ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE DAYA TARIK WISATA ALAM CIBULAN KUNINGAN : Survei Pada Kunjungan Wisatawan Nusantara di Daya Tarik Wisata Alam Cibulan.

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE DAYA TARIK

WISATA ALAM CIBULAN KUNINGAN

(Survei Pada Kunjungan Wisatawan Nusantara di Daya Tarik Wisata Alam Cibulan )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh Roseu Rohmanah

0901664

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

WISATA ALAM CIBULAN KUNINGAN

(Survei Pada Kunjungan Wisatawan Nusantara di Daya Tarik Wisata Alam Cibulan )

Oleh Roseu Rohmanah

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

©Roseu Rohmanah Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE DAYA TARIK

WISATA ALAM CIBULAN KUNINGAN

(Survei Pada Kunjungan Wisatawan Nusantara di Daya Tarik Wisata Alam Cibulan )

Pembimbing I

HP.Diyah Setyorini,MM NIP. 19810328 200812 1 002

Pembimbing II

Bagja Waluya,M.Pd NIP. 19721024200112 1 001

Mengetahui Ketua Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

HP.Diyah Setyorini,MM NIP. 19810328 200812 1 002

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

Roseu Rohmanah NIM. 0901664


(4)

Roseu Rohmanah, 2014

ABSTRAK

Roseu Rohmanah, 0901664 “ Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan Dalam Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Cibulan Kuningan” (Survei Pada Kunjungan Wisatawan Nusantara di Daya Tarik Wisata Alam Cibulan). Dibawah bimbingan Heri Puspito Diyah Setyorini,MM dan Bagja Waluya M.Pd.

Jawa Barat merupakan provinsi yang sangat kaya dengan keberagaman daya tarik wisata baik alam maupun budaya. Kuningan merupakan salah satu daya tarik wisata di Jawa Barat yang memiliki potensi pariwisata yang baik dengan segala sumber daya alam dan budaya yang dimilikinya. Cibulan merupakan salah satu destinasi wisata dengan ikan dewa dan Sumur Tujuh sebagai salah satu daya tarik utama. Cibulan merupakan wisata tertua di Kuningan. Pada tahun 2012 Jumlah kunjungan Cibulan mengalami penurunan sekitar 23,2% dikarenakan banyaknya pesaing wisata di Kuningan. Salah satu upaya yang dilakukan Cibulan untuk dapat meningkatkan keputusan berkunjung yaitu pengelola perlu mengetahui pemahaman tentang motivasi wisatawan. Variabel independent dari penelitian ini adalah motivasi wisatawan (X) yang terdiri dari sub variabel novelty seeking, stress busting/fun, achievement, family oriented/education.Variabel dependent yaitu keputusan berkunjung (Y) yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian/kunjungan, pemilihan waktu kunjungan dan jumlah kunjungan. Jenis penelitian yang digunakan deskristif dan verifikatif. Metode yang digunakan explanatory survey. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden, dengan teknik penarikan sampel yaitu systematic random sampling. Teknik analisis data yang digunakan path analysis menggunakan spss windows 20. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sub variabel yang memiliki pengaruh paling tinggi adalah family oriented/education dan yang memiliki pengaruh paling rendah adalah stress busting/fun. Adapun rekomendasi untuk pihak pengelola Cibulan dalam meningkatkan keputusan berkunjung adalah mengoptimalkan tempat sebagai daya tarik wisata untuk family oriented/ education.


(5)

ABSTRACT

Roseu Rohmanah , 0901664 " Analysis Tourist’ Motivation Factors Affecting of Decision to Visit Cibulan Natural Tourist Attraction in Kuningan" (A Survey On Domestic Tourist At Nature Tourist Attraction In Cibulan ). Under the guidance of Heri Puspito Diyah Setyorini, MM and Bagja Waluya M.Pd.

West Java is a province which has a rich natural and culture tourist attraction. Kuningan is one of tourist attraction in west Java that has good tourism potential with all of its natural and culture resources. Cibulan is one of tourist attraction with Ikan Dewa (Gods Fish) and Sumur Tujuh (Seven Well) as the main attraction and it is also oldest tourist attraction at Kuningan. In 2012 Cibulan visit decision decreased approximately 23,2% because there are many competitors in Kuningan. One of the effort that Cibuan may should do enhance the visit decision is to know the research to understand the tourist motivation. These independent variable of this research is tourist motivation (X) which has the sub-variabels of the novelty seeking, stress busting/fun, achievement and family oriented/education. Dependent variable is the visiting decision (Y) with dimensions of product and service choice, brand choice, dealer choice, timing choice and quantity. The method of this research is descriptive and verificative with explanatory survey. The sample of this research was 100 respondents, the sampling technique was systematic random sampling. The data were analysed by path analysis using spss 20 for windows. The results of this study indicated the dimensions of family oriented/education had the highest influence to visit decision in Cibulan. On the other half stress busting/fun have the least influance. The recomendation for Cibulan management to improve the tourist visit decision is to the optimize the place as a family oriented/education tourist attraction.


(6)

Roseu Rohmanah, 2014

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR HAK CIPTA LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 12

1.3 Tujuan Penelitian ... 13

1.4 Kegunaan Penelitian ... 13

1.4.1 Kegunaan akademik ... 13

1.4.2 Kegunaan praktis ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 15

2.1 Kajian Pustaka ... 15

2.1.1 Konsep Pemasaran Pariwisata ... 15


(7)

2.1.1.2 Daya Tarik Wisata Alam ... 22

2.1.2 Perilaku Konsumen dalam Pariwisata ... 24

2.1.2.1 Definisi Motivasi ... 25

2.1.2.2 Kategori Teori Motivasi ... 26

2.2.2.3 Motivasi Wisatawan ... 31

2.1.2.4 Dimensi Motivasi Wisatawan ... 34

2.1.2.5 Faktor Pendorong dan Penarik Wisatawan ... 36

2.1.3 Keputusan Berkunjung ... 39

2.1.3.1 Perilaku Wisatawan ... 39

2.1.3.2 Proses Keputusan Berkunjung ... 44

2.1.4 Motivasi Wisatawan dalam Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ... 52

2.1.5 Orisinilitas Penelitian ... 54

2.2 Kerangka Pemikiran ... 56

2.3 Hipotesis... 60

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 63

3.1 Objek Penelitian ... 64

3.2 Metode Penelitian ... 65

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 65

3.2.1.1 Jenis Penelitian ... 65

3.2.1.2 Metode yang digunakan ... 65

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 65

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 70

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 71


(8)

Roseu Rohmanah, 2014

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 74

3.2.5 Teknik Pengumpulan data ... 75

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 76

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 76

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 81

3.2.7 Rancangan Analisis Data ... 83

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 83

3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif ... 84

3.2.7.3 Uji Hipotesis ... 91

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 93

4.1 Hasil Penelitian ... 93

4.1.1 Profil Perusahaan ... 93

4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 94

4.1.1.2 Letak Geografis Kabupaten Kuningan ... 95

4.1.2.3 Sejarah Singkat Wisata Alam Cibulan ... 95

4.1.2.4 Produk dan Fasilitas yang Ditawarkan ... 98

4.1.2.5 Struktur Organisasi Pengelola Wisata Cibulan ... 99

4.1.2 Profil Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Cibulan ... 101

4.1.2.1 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan jenis Kelamin dan Usia ... 101

4.1.2.2 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan jenis Kelamin dan Pendidikan Terakhir ... 103

4.1.2.3 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan pekerjaan dan Pendapatan ... 104


(9)

4.1.2.4 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan

asal Tinggal ... 106 4.1.3 Pengalaman Responden Yang Berkunjung ke Daya Tarik

Wisata Alam Cibulan ... 107 4.1.3.1 Pengalaman Responden Dalam Memilih Jenis

wisata Yang Sering di Kunjungi ... 107 4.1.3.2 Pengalaman Responden Melakukan Kunjungan

sebelumnya ke Daya Tarik Wisata Alam

Cibulan ... 109 4.1.3.3 Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi

jumlah Kunjungan Sebelumnya ... 110 4.1.3.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Dengan

Siapa Melakukan Kunjungan ... 111 4.1.3.5 Pegalaman Responden Berdasarkan Sumber

Informasi Kunjungan ... 113 4.1.3.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Jasa

Mengatur Perjalaan ... 114 4.1.3.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Jumlah

yang Melakukan Kunjungan ... 115 4.1.3.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Transportasi

yang Digunakan ... 117 4.1.3.9 Pengalaman Responden Berdasarkan Aktifitas

yang Dilakukan ... 118 4.1.3.10 Pengalaman Responden Berdasarkan Lama

tinggal atau Berada di Kawasan Wisata ... 120 4.1.3.11 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan

berkunjung ke Daya Tarik Wisata ... 121 4.1.3.12 Pengalaman Responden Dalam Menginformasi-

kan Kunjungan Wisata ... 123 4.2 Gambaran Motivasi Wisatawan Nusantara di Daya Tarik Wisata


(10)

