di bagian badan atas instrumen ini di kasih microfon yang di sanggakan kawat di atas membran sebagai standtuang microfon dan
ada juga yang menancapkian microfon dengan meletakkan di depan dibagian luar badan Bedugjedur.
f Rebana
Rebana merupakan jenis alat musik Membranofon, yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari selaput membran itu sendiri Ali,
2006: 20. Rebana cara memainkanya adalah ditabuh dengan telapak tangan kanan pada bagian samping bagian membran. Adapun cara
memegang intrumen tersebut menggunakan tangan kiri yang diletakkan pada bagian atas intrumen dan kaki bersila untuk menaruh
badan kayu yang ditaruh pada telapak kaki kanan sebagai tumpuan.
D. Penelitian Yang Relevan
Selain dari beberapa kajian teori yang dikemukakan oleh para ahli di atas, untuk menunjang kelancaran dalam penelitian ini juga digunakan rujukan
dari tulisan maupun hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai referensi dan dapat mendukung topik yang diangkat.
1 Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rendi
Indrayanto angkatan 2012 Jurusan Pendidikan Seni Musik FBS UNY, yaitu tentang “Fungsi dan Bentuk Penyajian Musik Sholawatan
Khotammannabi di Dusun Pagerjo desa Mendolo-Lor Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan”. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa
fungsi musik Sholawat Khotamannabi sebagai a sarana komunikasi antara pemain, pendengar, serta pencipta, b sarana hiburan masyarakat, c media
penerangan sebagai misi dakwah, d pendidikan norma sosial berupa pesan moral, e pelestarian kebudayaan jawa dengan laras gamelan jawa slendro
maupun pelog, f ritual keagamaan. Sedangkan bentuk penyajiannya berupa ansamble vokal dan koor dengan iringan musik terbang atau
rebana. 2
Bentuk Penyajian Musik Iringan Kesenian Tayub di Kabupaten Sragen. Oleh Yogo Pratomo 2014. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian
ini adalah mendeskripsikan bentuk penyajian iringan Tayuub. Terdapat empat irama pokok ciri khas iringan Tayub di Kabupaten Sragen, Yaitu: 1
irama lancaran, 2 irama ketawang, 3 irama landrang, 4 irama gecul. Letak relevan dari kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
fungsi dan bentuk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cara deskriptif. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini
adalah objek yang diteliti serta daerah dimana penelitian dilakukan. Penelitian fungsi dan bentuk penyajian musik Dolalak di masyarakat Hardimulyo.
Perbedaanya adalah aspek yang dijunjung dan menjadi keunikan pada masing- masing kedua penyajian.
E. Pertanyaan Penelitian
Dalam konteks pemahaman terhadap makna,manusia menjadi faktor penentu dengan melaluipandangan dan pengetahuannya. Sesuatu yang baik
bisamenjadi sebaliknya jika manusia menghendakinya.Agama misalnya, adalah
sesuatu yang baik menjanjikankebahagiaan. Namun seringkali justru agama diperankanoleh manusia sebagai alat untuk menindas,
ketidakadilan,keterkungkungan, dan sebagainya. Dalam konteks budaya, karya seni juga bisadimaknai dan dimainkan
perannya oleh manusia secaradinamis. Artinya karya seni semisal seni tari dapatdimaknai secara baik sehingga seakan menghasilkan nilaibaik, begitu
pula sebaliknya.Secara garis besar terjadinya pergeseran maknadalam seni Dolalak secaralangsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruhterhadap
kehidupan sosial keagamaan masyarakat. Keberadaan musik dolalakdalam masyarakat Desa Hardimulyo, hadir
sebagai salah satu jenis musik tradisi yang sangat menarik dan digemari. Walaupun masyarakat telah mengetahui keberadaan musik ini, akan tetapi
masyarakat sesungguhnya tidak memahami secara rinci tentang fungsi dan bentuk penyajian musik dolalak di Desa Hardimulio.Maka dari itu peneliti
ingin memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan fungsi dan bentuk penyajian musik Dolalakyang nantinya bisa bermanfaat di dalam masyarakat sebagai
referensi dalam kajian seni budaya muatan lokal.
BAB III METODE PENELITIAN