Gambar 1. Topografi Daerah Cibodas dan Area Perbukitan Kondisi sosial masyarakat sekitar sekolah sangatlah heterogen
berbagai komunitas penduduk yang berada di sekitar sekolah. Penduduknya terdiri atas komunitas pegawai, karyawan pabrik,
wiraswatapedagang, petani, dan buruh tani. Hal ini mempengaruhi terhadap tingkat perekonomian yang beragam dari tingkat ekonomi
lemah, sedang dan tinggi. Tetapi secara umum masyarakat sekitar sekolah mendukung terhadap keberadaan sekolah dan program-program sekolah.
Kebijakan otonomi daerah termasuk otonomi pendidikan telah memberikan warna tersendiri dalam kegiatan pengembangan sekolah. Hal
ini memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada pihak sekolah untuk meningkatkan kemandirian, fleksibilitas, akuntabilitas, partisipasi, dan
keberlanjutan program-program sekolah. Dengan otonomi tersebut yang mendukung terlaksananya manajemen berbasis sekolah, sekolah dituntut
mampu untuk menentukan program-pogram kegiatan yang dapat meningkatkan prestasi dan prestise sekolah sehingga sekolah mampu
berkompetisi secara sehat dengan sekolah lain untuk mendapatkan kepercayaan dan dukungan masyarakat yang lebih luas.
Kabupaten Bandung Barat merupakan pemekaran dari Kabupaten Bandung mulai bulan Desember 2007. Sebagai Kabupaten baru Bandung
Barat tentu masih dalam tahapan penataan daerah. Oleh karena itu konsekwensinya dalam pengelolaan berbagai sektor termasuk pendidikan
belum optimal. Salah satu inovasi pendidikan yang diluncurkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan adalah adanya sekolah-sekolah yang dijadikan Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional. Hal ini mengacu pada amanat Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionl Pasal 50 ayat 3,
“ pemerintah danatau pemerintah daerah me-nyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan
bertaraf internasional”.
B. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI
2
1. Lulusan pendidikan belum memenuhi harapan berbagai pihak. Lulusan pendidikan yang masih belum mampu bersaing dengan lulusan
pendidikan di sekolah lain. Kompetensi lulusan belum tercapai secara optimal.
2. Pemahaman dan implemtasi isi kurikulum cukup optimal. 3. Proses pembelajaran masih terlaksana secara konvensional. Dipandang
perlu adanya upaya yang sistematis untuk terus meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif , dan menyenangkan. 4. Pendidikan guru sudah 100 S-1
5. Sarana dan prasarana masih perlu penambahan dan dilengkapi untuk memenuhi standar untuk terlaksananya pembelajaran yang optimal.
6. Pegelolaan sekolah sudah cukup efektif sesuai dengan tuntutan pengembangan implementasi manajemen berbasis sekolah secara
utuh. 7. Pembiayaan sudah cukup untuk memenuhi operasional sekolah.
8. Pelaksanaan penilaian masih belum memenuhi tuntutan penilaian yang mampu mendapatkan informasi aktual tentang berbagai aspek
kompetensi siswa.
C. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG
Berpijak pada Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005
mengamanatkan bahwa Standar Nasional Pendidikan dijadikan landasan pengembangan satuan pendidikan. Untuk itu, pendidikan masa yang akan
datang harus berupaya mengacu pada standar nasional pendidikan dan bagi sekolah rintisan bertaraf internasional perlu mengembangkan
pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang mampu bersaing secara global. Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan masa yang datang
antara lain mengarah pada pengembangan sebagai berikut.
1. Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan
Sekolah memiliki lulusan yang berkualitas, dapat melanjutkan ke sekolah ke SLTA, banyak siswa yang diterma di SMASMK bermutu,
memiliki kompetensi yang bermanfaat bagi kehidupannya, memiliki kecakapan hidup, serta memiliki daya saing dalam ehidupan global.
2. Pengembangan Standar Isi Pendidikan
3
Standar isi pendidikan mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi yang berstandar untuk mencapai kompetensi kelulusan
pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu dan mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional. Sekolah memiliki kurikulum
tingkat satuan pendidikan KTSP dan kurikulum pengembangan untuk pelaksanaan Sekolah Standar Nasional SSN.
