Pengumpulan Data Langkah – langkah Pengerjaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengumpulan Data

Semua data pendukung dalam kegiatan penelitian ini diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Propinsi Jawa Timur. Data yang diperlukan untuk melakukan pemodelan merupakan data sekunder. Kegiatan pengumpulan data sekunder meliputi : Hasil data yang terkumpul dilakukan analisa sebagai berikut : a. Data Hujan Data hujan diperlukan sebanyak- banyaknya dari stasiun pencatatan curah hujan. Dan pada DAS Kali Kuntulan mencakup 17 stasiun penakar hujan yaitu stasiun Gempol, stasiun Winong, stasiun Kedungcankring, stasiun Banyulegi, stasiun Kepulungan, stasiun Bareng, stasiun Randupitu, stasiun Tanggul, stasiun Jawi, stasiun Kasri, stasiun Wilo, stasiun Prigen, stasiun Telebuk, stasiun Pager, stasiun Bangil, stasiun Badong, stasiun Bekacak. Data curah hujan yang dipakai adalah dari tahun 1988 – 2008. b. Data Debit Data debit rencana untuk menganalisa debit banjir rencana maksimum dengan periode ulang 50 th dengan metode Nakayasu. Debit rencana ini nantinya digunakan untuk menghitung kemampuan penampang sungai Kali Kuntulan, dan digunakan untuk normalisasi sungai Kuntulan. c. Peta Topografi Peta topografi sangat penting dalam pekerjaan ini, peta yang telah didapatkan dengan skala 1 : 30.000, Namun bila terdapat peta yang lebih detail dengan skala lebih besar maka akan dipakai sebagai masukan. d. Pengukuran Memanjang dan Melintang Data pengukuran diperlukan untuk mendapatkan kondisi geometri dan kontur sungai. Pengukuran memanjang dan melintang dilakukan disepanjang Kali Kuntulan dengan jarak antara titik atau patok 50 m.

3.2 Langkah – langkah Pengerjaan

Langkah-langkah yang diperlukan untuk menyusun penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur 2. Pengumpulan data sekunder, yang berupa curah hujan, cross section Kali Kuntulan, peta topografi, peta DAS Kali Kuntulan. 3. Analisa data. - Analisa curah hujan rata – rata menggunakan metode Theissen Pholygon - Analisa hujan rencana menggunakan metode Distribusi Log Person III - Debit banjir rencana pada Q 50 th menggunakan metode Nakayasu. 4. Cek muka air kondisi existing Kali Kuntulan menggunakan Metode Hec - Ras 4.0. 5. Apabila dalam pengujian tersebut yang terjadi adalah luber, maka dilakukan perbaikan dengan normalisasi. Jika tidak terjadi luber maka pengujian dilanjutkan ke profil aliran pasang surut, kemudian selesai dan normalisasi tidak perlu dilakukan. 6. Setelah mendapatkan pemodelan yang sesuai, maka untuk mengecek kekokohan model tersebut dengan cara mengaplikasikan model tersebut di Kuntulan yang merupakan hilir dari Kali Kedunglarangan. 7. Setelah dilakukan perbaikan dengan normalisasi, maka kembali dilakukan cek muka air. 8. Jika hasil cek setelah perbaikan tetap terjadi luber maka kembali dilakukan perbaikan dengan memperbaiki dimensi penampang sungai. Namun jika tidak terjadi banjir, maka selesai dan dimensi penampang sungai dapat digunakan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN