Profil Keluarga Dampingan Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Yeh embang - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jeh embang.

Tabel 1.1. Profil Keluarga Dampingan No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Ketut Sima Kepala Keluarga 56 tahun Tidak Tamat SD Buruh tani Kawin 2 Ni Ketut Jinten Istri 52 tahun Tidak Tamat SD Ibu Rumah Tangga Kawin 3 I Komang Riadi Tastra Anak Alm - - - Kawin 4 I Ketut Widiastika Anak 27 tahun Tamat SD Buruh Harian Lepas Kawin Keluarga Bapak I Ketut Sima merupakan salah satu keluarga yang memperoleh bantuan bedah rumah dari pemerintah Provinsi Bali karena tergolong masyarakat dengan ekonomi rendah. Beliau tinggal bertiga bersama dengan istri dan seorang cucunya di dalam rumah seluas kurang lebih 2 are yang terdiri atas dua kamar satu dapur serta 1 kamar mandi. Kedua anak beliau telah menikah. Namun anak pertama beliau telah meninggal dunia, sedangkan istri sang anak tersebut menikah kembali. Jadi, beliau beserta istri yang mengasuh dan merawat cucu perempuan mereka. Cucu mereka bernama Ni Putu Diska Apriliantini berusia 11 tahun dan saat ini sedang menempuh pendidikan sekolah dasar kelas VI di SD Negeri 5 Yehembang. Bapak I Ketut Sima memiliki pekerjaan yaitu sebagai buruh tani. Sawah yang digarapnya itu bukan miliknya melainkan orang lain yang nanti akan dipergunakan sistem bagi hasil, sedangkan Ibu Ni Ketut Jinten dalam kesehariannya membuat jejahitan untuk dijual ke pengepul. Keluarga Bapak I Ketut Sima menggunakan air PDAM untuk kebutuhan cuci dan mandi. Untuk masalah administrasi, keluarga Bapak I Ketut Sima sudah memiliki KK Kartu Keluarga dan KTP Kartu Tanda Penduduk.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak I Ketut Sima.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak I Ketut Sima merupakan salah satu keluarga pra-sejahtera yang bertempat tinggal di Banjar Kaleran Kauh, Desa Yehembang. Bapak I Ketut Sima hanya dapat mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar, namun itupun tidak tamat. Istri Bapak I Ketut Sima juga tidak tamat SD sehingga sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sekarang Bapak I Ketut Sima tinggal bersama istri dan cucu perempuannya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak I Ketut Sima bekerja sebagai buruh tani dengan pendapatan sebesar Rp. 25.000 per hari, sedangkan Ibu Ni Ketut Jinten bekerja membuat jejahitan untuk dijual ke pengepul dengan pendapatan sebesar Rp.15.000 per hari. Dilihat dari pendapatan yang diperoleh sudah sangat tentu beliau harus mencari pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah tentu Bapak I Ketut Sima harus mengatur pengeluaran rumah tangga seperti untuk konsumsi, kesehatan, pendidikan, sosial dan lain – lain. Adapun rincian dari berbagai keperluan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Kebutuhan Sehari – hari Konsumsi Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Ketut Sima dalam sebulan adalah sebagai berikut : Belanja per-hari : Rp 35.000 x 30 hari = Rp 1.050.000 Untuk biaya MCK tidak dianggarkan tergantung keperluan. b. Kesehatan Dari segi kesehatan, keluarga dari Bapak I Ketut Sima sudah cukup baik yaitu telah memiliki Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM untuk keperluan