Roseu Rohmanah, 2014

Tarik Wisata Alam Cibulan ... 125

4.2.2 Motivasi Stress Busting/Fun Wisatawan Nusantara Daya

Tarik Wisata Alam Cibulan ... 128 4.2.3 Motivasi Achievement Wisatawan Nusantara di Daya

tarik Wisata Alam Cibulan ... 129 4.2.4 Motivasi Family Oriented/education Wisatawan Nusantara

di Daya Tarik Wisata Alam Cibulan ... 131 4.2.5 Rekapitulasi Motivasi Wisatawan Nusantara di Daya Tarik

Wisata Alam Cibulan ... 133

4.3 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap Keputusan

Berkunjung di Daya Tarik Wisata Alam Cibulan ... 137 4.3.1 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap

keputusan Berkunjung Mengenai Pemilihan Produk ... 137 4.3.2 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap

keputusan Berkunjung Mengenai Pemilihan Merek ... 139 4.3.3 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap

keputusan Berkunjung Mengenai Pemilihan Saluran

pembelian dan Kunjungan... 141 4.3.4 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap

keputusan Berkunjung Mengenai Pemilihan Waktu

kunjungan ... 142 4.3.5 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap

keputusan Berkunjung Mengenai Pemilihan Jumlah

kunjungan ... 144 4.3.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap

keputusan Berkunjung di Cibulan ... 145 4.4 Pengaruh Motivasi Wisatawan Terhadap Keputusan

berkunjung ... 148 4.5 Implikasi Hasil Temuan ... 161


(11)

4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 162

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 164

5.1 Kesimpulan ... 164 5.2 Rekomendasi ... 167

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(12)

Roseu Rohmanah, 2014

No. Nama Tabel Halaman

Tabel

1.1 Tingkat Kunjungan Wisatawan Nusantara datang ke Jawa Barat

Tahun 2008-2012 ... 4

1.2 Tingkat Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Daya Tarik Wisata Di Jawa Barat Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011 ... 4

1.3 Tingkat Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Daya Tarik Wisata Kabupaten Kuningan Tahun 2008-2012 ... 6

1.4 Tingkat Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Daya Tarik Wisata Alam Kuningan Tahun 2009-2012 ... 7

1.5 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Daya Tarik Wisata Alam Cibulan Kuningan Tahun 2008-2012 ... 9

2.1 Definisi Pariwisata Menurut Para Ahli ... 16

2.2 UU RI No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan ... 17

2.3 Definisi Motivasi Menurut Para Ahli ... 26

2.4 Definisi Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli ... 39

2.5 Penelitian Terdahulu yang Berkaitan Dengan Motivasi Wisatawan Dalam Melakukan Keputusan Berkunjung ... 54

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 67

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 71

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 76

3.4 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi ... 78

3.5 Hasil Pengujian Validitas Motivasi Wisatawan ... 79

3.6 Hasil Pengujian Validitas Keputusan Berkunjung ... 80

3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi Wisatawan dan Keputusan Berkunjung ... 82


(13)

4.1 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Jenis Kelamin dan

Usia ... 101 4.2 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Jenis Kelamin dan

Pendidikan Terakhir ... 103 4.3 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Pekerjaan dan

Pendapatan ... 104 4.4 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Asal Tinggal ... 106 4.5 Pengalaman Responden Berdasarkan Jenis Wisata Yang Sering

Dikunjungi ... 107 4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Kunjungan Sebelumnya ke

Daya Tarik Wisata Alam Cibulan ... 109 4.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi Jumlah Kunjungan

Sebelumnya ... 110 4.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Dengan Siapa Wisatawan

Nusantara Melakukan Kunjungan ... 112 4.9 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi ... 113 4.10 Pengalaman Responden Berdasarkan Jasa Mengatur Perjalanan .... 114 4.11 Pengalaman Responden Berdasarkan Jumlah Yang Melakukan

Kunjungan ... 116 4.12 Pengalaman Responden Berdasarkan Transportasi yang

Digunakan ... 117 4.13 Pengalaman Responden Berdasarkan Aktifitas yang dilakukan di

Daya Tarik Wisata Alam Cibulan ... 118 4.14 Pengalaman Responden Berdasarkan Lama Tinggal atau Berada

Di Kawasan Cibulan ... 120 4.15 Pengalaman Resonden Berdasarkan Alasan Berkunjung ke Daya

Tarik Wisata Alam Cibulan ... 122 4.16 Pengalaman Responden Dalam Menginformasikan Kunjungan ... 123 4.17 Motivasi Wistawan Mengenai Novelty Seeking ... 125


(14)

Roseu Rohmanah, 2014

4.19 Motivasi Wisatawan Mengenai Avhievement ... 130 4.20 Motivasi Wisatawan Mengenai Family Oriented/Education ... 131 4.21 Rekapitulasi Motivasi Wisatawan Nusantara di Daya Tarik

Wisata Alam Cibulan ... 133 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Pemilihan Produk ... 138 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Pemilihan Merek ... 139 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Pemilihan Saluran Pembelian

dan Kunjungan ... 141 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Pemilihan Waktu Kunjungan .... 143 4.26 Tanggapan Resonden Mengenai Jumlah Kunjungan ... 144 4.27 Rekaputulasi Tanggapan Responden Mengenai Keputusan

Berkunjung di Daya Tarik Wisata Alam Cibulan ... 145 4.28 Matriks Korelasi Antar Sub Variabel Motivasi Wisatawan

Terhadap Keputusan Berkunjung di Daya Tarik Wisata Alam

Cibulan ... 149 4.29 Uji Keseluruhan (Uji F) ... 152 4.30 Pengujian Koefisien Jalur ... 152 4.31 Hasil Pengjuian Jalur, Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Motivasi Wisatawan Terhadap Keputusan Berkunjung ... 154 4.32 Pengujian Koefisien Jalur Setelah Trimming ... 155 4.33 Hasil Pengjuian Jalur, Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Motivasi Wisatawan Terhadap Keputusan Berkunjung


(15)

DAFTAR GAMBAR

No. Nama Gambar Halaman

Gambar

1.1 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Kuningan ... 6

2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow ... 27

2.2 Model Perilaku Konsumen ... 44

2.3 Tahap Proses Keputusan Berkunjung ... 45

2.4 Langkah Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Berkunjung ... 48

2.5 Kerangka Pemikiran Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan dalam Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ... 59

2.6 Paradigma Penelitian Pengaruh Faktor-faktor Motivasi Wisatawan Terhadap Keputusan Berkunjung ... 60

3.1 Struktur Kausal Antara X dan Y ... 86

3.2 Jalur Sub Struktur Hipotesis ... 87

4.1 Struktur Organisasi Wisata Cibulan ... 100

4.2 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 102

4.3 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan Terakhir ... 104

4.4 Profil Wisatawan Nusantara Berdasaekan Pekerjaan dan Pendapatan ... 105

4.5 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Asal Tinggal ... 107

4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Jenis Wisata Yang Sering Dikunjungi ... 108

4.7 Pengalaman Responden Berdasarka Kunjungan Sebelumnya ke Daya Tarik Wisata Alam Cibulan ... 110 4.8 Pengalaman Resonden Berdasarkan Frekuensi Jumlah


(16)

Roseu Rohmanah, 2014

4.9 Pengalaman Responden berdasarkan dengan siapa Wisnus

Melakukan Kunjungan ke Daya Tarik Wisata Alam Cibulan ... 113 4.10 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi ... 114 4.11 Pengalaman Responden Berdasarkan Jasa Mengatur

Perjalanan ... 115 4.12 Pengalaman Responden Berdasarkan Transportasi yang

Digunakan ... 116 4.13 Pengalaman Responde Berdasarkan Transportasi yang

Digunakan ... 118 4.14 Pengalaman Responden Berdasarkan Aktifitas yang dilakukan

Di daya Tarik Wisata Alam Cibulan ... 120 4.15 Pengalaman Responden Berdasarka Lama Tinggal atau Berada

Di Kawasan Cibulan ... 121 4.16 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Berkunjung ke

Daya Tarik Wisata Alam Cibulan ... 123 4.17 Pengalaman Responden Dalam Menginformasikan Kunjungan

Wisatanya ... 124 4.18 Variabel Motivasi Wisatawan Pada Garis Kontinum ... 136 4.19 Variabel Keputusan Berkunjung Pada Garis Kontinum ... 148 4.20 Diagram Jalur Substruktur Hipotesis Motivasi Wisatawan

Terhadap Keputusan Berkunjung ... 153 4.21 Diagram Jalur Substruktur Hipotesis Motivasi Wisatawan

Terhadap Keputusan Berkunjung menggunakan model


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia. Perkembangan pariwisata dunia setiap tahun semakin meningkat baik dari jumlah kunjungan wisatawan maupun dari segi pembelanjaannya. Menurut Barometer Pariwisata Dunia World Tourism Organization (WTO) jumlah wisatawan internasional senantiasa meningkat secara berkelanjut, sebagaimana dapat dilihat dari gambaran statistik yaitu tumbuh sekitar 3% yaitu mencapai 1.035 miliar wisatawan dan pertama kalinya dalam sejarah pada tahun 2012. Hal tersebut diperkirakan akan terus meningkat sekitar 4% pada tahun 2013, jauh dengan perkiraan jangka panjang untuk tahun 2030 sekitar 3,8% per tahun. Pandangan tersebut diperkuat oleh indeks WTO dan para ahli diseluruh dunia. Melihat hal tersebut pariwisata akan menjadi pendorong utama bagi perekonomian dunia dan menjadi salah satu industri yang mengglobal. (http://media.unwto.org/en/press-release/2013-01-28/international-tourism-continue-robust-growth-2013).