3. Pengembangan Standar Proses Pendidikan
Proses pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, memotivasi menyenangkan, menantang, mendorong peserta didik
untuk berpartisipasi aktif , serta memberi ruang yang cukup bagi berkembangnya prakarsa, kreativitas dan kemandirian peserta didik
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologisnya. Guru-guru mampu melaksanakan proses pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi siswa baik fisik maupun psikologis. Guru- guru juga dapat membuat dan menggunakan media pembelajaran
dengan menggunakan teknologi informasi.
4. Pengembangan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki komitmen dan kompetensi yang memadai untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai
pembagaian tugas masing-masing. Para guru memiliki pemahaman dan penguasaan tentang materi, kurikulum, model-model pembelajaran,
penilaian, dan dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi serta dapat membimbing siswa yang berkualitas setaraf
internasional. Tenaga kependidikan dapat melaksanakan tugas- tugasnya dalam upaya melaksanakan pelayanan prima.
5. Pengembangan Sarana dan Prasarana yang Berstandar
Terpenuhinya sarana dan prasarana sekolah untuk terlaksananya pembelajaran yang optimal. Sarana meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Prasarana meliputi lahan, ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang TU, ruang
laboratorium IPA, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang perpustakaan, ruang keterampilan, ruang kesenian, ruang ibadah
mushalla ruang unit produksi, ruang tempat olah raga, ruang BK, ruang UKS, ruang OSIS, dan ruang lain yang diperlukan untuk
4
menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi dan komunikasi.
6. Pengembangan Standar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaiatan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupatenkota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan satuan pendidikan menjadi tanggung jawab kepala satuan pendidikan. Pengelola SMP
menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas,
dalam perencanaan program, penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kegiatan pembelajaran, pendayagunaan tenaga
kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, penilaian hasil belajar, dan pengawasan.
7. Pengembangan Standar Pembiayaan Pendidikan
Terwujudnya standar pembiayaan pendidikan. Pengembangan standar pembiayaan pendidikan meliputi standar biaya investasi, biaya
operasional dan standar biaya personal. Standar biaya investasi, antara lain: biaya penyediaan sarana dan prasarana sekolah, pengembangan
sumberdaya manusia Pendidik, Tenaga Kependidikan, Siswa dan biaya pengembangan usaha sekolah Koperasi. Standar biaya personal
dimaksud antara lain: biaya minimal siswa dalam mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Dan Standar biaya
personal, antara lain: gaji pegawai dan tenaga kependidikan, bahan atau peralatan yang habis pakai, dan biaya operasional tak langsung
daya dan jasa, telekomunikasi, pemeliharaan sarana prasaran, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain-lain.
8. Pengembangan Standar Penilaian Pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa standar penilaian pendidikan
adalah standar nasional pendidikan yang berkaiatan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian prestasi belajar peserta
didik. Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan pendidik secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemampuan, dan
kemajuan hasil belajar. Penilaian digunakan untuk menilai pencapaian
5
kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, memperbaiki proses pembelajaran, dan menentukan kelulusan
peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh sekolah adalah untuk menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah Ujian Nasional bertujuan untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan
IPA. Serta terlaksananya penilaian bertaraf internasional untuk pelajaran matematika dan pengetahuan alam.
