terangkum dalam surat al-Kahfi ayat 70-82, meskipun dalam prakteknya nabi Musa dan nabi Khidhr merupakan nabi dan Rasul.
Surat al-Kahfi ayat 70-82 menjadi batasan pembahasan dalam penulisan tesis ini, hal ini karena yang menarik adalah peristiwa dialogis dari kedua Nabi
yang menjadi konsep andragogi dalam Alquran sangat menarik dan sesuai dengan pengertian andragogi yang dikenal sekarang ini.
F. Kajian Terdahulu
Pembahasan mengenai andragogi dalam pendidikan Islam sering dilupakan mengingat dalam ranah aplikasinya, paedagogi lebih ditekankan. Namun demikian,
jika membahas mengenai konsep andragogi atau pendidikan orang dewasa, maka dalam Alquran konsep demikian sudah ada, terutama dalam cerita atau kisah nabi
Musa dan nabi Khidhr yang menggambarkan alur yang ekuivalen dengan andragogi.
Proses fragmental yang ada dalam kisah nabi Musa dan nabi Khidhr dalam beberapa kajian ilmiah yang berkenaan dengan asumsi mengenai andrgogi,
sepengetahuan penulis belum ada yang membahasnya. Hanya saja tesis yang ditulis oleh Puli Taslim, bisa menjadi rujukan yang sangat mendukung dalam
penulisan tesis ini. Dalam tesisnya Puli Taslim Nasution berjudul: Nilai-Nilai Pendidikan
Pada Kisah Nabi Khidr as. dan Nabi Musa as. dalam Al-Quran, menyebutkan bahwa ada beberapa nilai yang bisa diambil dari proses keduanya tersebut terutama
berkaitan dengan sistem pendidikan yang berlangsung, seperti siapa yang jadi objek didik dan subjeknya, materinya dan nilai-nilai pendidikan di dalamnya yaitu
nilai tauhid, sosial, ekonomi, budaya dan lain sebagainya. Dengan mengacu pada pembahasan yang dilakukan Puli Taslim Nasution,
penulis belum melihat titik tekan dari penulis mengenai andragogi yang sebenarnya perlu dikaji lebih dalam lagi terutama dari sisi sistem andragogi yang
berlangsung antara keduanya.
G. Metodologi Penulisan
1. Waktu dan Tempat Penulisan
Sifat penelitian ini adalah kualitatif yaitu menguraikan pembahasan dan hasil penelitian atau penulisan berbentuk deskripsi dan bukan angka. Dengan
sifanya yang kualitatif, maka pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan ilmu tafsir yang berbentuk studi kepustakaan yaitu mengkaji
data-data penulisan didasarkan pada buku-buku dan bukan data-data bersifat angka.
Dengan merujuk pada tafsir-tafsir yang digunakan dalam penulisan ini, maka tafsir tematik atau maudui menjadi main stream dalam penulisan ini
dengan beberapa langkah yang meliputi, pengumpulan data, analisis data dan sintesa data.
2. Sumber data
Data primer diambil dari tafsir-tafsir yang membicarakan kisah nabi Musa dan nabi Khidhr dalam surat al-Kahfi ayat 70-82. Dalam hal ini penulis
menggunakan tafsir-tafsir sebagai berikut: Tafsīr at-Thabārī, karya Abu Ja’far
Muhammad ibn Jarir at- Thabārī,Tafsīr ibn Kasīr karya Abu Fida al-Hafiz ibn
Kasīr ad-D\imasyqi, Tafsīr al-Kabīr, Rūh al-Maāni, Tafsīr al-Marāghi, karangan Ahmad Musthafa al-
Marāghi, Tafsīr Jāmi al-Bayān, Tafsīr Jalālain karya al-Imam Jalaluddin al-Mahalli dan al-Imam Jalaluddin as-Syuyuthi dan
lain-lainnya. Untuk mempermudah dalam pembahasan tafsir ini penulis menggunakan pranata lunak dari media al-Maktabah asy-Syamilah secara
elektronik. Sedangkan data sekunder diambil dari buku-buku yang berhubungan
dengan pendidikan, sistem pendidikan Islam yang dikarang oleh tokoh-tokoh Muslim, agar ditemukan sisi kesamaan orientasi dari pendidikan Islam pada
umumnya dan andragogi secara khusus. 3.
Analisis data Untuk menganalisa data dalam penulisan ini digunakan analisis
semantik dan tematik sehingga dapat menghasilkan sebuah konsep yang utuh mengenai pendidikan andragogi dalam Alquran khususya dalam surah al-Kahfi
ayat 70-82.
H. Sistematika Penulisan