Akan tetapi peranan pariwisata bukan hanya tentang masalah ekonomi yang telah dikemukakan di atas, melainkan juga masalah sosial, budaya dan politik. Pariwisata adalah suatu sistem yang bersifat multikompleks, dengan berbagai aspek yang saling terkait dan saling mempengaruhi antar sesama. Dalam hal ini pariwisata telah menjadi sektor penggerak dinamika masyarakat, dimana sektor kegiatan pariwisata seperti transportasi, akomodasi, dan destinasi dapat memicu perkembangan dan pertumbuhan taraf hidup masyarakat, sebagai salah satu sektor


(18)

Roseu Rohmanah, 2014

yang memiliki kontribusi penting terhadap penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan penghidupan yang layak.

Melihat gambaran angka WTO tentang perkembangan wisatawan internasional tersebut, maka selaku para pelaku pariwisata Indonesia harus dapat menangkap peluang yang ada dan melakukan perencanaan agar pariwisata Indonesia dapat terus berkembang dan tidak kalah bersaing dengan pariwisata di negara lain. Hal tersebut dapat dilakukan dengan diimbanginya pengembangan dan penataan produk pariwisata serta promosi yang dilakukan. Beberapa upaya atau program yang dilakukan untuk mendorong dan meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan promosi secara intensif ke pasar-pasar besar seperti China, Korea, Jepang, Australia dan negara-negara Eropa. Mengembangkan situs www.indonesiatravel.biz untuk mendukung promosi industri pariwisata Indonesia. Tahun 2013 pemerintah Indonesia menggelar beberapa mega event sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia diantaranya pertemuan tingkat menteri World Trade Organization (WTO), dan pemilihan Miss World yang diselenggarakan di Bali- Indonesia.

Indonesia berada di daerah garis khatulistiwa yang memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik wisata alam dan budaya yang dapat menarik wisman untuk datang berkunjung. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Daya tarik wisata di Indonesia didukung dengan warisan budaya yang kaya dan mencerminkan sejarah serta keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah yang


(19)

3

dituturkan di seluruh kepulauan yang ada. Keramahtamahan penduduk Indonesia menjadi salah satu faktor utama dalam menarik wisman untuk berkunjung. Salah satu motivasi wisman berkunjung yaitu ingin mengetahui kebudayaan, keunikan dan keindahan alam yang berbeda dari negara asalnya, mencari pengalaman dan kepuasan.

Selain wisman yang melakukan kunjungan ke Indonesia. wisatawan nusantara (wisnus) memiliki peranan besar terhadap pariwisata Indonesia. Pertumbuhan wisnus dapat memberikan sumbangsih besar dalam meningkatkan perkembangan pariwisata di Indonesia. Salah satu provinsi yang banyak dikunjungi oleh wisman dan wisnus setelah Bali adalah provinsi Jawa Barat.

Jawa Barat memiliki posisi strategis dalam pengembangan pariwisata. Keanekaragaman dan keunikan daya tarik wisata di berbagai kabupaten atau kota di Jawa Barat menjadikan acuan wisnus untuk melakukan kunjungan wisata. Hal tersebut dapat dilihat pada jumlah kunjungan wisnus yang datang ke Jawa Barat yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Menurut UU Kepariwisataan No.10 Th.2009 Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Berikut dapat dilihat pada Tabel 1.3 jumlah kunjungan wisnus ke Jawa Barat.


(20)

Roseu Rohmanah, 2014

TABEL 1.1

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA YANG DATANG KE JAWA BARAT

TAHUN 2009-2012

Keterangan 2009 2010 2011 2012

Wisnus 24.880.778 25.767.370 26.887.397 28.508.400

Persentase 23,4% 24,3% 25,3% 26,8%

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat,2012

Berdasarkan Tabel 1.1 Kunjungan wisnus yang datang ke Jawa Barat mengalami fluktuasi kenaikan. Jumlah presentase kenaikan tertinggi yaitu pada tahun 2012 sebesar 26,8% dari tahun sebelumnya 2011 sebesar 25,3%. Kenaikan pada kunjungan wisnus tersebut tidak terlepas dari beberapa daya tarik wisata yang terdapat di Jawa Barat.

Jawa Barat memiliki keberagaman daya tarik wisata seperti wisata alam, budaya dan wisata minat khusus. Keanekaragaman daya tarik wisata memberikan alternatif pilihan bagi wisnus untuk melakukan kegiatan wisata. Jawa Barat memiliki potensi pariwisata untuk lebih dikembangkan menjadi pariwisata unggulan. Data jumlah kunjungan wisnus ke daya tarik wisata di Jawa Barat dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut.

TABEL 1.2

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA KE DAYA TARIK WISATA DI JAWA BARAT MENURUT KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2012

Kabupaten/ Kota Wisatawan

Mancanegara

Wisatawan Nusantara

Jumlah Total 2012

1 Bandung 77.200 3.965.258 4.078.739

2 Bandung (kota) 142.575 3 774 815 3.917.390

3 Subang 223.891 2.997.543 3.201.434

4 Bogor 17.739 2.156.198 3.097.108

5 Bogor (kota) 27.604 2.638.689 2.666.293


(21)

5

Kabupaten/Kota Wisatawan Mancanegara

Wisatawan Nusantara

Jumlah Total 2012

6 Sukabumi 39.696 2.008.573 2.048.269

7 Garut 6.631 1.987.984 1.994.615

8 Depok (kota) 7.812 1.864.273 1.882.701

9 Cirebon (kota) 1.050 1.354.722 1.453.654

10 Ciamis 6.463 1.074.775 1.081.338

11 Kuningan 0 992.881 992.881

12 Sumedang 9.858 512.722 522.580

13 Indramayu 0 498.362 498.362

14 Tasikmalaya 0 354.886 354.886

15 Majalengka 0 350.366 350.366

16 Tasikmalaya 2.715 326.038 328.753

17 Karawang 0 176.750 176.750

18 Cirebon 0 171.148 171.148

19 Cianjur 224 120.839 121.083

20 Bekasi - 49.740 49.740

Sumber : Jawa Barat dalam Angka - 2012

Berdasarkan Tabel 1.2 Kuningan merupakan salah satu daerah di bagian timur Jawa Barat yang memiliki potensi pariwisata yang cukup besar, mampu bersaing dengan daerah lain karena terdapat banyak jenis daya tarik wisata yang dapat menjadi alternatif pilihan wisnus untuk melakukan kunjungan. Hal tersebut terbukti bahwa Kuningan menduduki peringkat 14 dari tingkat kunjungan ke Jawa Barat.

Kuningan selalu mengalami pertumbuhan jumlah kedatangan wisnus setiap tahunnya. Salah satu faktor yang menyebabkan pertumbuhan jumlah kunjungan adalah aspek pariwisata. Pariwisata di Kuningan telah dikenal oleh masyarakat sebagai kawasan wisata yang memiliki daerah tujuan wisata yang kaya akan potensi wisata alam, wisata budaya atau sejarah dan wisata minat khusus. Potensi wisata tersebut tentunya tidak boleh dibiarkan, karena hal tersebut merupakan


(22)

Roseu Rohmanah, 2014

salah satu faktor yang dapat mengakibatkan dorongan motivasi wisnus untuk melakukan kunjungan wisata ke Kuningan. Data jumlah kunjungan wisnus ke Kuningan dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut.

TABEL 1.3

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA KE KUNINGAN TAHUN 2009 - 2012

TAHUN 2009 2010 2011 2012

Wisatawan Nusantara

659.503 813.482 892.942 992.881

% 19,63 24,21 26,58 29,56

selisih perentase - 4,5 2,3 2.9

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kuningan – 2013

Berdasarkan Tabel 1.3 setiap tahun jumlah kunjungan wisnus ke Kuningan mengalami kenaikan yang signifikan, kenaikan tertinggi yaitu pada tahun 2012 memperoleh persentase sebesar 29,56%. Hal tersebut membuktikan bahwa keanekaragaman daya tarik wisata yang berada di Kuningan mampu menarik wisnus untuk berkunjung. Berikut Gambar 1.1 merupakan pertumbuhan kunjungan wisnus ke Kuningan.

Sumber : Modifikasi Disparbud Kuningan – 2013

GAMBAR 1.1

PERTUMBUHAN KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA DI KUNINGAN

659.503

813.482 892.942

992.881

0 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000

2009 2010 2011 2012


(23)

7

Daya tarik wisata di Kuningan kurang lebih terdapat sekitar 33 daya tarik wisata. Beberapa diantaranya wisata alam seperti Kolam ikan dan Sumur Tujuh Cibulan, Talaga Remis, Waduk Darma, Kolam ikan Cigugur dan Lemah Cilengkrang. Wisata sejarah seperti Museum Perundingan Linggar Jati, Taman Purba Kala Cipari dan beragam seni kebudayaan seperti Seni Budaya Sapton, Seni Budaya Cingcowong, Seni Budaya Kawin Cai, Seni Budaya Pesta Dadung yang masih rutin sering diselenggarakan, kebudayaan tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Berdasarkan jenis daya tarik wisata yang telah disebutkan diatas, wisnus yang berkunjung ke Kuningan cenderung memilih wisata alam sebagai tujuan utama. Hal tersebut dapat terlihat pada Tabel 1.4 kunjungan berikut.