D. Identifikasi Tantangan Kesenjangan Kondisi Nyata Sekolah Saat Ini dengan 4 Tahun Ke Depan
N o
Kondisi Pendidikan Saat Ini
Kondisi Pendidikan Masa
Datang Besar
Tantangan Nyata
1 Standar Kompetensi
Lulusan Standar
Kompetensi Lulusan
Bidang Akademik: Rata-rata pencapaian KKM
semua mapel 7.50 Rata-rata pencapaian NUN
7.19 Rata-rata
pencapaian KKM semua mapel
8.50 Rata-rata
pencapaian NUN 8,25
1,00 1,06
Bidang nonakademik: Juara II Bola Voli Tingkat
Kabupaten
Finalis Futsal Tingkat Kabupaten
Juara I Bola Voli Tk. Nasional
Juara I Futsal Tk. Kabupaten
3 Tingkat 1 Tingkat
Kelulusan: Persentase Kelulusan UN
Tahun 20102011 = 100 Kelulusan Tahun
Berikutnya 100
Melanjutkan studi: Ke SMA = 4,81
Ke SMK = 64,17 PKBM = 6,41
Tidak Melanjutkan = 24,08
Ke SMA = 25 Ke SMK = 75
20,19 10.83
6
N o
Kondisi Pendidikan Saat Ini
Kondisi Pendidikan Masa
Datang Besar
Tantangan Nyata
2 Standar Isi
Standar Isi Pengembangan
kurikulum SMP Negeri 4 Lembang Lembang
KTSP Standar Nasional sudah
sempurna Penerapan KTSP baru
memenuhi 95 dari semua
mata pelajaran dari kelas VII –
kelas IX Perangkat pembelajaran
KTSP baru 95 tersusun
secara sistimatis dan
terdokumentasikan dari kelas
VII – kelas IX
Pengembangan pemetaan
materi KTSP Program pengelompokan
materi pelajaran yang serumpun sesuai KTSP
dilaksanakan berkesinambunga
n untuk semua mata pelajaran.
Penguasaan guru tentang KTSP
Guru mata pelajaran 95 telah
membuat silabus sesuai KTSP
Penyempurnaan KTSP
Penerapan KTSP 100
dilaksanakan di kelas
VII - kelas IX pada semua mata
pelajaran. Perangkat
pembelajaran tersusun
sistematis dan terdomentasikan
100 dari semua mata
pelajaran dari kelas VII – kelas IX.
Terwujudnya Pemetaan
pengelompokan materi
pelajaran serumpun sesuai KTSP untuk
kelompok mata pelajaran kelas VII –
kelas IX
100 guru menguasai
100 membuat silabus
yang memenuhi standar
KTSP 5
5
5
15
7
N o
Kondisi Pendidikan Saat Ini
Kondisi Pendidikan Masa
Datang Besar
Tantangan Nyata
Pengembangan RPP 85 guru telah membuat
RP yang berstandar
CTLPAKEM
Pengembangan sistem penilaian
Penguasaan guru tentang sistem penilaian belum
merata Guru membuat RPP
dan memenuhi standar
nasional 100
100 guru memahami
dan melaksanakan penilaian sesuai
dengan standar kurikulum.
3 Standar Tenaga
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
100 guru berijazah S-1 100 guru mengajar
sesuai dengan kualifikasi bidang
studinya
Guru dan TU yang dapat mengoperasikan
komputer, baru 100
75 guru menggunakan media pembelajaran
dalam PBM.
Penguasaan bahasa inggris
guru masih rendah
Masih rendah guru melakukan
penelitian tindakan kelas dalam mengatasi
hambatan PBM
Kemampuan guru dalam melaksanakan PBM yang
aktif, 100 guru
berijazah S-1. 100 guru
mengajar sesuai dengan
kualifikasi bidang studinya
100 guru dan TU dapat
mengoperasikan komputer
100 guru menggunakan
media pembelajaran
30 Guru dan TU dapat
berkomunikasi dalam bahasa
Inggris 50 guru
melakukan tindakan kelas
dalam mengatasi
hambatan PBM
100 Guru 25
30 50
8
N o
Kondisi Pendidikan Saat Ini
Kondisi Pendidikan Masa
Datang Besar
Tantangan Nyata
kreatif, efektif, dan menyenangkan masih
perlu ditingkatkan 60
Wawasan guru tentang pendidikan baik yang
berstandar nasional maupun
bertaraf internasional masih
belum merata.
Penguasaan guru tentang penilaian masih belum
merata. melaksanakan PBM
secara kreatif
Wawasan guru tentang
pendidikan baik standar
nasional maupun internasional
bertambah terus
Penguasaan dan pelaksanaan
penilaian terlaksananya
100
4 Standar Proses
Standar Proses
Guru yang menyusun prota,
promes 60
Guru yang mengembangkan
inovasi pembelajaran masih
rendah
Pelaksanaan remidial belum
terlaksana secara optimal.
