Rangkaian Single Actuator AKTUATOR GERAKAN PUTAR Sebutkan beberapa contoh penerapanaplikasi sistem kendali yang

Sistem Kontrol Elektropnumatik 122 Teknik Otomasi Industri

4.4 .Contoh Aplikasi Kontrol Elektropneumatik

1. Rangkaian Single Actuator

Untuk pengembangan rangkaian elektropneumatik kita awali dengan pengembangan diagram rangkaian . Berikut ini adalah diagram rangkaian elektropneumatik yang terdiri atas diagram rangkaian pneumatik dan diagram rangkaian elektrik . Perhatikan gambar 4.39 di samping ini. Apabila push button switch S1 gambar bawah ditekan arus akan mengalir dari kutup positif +24 V ke solenoid Y1. Solenoid bekerja mengubah posisi katup 1.1 hingga katup 1.1 membuka mengalirkan udara kempa ke silinder 1.0. Udara kempa mendorong piston bergerak maju. Apabila push button dilepas, arus terputus, solenoid tidak bekerja lagi dan pegas katup 1.1 kembali ke posisi semula dan akhirnya udara kempa keluar ke atmosfir. Piston kembali ke posisi semula oleh dorongan pegas. Contoh 1. Gambar 4.40a dan 4.40b adalah contoh rangkaian elektropneumatik dengan memory- circuit dominan reset. Coba pelajari cara kerjanya dan apakah benar kedua rangkaian tersebut memang sama-sama dapat mengunci . Pelajari juga dimana letak perbedaannya. Gb.2.39 Direct control Sistem Kontrol Elektropnumatik 123 Teknik Otomasi Industri ab Contoh 2. Rangkaian yang mendeteksi akhir langkah maju dan langkah mundur. S1 adalah saklar switch yang tidak otomatis reset. S3 adalah switch normaly open NO yang pada posisi awal dalam keadaan operasi closed yang ditandai dengan tanda panah. Apabila S1 dan S2 dioperasikan terus rangkaian ini akan bekerja otomatis dan kontinyu. Langkah mundur lebih cepat karena adanya quick exhaust valve1.01 sedang langkah maju diatur oleh flow control 1.02 . Perhatikan gambar 4.41 di bawah ini. Gambar 4.40 rangkaian elektropneumatik dengan memory-circuit dominan reset Sistem Kontrol Elektropnumatik 124 Teknik Otomasi Industri Contoh 3. Rangkaian pada gambar 2.39 di bawah ini menunjukkan bahwa terjadinya kontrol bergantung pada tercapainya tekanan pada PE converter B1. Reed switch B2 akan tersambung closed apabila piston telah menjangkau medan magnet pada reed switch posisi akhir langkah maju. Tetepi walaupun B2 telah tersambung , sedang B1 belum tersambung , arus bulum dapat mengalir ke coil relay K2 sehingga kontak relay K2 pun belum bekerja. Selama menunggu tekanan pada B1, batang torak tetap berada pada posisi depan. Gambar 4.41 Rangkaian yang mendeteksi akhir langkah maju dan langkah mundur. Sistem Kontrol Elektropnumatik 125 Teknik Otomasi Industri Gambar 2.42 Rangkaian menggunakan reed switch dan PE converter.

2. Diagram Rangkaian dua aktuator