TABEL 1.4

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA KE DAYA TARIK WISATA ALAM DI KUNINGAN

TAHUN 2009-2012

No Nama Objek Jumlah Kunjungan

2009 2010 2011 2012

1 Wisata Cibulan 145.220 171.458 182.379 165.126

2 Linggarjati Indah 101.399 128.656 122.050 118.155

3 Waduk Darma 42.750 54.000 19.522 104.523

5 Buper Patulungan 16.814 50.288 70.782 78.523

6 Sangkanhurip Alami 46.916 58.886 64.571 60.990

7 Bumi perkemahan Paniis 12.028 17.522 56.918 57.826

8 Cigugur 17.713 58.886 92.719 52.112

9 Talaga Remis 27.510 19.072 42.617 44.249

10 Kolam renang sanggariang 35.831 32.632 31.192 37.202

11 Balong dalem 978 200 6.370 9.105

12 Curug sidomba 101.298 128.656 122.050 -

13 Lembah Cilengkrang 13.110 18.210 29.641 - Sumber : Disparbud Kuningan, 2013


(24)

Roseu Rohmanah, 2014

Berdasarkan Tabel 1.4 Kuningan memiliki beragam daya tarik wisata alam yang bervariatif. Beberapa daya tarik wisata alam yang memiliki potensi sebagai wisata unggulan diantaranya Cibulan, Curug Sidomba dan Linggarjati Indah. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan ke-3 daya tarik wisata alam tersebut lebih mendominasi dibandingkan daya tarik wisata alam lainnya.

Cibulan merupakan wisata tertua dan menjadi salah satu daya tarik wisata yang selalu banyak dikunjungi wisnus di Kuningan. Adapun kelengkapan fasilitas yang ditawarkan kepada wisnus diantaranya berenang bersama ikan dewa, sumur tujuh, aqua bucket, flying fox, teraphy ikan, watter ball, hutan lindung, lesehan aneka makanan, cinderamata, dan lainnya.

Cibulan berada di Desa Maniskidul, kecamatan Jalaksana atau sekitar 7KM dari kota Kuningan, sehingga menjadi pilihan tempat yang tepat untuk berkunjung terutama untuk berwisata. Cibulan memiliki nilai historis dan kepercayaan yang masih kuat dan menjunjung tinggi kearifan lokal setempat mengenai riwayat pemandian dan Sumur Tujuh, terdapat petilasan pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi.

Riwayat singkat kolam Cibulan dahulunya adalah para prajurit yang tidak setia pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Prajurit tersebut kemudian dikutuk oleh Prabu Siliwangi menjadi ikan. Ikan tersebut merupakan salah satu daya tarik utama wisatawan untuk melakukan kunjungan. Selain itu terdapat tujuh sumber mata air keramat yang bernama Sumur Tujuh. Tujuh mata air tersebut berbentuk kolam kecil yang masing-masing mempunyai nama tersendiri, yaitu Sumur Kejayaan, Sumur Kemulyaan, Sumur Pengabulan, Sumur Cirancana, Sumur


(25)

9

Cisadane, Sumur Kemudahan, dan Sumur Keselamatan. Salah satu dari ketujuh sumur berisikan kepiting emas yang berada di Sumur Cirancana. Apabila wisatawan yang sedang beruntung melihat wujud dari kepiting emas, maka segala keinginan dapat terwujud. Sumur Tujuh dan petilasan Prabu Siliwangi selalu dikunjungi untuk berziarah atau spiritual, terutama pada malam Jumat Kliwon atau selama bulan Maulud dalam penanggalan Hijriah. Wisatawan percaya bahwa air di Sumur Tujuh dapat membawa keberkahan.

Nilai histori dan kepercayaan yang telah dipaparkan diatas menjadikan Cibulan sebagai salah satu daya tarik wisata alam yang banyak digemari oleh wisnus. Hal tersebut terlihat dari banyak nya minat wisatawan yang berkunjung ke Cibulan, seperti yang terlihat pada Tabel 1.5 berikut.

TABEL 1.5

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA KE DAYA TARIK WISATA ALAM CIBULAN

TAHUN 2009 – 2012

Nama Objek Jumlah Kunjungan

2009 2010 2011 2012

Wisata Cibulan 145220 171458 182.379 165.126

% 21,9 25,8 27,4 23,2

Selisih Persentase - 3,9 1,6 -2,5 Sumber : Disparbud Kuningan – 2013

Berdasarkan Tabel 1.5 menunjukan bahwa setiap tahun daya tarik wisata alam Cibulan mengalami kenaikan jumlah kunjungan dari tahun 2009 hingga 2011. Namun pada tahun 2012 Cibulan mengalami penurunan sebesar 23,2% dari tahun sebelumnya 2011 sebesar 27,4%. Hal tersebut karena banyaknya pesaing dan pengembangan destinasi parwisata lainnya yang berada di Kuningan.


(26)

Roseu Rohmanah, 2014

Penurunan tersebut bisa berdampak terhadap tidak tercapainya target perusahaan yang dapat menyebabkan kerugian finansial karena berbagai upaya baik promosi, pengembangan daya tarik wisata maupun peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata yang telah dilakukan dengan menghabiskan biaya yang besar. Cibulan merupakan salah satu daya tarik wisata yang dapat berpotensi sebagai wisata unggulan dengan keberagaman atraksi wisata yang bervariatif di Kuningan. Selain itu Cibulan memiliki potensi sebagai wisata petilasan dan rekreasi yang dapat dijadikan sebagai alternatif pertama bagi wisnus untuk melakukan kunjungan wisata di Kuningan.

Untuk menanarik wisatawan dan memaksimalkan jumlah kunjungan pihak pengelola wisata Cibulan perlu melakukan pendekatan mengenai perilaku wisatawan yaitu dengan mengidentifikasi dan mengetahui pemahaman tentang motivasi wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata. Faktor-faktor yang terkait perilaku wisatawan dalam mempengaruhi keputusan untuk berkunjung diantaranya faktor geografis, psikologis, dan ekonomi. Faktor psikologis yang mempengaruhi kebutuhan dan keinginan wisatawan dalam melakukan perjalanan diantaranya adalah motivasi, persepsi, demografis, preferensi, dan sikap. (Page, 2008:64).

Motivasi merupakan faktor penting bagi wisatawan dalam mengambil keputusan mengenai daya tarik wisata yang akan dikunjungi. Seperti yang telah dikemukakan oleh Page (2008:64) bahwa motivasi merupakan salah satu faktor psikologis yang dapat mempengaruhi keputusan berkunjung. Dengan mengetahui motivasi wisatawan dapat memberikan informasi bagi pengelola wisata dalam


(27)

11

memenuhi keinginan dan kebutuhan wisatawan selama mereka tinggal di suatu kawasan wisata. Pada dasarnya seseorang melakukan suatu kunjungan wisata dimotivasi oleh beberapa hal. Menurut Josiam dan Frazier et.al dalam Siri et.al (2012) bahwa motivasi wisatawan dalam melakukan kunjungan dipengaruhi oleh novelty seeking, stress busting/fun, achievement, family oriented/education.

Novelty seeking adalah motivasi wisatawan untuk mencari sesuatu hal yang bersifat baru. Di Cibulan wisnus mendapatkan pengalaman baru diantaranya berenang bersama ikan dewa, melihat bukti petilasan Prabu Siliwangi, berdoa keinginan di Sumur Tujuh dan melakukan therapy ikan.

Stress busting/fun adalah motivasi wisatawan untuk menghilangkan kejenuhan atau stres dari rutinitas sehari-hari. Aktraksi dan fasilitas yang ditawarkan Cibulan dapat merelaksasikan fikiran wisatawan dari rutinitas sehari-hari.

Achievement adalah motivasi wisatawan yang berkunjung untuk alasan gengsi (prestige). Wisatawan merasa memiliki gengsi atau kebanggan setelah berkunjung ke Cibulan, seperti menceritakan kembali kunjungan wisatanya kepada rekan atau temannya.

Family oriented/education adalah motivasi wisatawan untuk sekedar berkumpul dan berwisata bersama keluarga. Suasana atraksi dan fasilitas yang ditawarkan di Cibulan dapat dijadikan sebagai tempat bersantai bersama keluarga, disamping itu wisnus mendapatkan pengetahuan baru mengenai sejarah di Cibulan.


(28)

Roseu Rohmanah, 2014

Pada dasarnya keputusan untuk melakukan perjalanan wisata diadaptasi dari teori keputusan pembelian, yaitu seseorang mengeluarkan uang untuk mendapatkan kepuasan dan pengalaman. Menurut Kotler dan Keller (2012:170), proses pengambilan keputusan seorang wisatawan melalui lima fase yaitu pemilihan produk wisata, pemilihan suatu merek, pemilihan saluran pembelian, pemilihan waktu kunjungan dan jumlah kunjungan.

