Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi
2 tersebut? Jika lagu “Garuda Pancasila” kalian nyanyikan dengan khidmat, akan timbul semangatmu
untuk mencintai Pancasila sebagai dasar negara. Coba kalian baca secara cermat lirik lagu tersebut. Apa nilai dan semangat yang termuat dalam lagu tersebut ?
Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil perjuangan para pendiri negara Pendiri negara merupakan orang-orang yang telah berjuang untuk mendirikan bangsa dan negara. Jasa-jasa mereka
seharusnya tidak kita lupakan. Seperti dikatakan Proklamator Ir. Soekarno, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah” atau yang lebih dikenal dengan singkatan “Jasmerah”. Tidak melupakan sejarah
merupakan kewajiban warga negara sebagai bangsa Indonesia. Melupakan sejarah sama saja dengan menanggalkan identitas bangsa Indonesia itu sendiri. Kita semua memiliki masa lalu, memiliki sejarah
masing-masing. Peristiwa yang terjadi hari ini dan masa depan yang akan dibangun merupakan proses dan hasil sepanjang sejarah tersebut.
Para pendiri negara pada masa lalu telah merumuskan dan menetapkan dasar negara dalam menggapai cita-cita sebagai negara yang merdeka dan berjaya. Dasar negara Pancasila berguna
untuk mengantarkan kemerdekaan dan kejayaan bangsa Indonesia. Pada bab ini, kalian akan mempelajari sejarah dan nilai yang terdapat dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara
dan bagaimana Pancasila tersebut dihayati oleh bangsa Indonesia sehingga kehidupan bangsa Indonesia yang besar dan beragam dapat tercipta dengan indah.
A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
1. Pembentukan BPUPKI
Amati Gambar 1.2 Suasana sidang BPUPKI tersebut dengan teliti, kemudian buatlah pertanyaan dari hasil pengamatan kalian. Pertanyaan tersebut berkenaan dengan BPUPKI, khususnya hal-
hal berikut : kapan dibentuk, siapa yang membentuk, suasana pembentukan, jumlah anggota, susunan organisasi, tugas BPUPKI, kapan melaksanakan sidang, dan tokoh pendiri negara yang
menyampaikan pidatonya dalam sidang tersebut.
Sumber: http: id.wikipedia.org
Gambar 1.2 Persidangan resmi BPUPKI yang pertama
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
Coba pertanyaan kalian tersebut dicari jawabannya dalam uraian berikut ini.
Bangsa Indonesia mengalami sejarah yang panjang dalam melawan penjajah. Bangsa Indonesia pernah mengalami penderitaan ketika
dijajah Belanda. Sejarah juga mencatat kekalahan Belanda oleh Jepang kemudian menyebabkan bangsa Indonesia dijajah oleh Jepang. Pepatah
“lepas dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya” tepatlah kiranya untuk menggambarkan bagaimana kondisi bangsa Indonesia
saat itu.
Jepang mulai menguasai Indonesia setelah Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang Jawa
Barat pada tanggal 8 Maret 1942. Semboyan “Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang
Cahaya Asia” didengungkan oleh Jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Sejak berkuasa di Indonesia,
Jepang dengan segala cara menguras kekayaan dan tenaga rakyat Indonesia yang menimbulkan
kesengsaraan bagi rakyat Indonesia.
Penjajahan oleh Belanda dan Jepang menimbulkan penderitaan yang dalam bagi bangsa Indonesia. Namun,
penderitaan tersebut tidak menyurutkan semangat bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
Berbagai upaya dilakukan bangsa Indonesia dengan menyusun barisan dan bersatu padu mewujudkan
kemerdekaan yang dicita-citakan.
Pada bulan September 1944, Perdana Menteri Jepang, Koiso, dalam sidang parlemen mengatakan
bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Tindak lanjut dari janji tersebut,
pada tanggal 1 Maret 1945, Jepang mengumumkan pembentukan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan IndonesiaBPUPKI. BPUPKI beranggotakan 62
orang yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan 7 orang anggota perwakilan dari Jepang. Ketua
BPUPKI adalah dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu: Ichibangase Yosio
Jepang dan R.P Soeroso.
BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi. Sidang resmi pertama tanggal 29 Mei
sampai dengan 1 Juni 1945, membahas tentang dasar negara. Sedangkan sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 dengan
membahas rancangan undang-undang dasar. Sidang BPUPKI dilaksanakan di gedung “Chuo Sangi In”, dan kini gedung itu dikenal dengan sebutan
Gedung Pancasila.
Sumber: Album Perang Kemerdekaan
Gambar 1.3 Ketua dan Wakil Ketua BPUPKI, dr KRT Radjiman Wedyodiningrat dan R.P Soeroso
Sumber : http:id.wikipedia.orgwikiSoeroso
Gambar 1.4 : R. Pandji Soeroso
Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi
4
2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara