Tinjauan Tentang Pariwisata Tinjauan Konsep

19 pengunjung di Taman Nasional Gede Pangrango. Dalam penelitian sebelumnya terdapat kesamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan variabel keamanan dan teknik penentuan sampel yang digunakan accidental sampling. Perbedaan terletak pada teknik analisis data, dalam penelitian sebelumnya menggunakan analisis regresi linier berganda, sedangkan analisis yang digunakan peneliti adalah analisis faktor.

2.2 Tinjauan Konsep

2.2.1 Tinjauan Tentang Pariwisata

Secara etimologi, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri atas dua kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti “banyak” atau “berkeliling”, sedangkan wisata berarti “pergi” atau “bepergian”. Atas dasar itu, maka kata pariwisata seharusnya diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan kata “tour”, sedangkan untuk pengertian jamak, kata “Kepariwisataan” dapat digunakan kata “tourisme” atau “tourism” Yoeti, 1996. Wahab dalam Yoeti 1990, mendefinisikan pariwisata sebagai anatomi dari gejala-gejala yang terjadi dari tiga unsur berikut : a Manusia man yaitu orang yang melakukan perjalanan wisata; b ruang space yaitu ruang lingkup atau tempat melakukan perjalanan wisata; c serta waktu time yaitu waktu yang digunakan selama perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata. Sementara Marpaung 2002 mendefinisikan pariwisata sebagai : Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan 20 keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Pendit 2002, pariwisata adalah kepergian orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan diluar tempat tinggal dan bekerja sehari-harinya serta kegiatan-kegiatan mereka selama berada di tempat tujuan tersebut, termasuk kunjungan seharian atau darmawisata. Pariwisata adalah fenomena pergerakan manusia, barang, dan jasa, yang sangat kompleks. Hal ini terkait erat dengan organisasi, hubungan- hubungan kelembagaan dan individu, kebutuhan layanan, penyediaan kebutuhan layanan, dan sebagainya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, disebutkan bahwa pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata, sera usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Pemberian batasan tentang pariwisata, memang sering tidak dapat menghasilkan satu batasan yang memuaskan untuk berbagai kepentingan. Meskipun berbeda dalam hal penekanan dan bervariasi batasan baik secara konseptual maupun teknis, selalu mengandung beberapa faktor penting yang mau tidak mau harus ada dalam batasan suatu definisi pariwisata, seperti yang dikemukakan oleh Yoeti 1996 sebagai berikut : 1. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu. 2. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya. 3. Perjalanan itu walaupun apa bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan rekreasi. 21 4. Orang yang melakukan perjalanan tersebut, tidak mencari nafkah ditempat yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen di tempat tersebut. Dalam kesimpulannya pariwisata adalah keseluruhan fenomena gejala dan hubungan-hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di luar tempat tinggalnya. Dengan maksud bukan untuk tinggal menetap dan tidak berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah. 2.2.2 Tinjauan Tentang Wisatawan Orang yang melakukan perjalanan wisata disebut wisatawan atau tourist. Batasan terhadap wisatawan juga sangat bervariasi, mulai dari yang umum sampai dengan yang sangat spesifik. Menurut Soekadijo 2000 wisatawan adalah orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap di tempat yang didatanginya, atau hanya untuk sementara waktu tinggal di tempat yang didatanginya. Menurut United Nation Conference on Travel and Tourism WTO dalam Pitana dan Gayatri 2005 yaitu “setiap orang yang mengunjungi negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya untuk berbagai tujuan, tetapi bukan untuk mencari pekerjaan atau penghidupan dari negara yang dikunjungi”. Batasan ini hanya berlaku untuk wisatawan domestik dengan membagi negara atas daerah. World Tourism Organization WTO dalam Eridiana 2008 mendefinisikan wisatawan sebagai berikut: Seseorang dikatakan sebagai tourist apabila dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak satu malam 24 jam di daerah yang dikunjungi. Sedangkan visitor itu sendiri diartikan orang yang melakukan 22 perjalanan ke daerah yang bukan merupakan tempat tinggalnya kurang dari 12 bulan dan tujuan perjalanan bukan untuk terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah, pendapatan atau penghidupan di tempat tujuan. Wisatawan diartikan sebagai seseorang, tanpa membedakan ras, kelamin, bahasa, dan agama yang memasuki wilayah suatu negara yang mengadakan perjanjian yang lain daripada negara di mana orang itu biasanya tinggal dan berada di situ tidak kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari enam 6 bulan, di dalam jangka waktu 12 bulan berturut-turut, untuk tujuan non imigrasi yang legal, seperti : perjalanan wisata, rekreasi, olah raga, kesehatan, alasan keluarga, studi, ibadah keagamaan, atau urusan usaha business. Ciri seseorang dapat disebut sebagai wisatawan : 1 Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam, 2 Perjalanan itu dilakukannya untuk sementara waktu, 3 Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah di tempat atau negara yang dikunjungi Yoeti, 1983 Menurut Dama Adhyatma dalam Suwena 2010 penjelasan mengenai beberapa jenis wisatawan seperti berikut ini : 1. Family Family tourist atau wisatawan keluarga dapat terbagi atas keluarga kecil yang terdiri dari orang tua dan anak, maupun keluarga besar yang terdiri dari orang tua, anak, paman, bibi, kakek, nenek, dan yang lainnya. Wisataan ini umumnya melakukan perjalanan pada waktu liburan sehingga mereka benar-benar ingin menikmati liburannya itu disuatu tempat yang mereka inginkan. 23 2. Hedonistic Hedonistic adalah tourist yang menginginkan kebebasan, kebebasan yang tidak bisa mereka dapatkan di negara asalnya, misalnya drugs, sex, drunk, dan sebagainya. Tourist jenis ini umumnya dari kalangan berusia muda dan menyukai kehidupan malam. 3. Backpacker Backpacker adalah jenis tourist yang melakukan aktivitas pariwisata dengan dana terbatas. Oleh karena itu, tourist ini adalah biasanya menggendong tas ransel di pungungnya. 4. Visiting Friends and Relations Visiting friends and relatives adalah jenis tourist yang mempunyai tujuan tertentu, yaitu mengunjungi teman maupun kerabatnya sendiri, mulai dari tempat tinggal, makan hingga transportasi. 5. Excursionist Excursionist adalah tourist yang mengunjungi suatu tempat dalam waktu yang kurang dari 24 jam. Yang termasuk jenis tourist jenis ini, penumpang kapal pesiar yang singgah ke suatu daerah. 6. Educational Tourist Educational Tourist yang melakukan perjalanan dengan tujuan pendidikan, misalnya untuk belajar maupun studi banding di suatu skolah atau universitas. 24 7. Religious Tourist Religious Tourist adalah tourist yang melakukan perjalanan suci ke tempat-tempat yang berhubungan dengn agama, misalnya keiatan naik haji, tirta yatra dan lain sebagainya. 8. Snowbird Snowbird adalah jenis tourist dari negara yang bermusim dingin yang melakukan perjalanan kedaerah-daerah tropis. 9. Social Tourist Social tourist adalah jenis tourist yang melakukan perjalanan bukan untuk berlibur, melainkan mencari sponsor di suatu negara. 10. Short break market Short break market adalah jenis tourist yang mengunjungi suatu daerah kurun waktu satu sampai tiga hari. Biasanya tourist ini mengunjungi ke satu negara dengan banyak daerah wisata.

