Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga

berobat ke puskesmas. Dengan adanya JKBM maka nantinya dapat membantu meringankan biaya pengobatan keluarganya. c. Pendidikan Keluarga Bapak I Ketut Sima memiliki seorang cucu bernama Ni Putu Diska Apriliantini yang duduk di kelas 6 SD Negeri 5 Yehembang. Untuk biaya pendidikan di sekolah dasar, biaya yang dikeluarkan yaitu tidak ada atau gratis karena sudah di tanggung oleh pemerintah. Namun ada biaya pengeluaran pendukung pendidikan seperti seragam sekolah, buku, dan peralatan tulis. d. Sosial Dalam kehidupan bermasyarakat tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh Bapak I Ketut Sima. Hal ini ditambah lagi dengan adat-istiadat yang ada di Banjar yang menuntut pengeluaran tambahan selain kebutuhan pokok. Keperluan sosial yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Ketut Sima seperti iuran banjar, uang suka duka ngaben, pawiwahan, upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya. Untuk berbagai pengeluaran sosial seperti itu, Bapak I Ketut Sima tidak menganggarkan secara khusus. Hal ini disesuaikan dengan kondisi keuangan saat itu. Namun, apabila beliau tidak memiliki uang disaat yang mendesak, maka Bapak I Ketut Sima terpaksa untuk berhutang terlebih dahulu. Namun, umumnya jumlah yang dikeluarkan untuk iuran banjar, uang suka duka ngaben, pawiwahan, upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya mencapai Rp. 200.000. e. Lain – lain Selain biaya untuk kebutuhan sehari-hari, ada berbagai kebutuhan yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Ketut Sima selama sebulan seperti biaya untuk listrik dan biaya untuk membayar iuran PDAM. Adapun dana untuk lisrik per bulan yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 25.000,00, sedangkan untuk biaya air per bulan sebesar Rp. 18.000,00. BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Identifikasi masalah yang dialami keluarga Bapak I Ketut Sima dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan diskusi kepada keluarga Bapak I Ketut Sima mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah perekonomian, masalah kesehatan yang dialami, masalah pendidikan serta mengamati suasana tempat tinggal Bapak I Ketut Sima.

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, maka dibutuhkan suatu pendekatan secara langsung terhadap keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui wawancara secara langsung dan observasi tempat lingkungan rumah dengan mengunjungi keluarga dampingan. Setelah mengunjungi rumah keluarga dampingan yang dalam hal ini rumah Bapak I Ketut Sima, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh beliau.

2.2 Masalah Prioritas

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di rumah Bapak I Ketut Sima terdapat beberapa masalah yang menjadi prioritas. Beberapa masalah tersebut meliputi masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, kebersihan dan kerapian. Adapun beberapa permasalahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.2.1 Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi merupakan masalah pokok yang dihadapi oleh setiap orang. Hal inipun juga dihadapi oleh keluarga Bapak I Ketut Sima. Perekonomian keluarga Bapak I Ketut Sima cenderung stagnan. Pendapatan yang hasilkan dari bekerja dapat dikatakan tidak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Masalah keuangan ini tentu menjadi prioritas karena akan mempengaruhi aspek lainnya. Selain itu, semakin hari kebutuhan akan dana akan semakin meningkat seiring peningkatan harga barang-barang konsumsi dan peningkatan biaya pendidikan.

2.2.2 Masalah Pendidikan

Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka akan banyak pilihan dalam bidang pekerjaan yang bisa digeluti sehingga dapat meningkatkan taraf hidup suatu keluarga. Pendidikan adalah kunci sukses masa depan yang lebih baik. Bapak I Ketut Sima dan Ibu Ni Ketut Jinten tidak menamatkan pendidikan SD sudah tentu sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak karena keterbatasan keterampilan yang memiliki. Selain itu, cucu Bapak I Ketut Sima saat ini sudah duduk di kelas VI SD namun masih mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran di sekolah terutama pelajaran berhitung dan bahasa Inggris. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya perhatian dalam pendampingan belajar yang diperoleh Putu Diska. Sejak kelas III SD, Putu Diska telah ditinggal meninggal oleh sang ayah dan diasuh oleh kakek neneknya.

2.2.3 Masalah Kesehatan, Kebersihan, dan Kerapian

Masalah kesehatan yang dialami oleh Bapak I Ketut Sima adalah penyakit kencing batu. Penyakit ini beliau alami sejak setahun terakhir. Beliau tidak menjalani operasi, melainkan hanya menggunakan pengobatan tradisional dengan mengonsumsi kumis kucing. Selain itu, beliau juga memiliki penyakit pada bagian lambung yaitu penyakit maag. Ibu Ni Ketut Jinten memiliki alergi terhadap telur yang ditandai dengan rasa gatal – gatal di kulit. Untuk kondisi lingkungan rumah keluarga Bapak I Ketut Sima tergolong kurang terjaga kebersihannya karena masih adanya sampah-sampah pepohonan yang ada di areal pekarangan rumahnya