Motivasi dan persepsi wisnus dalam mengunjungi daya tarik wisata alam Cibulan semakin kuat dengan didukung beberapa bukti diantaranya adalah sumur tujuh yang merupakan sumber mata air, petilasan, kolam, dan ikan dewa yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Dengan memperhatikan motivasi wisatawan diharapkan dapat membantu pengelola destinasi untuk mengetahui sejauhmana keinginan dan kebutuhan wisnus dalam melakukan kegiatan wisata, kemudian membantu pihak pengelola dalam meningkatkan fasilitas dan pelayanan seperti yang dinginkan oleh wisnus, dengan demikian dapat memaksimalkan jumlah kunjungan wisnus ke daya tarik wisata alam Cibulan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diadakan suatu penelitian

tentang “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN

DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE DAYA

TARIK WISATA ALAM CIBULAN KUNINGAN

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:


(29)

13

2. Bagaiamana gambaran keputusan berkunjung wisatawan di daya tarik wisata alam Cibulan.

3. Bagaimana pengaruh motivasi wisatawan terhadap keputusan berkunjung di daya tarik wisata alam Cibulan.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil temuan mengenai:

1. Untuk memperoleh hasil temuan mengenai gambaran motivasi wisatawan di daya tarik alam Cibulan.

2. Untuk memperoleh hasil temuan mengenai gambaran keputusan berkunjung di daya tarik wisata alam Cibulan.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi wisatawan terhadap keputusan berkunjung di daya tarik wisata alam Cibulan.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Secara Akademis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan studi keilmuan di bidang manajemen pemasaran pariwisata, khususnya yang berkaitan dengan motivasi wisatawan dalam mengunjungi daya tarik wisata alam Cibulan. Memberi masukan kepada peneliti dalam mengembangkan ilmu dalam bidang pemasaran.

2. Secara Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuningan dalam bidang


(30)

Roseu Rohmanah, 2014

pariwisata mengenai motivasi wisatawan nusantara dalam mengunjungi daya tarik wisata alam Cibulan terhadap keputusan berkunjung yang dapat menjadi bahan informasi dalam upaya mendorong Kuningan menjadi daerah tujuan wisata unggulan.


(31)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis bagaimana motivasi wisatawan dalam mempengaruhi keputusan berkunjung. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran. Adapun objek penelitian terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel).

Menurut Sugiyono (2012:58) mengemukakan bahwa ”Variabel adalah sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain”.

Sugiyono (2012:59) mengartikan bahwa ”Variabel independent atau variabel bebas sebagai variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat)”. Variabel independent (bebas) penelitian ini adalah motivasi wisatawan (X) yang terdiri dari sub variabel novelty seeking (X1.1), stress busting/fun (X1.2), achievement (X1.3), family oriented/education (X1.4).

Sedangkan variabel terikat menurut Sugiyono (2012:59) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependent (terikat) yaitu keputusan berkunjung (Y) yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran kunjungan, pemilihan waktu kunjungan dan jumlah kunjungan.

Penelitian ini dilaksanakan di suatu kawasan industri pariwisata, yaitu di daya tarik wisata alam Cibulan Kuningan. Responden yang dituju dalam


(32)

Roseu Rohmanah, 2014

penelitian ini adalah wisatawan nusantara yang datang berkunjung ke daya tarik wisata alam Cibulan.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method. Sugiyono (2012:6) mengemukakan bahwa “Cross sectional method adalah metode penelitian yang mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang”. Berdasarkan objek penelitian tersebut, penelitian ini akan menganalisis mengenai pengaruh motivasi wisatawan terhadap keputusan berkunjung.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan 3.2.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2012:53) penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri baik satu variabel atau lebih variabel yang berdiri sendiri tanpa membuat perbandingan atau mencari hubungan variabel satu sama lain”.

Menurut Asep Hermawan (2009:84) yang menyatakan bahwa “Penelitian deskriptif dilakukan untuk menjelaskan karakteristik berbagai variabel penelitian dalam situasi tertentu”. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi wisatawan dan gambaran mengenai keputusan berkunjung yang berada disuatu daya tarik wisata alam Cibulan Kuningan.


(33)

65

Menurut Sugiyono (2012:54), “Penelitian verifikatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda”. Penelitian verifikatif bertujuan untuk memperoleh kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Dalam penelitian ini akan di uji mengenai motivasi wisatawan terhadap keputusan berkunjung di daya tarik wisata alam Cibulan Kuningan.

3.2.1.2 Metode yang digunakan

Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode metode explanatory survey.

Menurut Sugiyono (2012:11) menyatakan bahwa:

Metode explanatory survey adalah penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dioperasionalisasikan dalam dua variabel utama. Variabel independen (bebas) yang teliti adalah motivasi wisatawan (X) yang memiliki sub variabel yaitu novelty seeking (X1.1), stress

busting/fun (X1.2), achievement (X1.3), family oriented/education (X1.4).

Sedangkan variabel dependent (terikat) yaitu keputusan berkunjung (Y) yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian/ kunjungan, pemilihan waktu kunjungan dan jumlah kunjungan.


(34)

Roseu Rohmanah, 2014

Menurut Silalahi (2009:201) mengungkapkan bahwa “Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel operasional atau variabel empiris (indikator, item) yang menunjuk langsung pada hal-hal yang dapat diamati atau diukur”. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut.


(35)

67

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel/Sub Variabel

Konsep Variabel

Indikator Ukuran Skala No Item

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Motivasi Wisatawan

(X)

Motivasi wisatawan merupakan suatu kondisi yang memberikan sebuah dorongan pada individu terhadap beberapa jenis tindakan. Siri et.al (2012) Novelty seeking (X1.1) motivasi wisatawan untuk mencari sesuatu hal yang bersifat baru

Josiam dan Frazier et.al

(dalam Siri et.al, 2012) Pengalaman berbeda Tingkat keinginan wisatawan untuk berenang bersama ikan dewa

Ordinal III.1

Tingkat keinginan wisatawan untuk melihat bukti

petilasan Prabu Siliwangi

Ordinal III.2

Tingkat keinginan wisatawan untuk mengunjungi

teraphy ikan

Ordinal III.3

Tingkat keinginan wisatawan untuk melakukan ziarah/ hanya mencoba berdoa (keinginan) di Sumur Tujuh Cibulan

Ordinal III.4

Tingkat keinginan wisatawan untuk mengunjungi Sumur Tujuh Cibulan

Ordinal III.5

Stress busting/fun (X1.2) motivasi wisatawan untuk menghilangkan kejenuhan atau stres dari rutinitas sehari-hari Josiam dan Frazier et.al

(dalam Siri et.al, 2012)

Atraksi Wisata/ Hiburan

Tingkat daya tarik dan atraksi wisata (hiburan) dalam menghilangkan kejenuhan

Ordinal III.6

Fasilitas wisata Tingkat faslitas wisata dalam meghilangkan kejenuhan?

Ordinal III.7

Melepaskan diri dari tanggung jawab Tingkat kesesuaian wisatawan untuk merelaksasikan pikiran dan fisik dari pekerjaan


(36)

Roseu Rohmanah, 2014 Achievement (X1.3) motivasi wisatawan untuk alasan prestasi. Dimana wisatawan merasa memiliki prestasi setelah mengunjungi daya tarik wisata. Josiam dan Frazier et.al

(dalam Siri et.al, 2012) Prestige Tingkat untuk mendapatkan kebanggaan setelah berkunjung ke Cibulan

Ordinal III.9

Tingkat keinginan wisatawan agar dapat menceritakan pengalaman kunjungannya kepada teman-temannya

Ordinal III.10

Family oriented/ education. (X 1.4) motivasi wisatawan untuk mempererat kekeluargaan atau kekerabatan, serta mencari dan memperoleh suatu pengetahuan baru. Josiam dan Frazier et.al

(dalam Siri et.al, 2012) Interaksi sosial dan Pengetahuan Tingkat keinginan untuk mengetahui sejarah tentang Cibulan

Ordinal III.11

Tingkat keinginan untuk mengetahui budaya tentang Cibulan

Ordinal III.12

Tingkat kenginan dan kesesuaian Cibulan sebagai tempat untuk mempererat kekerabatan bersama teman

Ordinal III.13

Tingkat kenginan untuk berinteraksi dan mempererat kekerabatan bersama keluarga

Ordinal III.14

Keputusan Berkunjung

(Y)

suatu keputusan yang dilakukan oleh kebudayaan, kelas sosial, keluarga dan referensi group yang akan membentuk sikap pada diri individu kemudian melakukan pembelian . Kotler and Keller (2012:170)

Pemilihan produk

memilih sebuah produk atau jasa serta alternatif yang telah dipertimbangkan dengan melihat dari keunggulan serta manfaat Keunggulan daya tarik wisata Tingkat keunggulan daya tarik wisata

Ordinal III. 15

Tingkat keunggulan aktivitas wisata ditawarkan


(37)

69

yang akan diterimanya. Kotler and Keller (2012:170)

Tingkat keunggulan fasilitas wisata yang diberikan

Ordinal III.17

Tingkat layanan jasa yang diberikan oleh karyawan

Ordinal III.18

Pemilihan

suatu merek Pengunjung memutuskan dan memilih merek mana yang akan dipilih diantara perbedaan masing-masing merek itu sendiri. Kotler and Keller (2012:170) Kepopuleran merek Tingkat kepopuleran nama Cibulan

