana dari bekerja menjadi buruh bangunan dan berjualan makanan kecil oleh sang istri. Selain itu di lahan keluarga bapak Merta Dana tempati terdapat ladang yang berisi sayuran kacang panjang yang dapat dijual pula. Ladang tersebut merupakan ladang milik orang lain. Dan beras untuk makan dapat dari desa. Sehingga kehidupan bapak Merta Dana sangat memperihatinkan dan serba berkekurangan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran dari bapak Merta Dana cukup banyak karena memiliki 2 anak yang masih sekolah serta dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keperluan diwarung. - Kebutuhan sehari-hari Untuk pengeluaran konsumsi sehari-hari keluarga bapak Merta Dana hanya mengeluarkan biaya untuk membeli lauk, untuk sayur keluarga bapak Merta Dana memakai hasil panen dari sayur kacang panjang dilahan yang digarapnya. Untuk beras keluarga beliau sudah mendapatkan jatah beras raskin setiap bulannya yang diberikan oleh desa. Rincian biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut: Belanja per-hari Rp 100.000 x 30 hari = Rp 3.000.000 Listrik dalam sebulan = Rp 250.000 Total = Rp 3.250.000 - Pendidikan Bapak Merta Dana dan ibu Sribudi tamatan SLTP, beliau memiliki 2 orang anak laki- laki. Anak pertama berada di kelas 1 SMA yang pengeluaran cukup banyak. Untuk SPP tiap bulan sebanyak Rp 100.000 serta untuk uang jajan dan bensin kurang lebih Rp 25.000. Pada awal sekolah membayar uang gedung sebanyak 1 juta rupiah. Anak kedua berada di kelas 3 SD yang mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 250.000 untuk membeli keperluan sekolah dan untuk uang jajan sebanyak Rp 5000. Anak 1 :Rp 100.000 SPP 8 :Rp 25.000 Uang jajan dan bensin :Rp 1.000.000 Uang Gedung pada awal masuk SMA Total :Rp 1.125.000 Anak 2 :Rp 250.000 Keperluan sekolah :Rp 5.000 Uang jajan Total :Rp 255.000 - Kesehatan Dalam hal pengeluaran untuk kesehatan, pak Merta Dana mempunyai jaminan kesehatan seperti jamkesmas sehingga untuk berobat tidak memerlukan biaya yang cukup besar dan meringankan beban keluarga. - Sosial Untuk pengeluaran di bidang sosial bapak Merta Dana ikut mengeluarkan iuran semampu beliau berikan di banjar kurang lebih Rp 30.000. Selain itu saat memetik sayur kacang panjang bapak Merta Dana kadang-kadang memberi sedikit ketetangga karena disebelah rumah beliau juga sering memberikan beliau bantuan. 9 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai masalah yang dihadapi oleh Bapak Merta Dana yang akan dikelompokkan sesuai dengan tingkat permasalahan yang sedang dialami oleh kelaurga bapak Merta Dana. Berdasarkan pada pengelompokkan permasalahan tersebut akan didapatkan masalah prioritas dan memberikan masukan terkait dengan permasalahan yang sedang dialami oleh bapak keluarga Merta Dana.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam menentukan permasalahan yang sedang dihadapai oleh keluarga dampingan yang dilakukan dengan wawancara mendalam dan pengamatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali berkunjung kekediaman keluarga bapak Nengah Merta Dana didapatkan beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan keluarga dampingan, yaitu pendapatan yang tidak cukup dan tidak menentu serta lahan yang masih menumpang pada orang lain dan memiliki anak yang masih sekolah sehingga kebutuhan perbulan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari pun sangat kekurangan. Sebagai lulusan SLTP yang hanya mengandalkan pekerjaan sebagai sebagai buruh bangunan yang pekerjaannya tidak menentu.

2.2 Masalah Prioritas