Potensi Bahaya PENGGUNAAN ZAT RADIOAKTIF
ZRA dan meledakkannya bersama bom konvensional. Ledakan itu mampu menyebarkan ZRA ke seluruh kota atau area tempat tinggal penduduk sehingga banyak orang akan
terpapar radiasi atau terkontaminasi ZRA. Menurut para ahli fisika kesehatan proteksi radiasi risiko terbesar terjadinya sebaran ZRA yang diakibatkan oleh ledakan
dirty bomb
adalah terjadinya kepanikan penduduk yang menjurus terjadinya kekacauan, bukan timbulnya penyakit akibat radiasi; misalnya kanker.
Paparan radiasi tingkat rendah memang dapat memicu timbulnya kanker walaupun munculnya kanker bukan semata-mata diakibatkan oleh paparan radiasi yang
mengenai tubuh atau organ tersebut. Orang yang berdekatan dengan ZRA dan menerima paparan radiasi secara singkat atau terkontaminasi ZRA di bagian tubuhnya tidak dapat
kemudian divonis bahwa ia akan menderita kanker. Risiko besar bahwa seseorang mungkin menderita kanker tidak serta merta bahwa kanker dipastikan muncul. Masih
banyak faktor yang mempengaruhi misalnya makanan, tingkat kesehatan, keturunan dan lain-lain.
Seorang ahli fisika kesehatan di Universitas Rochester, New York, Andrew Karam mengkawatirkan bahwa ledakan suatu
dirty bomb
akan mengakibatkan kematian yang disebabkan bukan oleh radiasi atau kontaminasi ZRA tetapi oleh kecelakan di jalan
raya karena terjadinya kepanikan atau stres dan ketakutan yang mendorong munculnya serangan jantung. Dosis radiasi yang dipancarkan oleh ZRA akibat ledakan
dirty bomb
relatif kecil. Bahkan suatu
dirty bomb
yang potensial yang mengandung batangan Cobalt- 60 akan memancarkan radiasi gamma dengan dosis beberapa mrem rem adalah satuan
dosis ekivalen radiasi. Bandingkan dengan dengan dosis rerata yang diterima oleh manusia dari radiasi alam yang besarnya antara 300 sampai 400 mrem per tahun.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa potensi bahaya yang cukup signifikan akibat terjadinyaledakan suatu
dirty bomb
adalah timbulnya kepanikan dan ketakutan yang dapat mendorong terjadinya rangkaian kejadian yang dapat menimbulkan luka atau
bahkan kematian.