Ordinal III.19

Kemenarikan merek

Tingkat kemenarikan nama Cibulan

Ordinal III.20

Tingkat

kemenarikan logo wisata Cibulan

Ordinal III.21

Pemilihan saluran pembelian dan kunjungan Setiap pengunjung tentunya berbeda dalam hal menentukan penyalur karena faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan, keleluasaan tempat dan lain sebagainya. Kotler and Keller (2012:170) Pembelian tiket ditempat Tingkat kemudahan dalam membeli tiket masuk

Ordinal III.22

Pilihan saluran kunjungan Tingkat Kemudahan transportasi menuju Cibulan

Ordinal III.23

Tingkat kestrategisan tempat atau lokasi Cibulan

Ordinal III.24

Tingkat kejelasan informasi seperti petunjuk arah, papan reklame dan brosur

Ordinal III.25

Pemilihan waktu kunjungan dalam pemilihan waktu yang berbeda-beda, hal ini disesuaikan

Weekday

Tingkat keinginan melakukan kunjungan pada hari weekday


(38)

Roseu Rohmanah, 2014

dengan keputusan wisatawan untuk berkunjung Kotler and Keller (2012:170)

Weekend Tingkat keingianan melakukan kunjungan pada hari weekend dan hari libur

Ordinal III.27

Jumlah Kunjungan Wisatawan dapat mengambil keputusan tentang jumlah kunjungan dan mungkin dilakukan lebih dari satu kali. Kotler and Keller (2012:170) Frekuensi Kunjungan Tingkat keinginan untuk berkunjung kembali ke Cibulan

Ordinal III.28

Tingkat keseringan wisatawan mengunjungi Cibulan

Ordinal III.29

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Asep Hermawan (2009:168) mengatakan bahwa “Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kasual dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey ataupun observasi”.

Menurut Asep Hermawan (2009:173), “Secara umum terdapat tiga cara untuk mendapatkan data primer dalam penelitian bisnis (1) survey (2) observasi (3) eksperimen”. Yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah seluruh data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada pengunjung yang menjadi populasi di daya tarik wisata Cibulan.

Data sekunder menurut Asep Hermawan (2009:168) menyebutkan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam


(39)

71

suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet websites, literatur artikel, jurnal ilmiah, serta situs internet yang berkenaan dengan objek penelitian ini. Berdasarkan jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti menuliskannya dalam Tabel berikut.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

Sumber: Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2013

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.4.1 Populasi

Menentukan suatu populasi merupakan langkah yang sangat penting. Populasi tidak hanya orang tetapi juga benda-benda alam lainnya serta keseluruhan jumlah objek dan karakteristik objek itu.

No Data Sumber Jenis

Data 1. Data Jumlah Kunjungan Wisatawan

Nusantara Ke Jawa Barat (2008-2012)

Disparbud Jawa Barat, 2013 Sekunder

2. Tingkat Kunjungan Wisatawan Nusantara Ke Daya Tarik Wisata di Jawa Barat tahun 2011

Jawa Barat dalam Angka – 2012

Sekunder

3. Tingkat Kunjungan Wisatawan Nusantara Ke Daya Tarik Wisata Kuningan (2009-2012)

Disparbud, Kuningan 2013 Sekunder

4. Potensi Dan Profil Daya Tarik Wisata Kuningan

Disparbud Kuningan 2013 Sekunder 5. Data Daya Tarik Wisata Alam

Cibulan (2009-2013)

Disparbud Kuningan 2013 Sekunder 6. Program Pengembangan Daya Tarik

Wisata Alam Cibulan Kuningan 2009 - 2013

Disparbud Kuningan 2013 Sekunder

7. Tanggapan Respon Wisatawan Mengenai Motivasi Nya Untuk Berkunjung

Cibulan Kuningan, 2013 Primer

8. Tanggapan Respon Wisatawan Mengenai Keputuan Berkunjung Di Daya Tarik Wisata Cibulan


(40)

Roseu Rohmanah, 2014

Menurut Sugiyono (2012:115) mengemukakan bahwa “Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Sedangkan menurut Asep Hermawan (2009:145) mengungkapkan bahwa “Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti”.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata Cibulan Kuningan tahun 2012 sebanyak 165.126 pengunjung.

3.2.4.2 Sampel

Sampel merupakan suatu bagian dari populasi yang mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan demikian pengambilan sebagian subjek dari populasi dinamakan sampel. Sebagaimana pengertian sampel menurut para ahli yaitu:

1. Sugiyono (2012:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Peneliti diperkenankan untuk mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan untuk mewakili bagian yang lain yang diteliti.

2. Arikunto (2009:109) sampel adalah sebagian dari populasi yang mampu mewakili keseluruhan dari populasi. Tujuannya dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.


(41)

73

Berdasarkan kutipan diatas mengatakan bahwa sampel merupakan sebagian dari individu yang memiliki karakteristik tertentu untuk mewakili seluruh populasi yang diamati. Berdasarkan sampel diatas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian

Dalam menentukan ukuran sampel (n) dan populasi (N), maka penelitian ini menggunakan rumus sampel Slovin (Husein Umar, 2008:65) yaitu sebagai berikut:

n

=

Sumber : Husein Umar, 2008:65 Keterangan :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Presentase kelonggaran penelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir (e=0.1)

Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas, diperoleh hasil sampel sebesar 99,99 tetapi untuk jaminan keakuratan, sebaiknya sampel ditambah sedikit lebih banyak dari jumlah matematikanya. Berdasarkan ukuran sampel (n) minimal,


(42)

Roseu Rohmanah, 2014

maka dalam penelitian ini ditetapkan ukuran sampel (n) sebanyak 100 responden agar lebih representatif.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel mana yang akan digunakan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2012:116) teknik sampling ada dua jenis yaitu probability sampling dan non probability sampling.

Probability sampling adalah teknik yang memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel. Sedangkan non probability sampling yaitu tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel.

Menurut Silalahi (2006:236) mengemukakan bahwa:

Pemilihan sampel atau penarikan sampel (sampling) diartikan sebagai proses memilih sejumlah unit atau elemen subjek dari dan yang mewakili populasi untuk dipelajari yang dengannya dapat dibuat generalisasi atau inferensi tentang karakteristik dari satu populasi yang diwakili.

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah systematic random sampling yaitu teknik yang digunakan apabila populasi mempunyai anggota homogen dan berstrata secara proposional. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak (mobile population). Langkah-langkah teknik penarikan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Menentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Cibulan

2. Tentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, dalam penelitian ini yang menjadi tempat checkpoint adalah di pintu masuk Cibulan


(43)

75

3. Tentukan waktu yang digunakan untuk menentukan sampling, dalam penelitian ini waktu yang digunakan oleh peneliti adalah pukul 10.00 – 14.30 (rentang waktu kepadatan pengunjung)

4. Lakukan orientasi lapangan, terutama pada check point 5. Uji Coba kuesioner kepada responden

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Menurut Sugiyono (2012:193) menyatakan bahwa “Teknik pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data dengan menggunakan metode yang telah ditentukan”. Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang yang bertujuan untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab. Wawancara digunakan untuk memperoleh data dengan berkomunikasi secara langsung kepada pengurus Cibulan dan Disparbud di Kuningan melalui pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya mengenai motivasi wisatawan dan keputusan berkunjung.

2. Kuesioner atau angket

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan pertanyaan tertulis kepada pengunjung di Cibulan mengenai motivasi wisatawan. Kuesioner/angket berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden dan penilaian khususnya


(44)

Roseu Rohmanah, 2014

mengenai motivasi wisatawan dalam melakukan keputusannya untuk berkunjung.

2. Observasi

Dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Cibulan, khususnya yang berhubungan dengan masalah yang tengah diteliti dan tanggapan instansi mengenai motivasi wisatawan yang berkunjung.

3. Studi kepustakaan

Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, majalah ilmiah, brosur, guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori dan konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian.

TABEL 3.3

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

No Teknik

Pengumpulan Data

Sumber Data

1. Wawancara Diperoleh dari pengelola di daya tarik wisata alam Cibulan dan disparbud kabupaten kuningan

2. Kuisoner atau Angket Dari wisatawan domestik yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Cibulan

3. Riset Lapangan Pengamatan langsung di daya tarik wisata alam Cibulan

4. Studi Literatur Teori-teori mengenai motivasi wisatawan dalam melakukan keputusan berkunjung Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Pengujian Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner yang disebar. Menurut Sugiyono (2012:172) mengatakan bahwa “Suatu instrumen


(45)

77

yang valid menggunakan alat ukur yang memiliki kevalidan yang benar”. Dalam hal ini peneliti harus berhati-hati dalam menyusun instrumen, mulai dari penyusunan variabel, pemecahan sub variabel dan penyusunan butir-butir pertanyaan yang akan diajukan.

Sugiyono (2012:176) mengemukakan bahwa, “Validasi merupakan derajat ketetapatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti”.

Tipe validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk. yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun menurut sub variabel konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Adapun rumus yang digunakan dalm penelitian ini adalah rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, sebagai berikut.

Sumber : Sugiyono (2012:249) Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi product moment

X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item n = Jumlah sampel

2 2



2 2

) ( )

(

) )( (

   

 

    

n n

n rxy


(46)

Roseu Rohmanah, 2014

∑ = Kuadrat faktor variabel X ∑X2 = Kuadrat faktor variabel X ∑Y2

= Kuadrat faktor variabel Y

∑XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variable X dan Y

Keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai berikut : 1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika a .