2.2.3 Tinjauan Tentang Destination Area Lifecycle

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke kawasan wisata pantai carita kabupaten Pandeglang

3 23 91

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS KUNJUNGAN WISATAWAN DI PANTAI DEPOK,, KABUPATEN BANTUL: Pendekatan Travel cost mathod

0 4 112

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE CANDI PRAMBANAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Ke Candi Prambanan.

1 21 19

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE CANDI PRAMBANAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Ke Candi Prambanan.

0 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN MELAKUKAN KUNJUNGAN KE OBYEK WISATA Faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan melakukan kunjungan ke obyek wisata di kabupaten pacitan tahun 2014.

0 4 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN Faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan melakukan kunjungan ke obyek wisata di kabupaten pacitan tahun 2014.

0 4 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE DAYA TARIK WISATA ALAM CIBULAN KUNINGAN : Survei Pada Kunjungan Wisatawan Nusantara di Daya Tarik Wisata Alam Cibulan.

5 27 70

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING DAYA TARIK WISATA TANAH LOT.

0 0 14

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PENURUNAN PERKEMBANGAN KAWASAN WISATA CANDIDASA KABUPATEN KARANGASEM BALI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 5

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN MENGINAP DI KARMA ROYAL RESORT CANDIDASA, KARANGASEM-BALI

0 0 8