Guru yang melaksanakan program pengayaan baru
belum menyeluruh pada semua
tingkatan kelas
Pembinaan minat dan bakat
siswa masih terbatas dan ada
beberarapa yang belum optimal
Pendalaman materi unas Guru yang
menyusun prota, promes, dan
promig 100 Guru yang
mengembangkan inovasi
pembelajaran 100
Pelaksanaan remidial
mancapai 100
Guru yang melaksanakan
program pengayaan 100
Pembinaan minat dan
bakat siswa terlaksana
100
Pendalaman materi 40
70
60 60
Peningkatan minat
Baca
Penambahan model
pendalaman materi
Pembinaan sikap
mental yang
9
N o
Kondisi Pendidikan Saat Ini
Kondisi Pendidikan Masa
Datang Besar
Tantangan Nyata
siswa kelas IX masih terlaksana
secara konvensional
Sikap mental siswa dalam menghadapi berbagai
situasi masih belum merata.
Pengembangan PBM melalui
tutor sebaya belum optimal.
Budaya membaca siswa masih
rendah.
Pembinaan disiplin siswa dan
budaya bersih masih belum
optimal.
Pembinaan wali kelas belum
merata secara optimal.
Pembinaan BK masih belum
optimal terlaksana secara
optimal dan inovatif Sikap mental siswa
lebih baik dalam
menghadapi berbagai situasi
Pelaksanaan tutor sebaya dalam
kelompok belajar terlaksana
optimal
Budaya membaca siswa
terlaksana secara optimal
100 siswa memiliki
disiplin yang baik dan
budaya bersih
Pembinaan wali kelas
terlaksana secara optimal
Pembinaan Bimbingan
Karier dan Konseling
terlaksana secara optimal
reguler Optimalisasi
tutor sebaya
Pengembanga n
budaya membaca
Pengendalian disiplin dan
kebersihan secara
kontinyu Optimalisasi
peran wali kelas
Optimalisasi peran
guru
5 Standar Sarana
Prasarana Standar Sarana
Prasarana Ruang kepala sekolah
dan Ruang Guru Masih Menyatu
Ruang wakil KS dan PKS Belum Memiliki
Ruang kelas : 20 ruang, rombel
Kebutuhan minimal ruangan telah
dimiliki namun
pemanfaatan dan pemeliharaan
yang perlu terus
dilaksanakan Terlaksananya
pengadaan, pemanfaatan,
dan perawatan
saranaprasara na
secara terus menerus
10
N o
Kondisi Pendidikan Saat Ini
Kondisi Pendidikan Masa
Datang Besar
Tantangan Nyata
20. Ruang perpustakaan
dilengkapi dengan satu Komputer
Ruang yang dimiliki: Ruang Labolatorium IPA
satu ruangan Ruang UKS 1 ruang
Ruang Tata Usaha 1 ruang
Ruang Praktik Komputer Belum Maksimal
Ruang Komite 1 ruang Ruang ekskul 1 ruang
Mesjid Sekolah WC Siswa : 5 buah a. 2x
1,5 m Aula belum ada
Lapangan olah raga sepakbola dan Bola Voli
bersatu Lapangan Upacara sempit
listrik 3000 W Komputer Guru: 2 unit
Komputer TU: 2 unit Komputer perpustakaan: 1
unit Jaringan internet: speedy
LAN Komputer belum jalan Buku-buku perpustakaan
Buku paket Buku-buku referensi guru
masihkurang Alat-alat olah raga masih
perlu ditambah.
Alat peraga tiap mapel masih
terbatas Alat-alat kesenian masih
terbatas Bahan praktik untuk
mapel Agama, IPA, Mulok, TIK
masih terbatas
secara konsisten.