2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika .

Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat diliat pada Tabel 3.4 berikut.

TABEL 3.4

INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Besarnya Nilai Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Buchari Alma (2011:81)

Sedangkan pengujian keberartian koefiseien korelasi (t) dilakukan dengan taraf signifikasi 5%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut:

= r

; dk =

Sumber : Buchari Alma (2011:83)

Kaidah pengujian:

Jika , maka Ho ditolak artinya signifikan


(47)

79

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS MOTIVASI WISATAWAN

No Pernyataan rhitung rtabel Ket

NOVELTY SEEKING

1. Tingkat keinginan wisatawan untuk berenang bersama ikan dewa

0,607 0,374 Valid 2. Tingkat keinginan wisatawan untuk

melihat bukti petilasan Prabu Siliwangi

0,751 0,374 Valid 3. Tingkat keinginan wisatawan untuk

mengunjungi theraphy ikan

0,500 0,374 Valid 4. Tingkat keinginan wisatawan untuk

melakukan ziarah/ hanya mencoba berdoa (keinginan) di Sumur Tujuh

0,767 0,374 Valid

5. Tingkat keinginan wisatawan untuk mengunjungi Sumur Tujuh Cibulan

0,761 0,374 Valid STRESS BUSTING/FUN

6. Tingkat daya tarik dan atraksi wisata (hiburan) dalam menghilangkan kejenuhan

0,666 0,374 Valid 7. Tingkat faslitas wisata dalam

meghilangkan kejenuhan?

0,678 0,374 Valid 8. Tingkat kesesuaian wisatawan untuk

merelaksasikan pikiran dan fisik dari pekerjaan

0,572 0,374 valid

ACHIEVEMENT

9. Tingkat untuk mendapatkan kebanggaan saat berkunjung ke Cibulan

0,853 0,374 Valid 10. Tingkat keinginan wisatawan agar dapat

menceritakan pengalaman kunjungan nya kepada teman –temannya

0,817 0,374 Valid

FAMILY ORIENTED/EDUCATION 11. Tingkat keinginan untuk mengetahui

sejarah tentang daya tarik Cibulan

0,427 0,374 Valid 12. Tingkat keinginan untuk mengetahui

budaya di daya tarik Cibulan

0,746 0,374 Valid 13. Tingkat kenginan dan kesesuain Cibulan

sebagai tempat untuk mempererat kekerabatan bersama teman

0,727 0,374 Valid

14. Tingkat kenginan untuk berinteraksi dan mempererat kekerabatan bersama keluarga

0,494 0,374 Valid


(48)

Roseu Rohmanah, 2014

Berdasarkan Tabel 3.5 menunjukan bahwa angket kuesioner yang diuji kepada 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-n-2=n-28), maka didapat nilai rtabel sebesar 0,374. Pada instrument motivasi

wisatawan dapat dikatakan valid karena setiap item pernyataan memiliki rhitung

yang lebh besar daripada rtabel (0,374). Berikut Tabel 3.7 mengenai hasil uji

validitas variabel keputusan berkunjung beikut.

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS KEPUTUSAN BERKUNJUNG

No Pernyataan rhitung rtabel Ket

PEMILIHAN PRODUK

15. Tingkat keunggulan daya tarik wisata 0,667 0,374 Valid 16. Tingkat keunggulan aktivitas wisata yang

ditawarkan

0,646 0,374 Valid 17. tingkat keunggulan fasilitas wisata yang

diberikan

0,643 0,374 Valid 18. Tingkat keungguan layanan jasa 0,378 0,374 Valid PEMILIHAN MEREK

19. Tingkat kepopuleran nama Cibulan 0,862 0,374 Valid 20. Tingkat kemenarikan nama Cibulan 0,773 0,374 Valid 21. Tingkat kemenarikan logo Cibulan 0,633 0,374 Valid PEMILIHAN SALURAN PEMBELIAN/KUNJUNGAN

22. Tingkat kemudahan dalam membeli tiket masuk

0,745 0,374 Valid

23.

Tingkat kemudahan transfortasi menuju Cibulan

0,721 0,374 Valid

24.

Tingkat kestrategisan tempat/lokasi Cibulan

0,789 0,374 Valid

25.

Tingkat kejelasan informasi seperti petunjuk arah, papan reklame dan brosur wisata

0,531 0,374 Valid

PEMILIHAN WAKTU KUNJUNGAN 26. Tingkat keinginan melakukan kunjungan

pada hari weekday

0,742 0,374 Valid 27. Tingkat kenginan melakukan kunjungan

pada hari weekend dan hari libur

0,849 0,374 Valid


(49)

81

No Pernyataan rhitung rtabel Ket

JUMLAH KUNJUNGAN

28. Tingkat keinginan untuk berkunjung kembali ke Cibulan

0,703 0,374 Valid 29. Tingkat keseringan wisatawan

mengunjungi Cibulan

0,822 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengelolahan Data 2013

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 20 for windows diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti adalah besifat valid.

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas

Menurut Arikunto (2009:145) menyatakan bahwa “Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik”. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandaian tertentu. Jika suatu instrument dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrument tersebut dapat dipercaya.

Rumus yang dipergunakan adalah alpha atau Cronbach’s alpha (α) dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.

Rumus alpha atau Cronbach’s alpha (α) sebagai berikut :

                

2 2 11 1 1 t b k k r   ) (

Sumber : Husein Umar (2008:170) Lanjut Tabel 3.6


(50)

Roseu Rohmanah, 2014

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyak butir pertanyaan 2

t

 = Varians total

2

b

= Jumlah varians butir tiap pertanyaan

Jumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan (

2) sebagai berikut :

 

n n

x x

σ

2 2

2 

  

Sumber : Husein Umar (2008:170) Keterangan :

n = Jumlah sampel σ = Nilai varians

x = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

Perhitungan reliabilitas pertanyan dilakukan dengan bantuan SPSS Statistics 20 dapat diketahui jika koefisien internal seluruh item CαhitungCαminimal dengan tingkat signifikansi 10% maka item pertanyaan dikatakan reliabel karena hitung

≥ 0,700. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS Statistics 20 for windows diperoleh hasil pengujian reliabilitas sebagai berikut.

TABEL 3.7

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS MOTIVASI WISATAWAN DAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG

No Variabel hitung minimal Kesimpulan

1 Motivasi wisatawan 0,710 0,700 Reliabel

2 Keputusan berkunjung 0,782 0,700 Reliabel


(51)

83

3.2.7 Rancangan Analisis Data

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif

Pada penelitian ini digunakan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Analisis deskriftif bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi informasi yang mudah dipahami.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisoner angket. Angket disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat pada data penelitian, yaitu untuk mengungkapkan pengaruh mengenai motivasi wisatawan terhadap keputusan berkunjung di daya tarik wisata alam Cibulan. Analisis deskriptif variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Analisis data deskriptif mengenai gambaran motivasi wisatawan nusantara di daya tarik wisata alam Cibulan yang memiliki sub variabel diantaranya novelty seeking (X1.1), stress busting/fun (X1.2), achievement (X1.3), family

oriented/education (X1.4).

2. Analisis data deskriptif mengenai gambaran keputusan berkunjung di daya tarik wisata alam Cibulan yang memiliki sub variabel pemilihan produk, pemilihan merek pemilihan saluran pembelian/ kunjungan, pemilihan waktu kunjungan dan jumlah kunjungan.


(52)

Roseu Rohmanah, 2014

Analisis deskriptif yaitu menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang terkumpul dari jawaban respnden atas item-item dalam kuesioner. Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2012:132) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang digunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Setiap pernyataan dari angket terdiri dari lima kategori penilaian, yaitu sebagai berikut:

TABEL 3.8

ALTERNATIF JAWABAN MENURUT SKALA LIKERT

Alternatif Jawaban Skala

Sangat setuju/selalu/sangat positif 5

Setuju/sering/positif 4

Ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2

Sangat tidak setuju/tidak pernah 1

Sumber : Sugiyono (2012:133)

3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah path analysis. Menurut Silalahi (2009:43), “Analisis jalur merupakan satu tipe analisis multivariat untuk mempelajari efek-efek langsung dan tidak langsung dari sejumlah variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel sebab (yang disebut ultimate variabel) terhadap variabel lainnya yang disebut variabel akibat”.


(53)

85

Adapun langkah-langkah untuk analisis verifikatif, yaitu sebagai berikut: 1. Method of Successive Interval (MSI)

Method of Successive Interval merupakan metode untuk merubah data ordinal menjadi skala interval berurutan. Menurut Sugiyono (2012:86) Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban konsumen pada setiap pertanyaan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah wisatawan.

c. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyatan dan setiap pilihan jawaban.

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut:

(Dencity at Lower Limit) – (Dencity at Upper Limit) Scale Value =

(Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower Limit) Dalam penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel dengan variabel dependen serta akan ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.