Pemeliharaan instalasi
yang reguler Komputer Guru: 5
unit dan 5 buah laptop
Komputer TU: 3 unit Komputer : 1 unit
dgn jaringan internet
untuk “Learning Centre”
Jaringan internet dan
LAN dengan pemeliharaan
maintenance yang reguler
Penambahan buku- buku
yang terus menerus Penambahan buku
paket tiap mapel Penambahan
referensi guru yang terus
11
N o
Kondisi Pendidikan Saat Ini
Kondisi Pendidikan Masa
Datang Besar
Tantangan Nyata
menerus Penambahan alat
olah raga yang terus
menerus Penambahan alat
peraga untuk tiap mapel
Penambahan alat kesenian,
pemeliharaan, dan pemanfaatan
yang optimal
6 Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan
Standar pembiayaan menggunakan anggaran
dari BOS
Penggalangan dana dari berbagai sumber masih
belum optimal
Peningkatan pengembangan
kewirausahaan belum optimal
Kerjasama dengan alumni masih terbatas
Sumber dana 5 jenis: BOS, APBD,Block Grant
Pengelololaan keuangan cukup optimal
Pembiayaan memenuhi
Standar Nasional diatas Rp. 150.000
bulan anak, rata- rata
Terwujudnya penggalangan dana
dari berbagai sumber.
Terwujudnya kewirausahaan
sekolah sebagi income
generating activities
Terwujudnya kerjasama
dengan alumni dalam
pengembangan sekolah
Memiliki berbagai sumber dana
Pengelolaan keuangan
yang cepat, tepat, dan
Peningkatan penggalangan
Mewujudkan kewirausahaan
Menjalin kerja sama dengan
alumni
Penambahan sumber dana
Optimalisasi pengelolaan
keuangan
12
N o
Kondisi Pendidikan Saat Ini
Kondisi Pendidikan Masa
Datang Besar
Tantangan Nyata
akurat.
7 Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan
Penyusunan Rencana sekolah
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang melalui penyusunan
RPS masih belum komprehensif
RAPBS belum optimal dengan
berbasis kegiatan.
Administrasi sekolah masih
ada beberapa kekurangan
Implementasi SIM berbasis IT
masih banyak gangguan
Monitoring dan evaluasi masih
belum kontinyu
Pelaksanaan rapat-rapat dinas terlaksana sesuai
agenda
Kerjasama dengan komite sekolah berjalan baik
Kerjasama dan koordinasi dengan berbagai
Memiliki rencana pengembangan
sekolah yang komprehensif
Penyusunan RAPBS Memiliki
administrasi sekolah yang
lengkap
SIM berbasis IT berjalan
efektif Monev terlaksana
secara berkala dan
sistematis Rapat-rapat
terlaksana secara efektif
Kerjasama dengan komite lebih efektif
Kerjasama dan kordinasi
dengan berbagai pihak
lebih optimal Intensitas
penyusunan RPS
Kualitas RAPBS Intensitas
pengerjaan administrasi
Penambahan software dan
hardware Peningkatan
kualitas monev Efektivitas
rapat Efektivitas
kerja sama
Efektivitas kerja
sama
8 Pengembangan
Standar Penilaian Pengembangan
Standar Penilaian Pengembangan perangkat
model penilaian pembelajaran belum
lengkap
Implementasi model evaluasi
pembelajaran: Ulangan Pengembangan
perangkat model- model penilaian
lengkap Implementasi
ulangan harian dan tengah
semester Melengkapi
model penilaian
Peningkatan efektivitas
13
N o
Kondisi Pendidikan Saat Ini
Kondisi Pendidikan Masa
Datang Besar
Tantangan Nyata
harian, tengah semester masih
belum efektif
Ulangan akhir smester, ulangan kenaikan kelas,
dan ujian terlaksana dengan hasil cukup
memuaskan
Instrumen atau perangkat penilaian untuk berbagai
aspek cukup optimal
memiliki bank soal yang yang memadai yang telah
divalidasi.
Belum memiliki bank soal untuk lomba-lomba
akademik. terlaksana
secara efektif Ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, dan
ujian terlaksana dengan
hasil yang memuaskan
Memiliki instrument atau peangkat
penilaian untuk berbagai
aspek secara optimal.
Memiliki bank soal untuk semua mata
pelajaran yang telah
divalidasi Memiliki bank soal
untuk kegiatan lombalomba
bidang akademik Peningkatan
hasil ulangan
Peningkatan perangkat
penilaian
Pelaksanaan validasi soal
Membuat bank soal untuk
lomba-lomba mapel
E. VISI SEKOLAH