(1)

168

Roseu Rohmanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan Dalam Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Cibulan Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjaga nilai sejarah, mitos tentang ikan dewa agar terus dapat semakin dikenal oleh masyarakat luar lainnya.

b. Sumur Tujuh dan Petilasan

Pihak manajemen pengelola Cibulan perlu memperhatikan pemandu wisata dalam memberikan informasi mengenai Cibulan, khususnya pemandu wisata yang berada di Sumur Tujuh. Penempatan kotak amal di setiap sumur perlu diperhatikan ulang agar wisatawan yang berkunjung merasa tidak terganggu kenyamannya. Permintaan sumbangan penjaga kotak amal disetiap sumur terkesan memaksa wisatawan untuk memberikan sumbangan sehingga hal tersebut membuat sebagian wisatawan merasa kurang nyaman, oleh sebab itu pihak pengelola Cibulan lebih memperhatikan keadaan tersebut. Selain itu nilai sejarah dan mitos yang melekat di Sumur Tujuh yang dikenal masyarakat air sumur dapat membuat awet muda perlu dipertahankan, karena cerita atau sejarah dari suatu tempat mampu menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Pihak pengelola Cibulan juga perlu memperhatikan wisatawan yang selalu melakukan ziarah di petilasan tentang apa yang dibutuhkan selama melakukan ziarah.

c. Teraphy ikan dan Pemandian air hangat

Pihak manajemen pengelola Cibulan harus terus memperhatikan kenyamanan dan kebersihan di tempat teraphy ikan dan pemandian air hangat. Pemandian air hangat merupakan produk yaang baru di Cibulan, sehingga pengelola harus lebih mempromosikan lagi kepada masyarakat agar masyarakat lain dapat mengetahuinya.


(2)

169

3. Motivasi wisatawan mengenai family oriented/education merupakan motivasi wisnus untuk mempererat kekeluargaan, serta mencari dan memperoleh suatu pengetahuan baru. Melihat hasil penelitian dan fakta dilapangan bahwa Cibulan dapat dikatakan sebagai tempat wisata keluarga, sehingga pihak pengelola manajemen wisata Cibulan perlu menambahkan fasilitas umum yaitu sarana dan prasana seperti memperbaiki dan menambahkan saung lesehan yang digunakan wisnus untuk berkumpul bersama keluarga, penambahan dan perbaikan gazebo tempat duduk, memperhatikan kebersihan dan kenyamanan lingkungan, memperhatikan kebersihan toilet umum, penambahan tempat sampah. Selain itu pihak pengelola manajemen Cibulan perlu meningkatkan fasilitas aktraksi wisata seperti penambahan fasilitas bermain untuk anak-anak yang bermain bersama keluarga, fasilitas wisata untuk dewasa, rekomendasi selanjutnya adalah lebih memperhatikan pelayanan yang diberikan dari segi ketanggapan dan respon karyawan terhadap pengunjung. Layanan keamanan perlu diperhatikan untuk kenyamanan wisatawan yang berkunjung.


(3)

Roseu Rohmanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan Dalam Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Cibulan Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA Ali Hasan . 2008. Marketing. Jakarta: PT. Buku Kita.

Ary, Fatimasari. 2010. Motivasi Wisatawan Domestik Untuk Berkunjung Ke Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Subang. Bandung: UPI.

Asep, Hermawan. 2009. Penelitian Bisnis: Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Penerbit Grasindo.

Bui, H.T., and Jolliffe, Lee. 2011. Vietnamese Domestice Tourism: An Investigation of Travel Motivations. ASEAS – Australian Journal of South-East Asian Studies. 4(1), 10-29.

Chafid, Fandeli. 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan,Universitas Gajah Mada.

C h a i p i n i t , W i t c h u . , a n d P h e t v a r o o n ,

K u l l a d a . 2 0 1 1 . Motivation and Behaviour of Thai

Outbound Tourist to Europe. F a c u l t y o f

H o s p i t a l i t y a n d T o u r i s m P r i n c e o f

S o n g k l a U n i v e r s i t y . T h a i l a n d . Vol. 3

Issue 1, 99-109.

Colquitt, Jason A., Jeffery A. Lepine, and Michael J.Wesson. 2011. Organizational Behaviour. New York: McGraw-Hill.

Danu, Hermansyah. 2012. Analisis Faktor-faktor Pendorong Motivasi Wisatawan Nusantara Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Kebun Raya Bogor. Bandung : UPI.

Goeldner, C. R. and Ritchie, B. 2008. Tourism: Principles, practices,philosophies. Hoboken, NJ: John Wiley.

Herry, Buchory Achmad dan Saladin, Djasmin. 2010. Manajemen Pemasaran (Teori, Aplikasi dan Tanya Jawab). Edisi I. Bandung : Lindya Karya. Hudson, Simon. 2008. Tourism and Hospitality Marketing: A Global Perspective.

London : SAGE Publications Ltd.

Husein, Umar. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Persada.

Jang, S. C. and Wu, C.-M. E. 2006. Seniors’ Travel Motivation and The Influential Factors: An Examination Of Taiwanese Seniors. Tourism Management, 27(2), 306–316.


(4)

Jie Zhang and Carl Marcussen. 2007. Tourist motivation, market segmentation and marketing strategies. Charleston, South Carolina,USA.

Jonsson, Cristina., and Devonish, Dwayne. 2008. journal Does Nationality, Gender, and Age Affect Motivation? A Case Of Visitor To The Caribbean Islanf of Babados . The Haworth Press. Vol. 25(3–4).

Kotler, Philip., Armstrong Gery. 2012. Principles of Marketing 14th edition. Pearson Education Inc.

__________., Bowen,John, and Makens, James C. 2010. Marketing For Hospitality and Tourism. Pearson Education Inc.

__________., Kevin Lance Keller. 2012. Marketing Management 14th edition. Jakarta:PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. 2010. Organizational Behaviour. New York: McGraw-Hill.

Mangkunegara,A.A. Anwar Prabu. 2009. Perilaku konsumen, Bandung: Refika Aditama (Anggota IKAPI).

McShane,Steven L. And Mary Ann Von Glinow. 2010. Organizational Behaviour. New York: McGraw-Hill.

Newstrom, John W. Organizational Behaviour, Human Behaviour at Work. 2011. New York: McGraw-Hill Companies.

Oka A Yoeti. 2008.Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Cetakan Kedua : PT.Pradnya Paramita.

Page, Stephen. 2008. Tourism and Hospitality Marketing. A global Prespective. SAGE.

Pendit, S Nyoman. 2006. Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT.Buku Kita.

Pike, Steven D. 2008. Destination Marketing: an Integrated Marketing Communication Approac. Butterworth-Heinemann, Burlington, MA. Pitana, I Gede, dan Gayatri, Ir Putu. 2007. Sosiologi Pariwisata.Yogyakarta: Andi

Offset.

Raktita siri, Lisa Kennon, Bharath Josiam dan Daniel Spears. 2012. Journal Exploring Indian Tourists’ motivation and percerption of Bangkok. TOURISMOS: An International Multidisciplinary Refereed Journal of Tourism. University of North Texas.pp. 61-79.


(5)

Roseu Rohmanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan Dalam Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Cibulan Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Richardson, John I, and Fluker, Martin. 2004. Understanding and Managing Tourism. Australia: Pearson Education Australia, NWS Australia.

Robbins, Stephen P, and Timothy A. Judge. 2011. Organizational Behaviour. New Jersey: Pearson Education,inc.

Schiffman, Leon G, dan Kanuk, Leslie Lazar. 2007. Perilaku Konsumen, Edisi 7. Jakarta: Indeks.

Siti, Manawaroh. 2011. Pengaruh Kualitas Produk, Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Yamaha Mio Di Banjar Baru Kalimantan.

Solomon, M. R. 2007. Consumer Behavior: Buying, Having, and Being. New Jersey, Upper Saddle River: Pearson Education, Inc.

Sonngshan (sam) Huang. 2010. Journal Measuring Tourism Motivation. TOURISMOS: An International Multidisciplinary Refereed Journal of Tourism. University of North Texas.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Tampubolon, Manahan P. 2012. Manajemen Operasional. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ulber, Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : PT Refika Aditama. Undang-undang Republik Indonesia.2009. Undang-Undang No 10 Tentang

Kepariwisataan. Bandung : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat.

U y s a l , M . L i , X . a n d S i r a k a y a - T u r k , E .

2 0 0 8 . Irends and critical issues in festival & event motivation. In A. Aktas, M. Kesgin, E.Cengiz, & E. Yenidip (eds.). International Cultural & Event Tourism: Issues and Debates. 1 0 - 2 0 . A n k a r a , T u r k e y : D e t a y y a y i n c i l i k .

Wibowo. 2013. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.

WEBSITE

Wikipedia project. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_ Indonesia. [ 9April 2013]


(6)

Wikipedia project. [online]. Tersedia: http: //id. wikipedia. org/ wiki/ Perilaku_ Konsumen. [ 9April 2013]

Website Dinas Pariwisata Jawa Barat. [online]. Tersedia:http://disparbudjabar prov.go.id/applications/frontend/index.php. [13 April 2013]

Website Dinas Pariwisata Kuningan. [online]. Tersedia: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/disc-det.php?id=11&lang=id. [13 April 2013]

UNWTO Communication Programme. [online]. Tersedia:

http://media.unwto.org/en/press-release/2013-01-28/international-tourism-continue-robust-growth-2013. [ 24 Juli 2013].